Kalau tidak suka dengan cerita nya bisa langsung SKİP saja 🙏
Cerita ini hanya fiktif belaka hasil khayalan si Othor gabut.
Menyambung dengan cerita Menikah Muda, Othor mau cerita soal bocil yang punya sifat saiko tapi manja yaitu Kanfa Putra Mahardika.
Anak bungsu Abian Kemal Mahardika dengan Kirani Adzkia.Tak beda dengan ayahnya Kanfa yang terjebak dengan pernikahan masa SMA.
Beda dengan nasib ayahnya yang menikahi Kiran setelah melewatkan malam panas sedangkan Kanfa harus menikahi gadis yang merupakan anak dari orang yang dia tolong saat kecelakaan.
Pernikahan tanpa cita, harus kucing-kucingan dengan semua orang untuk menutupi status mereka sebagai pasangan suami istri.
Sebuah perjanjian pun Kanfa lakukan demi melindungi perempuan itu sebagai istri nya.
Kehidupan Kanfa memang beresiko dan banyak musuh yang mengancam keselamatan keluarga nya.Namun, siapa sangka istri yang dia anggap lemah ternyata banyak kelebihan yang dia sembunyikan.
Apakah Kanfa akan mencintai Shanum?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Karena Lo Istri Gue ( Revisi )
"Assalamualaikum.." ucap Kanfa saat masuk ke dalam apartemen nya.
"Wa'alaikumsalam." jawab Shanum yang sibuk dengan buku-bukunya langsung mendongakkan kepalanya menatap Kanfa yang baru saja masuk ke dalam apartemen.
"Kak.."panggil Shanum beranjak dari tempat duduknya dan meraih tangan sang suami menciumnya dengan takzim.
"Siap-siaplah. Kita makan malam diluar sekalian belanja bulanan buat kebutuhan kita." ujar Kanfa menginstruksikan pada sang istri.
"Aku siapin air mandi buat kakak dulu." ucap Shanum .
"Nggak usah,biar gue sendiri. Lo siap-siap aja biar cepat." ucap Kanfa dengan melangkah ke arah kamar dan langsung masuk ke dalam kamar mandi.
"Baiklah."jawab Shanum pasrah.
Kanfa pun langsung membersihkan diri.Sementara Shanum pun bersiap agar suaminya tak menunggu lama.
Tak lama kemudian pintu kamar mandi pun terbuka dan menampakkan sosok jangkung dengan handuk yang melilit di pinggang nya dan menampilkan tubuh sixpack nya.
Shanum yang menelan silvanya melihat sosok suaminya yang begitu menggoda iman.Sosok pelukable yang pastinya akan terasa nyaman dalam pelukan pria itu.
Tuk..
"Awas tuh iler ." ledek Kanfa dengan menjentikkan jarinya ke kening istrinya.
"Iihhh..kakak sakit tahu.." pekik Shanum mencebikkan bibirnya dengan mengelus jidat nya yang di sentil oleh suaminya.
"Kalau mau pegang ngomong saja,mau peluk juga boleh. Gue ikhlas." goda Kanfa dengan sembari memakai kaos yang di siapkan Shanum.
"Kakak !! Bilang dong kalau mau ganti ,aku keluar dulu !!" pekik Shanum yang langsung membalikkan tubuhnya dan langsung melenggang meninggalkan kamarnya dengan sedikit membanting pintu kamar itu.
Bleb..
Di depan pintu kamar nya Shanum mengelus dadanya yang merasa dag dig dug saat melihat tubuh berotot milik Kanfa.
"Aduhh.. ternodai dah mata suci aku sama kelakuan dia.." gerutu Shanum dengan mengetuk-ngetuk kepalanya.
Kanfa tertawa terbahak-bahak melihat wajah istrinya yang sempat dia lihat merah karena malu.
"Hahaha..lucu juga dia,baru lihat begini udah salah tingkah apalagi liat tongkat komando ku.." gumam Kanfa sambil melirik ke arah tongkat komando nya yang masih tersimpan rapih di sarungnya.
Setelah selesai rapih-rapih, akhirnya mereka menuju ke sebuah supermarket yang tak jauh dari apartemen.Selama di jalan mereka tak ada yang memulai bicara.Apalagi suasana di dalam mobil itu pun terasa canggung karena kejadian yang membuat Shanum malu dan lari terbirit-birit.
Ehemmm...
Kanfa berdehem untuk mencoba menetralkan detak jantung nya dan sesekali melirik ke arah istrinya yang sibuk memandang ke arah luar jendela.
"Sha.."panggil Kanfa dengan nada lembut.
"Hemm."jawab Shanum singkat dan menoleh ke arah suaminya sejenak.
"Kenapa jadi canggung gini sih, lo kenapa ngelamun?"tanya Kanfa mencoba mencairkan suasana.
"Ng_nggak apa-apa,cuma lagi menikmati jalanan saja." ujar Shanum .
"Yakin,bukan karena kejadian tadi?" goda Kanfa dengan mengulum senyum menahan tawa mengingat reaksi Shanum tadi.
"Ihhh...kenapa harus dibahas lagi sih kak , nggak ada pembahasan lain saja deh, ngapain juga kakak sembarangan banget kalau mau ganti bilang sama aku,jadi..
