NovelToon NovelToon
Bangkitnya Pendekar Naga

Bangkitnya Pendekar Naga

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Dikelilingi wanita cantik / Kebangkitan pecundang / dan budidaya abadi / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:28M
Nilai: 4.7
Nama Author: Doom

Shen Long adalah seorang Pemuda yang paling jenius di Sektenya sekaligus Putra dari Patriak Sekte Naga Langit.
Namun siapa sangka karena kejeniusannya, ada orang yang sangat iri dan memberikan Racun untuk menyumbat Kultivasi Shen Long.
Sejak kejadian itu semua kekaguman orang langsung berubah menjadi kebencian dan menganggap Shen Long sebagai sampah.
Tidak sampai disitu saja, bahkan Pertunangannya dengan Putri dari Kerajaan Ling menjadi berantakan dan berakhir dengan penghinaan.
Dalam keputusasaan Shen Long berniat untuk mengakhiri hidupnya di sebuah Jurang tanpa dasar.
Saat itulah pertemuan singkat antara Shen Long dengan Wanita misterius yang mengakibatkan Shen Long tidak jadi bunuh diri dan Ingin menjadi yang terkuat untuk membalaskan dendam kepada Sekte Naga Langit.
Apakah Shen Long berhasil menjadi yang terkuat dan membalaskan dendamnya???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akal Licik Yan Rou Lie

Di sisi lain Lin Kun yang sedang mencari keberadaan Shen Long, kini terdengar suara Auman keras dari kedalaman Hutan.

" Aneh... Kenapa ada Hewan Roh yang sangat kuat di tempat ini?" Lin Kun bergumam dimana langkahnya sempat terhenti saat mendengar Auman tersebut.

Sesaat kemudian Lin Kun tersadar dari lamunan langsung melesat cepat ke arah sumber suara.

" Gawat. Semoga saja Shen Long tidak mendapatkan masalah." Lin Kun terus berlari ke dalam Hutan.

Setelah beberapa saat, Lin Kun merasakan Aura yang familiar dimana dia merasakan bahwa aura tersebut semakin lemah.

Tidak lama kemudian, Lin Kun melihat beberapa pepohonan bertumbangan tepat di depannya. Dia pun bergegas ke tempat tersebut hingga terlihat sosok yang sedang terbaring di tengah-tengah pepohonan yang tumbang.

" Long'er." Lin Kun langsung melompat ke tempat tersebut lalu memeriksa keadaan Shen Long yang sedang pingsan.

Setelah Lin Kun memeriksa keadaan Shen Long, dia pun bernapas lega karena Shen Long hanya pingsan dan kehilangan tenaga.

" Dimana buntalan kain miliknya?" Lin Kun menyebarkan Spiritualnya untuk mencari buntalan kain milik Shen Long.

Sontak Lin Kun membulatkan mata karena dia merasakan bahwa bekal yang dimiliki Shen Long berada di lahan kering sekitar seratus meter dari tempat mereka.

" Bagaimana mungkin buntalan itu ada disana." Lin Kun yang terlihat panik karena tidak ada seorangpun yang bisa ke wilayah lahan kering tersebut.

Dengan penuh kehati-hatian, Lin Kun mencoba memberanikan diri untuk melangkahkan kakinya ke lahan kering tersebut sambil membawa Shen Long di punggungnya.

Namun saat maju selangkah ke lahan tersebut, Lin Kun tidak mendapatkan Aura kematian yang ada di tempat itu.

" Ini aneh... Kenapa Aura kematian di tempat ini bisa menghilang." Lin Kun bergumam secara perlahan mendekati arah buntalan milik Shen Long.

Hal yang membuat Lin Kun semakin heran, dimana wilayah lahan kering yang sudah ribuan tahun tidak pernah disentuh oleh hujan sedikitpun, kini terlihat sudah basah yang menandakan pernah terjadi hujan.

