Jangan lupa tambahkan ke rak favorit ya! Like, komen, kasih ulasan dan ikuti sebelum membaca.
Di usahakan jangan baca lompat-lompat ya!
...
Novel ini merupakan sekuel Di Anggap Mandul, Hamil Setelah Menikah Lagi!
Yang pasti nya tidak kalah seru dari cerita orangtua mereka.
Bagaimana jadi nya seorang CEO dingin, yang terkenal dingin dan tidak tersentuh oleh wanita. Tiba-tiba menghamili seorang gadis.
"Mereka memasukan obat perangsang kedalam minuman ku," Racau Arthur yang sudah tidak bisa menyeimbangi tubuh nya.
Namun pada saat Arthur sedang tidak sadar karena efek obat, ada seorang wanita yang menolong nya.
Tanpa Arthur sadari, ia membawa paksa wanita tersebut kedalam mobil nya, sang wanita itu sudah melawan, namun nihil. Gadis itu sangat malang!!
Guys, cerita ini gak kalah seru dari cerita perjalanan cinta Aira dengan Samudra.
Jangan lupa like, vote, dan ikuti yaw...
instagram:Coretanluka65
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu
"El, kamu tidak bekerja?" tanya Zayn, yang kini sedang berdua bersama Elisha.
"Tidak, aku masih sakit," jawab Elisha.
"Memang nya kamu kenapa?" tanya Zayn.
"Sebelum pindah bersama ib mu Siska kesini, aku mengalami kecelakaan," jawab Elisha.
"Oh begitu," jawab Zayn.
Elisha tersenyum menatap Zayn.
"Setiap aku menatap wajah mu, kenapa aku merasa tidak asing," ucap Elisha.
"Apa sebelumnya kita pernah bertemu?" tanya Zayn.
"Tidak tahu, tapi ada perasaan beda gitu saat melihat wajah kamu," jawab Elisha.
"Apa aku terlalu tampan?" ucap Zayn.
"Amar, kau percaya diri sekali," ucap Elisha.
"Tapi aku tampan kan?" tanya Zayn.
"Mungkin," jawab Elisha.
"Kamu mirip sekali dengan kekasih ku," ucap Zayn.
"Aku jadi penasaran, apa aku semirip itu dengan kekasih mu," ujar Elisha.
"Sebentar, aku mempunyai foto kekasih ku," ucap Zayn.
Lalu Zayn membuka ponsel nya, ia memperlihatkan sebuah foto dirinya bersama Emillie.
Sontak saja, Elisha memegang wajah nya, karena menurut Elisha sangat mirip sekali.
"Benar-benar persis seperti diriku," ucap Elisha.
"Makanya saat aku pertama melihat kamu, aku kira kamu kekasih aku yang sudah meninggal tiga bulan yang lalu," ucap Zayn.
"Aku turut berduka cita ya, semoga kamu bisa perlahan melupakan nya," ucap Elisha.
Zayn tersenyum, karena ia merasa tidak akan bisa melupakan Emillie begitu saja.
"Kalo boleh tahu, siapa nama kekasih kamu?" tanya Elisha.
"Emillie Mahendra Alexander," jawab Zayn.
Saat Elisha mendengar nama itu, Elisha merasakan sakit dikepala nya.
Elisha memegang kepala nya, ia merasakan sangat kesakitan.
"El, kamu tidak apa-apa?" tanya Zayn.
"Kepala ku sangat sakit, entah kenapa," jawab Elisha.
"Ayok kita kerumah ku, disana ada obat," ajak Zayn.
Elisha mengiyakan saja, karena kepala nya sangat menyakitkan.
"Kamu duduk disini," ucap Zayn.
"Kenapa aku seperti tidak asing dengan nama itu, dan foto foto disini, aku seperti mengenal mereka tapi aku tidak ingat," ucap Elisha.
Setelah Zayn memberikan obat kepada Elisha, akhirnya Elisha sudah mulai membaik.
"Sudah baikan?" tanya Zayn
"Sudah, terima kasih ya," ucap Elisha.
"Sama-sama," jawab Zayn, tersenyum.
"Sebenarnya kamu kenapa?" tanya Zayn.
"Aku tidak apa-apa, cuman sakit kepala saja," jawab Elisha.
"Kamu yakin? Aku bisa mengantarkan kamu ke dokter," ucap Zayn.
"Tidak usah, malah merepotkan," jawab Elisha.
"Tidak merepotkan, biar kamu sehat," ucap Zayn.
"Aku pulang dulu, mau istirahat ya," pamit Elisha.
"Yasudah, lain kali jangan sungkan kalo mau bertemu dengan ku," ucap Zayn, tersenyum.
Lalu Elisha meninggalkan Zayn, ia tak mau membuat semua orang yang melihat nya menjadi salah paham.
Lalu Elisha masuk kedalam kamar nya, ia mengunci kamar nya.
Karena tidak ada Siska dan juga Amar, mereka sedang berada di butik.
Elisha menjatuhkan badan nya, ia menatap langit- langit rumah, sembari mengingat kejadian tadi.
"Kenapa aku tidak asing dengan nama itu, dan wajah-wajah yang di foto itu," ucap Elisha.
"Apa di masalalu, sebelum aku hilang ingatan, aku mengenal mereka?" gumam Elisha.
