Seorang wanita cantik bernama Shen Yue berumur dua puluh lima tahun. Ia adalah seorang kultivator tingkat menengah, hidupnya sangat sempurna.
Tiga tahun lalu ia menikah dengan seorang pangeran, yang sangat tampan dan sangat menyayanginya, apapun yang di inginkan Shen Yue, pasti akan di berikan oleh suaminya.
Betapa sempurnanya hidup Shen Yue. Tapi suatu saat ia bertemu dengan seorang anak laki-laki yang berumur sekitar tiga tahun, hatinya mulai resah, apa lagi bayangan anak kecil itu selalu menganggu pikirannya.
Lebih mengejutkannya lagi, setelah ia membantu seorang tabib, tabib itu mengatakan jika ingatan Shen Yue di segel.
Shen Yue semakin resah, apa yang terjadi sebenarnya? Apakah cinta pangeran untuk dirinya tulus atau sebuah kebohongan.
Halo para reader's, Ayok mampir! pasti seru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Ledakan ledakkan trus terdengar saat Shen Yue mampu menyerang kalajengking berukuran paling besar itu.
Kalajengking juga tak pasrah saat di serang oleh Shen Yue, kalajengking itu bisa menghindari serangan Shen Yue, dan membalas serang juga.
Zie Su sang pengawal juga terlihat sudah kelelahan, meski ia berada di tingkat kultivator tingkat menengah awal. Tapi lawannya kali ini begitu kuat, Zie Su hanya mampu bertahan tanpa bisa melakukan perlawanan, karena percuma saja, meski Zie Su melakukan dengan kekuatan penuh para kalajengking itu tak akan berkurang.
Shen Yue tak ingin melarikan diri meski ada kesempatan, wanita cantik itu merasa sudah kepalang tanggung, karena tiba-tiba saja para kalajengking bermunculan dan menyerang Shen Yue dan Zie Su, jadi rasanya Shen Yue sangat ingin mengalahkan kalajengking yang kurang ajar itu.
Shen Yue berdiri melayang hanfu dan rambutnya tertiup angin, Shen Yue memusatkan kekuatannya pada tangan kanan dan di salurkan ke pedang. Tatapan matanya begitu tajam menatap kalajengking.
Duar!!
Duar!!
Duar!!
kilatan cahaya menyambar kalajengking yang paling besar itu berulang kali, hingga ribuan kalajengking pun perlahan menghilang dan kalajengking yang paling besar pun juga hancur dan perlahan menghilang. Kini tak ada lagi satu ekor pun yang tersisa.
Shen Yue perlahan turun dan menginjak tanah, wajahnya sedikit pucat, ia tadi menguras kekuatannya hanya karena ingin menghabisi para kalajengking itu.
Shen Yue menoleh pada Zie Su yang keadaannya tak jauh seperti dirinya, saat Zie Su akan melangkah mendekat, Shen Yue pun berkata, "Pulihkan tanaga mu dulu!"
Zie Su ingin membantah, karena Zie Su sangat menghawatirkan Nyonya mudanya.
Tapi Nyonya mudanya menatap dirinya seolah tak ingin di bantah, Zie Su pun pasrah lalu duduk bersila.
Dalam hati, Shen Yue merasa bersalah karena dirinya membawa Zie Su kedalam masalahnya, Zie Su harus berjuang mempertahankan dirinya saat ada yang menyerang, jika saja Shen Yue masih bersama Pangeran Han, hidupnya tak akan sesulit ini.
Karena beberapa kali Shen Yue menghadapi masalah, maka pengawal bayangan yang datang membantunya, entah dari mana tiba-tiba saja mereka akan muncul untuk membantunya. Tapi sepertinya tidak untuk kali ini dan kedepannya, karena Shen Yue memilih mundur dari hidupnya bersama Pangeran Han yang begitu indah.
Shen Yue hanya terseyum getir, saat tiba-tiba bayangan Pangeran Han melintas di ingatannya, seadanya masalalu tak serumit ini mungkin ia akan bertahan dengan Pangeran Han.
Shen Yue larut dalam lamunannya, cahaya yang menyilaukan matanya mampu menyadarkan Shen Yue. Shen Yue menutupi cahaya itu dengan tangannya, agar tak begitu menusuk ke mata.
Shen Yue pun berjalan ke arah di mana tadi ia melihat cahaya ke unguan , Shen Yue semakin dekat. Tapi yang ia temukan hanya sebuah cincin dengan batu berwarna ungu, dengan bentuk begitu sederhana, tidak begitu menarik di pandang karena ukuran yang agak besar.
"Heh, siapa yang membuang cincin jelek ini? " cerocos Shen Yue.
Shen Yue akan membuang cincin yang ia temukan tadi, karena bentuknya yang biasa saja. Tapi saat akan melemparkannya, Shen Yue terdiam sesaat lalu ia memandangi cincin itu, Shen Yue pun menggigit ujung jari telunjuk, lalu meneteskan darahnya pada cincin yang Shen Yue bilang jelek itu.
"Aku penasaran apa yang kamu miliki? " ujar Shen Yue, wajahnya masih pucat. Tapi ia tak ber kultivasi karena ingin menjaga Zie Su dulu.
Shen Yue memfokuskan pikirannya pada cincin yang ia temukan tadi, di dalam sana ruangannya cukup luas, ada tanaman dan juga air kolam, Shen Yue yang haus mengambil air itu lalu meminumnya.
Shen Yue terdiam sesaat menikmati air yang terasa berbeda itu, tubuhnya yang lemah merespon air itu, mata Shen Yue berbinar, "Air spiritual."
Shen Yue tak ingin senang dulu, ia mencoba mengambil lagi air yang ada di dalam cincin yang baru ia temukan, Shen Yue kembali meneguknya, seketika tubuhnya kembali segar.
Shen Yue mengangguk, ia tersenyum puas dan memandangi cincin batu safir berwarna ungu itu, "Meski kamu jelek. Tapi kamu sangat hebat," puji Shen Yue.
Hina dan sekaligus pujian untuk cincin batu safir yang ia temukan, Shen Yue tersenyum dan mengenakan cuci yang sedikit besar dan kurang menarik di pandang itu, saat setelah Shen Yue kenakan cincin itu berubah bentuk, menjadi lebih kecil dan tipis jadi tak mengganggu mata.
"Kau hebat sekali," puji Shen Yue lagi pada cincinnya itu.
Zie Su pun membuka mata, "Nyonya, Zie Su sudah selesai," ujarnya lalu berdiri.
"Baguslah, kita juga harus meneruskan perjalanan, " ujar Shen Yue, ia mengambil satu cangkir air spiritual dan memberikannya pada Zie Su.
"Nyonya? apa sudah ber kultivasi? " tanya Zie Su dengan ekspresi terkejut, ia melihat wajah Nyonya mudanya yang begitu segar, seakan sudah ber kultivasi.
lanjut thor seru cerita nua 👍👍
ah masih teka teki... lanjut thor...😊