Memakan waktu yang cukup lama, akhirnya Lin Kun sudah berada di tempat buntalan kain milik Shen Long.

Namun hal yang membuat Lin Kun hampir kehilangan nafas, saat melihat sekuntum bunga yang berwarna putih tumbuh di dekat buntalan kain milik Shen Long.

Bunga tersebut memiliki ukuran sepuluh kali lipat dari ukuran bunga biasanya dan mampu menekan Auranya, sehingga bagi seorang Kultivator yang belum memahami tentang Bunga Yin, maka mereka akan menganggap bunga tersebut seperti bunga biasa.

Namun bagi Lin Kun yang gemar membaca Kitab di Sekte Seribu Pedang dan jenius pada masanya, tentu dia mengenal bunga tersebut.

Antara senang dan seakan tidak percaya, Lin Kun dengan cepat mengambil sekuntum bunga tersebut yang memiliki 24 kelopak dengan tangan gemetar berkeringat dingin.

" Bunga Yin? Bagaimana bisa tumbuh di tempat ini?" Lin Kun dengan segera memasukkan Bunga tersebut ke Cincin Ruang miliknya lalu mengambil buntalan kain milik Shen Long.

Setelah itu Lin Kun kembali meninggalkan tempat tersebut menuju pinggir Hutan dimana Jin Song dan yang lain sedang menunggu.

Dengan jantung berdetak kencang, Lin Kun selalu meningkatkan kewaspadaan. Hal itu dikarenakan Bunga Yin yang ada padanya.

Jika saja ada orang lain yang mengetahui bahwa Bunga Yin ada pada Lin Kun, maka seluruh Kultivator akan memburunya.

Bunga Yin adalah Sumberdaya yang paling langka dimana setiap kelopak bunganya bisa menaikkan Kultivasi dua tingkat.

Dengan kata lain, jika seseorang Kultivator menggunakan semua bunga Yin sebanyak 24 kelopak tersebut, maka sudah tau hasilnya.

Tidak hanya itu saja, kelopak bunga Yin juga bisa menambah 5 sampai 10 lingkaran Qi dari setiap kelopak dan meningkatkan Fondasi sekaligus.

Lin Kun dapat membayangkan jika nilai dari satu kelopak bunga Yin bisa menyamai harta Kekaisaran Wei.

Namun sayangnya, kelopak bunga Yin hanya bisa digunakan oleh Kultivator wanita saja. Jika digunakan oleh Kultivator Pria, maka tidak memiliki efek sedikitpun.

Dengan kecepatan tinggi, Lin Kun terus berlari meninggalkan Hutan tersebut agar sesegera mungkin mencapai pinggir Hutan.

Tidak lama kemudian, kini Lin Kun sudah berada di pinggir Hutan sambil membopong tubuh Shen Long.

" Gege." Jun Mei Yin berlari ke arah Lin Kun saat melihat Shen Long ada di pundak Gurunya.

Jin Song dan yang lain pun berlari kecil menghampiri Lin Kun dengan wajah penasaran, karena raut wajah dari Lin Kun seperti orang sedang ketakutan.

Hal itu membuat Jin Song dan yang lain merasa khawatir menganggap bahwa ada sesuatu yang buruk terjadi pada Shen Long.

" Guru Lin Kun, apa yang terjadi pada Long'er?" Tanya Jin Song yang merasa khawatir.

" Long'er hanya pingsan karena sudah kehabisan tenaga. Lebih baik kita cepat tinggalkan tempat ini secepat mungkin." Ucap Lin Kun, karena perasaannya seperti ada yang sedang mengawasi mereka.

Meskipun itu hanya perasaanya saja, karena bunga Yin yang ada pada dirinya membuat Lin Kun merasa khawatir jika ada orang yang mengawasi mereka.

" Guru Lin... Apa didalam Hutan, ada yang berbahaya?" Tanya Jin Song karena melihat tingkah dari Lin Kun.

