sebelum membaca, saya ingatkan bahwa latar cerita ini bukan di indonesia tapi di luar negeri. cerita dewasa ++++ untuk yang suka silahkan membaca , untuk yang tidak suka silahkan skip☺️
perjalanan kisah cinta seorang gadis remaja berusia 17 tahun bernama maura arabella davion bersama pria tampan yang umurnya lebih tua 10 tahun bernama darren arthur louis.
mereka berdua terjebak pada malam yang panas karena pengaruh obat perangsang dari grace teman maura namun hubungan itu berlanjut hingga menimbulkan konflik-konflik kecil(
S. 1)
***
Eliza Louis atau lebih dikenal dengan Eliza arabella seorang model papan atas amerika yang sedang naik daun tengah berkencan dengan Elgard Rodrigo salah satu pebisnis terkaya di newyork.
berita tersebut menjadi headline di penjuru kota newyork "apa pendapatmu tentang ini om?" tanya eliza
Elgard terkekeh "biarkan saja... toh kita sudah melakukannya" bisk elgard (S.2)
SELAMAT MEMBACA ()
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ls.stwn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pertemuan dua keluarga
Maura yang baru saja sampai dari newyork langsung menuju kamarnya dan merebahkan diri. Sedangkan kedua orangtuanya entah kemana sementara stevia tidak kelihatan sama sekali.
"kemana sih mereka pergi" geruti maura
Maura tidak tahu bahwa kedua orangtuanya dan stevia sedang menyiapkan jamuan makan siang du dekat kolam renang rumah mereka
"sepertinya aku mendengar suara mobil dad..apa maura sudah tiba ya" ujar stevia
"mungkin saja.. Biarkan dia beristirahat..kasihan pasti dia masih terpukul" ujar daddy william
"ya.. Kasihan sekali grace..anak yang malang .andai saja dia ma ikut kemari pasti dia akan menjadi putri kita juga"ujar mommy emira
Saat mereka bertiga asing berbincang bel rumah berbunyi "ahhh mungkin itu tamu daddy" ujarnya
"biar aku saja dad yang buka" ujar stevia
Stevia lalu berjalan menuju pintu utama yang jaraknya agak lebih jauh. Setelah membuka pintu dengan senyum mengembang tiba-tiha daja senyumnya luntur saat melihat darren yang berdiri disana.
"masih punya muka kau br*ngs*k !" sungut stevia
"tenanglah.. Disana ada kedua orangtuaku" bisik darren
"aku tidak perduli dan pergilah !" usir stevia
Kedua orangtua darren yang melihat kedua nya berdebat bergegas turun dari mobil dan mendekati mereka
"apa ada masalah darren ? Siapa dia?" tanya sang mama
"ahh..dia saudara angkat maura ma" ucaj darren
"ah... Salam kenal saya rose mama darren ..saya dan keluarga ingin bertemu dengan william..kami sudah membuat janji" ujar mama rose
"tunggu sebentar" ujar stevia datar lalu menutup pintunya
Stevia bergegas menuju kolam renang dan menanyakan kepada daddy william " dad... apa tamu mu itu bernama rose ?"
"yeah . Rose dan morgan .suruh mereka masuk" ujar daddy william antusias
Stevia nampak berpikir sesaat apa daddy nya ini tidak tau jika anak dari temannya itu adalah darren. Namun stevia tak memperdulikannya dan membukakan pintu untuk tamu daddy nya
"silahkan masuk" ujar stevia datar
Mama rose menatap stevia tidak suka karena menurutnya anak ini angkuh dan tidak sopan. Sedangkan papa morgan lebih memilih diam karena dia tau sebentar lagi akan terjadi perdebatan sengit
"hai morgan" sapa daddy william
"ah..will... Apa kabar" sambil berjalan mendekati daddy william dan memeluknya
"baik..baik..kau ini terlalu sibuk berbisnis sampai setua ini masih belum mau pensiun hm?" gurau daddy william
"apa kau lupa ? Aku adalah aset negara ? Jika aku pensiun maka keuangan negara akan goyah will" sahut papa morgan
"bagaimana kabarmu emira. ?" tanyamama rose
"kabarku sangat baik.. Ayo.. Kita masuk .. Aku sidah menyiapkan garden party kecil-kecilan untuk kalian berdua"
Mama rose dan papa morgan saling pandang setelahnya mereka diam "emm... Sebenarnya kami bertuga dengan anakku" ujar mam rose
"wah .. Bagus sekali... Lalu kemana dia ?" tanya mommy emira
"tente,..." ujar darren setelahnya
Darren tadi kembali ke dalam mobil untuk menngambil ponsel nya yang ketinggalan jadi mereka semua belum tau kalau darren lah anak dari rose dan morgan kecuali stevia
"di-dia..."
