Terjerat Pesona Suami Orang

Terjerat Pesona Suami Orang

Bab 1 : Awal Kisah.

...Happy Reading...

...^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^...

"Aku menolak perjodohan ini!"

Untuk kesekian kalinya kalimat penolakan itu terlontar dari bibir seorang wanita bernama Karin Andhini. Wanita dengan tinggi semampai itu sudah merasa bosan dengan perjodohan yang dilakukan oleh papa dan tantenya. Sebagai seorang wanita, Karin juga ingin menikah tapi tidak dengan dijodohkan. Karin percaya jika jodoh akan datang dengan sendirinya tanpa harus perlu dipaksa.

Diusia Karin yang sudah menginjak 25 tahun membuat sang ayah, Ardi Nugroho, begitu takut jika putri semata wayangnya itu akan menjadi perawan tua. Sebagai orang tua tunggal, Ardi hanya ingin Karin bisa menikah dengan pria yang tepat. Seorang pria yang bisa menjaga dan mencintai Karin dengan tulus.

Lima belas tahun lalu, Ardi memutuskan untuk bercerai dengan mama Karin. Sejak saat itu Karin harus kehilangan sosok seorang ibu. Rasa kesepian membuat Karin menjadi wanita yang tidak mau diatur dan lebih menyukai kebebasan.

"Kali ini dengan alasan apa lagi kamu menolak perjodohan ini?" tanya Ardi. Saat ini mereka sedang berada didalam sebuah restauran. Bersama mereka juga ada Lidia yang merupakan tante Karin, adik kandung dari Ardi.

"Karin ingin fokus bekerja dulu, Pa." jawab Karin. Sudah satu tahun ini dia bekerja di salah satu perusahaan dan menjabat sebagai seorang sekertaris.

"Tapi apa yang dikatakan oleh Papa kamu adalah benar. Untuk apa perempuan capek-capek kerja, ujung-ujungnya juga ketemu dapur dan ranjang!" timpal wanita berambut pendek sebahu yang adalah Lidia.

Karin menatap malas pada Lidia yang duduk dihadapannya. Wanita itu selalu saja ikut campur, bahkan tak segan-segan Lidia mencari-carikan pria untuk dijodoh-jodohkan dengan Karin.

"Tante, tolong jangan ikut campur urusan pribadi Karin. Tante sendiri nikah muda tapi ujung-ujungnya apa? Cerai juga kan?" ketus Karin. Lidia memang sudah dua kali menjanda dan belum memiliki keturunan dari dua kali pernikahannya.

"Karin!! Jaga bicaramu!" ucap Ardi dengan nada membentak. Emosinya menjadi tidak stabil setiap kali mendengar hal tentang adik kandungnya itu.

Beberapa orang yang duduk disana langsung menatap kearah mereka. Membuat Lidia merasa tidak enak hati dan langsung mengusap-usap lembut lengan sang kakak untuk menenangkan.

"Mas, sudah mas. Tenangkan diri kamu." ucap Lidia, kemudian dia menatap kearah Karin. "Karin, Papa kamu hanya ingin yang terbaik untuk kamu. Kami tidak ingin kamu sampai memilih pria yang salah."

"Papa, Tante, Karin sudah dewasa. Biarkan Karin memilih sendiri pendamping hidup Karin," ucap Karin dengan tegas. Dia bergegas bangun dari duduknya, diraihnya tasnya yang diletakkan di atas meja lalu melenggang pergi keluar restauran.

Karin tidak ingin berdebat lagi. Lebih baik dia kembali ke kantor dan bergelut dengan pekerjaannya daripada harus berdebat soal perjodohan dengan papa dan tantenya yang tidak ada habisnya.

Ardi dan Lidia ikut bangun untuk menyusul Karin. Ardi terus memanggil-manggil nama putrinya namun tidak dihiraukan oleh Karin.

"Karin.... Karin...." panggil Ardi sambil terus berjalan menyusul Karin keluar dari restauran.

Ardi tidak ingin Karin sampai tidak pulang malam ini. Setiap marah atau ada masalah Karin pasti tidak mau pulang dan memilih menginap dirumah sahabat Karin, yaitu Dhea. Apalagi hubungan Karin dan Lidia tidak begitu akrab. Karin tidak menyukai tantenya yang selalu ikut campur urusannya, terutama soal perjodohan.

