'Ketika nona arogan berubah'
Apakah kalian berfikir bahwa aku akan berubah menjadi gadis yang baik,sopan,ramah,rendah hati?
Kalian salah,aku akan berubah menjadi malaikat pencabut nyawa untuk orang-orang yang menghancurkan kehidupan ku.
***
Alana Blanchard meninggal di usia 18 tahun karna tertabrak mobil truk yang membuat tubuhnya hancur dan tak berbentuk,bahkan hanya kepalanya yang terkubur karna keluarganya tak mau repot-repot mencari bagian tubuh lainnya.
Bahkan semua orang menganggap kematiannya adalah sebuah berkat,termasuk keluarga dan juga tunangannya.
Namun Tuhan memberikannya kesempatan kedua,hingga ia kembali ke satu tahun lalu dimana setahun kemudian adalah hari kematiannya.
Namun Alana hanya sendiri melawan keluarganya yang berpengaruh besar,belum lagi dengan keluarga tunangannya yang punya organisasi mafia.
Akhirnya Alana meminta bantuan Paman kecil dari tunangannya,yang ia tahu adalah orang terpenting dan paling berpengaruh dikeluarga besar mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hantari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rahasia Zahra
Detik berikutnya semua orang dibuat terdiam saat sebuah video di putar jelas di layar lebar.
Alvarez dan keluarga belum sadar kalau keamanan mereka telah di bobol termasuk tv lebar mereka yang telah di ambil alih oleh seseorang,hingga layar yang sejak tadi menunjukkan mereka kini telah terputar sebuah video yang tak ada dalam susunan acara untuk pesta itu.
Aldi lebih dulu sadar saat memperhatikan gelagat para tamu.Ia kemudian mengikuti arah pandang para tamu-tamu itu hingga ia juga langsung terdiam.
"Bisakah kau berhenti meminta uang dari ku!"
"Tidak bisa,aku selalu kekurangan uang"
"Ya sudah kau cari pekerjaan saja,jangan selalu mengemis padaku dasar pria tidak tahu malu"
"CK,Zahra kau lupa aku punya rahasia yang bisa membuat mu hancur dalam sekejap,hanya uang 500 juta bukan apa-apa untukmu sekarang,bagaimana jika aku mengungkapkan nya pada keluarga Blanchard?,yakinlah penipu sepertimu akan langsung di tendang menjadi gelandangan!"
Sekujur tubuh Zahra tegang seketika,ketika mendengar suaranya dan suara seseorang yang tak asing baginya dan bahkan namanya di sebut,dialog itu?.Sudah tamat riwayatnya,dengan tubuh yang begitu lemas dan ketakutan dia mengikuti sumber suara hingga pupus sudah kehidupannya saat melihat video di tv dengan layar besar itu.
Sedangkan semua orang nampak terkejut mendengar pembicaraan dalam video itu, termasuk Alvarez Alga dan Celine yang langsung menoleh ketika mendengar suara Zahra dalam bentuk video.
"Cukup!. bagaimanapun juga dia adalah putri kandungmu Haris bisa-bisanya kau ingin membuat kami hancur,dia darah daging mu!, tidakkah kau mempunyai rasa sedikit saja untuknya"
"Aku tidak peduli kita sudah bercerai.Kau ingat kan aku pernah bilang padamu kalau aku tidak menginginkan anak perempuan,hanya kau yang menginginkannya jadi dia hanya tanggung jawab mu,jadi apa peduliku?,urus saja dia!"
"Jahat kamu Haris,kamu sama sekali tidak punya hati!"
"CK sudah tidak usah menangis dan mengatai ku tidak punya hati apalagi jahat.Kau lebih jahat dan tidak punya hati dariku sampai-sampai punya pikiran untuk merebut suami adik sendiri,bahkan tidak puas hingga membunuh mertua sendiri karena alasan tidak disukai mertua!.Jadi siapa yang paling jahat di sini?,kau atau aku?"
"CK,kita sama bukannya kau yang membantu ku melakukan semua itu dengan imbalan besar"
"Aku tidak mungkin melakukannya jika kau tidak punya pikiran seperti itu!"
Waaah!!
Itu adalah suara serentak para tamu yang begitu terkejut setiap ungkapan dalam video,namun mereka masih saja serius menonton video yang terputar saat ini dengan sangat jelas,seolah ingin tahu banyak hal lagi.
"Tidak!!!!!!,itu tidak benar!,itu pasti hanya rekayasa!!,itu video editan!,Aku tidak seperti itu!"
Teriakan Zahra yang terdengar panik dan ketakutan mengejutkan semua orang yang sedang serius,hingga semua perhatian kini mengarah padanya dengan tatapan yang berbeda-beda.