"hemm ..dia anak kami" ujar papa morgan
Karena shock tubuh daddy william menjadi lemas akhirnya dia pingsan saat itu juga
"daddyy!!!" teriak mommy emira dan stevia bersama
Maura yang mendengar hal itu terbangun dari tidurnya dan bergegas menuju sumber suara.
"astaga... Jika aku tau dia anak kalian takkan kubiarkan dia datang kemari !" teriak mommy emira
"maafkan kami" ujar mama rose
"lebih baik kalian pergi" usir stevia
"jaga batasanmu anak muda" ujar mama rose
"tenanglah stev... Duduklah..aku akan mengurus suamiku terlebih dahulu " ujar mommy emira setelahnya
Maura turun dengan panik karena mendengar teriakan mommy emira serta stevia
"mom..." lirihnya terkejut melihat orang-orang yang berada disana
"ahh..sayang.maura" ujar mama rose
"e-eh.. Ma..mama rose" ujar maura canggung namun setelahnya perhatiannya ter alihkan dengan keadaan daddy william
"apa yang terjadi ? Panggil dokter sekarang!" ujar maura panik
"tenanglah maura.." ujar darren
"diam kau br*ngs*k ! Ini semua karena mu" bentak stevia
"maksudnya apa stev?" tanya maura tidak mengerti
"dia da keluarganya tiba-tiba datang dan membuat kekacauan ini !" sungut stevia
Mama rosa menatap tajam stevia yang menurutnya kurang ajar " dasar manusia tidak tahu tata krama... Kau sangat salah emira telah memungut anak seperti dia"
Maura bingung harus membela siapa karena keadaan yang semakin kacau maura menyuruh stevia untuk mengurus daddy william bersama mommy emira sampai dokter datang
Sedangkan maura menenangkan mama rose dan mempersilahkan mereka duduk diruang tamu " maaf atas kekacauan ini ma.. Pa.. Aku tidak tahu kalau kalian akan dayang kemari "
"sebenarnya kami memang sengaja datang untuk bertemu mommy daddy mu... Kami kira dia tahu kalau anak kami adalah darren tapi sepertinya dia tidak tahu" ujar papa morgan
"mungkin daddy shock pa... Papa juga tahu kan permasalahannya seperti apa dan kesehatan daddy memang sedang drop" ujar maura
Mama rose mendekati maura dan memeluk maura singkat " maafkan kami nak..kedatangan kami malah membuat keributan disinj" ujar mama rose
"tidak apa ma..semua akan baik-baik saja" ujar maura tersenyum manis
"sepertinya itu dokternya.. Ayo" ujar maura setelahnya
****
Setelah dokter selesai memeriksa dan keadaan daddy william dinyatakan baik-baik saja semua keluarga bernafas lega.
Sesaat kemudian daddi william sadar " di-dimana ini" ujar nya
"dad.." lirih mommy emira
"mom... Apa..apa yang terjadi?"
"sudahlah dad..tidak usah dipikirkan ..istiraht saja"
"tidak mom... Daddy sudah sehat.... Dimana maira mom?"
"dia.. Dia ada dibawah bersama rose dan morgan"
"astaga mom....." lirih daddy william
"tenang saja dad..kita bicarakan baik-baik apa maksud mereka kemari dan jaga emosimu" ujar mommy emira
"baiklah..ayo kita turun ke bawah..lalu dkmana stevia ?"
"ahh dia juga dibawah bersama maura" jawab mommy emira
***
mommy emira memapah daddy william untuk turun ke bawah setelahnya semua mata tertuju pada mereka berdua
"will.." lirih morgan
"duduklah" ujar daddy william
Setelah semua orang duduk tiba-tiba saja suasana menjadi canggung dan hening.
"emm..ada perlu apa kau kemari morgan ? Ku kira hanya reuni biasa" ujar daddy william memecah suasana
"ya . Memang niatku reuni dan ingin meminta maaf" ujar papa morgan
"untuk apa ? Kau tidak salah?"
"bukan untukku tapi anakku..aku tau sikapnya dulu keterlaluan dan menyakiti anakmu... Ku mohon maafkan aku yang tak bisa mendidiknya dengan baik" ujar papa morgan
"aku sudah melupakannya meski aku masih membencinya morgan..maaf" ujar daddy william
"restui mereka lagi will... Kumohon" ujar mama rosa
"apa maksudmu?"tanya daddy william
"mere---"
"ah..tidak dad.... Maksud mama rosa supaya aku hisa berbaikan lagi dengan darren dan hubungan kita semua membaik" ujar maura memotong ucapan mana rosa dia tidak mau mama rosa akan membuat kesehatan ayahnya kembali memburuk
"maura .apa yan----"
"ah mama rosa.. Aku ingin menunjukanmu sesuatu..oleh-oleh dari newyork..ayo ke kamarku" ajak maura menarik lengan mama rosa
Semua orang bingung dengan sikap maura itu terutama darren " apa yang dia rencanakan" gumamnya
***