Karin melangkahkan kakinya cepat, dia berjalan melewati pintu utama. Tiba-tiba langkah kaki Karin terhenti saat melihat sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti di depan mata. Nampak seorang pria yang duduk di kursi pengemudi turun dan segera membukakan pintu mobil belakang untuk seseorang.

Mata Karin sampai tidak berkedip menatap sosok pria yang baru saja turun dari dalam mobil. Wajah yang tampan dan tubuh yang tegap tinggi mampu membuat Karin melongo dan menatap kagum pada pria itu.

"Karin, tunggu Nak. Papa belum selesai bicara." nafas Ardi tersengal-sengal karena berjalan cepat mengejar Karin. Sementara Lidia menyusul dibelakangnya karena harus membayar dulu makanan dan minuman yang mereka pesan tadi.

Dengan senyum diwajahnya Karin memutar tubuhnya. Dia memiliki sebuah ide cemerlang untuk menutup mulut Papa dan tantenya supaya berhenti menjodoh-jodohkanya lagi.

Karin menatap Papa dan Tantenya secara bergantian.

"Pa, sekarang Karin punya alasan kuat kenapa Karin menolak perjodohan ini," ucap Karin dengan penuh keyakinan.

"Alasan? Alasan apa, Nak?" tanya Ardi.

"Karin sudah punya pacar, Pa. Dan sekarang dia ada disini. Karin ingin memperkenalkannya pada Papa dan tante supaya kalian tidak menjodohkan Karin lagi dengan pria manapun," jawab Karin.

Ardi melihat sekelilingnya dimana beberapa orang sedang berlalu lalang disana.

"Dimana? Siapa pria itu?" tanya Ardi penasaran.

Karin tidak langsung menjawab, dia menoleh pada pria berjas hitam yang sedang berjalan ke arah mereka. Lebih tepatnya pria itu akan masuk ke dalam restauran karena posisi berdiri Karin sekarang masih berdiri didepan pintu utama.

"Dia... Dia adalah pacar Karin." Karin menunjuk dengan jari telunjuknya, membuat pria yang ditunjuk langsung menghentikan langkahnya tepat dihadapan Karin.

Alvaro Adelard, atau lebih akrab dipanggil Al adalah seorang pembisnis muda berusia 30 tahun. Dia adalah direktur YF Group, sebuah perusahaan besar yang bergerak dalam bidang industri dan perhotelan. Dia adalah putra sulung keluarga Adelard dan memiliki seorang adik bernama Elvano Adelard yang usianya selisih 3 tahun darinya.

Kedatangan Alvaro ke restauran itu karena dia ada pertemuan penting dengan salah satu rekan bisnisnya. Mereka ingin makan siang sekaligus membicarakan sebuah proyek besar. Namun Alvaro malah dibuat terkejut dengan seorang wanita yang tiba-tiba menunjuk ke arahnya dengan mengakui dirinya sebagai pacar.

Ardi dan Lidia menatap pada sosok pria tampan yang sepertinya bukan dari kalangan biasa itu. Mereka masih tidak percaya dengan ucapan Karin.

"Jadi kamu pacarnya Karin? Siapa nama kamu, Nak?" tanya Ardi pada Alvaro.

Karin berjalan mendekat ke arah Alvaro sebelum pria itu sempat menjawab. Alvaro hanya menatap bingung pada tiga orang asing yang berdiri dihadapannya.

Kedua tangan Karin menggenggam erat pada lengan Alvaro. Dia mendekatkan wajahnya ke telinga Alvaro.

"Tiga ratus ribu, aku rasa itu cukup. Tolong bantu aku hanya dengan menjawab iya." ucap Karin berbisik, remasan tangan Karin semakin kuat pada lengan Alvaro. Karin berharap pria itu mau membantunya supaya dia terlepas dari rencana perjodohan.