Tanpa menjawab apapun, Lin Kun terus berjalan menjauhi wilayah tersebut berniat untuk mencari tempat yang aman sambil menunggu Shen Long sudah sadar.

Meski masih penasaran, akhirnya Jin Song kembali melangkahkan kaki meninggalkan tempat tersebut diikuti Jun Mei Yin dan yang lain.

Dalam hati Jun Mei Yin yang melihat kondisi Shen Long yang kacau dipenuhi luka sayatan dan pakaian yang melekat pada tubuhnya sudah tidak layak pakai lagi, tentu saja membuat wanita itu semakin khawatir meskipun Lin Kun sudah mengatakan bahwa Shen Long hanya kelelahan.

Sedangkan Jun Yun yang diberi tugas untuk membawa buntalan milik Shen Long, merasa heran karena beban yang ada pada buntalan kain tersebut cukup berat sehingga dia harus mengeluarkan Qi untuk mengimbangi kecepatan rombongannya.

Sesekali Jun Yun meminta kepada Jin He untuk bergantian membawa buntalan kain tersebut.

Setelah cukup jauh dari tempat sebelumnya, Lin Kun membaringkan tubuh Shen Long di balik pohon.

Tanpa menunggu lama, Jin Song langsung menyalurkan Qi miliknya untuk memulihkan kondisi Shen Long yang masih pingsan.

Setelah beberapa saat, Jin Song menghentikan menyalurkan Qi karena dia berpikir bahwa itu sudah cukup.

Saat Jin Song sudah selesai menyalurkan Qi miliknya, kini Jun Mei Yin langsung mendekati Shen Long dengan perasaan cemas sambil memegang telapak tangan Pemuda tersebut tanpa memperdulikan yang lain.

" Sepertinya kita akan bermalam disini. Jun'er, He'er... Kalian cari kayu kering sebagai api unggun." Ucap Jin Song sambil menatap kedua pemuda tersebut.

" Baik Tetua."

" Baik Ayah."

Jun Yun dan Jin He meninggalkan tempat tersebut untuk mencari kayu bakar sekaligus berburu untuk mengganjal perut mereka.

Di sisi lain Yan Rou Lie lebih memilih untuk Berkultivasi, meskipun tidak bisa berkonsentrasi karena suara berisik dari Jun Mei Yin yang bicara sendirian di samping Shen Long.

Dengan perasaan kesal, Yan Rou Lie beranjak dari tempat duduknya berjalan mendekati Shen Long dan Jun Mei Yin.

' Sepertinya Saudari Yin, sangat menyukai Saudara Long. Lihat saja, aku akan membuat ulah sedikit.' Muncul di pikiran Yan Rou Lie untuk mengerjai Jun Mei Yin, karena wanita itu telah mengganggu konsentrasinya saat Berkultivasi.

Meskipun Yan Rou Lie tidak tertarik pada Shen Long atau siapapun karena yang dia pikirkan hanyalah sebuah ambisi agar menjadi yang terkuat.

1
Anonymous
terlalu banyak wanita tdk bagus thor cerita
Anonymous
lnjut thor
Anonymous
lnjut
Anonymous
😊😊😊😊😊
Anonymous
lnjut ini seruh jadi pahlawan baru
Anonymous
lnjut
Anonymous
sufa ganti nama pedang ..atau tdk gunakan pedang kesunyian
Anonymous
lnjut
Anonymous
bantai wanita itusenlong
Anonymous
habisi semua senlong
Anonymous
lnjut musuh dalam selimut
Anonymous
balas semua itu
Anonymous
lnjut senlong
Mahayabank
Mantaaap...Lanjuuuut lagiiee 👌👌👌
Mahayabank
Yaudah lanjuuuut lagiiieee 👌👌👌
Mahayabank
/Drool//Drool//Drool//Ok//Ok/
Anonymous
ini pendekartapi biadab
Anonymous
lnjut thor..
Anonymous
lnjut guru
Anonymous
orang hebat tapi sombong harus d bantai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!