Namun nihil, Elisha sudah mencoba mengingat-ngingat tentang dirinya, tapi tak pernah berhasil, yang ada malah sakit kepala.
Elisha memutuskan tidur, karena sangat bosan berada dirumah sendirian.
***
Sedangkan disisi lain, Siska dengan Amar sedang membicarakan suatu hal tentang Elisha.
"Amar, sudah dua bulan lamanya, kita belum menemukan identitas asli Elisha," ucap Siska.
"Aku khawatir kalo keluarga nya mencari dirinya disana, karena kita membawa dia kesini," ucap Amar.
"Lagi pula kan kita niat nya baik, kasihan kalo dia ditinggal sendiri, mana tidak mengingat apa-apa," ujar Siska.
"Semoga secepatnya dia bertemu dengan keluarga nya, aku kasihan melihat dia setiap hari melamun terus, mungkin dia mencoba mengingat siapa dirinya, tapi tidak bisa," ucap Amar.
"Tapi ibu seperti tidak asing melihat wajahnya, tapi seperti siapa," ucap Siska.
Saat mereka sedang membicarakan tentang Elisha, tiba-tiba ada yang mengetuk ruangan milik Siska.
Lalu Amar membuka pintu ruangan itu.
"Bu Siska ada?" tanya seorang wanita, yang sudah tak muda lagi itu.
Sontak saja Siska merasa kaget dengan suara wanita yang berada di depan pintu itu.
Siska seperti mengenal siapa wanita itu.
"Mbak..." ucap Siska, langsung memeluk nya.
"Engap aku, kamu mau membunuh aku?" ucap Aira, ya! Yang datang ke butik milik Siska itu Aira.
"Maaf mbak, aku terlalu senang," ucap Siska.
"Ayok mbak masuk," ajak Siska.
Lalu Aira masuk kedalam butik milik Siska, tidak ada rasa dendam dan jura amarah dalam benak Aira, karena ia sudah melupakan semua kejadian lalu.
"Kenapa tidak mengabari aku, kalo mbak akan kesini," ucap Siska.
"Aku tidak memiliki kontak mu, aku tidak tahu sosial media mu," jawab Aira.
"Mbak tahu darimana aku berada disini?" tanya Siska.
"Aku hanya menebak saja, aku pikir butik ini sudah pindah pengelolaan," jawab Aira.
"Aku juga baru kesini beberapa bulan yang lalu, karena suamiku meninggal," ucap Siska.
"Turut berduka cita, maaf aku tidak tahu," ucap Aira.
"Tidak apa-apa mbak, doakan saja," ucap Siska.
"Dia siapa Sis?" tanya Aira, menatap anak laki-laki.
"Mbak dia Amar, anak aku," jawab Siska.
"Amar..." ucap Aira.
"Iya dia Amar mbak," jawab Siska.
"Ternyata sudah sebesar ini," kata Aira, menatap Amar.
"Amar, kenalkan ini tante Aira, orang yang pernah ibu ceritakan dengan kamu," ucap Siska.
"Ternyata asli nya tante sangat cantik," sahut Amar.
"Siska, anak mu menggoda ku," ujar Aira.
"Tante memang sangat cantik, ibu selalu membicarakan tante, jadi aku sedikit mengenal tante," ucap Amar.
"Ibu mu suka membicarakan, tante tentang apa, jadi curiga" ucap Aira.
"Tentang kebaikan tante, segalanya deh," jawab Amar.
"Tante senang melihat kamu tumbuh dengan baik," ucap Aira.
"Maafkan ibu ya tante," ucap Amar.
"Sis kamu menceritakan nya?" tanya Aira.
"Iya mbak, biar anak aku tahu, siapa ibunya dulu," jawan Siska.
"Seharusnya tidak usah memberitahukan nya, itu sudah lalu," ujar Aira.
"Tante sudah memaafkan nya sedari dulu, jangan membahas itu," ucap Aira tersenyum.
"Baik tante, sebentar aku ambil minuman dulu," pamit Amar.
"Tidak usah repot-repot Amar," ucap Aira.
"Tidak, senang sekali aku bisa menjamu tante," ucap Amar, lalu Amar meninggalkan ruangan tersebut, Amar akan memberikan ruang untuk mereka berdua berbicara.
Aira menggelengkan kepala, melihat tingkah Amar..
"Mbak aku senang sekali mbak datang kesini," ucap Siska.
"Sudah sangat lama ya kita tidak bertemu," kata Aira.
"Lama sekali, karena aku sibuk dengan keluarga ku, tapi karena suamiku sudah meninggal, dan aku tidak memiliki siapapun disana, aku memutuskan kembali kesini, ke kota kelahiran ku," ucap Siska.
Aira tersenyum, banyak sekali yang sudah berubah dengan Siska, termasuk penampilan Siska yang sudah tertutup.
***
triple gitu kak
authornya pun ramah dan asik
semangat authorku
tp aku lupa apakah dia sahabatnya Aira jg atau Fera atau apa
aisss
..
ini Emillie anaknya airakan
trus Amelia anaknya Aisyah
tp kok anaknya Fera manggil mereka berdua aunty?
seharusnya kakakkan,karena Fera adeknya samudra
aunty itukan panggilannya dlm b.indo bibikan
maaf thor koreksi lg kalo salah soalnya seingat aku kegitu