Alvaro menatap Karin sekilas dengan tatapan datarnya, lalu dia kembali menatap Ardi yang sedang menunggu jawaban darinya. Wanita seperti Karin sudah sering dia jumpai. Wanita-wanita ja-lang yang ingin menggoda dan berusaha merebut perhatiannya. Namun sayangnya Alvaro tidak tertarik dan tidak pernah menanggapi mereka. Dan kali ini dia juga enggan untuk bersandiwara dengan wanita yang berdiri disampingnya.

"Maaf, tapi saya bukan..."

Karin segera memotong ucapan Alvaro. "Sayang, Papaku punya riwayat penyakit jantung. Beliau hanya ingin mengenal kamu." Karin melebarkan senyum terpaksa pada Alvaro. Satu tangan Karin mencubit pinggang Alvaro.

"Tapi Karin, Papa tidak punya ri..."

"Alvaro, nama saya Alvaro," ucap Alvaro memperkenalkan diri. Dia merasa tidak tega melihat wajah pria tua dihadapannya yang nampak seperti mencemaskan sesuatu. "Tapi saya bukan..."

"Pa, sebaiknya Papa dan tante pulang sekarang. Karin harus kembali bekerja dan pacar Karin ini juga harus bekerja. Lain kali kita bisa ngobrol lagi." Karin sengaja memotong ucapan Alvaro, membuat pria itu menatap tajam padanya.

Ardi dan Lidia mengangguk setuju, mereka tidak ingin mengganggu jam kerja Karin. Setidaknya mereka sudah merasa lega karena Karin sudah memiliki seorang kekasih. Sekarang mereka tidak perlu lagi mencarikan pria mapan untuk dijodohkan dengan Karin. Mereka yakin Alvaro adalah sosok pria yang tepat sebagai pendamping hidup Karin.

Setelah berpamitan, Ardi dan Lidia pergi meninggalkan tempat itu dengan menggunakan taksi. Sekarang hanya tinggal Karin dan Alvaro yang masih berdiri didepan restauran.

Dengan raut wajah kesal, Alvaro menarik kasar tangannya hingga terlepas dari pegangan tangan Karin.

"Memperkenalkan orang asing tanpa melihat-lihat dulu latar belakangnya, apa kamu tau apa akibatnya?" Alvaro meninggikan suaranya, menatap tidak percaya pada Karin yang sudah menciptakan sebuah kebohongan besar.

"Aku tidak peduli. Aku lihat kamu tampan dan mapan. Itu sudah cukup membuat keluargaku percaya dan tutup mulut," jawab Karin seperti tanpa beban. Setelah ini dia yakin tidak akan ada lagi rencana perjodohan.

"Dasar wanita gila!"

"Anggap saja seperti itu, anggap saja aku sudah gila," balas Karin tak kalah kesalnya.

Alvaro menggeleng tidak percaya. Dia memilih pergi dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam restauran karena kehadirannya sudah ditunggu. Semoga saja setelah ini dia tidak akan pernah bertemu dengan wanita gila itu lagi.

Sementara Karin hanya mampu menatap punggung Alvaro dengan sebuah senyuman getir diwajahnya sampai sosok itu menghilang dari pandangan matanya.

"Maafin Karin, Pa. Karin terpaksa berbohong sama papa. Karin tidak ingin papa terus mengkhawatirkan Karin dengan berusaha memilihkan pria yang tepat untuk Karin."_ batin Karin dengan wajah tertunduk sedih. Bahkan dia sampai lupa dengan janjinya untuk membayar tiga ratus ribu pada pria bernama Alvaro tadi.

...💖💖💖💖💖...

🍁 Mohon dukungannya dan mari kita menghalu bersama. Mohon bijak dalam berkomentar karena ceritanya mungkin agak sedikit ruwet ya 🤭🙏

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

gileee mimpi apa si Al ditawar 300 RB buat bilang iya untuk jd pacar karin... bab awal dah buat gregetan

2024-08-12

1

Rohimatul Amanah

Rohimatul Amanah

awal mula yg bagus😍😍

2024-08-05

1

🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ𝐠𝐨𝐣𝐨𝘴𝘶𝘧𝘪❣️

🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ𝐠𝐨𝐣𝐨𝘴𝘶𝘧𝘪❣️

dih tiga ratus ribu yg benar aja karin, kalau tahu dia seorg direktur wahh bakal kaget si karin wkwk.

2024-08-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!