Jeni, si pembuat onar itu itu julukan yang pas untuk jenifer,dia putri ke 3 dari pasangan Joshua martin dan yolanda vidia martin.
Ibunya sangat membenci jeni dia bahkan menganggap jeni anak sial,dulu waktu bayi ibunya bahkan tidak mau menyusui dan merawatnya,hanya sang ayah yang menganggapnya ada,dia selalu membuat onar di sekolahnya mencari perhatian dari sang ibu.
Sampai di pertemukan dengan CEO, keren dan cold,merasa tertantang untuk menakhlukkan sang CEO
Mampukan Jennifer menakhlukkan hati sang CEO, kita baca yuk kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17
"Tu anaknya, bikin deg degan saja" tunjuk dona.
"Wih keren, merah menyala" ucap rendi yang berdiri dekat dina.
Dengan santai, jeni memarkirkan motornya di stan milik kelas mereka.
"Hoi, keren motornya. mau dong" goda rendi. "Mau, beli" jawab jeni dengan cuek.
penampakan motor kesayangan jeni.
motor ini hadiah ulang tahun dari papa, di usia 17 tahun jeni. meski harus dengan berbagai drama.
"Sudah mulai acaranya?" tanya jeni.
" Belum, masih ada acara gunting pita segala dari pak david dan putranya yang misterius itu" kata dona.
"Kabarnya kemaren, ada yang melihat mr alexander tidak memakai masker, dan ganteng banget, tapi mereka kejar sudah menghilang" kata dina menambah.
"Gantengan mana dengan babang rendi?" kata rendi narsis.
"Sekarangkan yang ada disini mr rendi ya gantengan mr rendi, haha" jawab jeni.
"Sialan lo, tapi kemaren topi gue hilang sebentar, pulang pulang, aromanya beda banget. bukan bau pomat gue tpi aroma parfum mahal bro" cerita rendi dengan polosnya.
"Kalau gue bilang topi lo di pakai mr alexander, lo percaya tidak?" tanya jeni sambil menaikkan naikkan alisnya.
"Kalau benar akan gue musium kan itu topi, sebagai kenangan, dan siapa tahu kelak bisa sukses seperti dirinya, ayang dina. kalau bang rendi kelak sukses, semua hanya untuk ayang dina seorang" kata rendi dengan narsis. Dina langsung salting, sementara saudara kembarnya.
"Huek" reaksi dona.
"Kenapa lo hamil?" tanya dina polos.
"Sialan lo" jawab dona.
Obrolan terhenti ketika ada pemberitahuan bahwa pembukaan bazar ulang tahun sekolah, di buka.
David, serta aleena istri tercintanya siap memotong pita, di belakangnya ada Alex yang tetap dengan maskernya, tapi dia tidak sendiri melainkan dengan ronald, ronald juga harus memakai masker seperti dirinya, untuk mengecoh siswi siswi di sana.
"Lho itu mr Alex kok ada 2 mana yang asli" kata monalisa.
"Iya ya, bagaimana bisa membedakan nya, ya kalau satunya ganteng kalau giginya tonggos bagaimana" ucap siswi satunya.
"Sialan ganteng begini di bilang tonggos" batin ronald tidak terima. sementara alex yang asli tersenyum tipis.
Setelah basa basi sebentar akhirnya bazar dalam rangka ultah sekolah yang ke 15 di buka. Anak anak serta warga, atau orang tua bisa hadir dan memeriahkan bazar tersebut.
mereka masuk area stan yang menurut mereka tertarik, kalau yang perempuan, lebih tertarik ke aksesoris, skincare, dan fashion tapi yang laki laki lebih tertarik ke miniatur dan motor di stan 12 ipa 1. Demikian dengan alex yang tidak sabar ingin melihat koleksi modifikasi yang jeni bicarakan kemaren.
"Kemana bos, kita harus lihat lihat dulu" kata ronald.
"Kita ke stan paling ujung, lihat motor hasil modifikasi" jawab alex.
"Wah Ayo bos pasti keren, itu ya bos yang banyak di kerumuni murid murid laki laki" kepo ronald.
Mereka bergegas ke sana, dan begitu melihat siapa yang datang, murid murid itu segera memberi jalan. Alex masuk melewati anak anak dan langsung ke dalam stan mereka. Mata kedua pemuda itu langsung berbinar melihat apa yang ada di depan mereka.
