NovelToon NovelToon
Kinara

Kinara

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:14k
Nilai: 5
Nama Author: Qiana Lail

Kinara yang baru menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi luar negeri segera pulang ke kampung halamannya untuk segera bertemu dengan kakak kandungnya yang sejak lama tinggal bersama sang nenek.

Namun hal tak terduga terjadi, kakaknya yang ditemukan tak bernyawa di belakang sekolah, menimbulkan berbagai spekulasi.

Mampukah Kinara menyibak rahasia kematian sang kakak ?.

Yuk baca cerita lengkapnya disini, dan jangan lupa like serta dukungannya agar Kinara bisa menyibak rahasia kematian sang kakak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qiana Lail, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 9. Penjahat

Setelah Kinara pergi meninggalkan Area balap liar, Ia kembali ke tempat tinggal uncle Bram. Tak lupa ia menyerahkan motor sport yang ia gunakan pada seseorang yang telah menunggunya di persimpangan jalan.

Kinara berjalan santai menuju rumah yang disewa oleh uncle Bram. Ia tau ada seseorang yang sedang membuntutinya. Tapi ia pura-pura tidak tahu.

"Keluarlah ! Disini sepi dan tidak ada siapapun." ucap Kinara tanpa menoleh ke belakang.

"Ternyata kau tidak sesederhana yang terlihat." ucap seseorang yang keluar dari kegelapan.

Pria itu terlihat sangat sangar, kepala botak dan badan yang terlihat sangat kekar. Dengan kumis yang tebal dan ia membawa sebuah pistol di tangannya.

"Katakan siapa yang menyuruhmu dan apa tujuanmu !." ucap Kinara dengan sangat tenang.

Hahaha

Terdengar suara tawa yang menggema, tak lama keluar beberapa orang dari kegelapan dengan menggunakan berbagai senjata tajam.

Mereka langsung mengepung Kinara. Jika dilihat dari kondisinya, posisi Kinara sangat tidak menguntungkan.

"Kau tidak perlu tau siapa yang menyuruh kami. Tapi tujuan kami adalah membawa mu hidup atau mati !." ucap si Botak.

"Tapi sebelum itu kami ingin mengajakmu untuk bersenang-senang terlebih dahulu." ucap si ceking sambil menatap wajah Kinara dengan mesum.

"Baiklah kita akan bersenang-senang malam ini." ucap Kinara.

Dengan gerakan yang sangat cepat, Kinara melemparkan sebuah jarum yang sangat kecil hingga tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

Semua jarum yang ia lemparkan mengenai semua sasaran dengan akurat. Kini ke sepuluh preman itu diam membeku ditempat dengan posisi siap menyerang.

Gerakan Kinara yang sangat cepat melebihi kecepatan cahaya. Sehingga dari sepuluh musuh yang ada dihadapannya tidak ada yang mampu melihat apa yang dilakukan oleh Kinara.

"Perintah selesai sesuai dengan perintah." ucap seseorang dari earphone Kinara.

"Bagus, segera sebarkan berita itu ke seluruh penjuru Kota J terutama dikalangan bawah tanah. Baik yang ada didalam kota maupun diluar kota." perintah Kinara pada seseorang.

"Selamat bersenang-senang paman. Maaf tidak bisa menemani permainan kalian, aku harus kembali sebelum pamanku mencemaskan ku." ucap Kinara kepada si botak sambil menepuk-nepuk pundak si botak.

Setelah mengatakan itu Kinara sedikit membungkuk untuk berpamitan kepada yang lainnya.

Saat Kinara melanjutkan perjalannya, Kinara melihat seseorang dengan sebuah topeng diwajahnya sedang berlari dengan sangat kencang, ia seolah-olah menghindar dari kejaran seseorang.

Kinara menyipitkan matanya, terlihat gambar Naga berwarna hitam yang terlihat jelas dari jubah yang digunakan oleh pria tersebut.

"Mangsa menuju lokasi dimana penguasa berada." Kembali terdengar suara dari earphone Kinara.

"Jadi dia pemimpin Naga Hitam ?." tanya Kinara dalam hati.

Dengan cepat Kinara menyusul pria yang sedang berhenti sambil terlihat menghela nafas panjang. Dengan nafas yang tersengal-sengal ia berusaha untuk mengumpulkan kekuatannya.

"Maaf tuan apakah ada yang bisa saya bantu ?." tanya Kinara dengan lembut.

Pria itu menoleh ke arah Kinara. Wajah pria itu membeku saat melihat wajah gadis yang terlihat sangat cantik, begitu polos dan terlihat sangat lugu. Hanya saja ada tompel hitam di pipi kanan si gadis.

Tapi senyumannya mampu membuat seisi dunia terguncang dengan sangat dahsyat. Pria itu tidak tau harus berkata apa, tanpa sadar ia mengangkat senjata di tangannya dan menunjuk ke arah Kinara.

"Ada penjahat yang sedang mengejar ku, disana !." jawab pria itu.

Deg

"Mengapa suaranya sangat familiar sekali, siapa sebenarnya pria dibalik topeng itu ?." batin Kinara.

"Pe penjahat ?." ucap Kinara dengan terbata.

Dor

Terdengar suara tembakan yang tepat mengenai tangan pria bertopeng itu. Senjata yang ada di genggaman pria itu langsung terlepas.

Sedangkan pria bertopeng itu terhuyung kebelakang sambil mengerang kesakitan. Tanpa memperdulikan siapa yang menembaknya, pria itu segera menghilang di kegelapan.

