Mayang terpaksa harus menikah dengan Randi. Ia di jodohkan oleh ibu tiri nya pada pria arogan dan tempramen itu, demi bisa melunasi hutang kakak tiri nya bernama Sonya pada Randi.
Mayang menempati rumah orang tua Randi dan satu rumah dengan mertua juga kakak ipar nya yang sudah menikah.
Selama ini Mayang selalu di perlakukan semena-mena oleh suami dan keluarga suaminya. Kecuali Rion yang merupakan suami Lia, kakak ipar Randi.
"Mayang, kenapa kamu tidur di teras? Ayo masuk, disini dingin. Apa Randi yang melakukan ini?" ajak Rion, yang baru pulang dari bekerja. Ia terkejut melihat Mayang yang tidur meringkuk diatas lantai teras.
Mayang yang kaget mendengar suara bariton milik kakak iparnya langsung duduk dan menunduk malu. "Nggak papa mas! Aku takut mas Randi akan memarahiku, jika aku memaksa masuk dan tidur di dalam."
"Keterlaluan sekali Randi, bisa-bisa nya menyuruh istrinya tidur di luar, padahal di luar hujan deras." Rion menggertakkan rahangnya hingga menegas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Rion menghentikan mobilnya di sebuah kompleks perumahan mewah. Tempat tinggal nya yang sebenarnya, sebelum dirinya menikah dengan Ranti.
Rion memiliki rumah utama yang di tempati oleh kedua orang tuanya, namun berada di luar kota.
Ia beberapa kali masih sering menginap di rumahnya ini, jika enggan bertemu istrinya.
"Rumah siapa ini kak?" tanya Mayang, ketika mobil milik Rion berhenti di depan rumah mewah bergaya klasik modern tanpa pagar.
Rion mematikan mesin mobil, dan menoleh kearah samping. "Rumah ku, ayo turun!" ajak Rion.
Mereka masuk ke dalam rumah beriringan setelah Rion membuka pintu rumah.
"Mulai sekarang tinggalah disini dengan nyaman, aku akan mencukupi kebutuhanmu. Dan membereskan semua masalahmu dengan suami biad*bmu itu." kata Rion, sembari duduk diatas sofa ruang tamu.
Mayang masih berdiri di tempatnya karena merasa canggung. Ia hanya menunduk dengan menatap lantai marmer yang bercorak abstrak.
Rion menghela nafas kasar karena melihat mayang yang hanya berdiri dengan wajah tertunduk.
"Mayang, duduk lah. Kau bukan pelayan disini, mulai saat ini tinggalah disini dengan nyaman. Aku tidak akan memaksamu untuk menikah denganku, jika kamu masih ragu denganku. Seiring berjalannya waktu, kau akan menyadari perasaan cintaku padamu benar-benar tulus." ungkap Rion. Ia tau, jika Mayang masih belum menerima perasaanya.
Mendengar penuturan Rion, Mayang mendongakkan kepalanya, ia memberanikan diri untuk menatap Rion.
Rion tersenyum manis. "Duduk sini." Rion menepuk sofa kosong di sebelahnya.
Mayang berjalan perlahan, dan duduk di sebelah Rion. "Maafkan aku karena semalam sudah menyentuhmu! Aku benar-benar tidak bermaksud merendahkan mu. Setelah kejadian semalam, aku menyadari jika aku ternyata mencintaimu." ucap Rion menyesal.
Dengan tenggorokan tercekat, Mayang berusaha untuk mengeluarkan suaranya. "Jangan ingat lagi kejadian semalam kak, aku sangat malu mengingatnya. Bahkan aku berharap agar ingatanku menghilang, supaya tidak lagi mengingatnya." ucap Mayang.
mendengar perkataan Mayang, hati Rion merasa kecewa. Padahal Rion sangat bahagia setelah penyatuannya dengan Mayang semalam. Ia menjadikan kesalahan mereka semalam, menjadi kesalahan terindah selama hidupnya.
