Nabila tidak pernah membayangkan jika harus di hadapkan dengan situasi rumit seperti ini, dirinya harus terjebak dengan pernikahan semu bersama dengan seorang pria yang bernama Revan Alvaro.
Di usia pernikahan yang ketiga tahun ini dirinya harus berpisah karena Revan sudah ada wanita lain yang sejak dulu singgah di hatinya.
Nabila pun berusaha menerima semua keputusan Revan, dan tanpa dirinya tahu ternyata Allah sudah menitipkan janin di balik perceraiannya itu. Apakah Nabila bisa menemukan kebahagiaannya setelah ini?? temukan jawabannya hanya di manga toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31 Mencoba memaafkan
Di dalam kamar, saat ini Abi terlihat bingung ketika melihat raut istrinya yang tidak bersahabat itu, tidak seperti biasanya wanitanya itu murung seperti ini, karena tidak mau melihat wajah sang istri terus-menerus di tekuk seperti itu pada akhirnya pria bertubuh jangkung itu mendekap tubuh istrinya seakan dirinya mengerti kalau ada sesuatu yang terjadi dalam diri wanitanya itu.
"Sayang kenapa?" tanya Abi sambil mendekap tubuh istrinya.
Tidak tahu kenapa di dalam dekapan suaminya Nabila menangis sejadi-jadinya, dirinya mengeluarkan semua kekecewaan dan unek-unek yang selama ini dia pendam sendirian.
"Sayang sebenarnya apa yang telah terjadi?" tanya Abi sekali lagi.
"Mereka datang," ucap Nabila.
"Mereka siapa?" tanya Abi.
"Dua orang tadi adalah kakek dan nenek dari ayahnya anak-anak," jawab Nabila dengan berat.
"Apa! Jadi mereka berdua itu kakek dan nenek dari mantan suamimu, kenapa baru datang sekarang apa mereka tidak pernah di kasih tahu oleh keluargamu kalau setelah perceraian itu kamu mengandung," ucap Abi sedikit terkejut.
"Awalnya iya, keluargaku menyembunyikan kehamilanku dari mereka tapi lama-lama aku juga yang membukanya lewat akun sosialku. Nah dari itu padahal mereka semua sudah tahu tapi kenapa tidak ada yang datang kesini padahal hanya datang ke Palembang bukan sesuatu yang sangat besar bagi mereka, aku hanya kecewa saja dengan sikap mereka yang seakan tidak menganggap ada keberadaan anak-anaku," terang Nabila.
"Sayang untuk saat ini aku sangat paham dengan keadaan hatimu, memang tidak mudah berjuang sendiri mulai mengandung dan melahirkan, itu hal yang sangat sulit bagi setiap perempuan, apalagi dengan posisimu yang seperti dulu. Aku mohon untuk saat ini kepadamu agar tenang jangan terlalu stres memikirkan ini semua, kita hadapi sama-sama ya, selama mereka baik dan tidak meminta hal yang menurut kita berlebihan maka kita ikuti saja alurnya, tapi kalau mereka mulai meminta hal yang menurut kita berlebihan pasti aku akan memasang badan untuk kalian berempat," ucap Abi sambil mendekap tubuh istrinya, membiarkan air mata istrinya jatuh di kemeja putihnya itu.
"Terima kasih Abang," cicit Nabila.
"Sama-sama Sayang, sudah jangan nangis lagi nanti bisa berpengaruh dengan janin kita," ucap Abi sambil mengelus perut istrinya yang masih rata.
Nabila pun sudah merasa tenang ketika menceritakan semua kepada suaminya, beruntung dia memiliki suami seperti Abi laki-laki yang selalu memperlakukan dirinya bak seorang ratu, Abi memang tipikal suami idaman, caranya memperlakukan istri dan anak-anaknya patut di jadikan contoh yang baik, tak ayal dulu Abi menjadi idaman para kaum hawa di luaran sana, banyak para kolega yang menginginkan Abi untuk menjadi menantu karena anak gadisnya yang merasa tertarik dari seorang Syailendra Abimanyu itu, tapi sayang semuanya itu di tolak oleh Abi karena hatinya sudah bersemayam kepada wanita yang sejatinya sudah memiliki tiga orang anak.
"Sayang ayo keluar," ajak Abi kepada Nabila.
"Aku lagi malas Bang," sahut Nabila.
"Jangan begitu, kita ini tuan rumah, jadi sudah sepatutnya kita menjamu mereka dengan baik, apalagi mereka datang dari jauh," terang Abi yang membuat istrinya sedikit mengerti.
"Ya sudah ayo," ajak Nabila sambil menggandeng tangan suaminya.
Sesampainya di ruang keluarga Abi di sambut bahagia oleh ketiga bocah kecilnya itu, mereka begitu senang jika ayahnya hadir di tengah-tengah mereka seperti ini apalagi si Aya dirinya memang anak ayah banget, sampai-sampai kedua abangnya selalu mengalah jika itu menyangkut kedekatan antara Ayana dan ayah Abi.
"Ayah ayo sini gabung sama kita!" ajak Ay, sambil menggandeng tangan ayahnya hingga terlepas dari genggaman ibunya.