"Aku pasti akan menemukan mu, terlebih tangan mu saat ini sedang terluka. Aku bisa menemukanmu dari luka itu." batin Kinara.

"Nona muda apakah anda baik-baik saja ?." tanya Bram yang berlari mendekati Kinara.

"Aku baik-baik saja uncle." jawab Kinara singkat.

"Syukurlah, kalau begitu mari kita segera kembali ke rumah." ucap Bram.

"Apakah uncle tau siapa pria itu ?." tanya Kinara.

"Seharusnya ia adalah pemimpin Naga Hitam. Tapi siapa dia sebenarnya uncle tidak tau. Uncle baru kembali ke kota ini."

"Saat uncle masih disini, kelompok Naga Hitam belum ada, atau mungkin belum berkembang seperti saat ini." jelas Bram sambil berjalan beriringan dengan Kinara.

Keduanya kemudian terdiam, hingga mereka sampai di depan rumah yang mereka sewa. Bram membukakan pintu dan mempersilahkan Kinara untuk masuk terlebih dahulu.

"Istirahatlah Nona, sebaiknya nona muda jangan keluar seorang diri. Kota J saat ini sangat berbahaya bagi Nona Muda." ucap Bram dengan tulus

"Terimakasih uncle, aku akan segera istirahat. Dan uncle jangan lupa untuk istirahat juga." jawab Kinara.

"Kalau uncle istirahat siapa yang akan memanasi makanan untuk makan malam kita. Makanan yang uncle masak sudah dingin."

"Cepatlah mandi dan uncle tunggu dimeja makan. Ingat jangan terlalu lama dikamar mandi karena kau telah melewatkan makan malammu terlalu lama."

"Siap uncle." jawab Kinara dengan patuh, bahkan ia melakukan gerakan hormat layaknya seorang prajurit yang siap menjalankan perintah dari atasannya.

Bram hanya menggelengkan kepalanya, melihat gadis kecil yang ia jaga selama bertahun-tahun itu.

Setelah beberapa saat Kinara keluar dari dalam kamar dan segera bergabung dengan Bram yang sudah menunggu dimeja makan.

Keduanya menikmati makan malam yang sudah terlalu malam.

"Maaf uncle, karena aku uncle jadi makan dini hari." ucap Kinara dengan penuh rasa bersalah.

Karena dendamnya ia lupa bahwa ada seseorang yang akan menunggunya bahkan orang itu tidak akan makan sampai ia makan terlebih dahulu.

"Itu adalah tugas uncle, dan uncle tidak bisa makan sebelum memastikan nona muda makan terlebih dahulu." jawab Bram dengan jujur.

"Uncle terlalu baik, apakah papa dan mamaku juga seperti uncle ? Yang akan menunggu ku dan memastikan aku baik-baik saja ?." tanya Kinara dengan mata yang berkaca-kaca.

"Setiap orang tua pasti akan menyangi anaknya melebihi apapun." ucap Bram dengan tulus.

"Uncle apakah uncle tau siapa yang membuatkan rumah rahasia untuk kak Kinan ?." tanya Kinara kemudian.

"Apakah rumah itu yang membuat nona muda pulang terlambat ?." tanya Bram tanpa menjawab pertanyaan Kinara.

Kinara mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia tidak ingin berbohong kepada Bram tapi ia juga tidak ingin membongkar siapa dirinya dengan depan Bram untuk saat ini.

Setidaknya ia harus menunggu waktu yang tepat untuk menyampaikan kebenaran kepada Bram tentang siapa dirinya yang sesungguhnya. Kinara hanya ingin Bram tidak terlalu mencemaskannya.

1
Zaqian Laili
Benar sekali, kadang orang yang dianggap hina jauh lebih baik daripada seorang pejabat atau orang yang kaya
Zaqian Laili
Lanjut Thor, banyak misteri yang belum terpecahkan
Qiana Lail: Sedang dalam proses kakak, ikuti terus cerita Kinara dan kita sibak misterinya satu persatu. Terimakasih atas dukungannya
total 1 replies
Zaqian Laili
Siapa orang itu ? kasihan sekali
Zaqian Laili
Kinara sangat menakutkan saat marah
Zaqian Laili
Seru banget, lanjut Thor up yang banyak
Zaqian Laili
Itu malaikat pencabut nyawa mu goblok
Zaqian Laili
Kinara memang keren
Zaqian Laili
Gadis kecil yang jadi pemimpin mafia. Keren banget Kinara
Zaqian Laili
Kinara benar, harus dibedakan antara tugas dan kewajiban terhadap keluarga
Zaqian Laili
Sebuah prinsip yang luar biasa
Zaqian Laili
Mampus ! Jadi orang kok kayak orang gila
Zaqian Laili
Kirain uncle Bram, ayah kandung Kinara
Zaqian Laili
Jangan bilang Kinara anak kandung Bram
Zaqian Laili
Ip lagi thor
Zaqian Laili
Deve atau Black ya Thor ?
Zaqian Laili
Kau benar Black, harus ada yang balas dendam untuk Kinan
Zaqian Laili
Kasihan Kinara
Zaqian Laili
Di tunggu up-nya Thor
Zaqian Laili
Jadi sedih banget bacanya thor
Zaqian Laili
Jadi sedih Thor, bertahun-tahun tidak bertemu, sekalinya bertemu langsung berpisah selamanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!