"Tapi,lo istri gue Sha. Itu nggak jadi masalah kan,kalaupun kita ngelakuin lebih juga nggak dosa.Apalagi cuma lihat ,itu masih ada di taraf biasa." potong Kanfa.
Mendekap omongan suaminya membuat Shanum melotot tak percaya.
"Tapi aku nggak bisa dan bahkan tidak pernah melihat kayak gitu. Ini pertama kalinya lihat cowok yang seenaknya ganti baju di depan aku." ucap Shanum memandang ke arah Kanfa dengan kesal.
"Yakin nggak pernah, bukannya lo punya cowok? Emang lo belum pernah lihat body nya yang...
"Nggak pernah. Aku cuma bisa ikut apa kata dia.Lagian ,dia juga nggak pernah suka sama aku.Aku nya saja yang bod*h buat jadi alat agar cewek yang di sukai cemburu."ucap Shanum dengan memotong omongan Kanfa dia pun cerita alasan pacarnya memilihnya sebagai kekasih.
"Breng*ek juga cowok Lo ya, terus lo sudah putuskan hubungan lo sama dia?" tanya Kanfa.
Shanum terdiam dan bingung mau bilang apa.Karena memang dia belum putus dengan pacarnya dan dia rasa nggak penting karena dia hanya pemeran pengganti dalam kisah cinta si cowok yang dia taksir.
Shanum menggelengkan kepalanya.Melihat respon Shanum membuat Kanfa mendadak mencengkram kuat stir mobil nya dan mengeraskan rahangnya.
"Kenapa belum putus,masih terusin hubungan itu.Kamu mau terus berselingkuh di belakang suami kamu?" pertanyaan itu langsung di jawab dengan gelengan oleh Shanum.
"Lalu apa alasannya sampai sekarang dia belum lo putusin,hah?" tanya Kanfa sedikit menaikkan nada bicaranya yang meninggi.
"Rasanya cinta sendiri itu susah kak, mau kita bilang pacaran dia pasti nggak ngerasa ada hubungan apapun sama kita kan, bahkan dia pastinya cuek dan masa bodo* dengan apa yang terjadi sama kita. Intinya dia tidak di ganggu sama kita dengan urusan yang buat mereka marah " ungkap Shanum.
"Terus ,kakak sama kak Cyra gimana? Masih mau jadian sama kak Cyra?" pertanyaan yang begitu berani di ajukan Shanum pada Kanfa.
Kanfa mengernyitkan dahinya mendengar penuturan Shanum.
"Kenapa jadi gue sama Cyra? gue nggak ada apa-apa sam dia.Dia sahabat baik gue aja.Lagian dia anak sahabat mama juga Daddy."ujar Kanfa dengan nada santai.
"Tapi, aku dengar kakak nggak pernah menyerah buat ungkapin perasaan kakak walaupun tidak pernah di terima.Lalu kenapa kakak sekarang ngomong gitu?" cecar Shanum.
"Lo mau tahu kenapa?" tanya Kanfa melirik ke arah istrinya.
Shanum pun mengangguk mengiyakan perkataan Kanfa dengan masih fokus menatap lurus ke jalan.
"Karena gue sudah punya istri dan itu lo.Simple kan.."ucap Kanfa membuat Shanum langsung menoleh ke arahnya.
"Dengan kata lain,gue nggak mungkin akan menduakan bini gue walaupun jujur, gue belum ada rasa cinta sama lo.Walaupun susah payah gue lawan rasa yang masih ada nama dia di hati gue.Gue sadar, walaupun lo nggak cinta sama gue, lo sebagai wanita yang bergelar istri harus gue hormati statusnya."sambung Kanfa membuat Shanum tercubit hatinya mendengar ungkapan itu.
"Kenapa kakak begitu menjaga perasaan istri kakak? Kakak kan nggak cinta, aku pun nggak cinta kakak,"ucap Shanum serius.
"Gue nggak mau mama sedih,gue nggak mau kakak gue sedih, mama sudah melewati banyak kesakitan yang di torehkan oleh Daddy di masalalunya.Jadi, gue nggak mau bersikap buruk seperti Daddy awal menikah sama mama. Kak Bia pun menikah tanpa cinta tapi, bang Ayaz begitu menjaga marwah istrinya dan jangan salah, mereka dulu musuh bebuyutan di kampus,"ungkap Kanfa dengan tersenyum mengingat kisah kakak nya itu.
"Owh ya, kenapa bisa mereka nikah? padahal kan memang mereka musuh bebuyutan." Shanum semakin tertarik dengan kisah cinta kakak iparnya m
"Digrebek masa.Karena kesalahpahaman mereka menikah,dan takdir menjodohkan mereka sampai sekarang walaupun ke absurd_ an kak Bia nggak ada yang hilang,tapi itu sebuah kekurangan dan kelebihan nya.Suatu hari lo bakal tahu kok,dan pastinya Kak Bia nggak mau lihat lo lemah."jelas Kanfa.
Shanum hanya manggut-manggut mendengar penuturan suaminya.Tapi, bagi Shanum keluarga Mahardika adalah keluarga yang menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan.Mereka saling perduli satu sama lain.
Bersambung