Penampakan motor yang keren habis. Alex membuka kaca mata hitamnya memeriksa satu persatu motor unik disana.
"Bos ini mah keren, Anak anak itu ternyata lebih kreatif dari bengkel bengkel ternama bos" bisik ronald.
"Silahkan mr" sofyan menyambut mereka berdua dengan baik, sementara roy dan tim, menjelaskan masing masing motor yang mereka pegang. sofyan dan panita kelas. mengatur siswa siswa yang hendak masuk ke dalam, baik untuk melihat lihat, atau konsultasi tentang motor. hari itu semua akan dilayani dengan baik.
"Mana jeni?" tanya alex.
"Disana pak, dia sedang demontrasi motor sport, yang ramah bahan bakar, irit" sofyan mengantar Alex dan ronald menemui jeni yang presentasi soal motor balapnya.
Alex duduk di kursinya yang sofyan siapkan, dia mendengarkan presentasi yang luar biasa dari gadis itu.
Di balik maskernya Alex jadi tersenyum sendiri melihat gadis itu.
"Bos bukannya dia penyanyi kafe star kemaren?" tanya ronald penasaran
"Hmm", jawab Alex singkat.
"Wih keren, pinter nyanyi, kemaren balapan, ini mah modifikasion of motorcycle. menginspirasi sekali ini bocah, pengen gue karungin saja bos" kata ronald. Tali malah mendapat pukulan dari alex.
"Pletak" Alex menjitak kepala asistennya itu.
"Hehe kok di jitak sih bos, bisa benjol ini dahi ronald" cemberut ronald. tapi dia tidak sampai di situ, ronald melambaikan tangannya ke jeni yang masih presentasi.
"Aku padamu adik cantik" kata ronald yang tidak kapok mendapatkan jitakan dari alex.
Tapi jeni tetap cuek dan melanjutkan presentasinya.
"Berapa kak, harga motornya?" tanya adik kelas.
"Kalau yang ini istimewa, tidak di jual, tapi di bengkel kami, bisa, memodifikasi motor kalian semua yang sudah ada menjadi apa yang teman teman inginkan, hemat biaya, nanti mulai dari mesin sampai bodi dan warna bisa di akali". kata jeni berikutnya.
"Kemana kita bisa memodifikasinya?" tanya yang lain.
"Teman teman, bisa datang ke bengkel JSM. nanti teman teman bawa motor yang mau di modifikasi, kit bisa konsultasi dulu pada kakak kakak tim, maunya bagaimana, harga dan berapa lama, jadi kalau kita masih kumpul kumpul uang nih, bisa nyicil dulu, nabung" kata jeni lagi.
"Boleh ke sana cuma mau konsultasi dan tanya tanya doang?" tanya adik kelas.
"Why not, bengkel kita terbuka untuk semua kalangan, kalaupun toh teman teman, misalnya, mau berkarya sendiri, gue kok kepengennya mau otak atik sendiri dan bagaimana caranya, bisa kok, datang saja, nanti akan di bantu oleh kakak kakak senior, mau bagus, harus punya duit banyak, itu motto yang salah.tapi kita ganti, kalau kita bisa kenapa enggak, bagaimana kalau begitu" kata jeni berikutnya langsung diikuti suara tepuk tangan yang meriah.
"Setujuuu".
"Oke, mumpung kakak kakak senior ada disini, teman teman bisa bertanya, konsultasi atau sekedar kepo, silahkan, gunakan waktu seharian ini untuk itu" ucap jeni berikutnya.
Mereka antusias dengan usul yang jeni katakan tadi, ada yang langsung antri, ada yang minta katalog, dan sebagainya.
Alex dan ronald mendekati jeni yang masih berada di dekat motornya bersama rendi, dina dan dona.
"Hai, jumpa lagi!" sapa ronald.
"Hai, pak ronald ya" kata jeni.
"Kok pak sih, lha masih muda, ganteng begini di panggil pak, tuh yang pantas di panggil pak!" sambil menaikkan dagunya ke arah alex.
Alex, memeriksa motor jeni dengan teliti.
"Kok tahu kalau gue ronald" kata ronald.
"Lha itu om alex, anda pasti pak ronald, pak asisten" canda jeni.
ternodaii sudahhh 🥺