"Jangan katakan seperti itu, aku kecewa mendengarnya. Walaupun semalam terjadi tanpa kesengajaan, aku menikmati dan menyukainya. Aku mencintaimu May!"
Mayang membolakan matanya mendengar pernyataan Rion, ia tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya. "Ini salah kak. Status kita saat ini saudara ipar. Kita sama-sama memiliki pasangan."
"Aku akan segera menceraikan Ranti, dan akan membuatmu bercerai dengan Randi, setelah itu kita bisa bersama. Aku tidak akan pernah memaksamu untuk menikah denganku secepatnya. Aku akan membantumu menyembuhkan trauma, dan luka di hatimu."
Mayang tergugu mendengar perkataan Rion, ia menatap lekat manik mata Rion untuk mencari kebohongan, namun yang ia temukan sebuah ketulusan. Hatinya menghangat mendengar pernyataan tulus Rion, dan merasa tersentuh. Sudah sejak lama jiwa nya mati. Kini bisa hidup lagi, dan kembali bersemangat.
Ia menyunggingkan senyuman manis membalas tatapan Rion. Mayang tak perduli jika perbuatan mereka terlarang. Ia ingin egois sekali saja, membahagiakan dirinya sendiri, tanpa perduli orang lain.
"Aku ingin melanjutkan kuliah kak!" ucap Mayang kemudian. Ia yakin, Rion bisa membantunya.
Rion tersenyum senang mendengar permintaan Mayang. "Aku akan membantumu, untuk sementara waktu kau tinggal disini, sebelum putusan cerai antara kau dan Randy terjadi, jangan pernah keluar rumah. Mengerti?"
Mayang mengangguk patuh. "Bagus, aku suka wanita penurut. Sekarang kita masuk ke dalam rumah!" Rion berdiri dan menggandeng tangan Mayang, membawanya menuju ke ruang keluarga.
Mayang tercengang melihat rumah mewah bergaya modern klasik milik Rion. Rumah impian yang ia ingin miliki setelah menikah nanti.
Terasa hangat dan nyaman. Rumah bernuansa putih dan gold itu di lengkapi dengan perabot dapur yang modern dan canggih.
Di ruang keluarga, terdapat taman mini di bagian samping, yang hanya terhalang pintu kaca transparan.
"Mulai saat ini, aku akan sering menginap disini. Mungkin seminggu 3 atau 4 kali aku akan menginap disini untuk menemanimu." ucap Rion, sembari melepaskan jas dan meletakkannya di punggung sofa.
Mayang hanya diam mendengar perkataan Rion, ia tak mungkin menolak sang tuan rumah yang akan singgah di rumahnya sendiri.
"Mayang, kamar kita berada diatas. Di bawah khusus kamar tamu saja."
Mayang mengangguk paham. Ia kembali menatap sekeliling rumah, benar-benar rumah impiannya.
"Apa disini tidak ada orang lain kak?"
"Tidak! Pelayan akan datang 2 hari sekali untuk membereskan rumah, atau jika aku memanggilnya."
Mayang kembali mengangguk dan diam. Ia duduk di sofa seberang Rion.
"Kenapa?"
"Kamu takut?"
Rion bisa melihat gelagat tak nyaman dari Mayang.
Mayang menyengir kuda, sambil menggaruk tengkuknya. Yang sebenarnya tak gatal sama sekali.
"Hanya jika hujan di malam hari. Jika tidak, aku berani!" jawabnya jujur. Ia memang takut jika hujan di tengah malam.
"Takut hujan di malam hari, tapi semalam kau mau di paksa tidur di luar rumah. Padahal sedang hujan deras." sindir Rion, dengan seringai di bibirnya.
"Terpaksa kak!" jawab Mayang sendu.
kenapa harus Buta 🤔🤔🤔
Rion
apa othor ya yg ......