"Ay, kamu ini kebiasaan selalu rebut ayah dari ibu," ucap Nabila dengan gemas.
Sedangkan kedua abangnya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat adiknya yang selalu seperti itu terhadap ayahnya. Mereka semua saat ini sedang berkumpul di ruang keluarga, Ayana dan Aras dua anak Nabila ini selalu membuat suasana hidup dengan gurauan dan celotehan mereka, berbeda dengan si sulung dirinya sejak dulu memiliki karakter yang begitu dingin dan selalu berpikir lugas.
"Nenek dan Kakek buyut jangan pulang dulu ya kita nginap saja di sini!" pinta Ayana.
"Jangan Sayang nenek dan kakek buyut harus pulang," tolak nenek Soraya.
"Nggak apa-apa Nek nginap saja lagian kapan lagi kalian semua nginap di rumahku," ucap Abi.
"Jangan dulu deh entar di rumah kita sepi kalau kita nginap di sini," tutur nenek Soraya dirinya takut kalau cucunya Nabila masih merasa kurang nyaman dengan kedatangan Miranti dan juga Alex.
"Nginap saja Nek, mumpung ada Nenek Miranti di sini kapan lagi kita bisa kumpul-kumpul seperti ini," ucap Nabila seakan menjadi lampu hijau untuk nenek Soraya dan yang lainnya.
"Gimana, Mir apa kamu setuju nginap di sini?" tanya nenek Soraya.
"Boleh saja," jawab nenek Miranti.
Pada akhirnya mereka meneruskan kembali perbincangannya, Nabila mungkin pernah kecewa dengan keluarga dari Revan, tapi Nabila juga tidak ingin melupakan nenek Miranti yang sedari dulu selalu menyayangi dirinya, selama hidup bersama Revan hanya nenek Miranti dan kakek Alex yang baik dengannya, maka dari itu Nabila tidak mau berlama-lama marah dengan nenek Miranti.
"Nek, boleh Nenek ikut denganku," ajak Nabila kepada nenek Miranti.
"Iya Sayang."
Setelah itu Nabila pamit kepada suaminya untuk mengajak nenek Miranti ke kamar anak-anak dan hal itu di angguki oleh Abi. Nabila hanya ingin bicara dari hati ke hati kepada wanita sepuh yang dulu pernah memberikan kasih sayang terhadap dirinya itu, tidak muda bagi Nabila menghilangkan sosok nenek Miranti dari kehidupannya begitu saja, mungkin dirinya sudah tidak ada jodoh dengan cucunya tapi kasih sayang nenek Miranti tidak pernah dia lupakan begitu saja.
Ceklek." Gagang pintu mulai di buka oleh Nabila dan mempersilahkan wanita sepuh itu masuk.
Di kamar ini semua foto-foto si kembar terpajang semua mulai dari bayi hingga si kembar besar seperti ini, tetesan air mata jatuh begitu saja membasahi pipi wanita sepuh yang masih awet kecantikannya ini, betapa tidak bersalah dirinya ketika melihat bayi-bayi mungil nan menggemaskan itu, sebagai nenek buyut dirinya merasa bersalah karena sudah membiarkan mereka dari genggamannya, tapi nasi sudah menjadi bubur, nenek Miranti hanya bisa mengambil pelajaran dari kesalahan yang sudah mereka lakukan untuk anak-anak tidak berdosa ini.
"Sayang nenek boleh peluk kamu!" pinta nenek Miranti yang sejatinya juga menahan rindu terhadap Nabila.
"boleh Nek," Sahut Nabila.
Nenek Miranti memeluk erat mantan cucu menantunya ini, sedih, marah dan kecewa atas ketidakberdayaannya, semua dia tumpahkan di hadapan Nabila mungkin hanya kata maaf yang bisa dia ucapkan, maaf karena sudah terlambat mencari tentang keberadaan anak-anak Nabila.
"Sayang nenek minta maaf untuk semua, nenek tahu mungkin ini sulit bagimu untuk memaafkan orang seperti nenek ini," ucapnya dengan ketulusan.
"Mungkin aku marah dan kecewa terhadap keluarga Nenek, tapi aku tidak bisa Nek jika harus menolak permintaan maaf dari seseorang yang sudah tulus memintanya, Nabila sayang sama Nenek, Nabila juga sebenarnya sangat rindu dengan Nenek, terima kasih sudah pernah menjadi pelindungku dulu," tutur Nabila sambil mencium kedua bahu wanita sepuh di hadapannya itu.
Selamat malam teman-teman, malam ini kembali aku kasih double up lagi untuk teman-teman semoga suka dan selamat membaca ....
Zahra yg dibisik aku yg kaget dan mukaku merah padam krna nahan malu 😍😍😍
mau kabur atau diusir bisa lah duduk teras bntr nunggu hjn reda br pesan grab yg sllu online. klo dia jln pake mantel ujan msh ok lah..
yahh namanya alur dibuat dramatis tp kdg tak logis..ngikut aja dan jg crta bagus n rapi
TAMAT