Alvarez juga tampak mematung di samping Celine yang juga begitu terkejut,bahkan keduanya tidak tersadar saat teriakan Zahra yang tepat disebelah mereka.
Aldi sendiri seketika naik pitam,ia mengatupkan giginya dan menarik tangan Zahra kasar hingga wanita paruh baya itu berbalik menghadapnya.
"Kau!"
Zahra bergetar ketakutan melihat kilatan kemarahan diwajah Aldi dan Alga yang di samping Aldi,dengan sekuat tenaga ia menggelengkan kepalanya.
"Mama tidak seperti itu nak,mama tidak mungkin melakukan hal sejahat itu!,ma...mama tidak mungkin membunuh papa Blan,ki...kita tahu sendiri kan papa Blan meninggal karna sakit jantung,"
Zahra langsung berbicara cepat dengan air mata yang membasahinya wajahnya,ia menggenggam tangan Aldi dan Alga bergantian berharap keduanya percaya padanya.
"Percaya pada mama tolong",lirihnya.
Alana tak menunjukkan ekspresi apapun,ia berdiri dengan tenang terus memperhatikan video yang masih terputar.
Tak mendapatkan respon apapun dari kedua anak tirinya itu,ia kini berlari kepada suaminya yang masih diam berdiri menatap layar tv lebar itu, jelas sekali pria itu sulit menerima hal itu.
"Pa,mama tidak melakukannya,percaya pada mama pa!", isaknya memeluk lengan sang suami hingga menarik perhatian pria paruh baya itu.
Alvarez kemudian memalingkan tatapannya pada Alana yang masih berdiri di depannya,"Matikan video itu", terdengar tenang namun penuh dengan penekanan dan amarah dalam perkataannya.
Alana memutar kepalanya menatap Alvarez yang sedang berbicara padanya,"Belum cukup",jawab Alana tanpa rasa takut sedikitpun.
"Matikan Alana."
Ucapan itu kembali terdengar,dari mulut Alvarez yang masih dengan nada rendah.
"Ku bilang belum cukup!",Alana tak kalah menekan ucapannya membalas tatapan pria paruh baya itu,ia yakin dalam keadaan seperti ini papanya itu masih memikirkan nama baiknya agar tidak rusak,atau mungkin sebenarnya tidak peduli?
"Semua ini pasti karna gadis jalang ini!dia pasti membuat video palsu karna merasa iri dengan Celine yang ternyata anak kandung kan!",dengan tidak tahu malu Zahra masih berdalih dan menyalahkan Alana didepan semua orang,karna ia merasa suaminya percaya padanya hingga merasa sedikit lega dan mendekati Alana dan mengangkat tangannya untuk menampar wajah cantik Alana.
Plak~
Alana menangkap tangan Zahra di udara kemudian menghempaskan nya kasar,kemudian berbalik menampar wanita paruh baya itu dengan keras mengumpulkan semua kebenciannya pada ibu tirinya itu.
"Kau beraninya!!",Zahra menatap nyalang pada Alana sembari memegang wajahnya yang begitu sakit,"Sialan tamparannya begitu keras,"umpat nya dalam hati tidak terima.
"Perebut suami orang,penipu,pembunuh",Alana menatap Alvarez setelah selesai mengatakannya di depan Zahra yang tampak semakin emosi, papanya itu juga membalas tatapannya dengan tak kalah tajam,entah apa yang sekarang di pikiran pria itu hingga tak bertindak sedikitpun, kemudian tatapannya beralih pada Celine yang berdiri di belakang tubuh Alvarez dengan menunduk."Ingin mencari aman?,"
Alana tak menyadari kalau Zahra tiba-tiba pergi begitu saja,entah kemana wanita itu tapi ia tidak peduli karna setelah ini ia juga akan pergi dari sana."Lakukan sek...Akkkkh"
Alana begitu kaget saat Zahra tiba-tiba muncul dengan sebuah botol di tangannya, dan begitu saja menyiramkan ke arah wajahnya namun beruntung seseorang tiba-tiba muncul dan menghalangi air itu mengenai wajahnya.
Alana menutup kuat matanya dengan takut karna sempat melihat dengan sekilas kalau botol di tangan Zahra adalah air keras,ia segera membuka matanya ketika merasakan seseorang memeluknya hingga menghalangi air keras itu mengenai wajahnya,ia mendongak melihat siapa yang menolongnya dari air keras yang bisa saja menghancurkan wajahnya, tadinya ia berfikir kalau yang memeluknya hingga menghalangi air keras itu mengenai wajahnya adalah Chairul,Aldi bahkan ia mengharapkan Alvarez,tapi bukan dari ketiga orang itu.
***