NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Duchess Pemberani

Reinkarnasi Duchess Pemberani

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyesalan Suami / Fantasi Wanita
Popularitas:77.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lily Dekranasda

Jasmine D'Orland, seorang duchess yang terkenal dengan karakter jahat, dituduh berselingkuh dan dihukum mati di tempat pemenggalan di depan raja, ratu, putra mahkota, bangsawan, dan rakyat Kerajaan Velmord.

Suaminya, Louise, yang sangat membencinya, memenggal kepala Jasmine dengan pedang tajamnya.

Sebelum kematiannya, Jasmine mengutuk mereka yang menyakitinya. Keluarganya yang terlambat hanya bisa menangisi kematiannya, sementara sebagian bersorak lega.

Namun, enam bulan sebelum kematian itu, Jasmine terlahir kembali, diberi kesempatan kedua untuk mengubah nasibnya yang tragis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pesta Penyambutan Penuh Ketengangan

Suasana tegang belum sepenuhnya mereda sejak petugas Pengadilan Hukum Hitam membawa beberapa tersangka. Namun, ketegangan itu kembali memuncak saat Riel, salah satu pengawal setia keluarga D'Orland, melangkah masuk dengan ekspresi serius. Ia membungkuk hormat di hadapan Duke Louise dan Duchess Jasmine.

" Salam hormat, Yang Mulia Duke dan Duchess. Semoga kemuliaan dan kejayaan menyertai langkah Anda." katanya. "Petugas dari Pengadilan Kerajaan telah tiba."

Louise menekan pelipisnya, rasa pusing makin menghimpit pikirannya. “Apa lagi ini?” pikirnya.

Sementara itu, Jasmine tetap tenang. Ia melirik Julian dan Vincent, dua pengawal kepercayaannya, lalu berbicara dengan nada perintah.

"Julian, Vincent, tangkap semua nama yang ada di daftar dokumen ini. Anne akan membantu kalian. Pastikan tidak ada satu pun yang lolos."

Julian dan Vincent menerima dokumen tersebut tanpa bertanya. Mereka langsung menuju pintu untuk melaksanakan perintah Jasmine.

Louise, yang kebingungan dengan situasi ini, menoleh pada Jasmine. "Apa yang sedang kau lakukan, Jasmine? Apa lagi kali ini?"

Jasmine melipat tangan di depan dada dan menjawab dengan tenang namun dingin. "Kau akan segera tahu, tuan Duke."

Tak lama kemudian, beberapa petugas dengan seragam megah Pengadilan Kerajaan memasuki ruang tamu. Mereka membungkuk hormat pada Louise dan Jasmine.

"Salam hormat, Yang Mulia Duke dan Duchess. Semoga kemuliaan dan kejayaan menyertai langkah Anda."

Salah satu dari mereka, seorang pria bertubuh tinggi dengan rambut putih keperakan, maju selangkah dan berbicara dengan suara lantang. "Yang Mulia Duke dan Duchess, kami datang atas laporan resmi dari keluarga D'Orland. Kami menerima bukti adanya pencurian di kediaman Clair, serta penggantian mahar Yang Mulia Duchess Jasmine dengan yang palsu."

Seisi ruangan seketika gempar. Bisik-bisik mulai terdengar di antara para tamu.

"Pencurian? Di kediaman Clair?" bisik seorang tamu wanita.

"Tak kusangka! Rumah ini tampaknya penuh masalah!" kata tamu lainnya.

Bahkan Louise tampak sangat terkejut. "Pencurian mahar? Apa maksud kalian?" tanyanya dengan nada tidak percaya.

Petugas itu menoleh pada Louise. "Yang Mulia Duke, kami membawa daftar nama para pelayan yang terlibat. Mereka adalah Juliet, Nania, Grace, Natalie, Jedar, Boby, Gibson, eve, key, nay. Semua akan kami bawa untuk diinterogasi."

Louise semakin tercengang, namun sebelum ia sempat merespons, paman Harold yang duduk di sudut ruangan bangkit dengan wajah terkejut.

"Apa-apaan ini? Pencurian mahar? Bagaimana mungkin?" serunya.

Namun, para pelayan di kediaman Clair yang berada di ruangan itu tampak lebih ketakutan. Beberapa dari mereka mulai gemetaran, menyadari kemungkinan keterlibatan mereka dalam masalah ini.

Di tengah kekacauan itu, Jasmine berbicara dengan nada santai namun penuh sindiran kepada para petugas pengadilan kerajaan. "Oh, mohon maaf kapten, namun nama-nama yang Anda disebutkan tadi, bahkan sudah dibawa oleh Pengadilan Hukum Hitam beberapa saat lalu karena keterlibatan mereka dalam penggelapan dana kediaman ini."

Petugas dari Pengadilan Kerajaan mendengus kecil, ekspresinya penuh penghinaan. "Luar biasa. Bagaimana mungkin kediaman Clair mempekerjakan begitu banyak pelayan bermasalah? Ini sungguh memalukan."

Kata-kata itu membuat bisik-bisik di antara para tamu semakin ramai.

"Benar-benar memalukan. Bagaimana kediaman seperti ini bisa memiliki pelayan-pelayan seperti itu?"

"Apakah ini menunjukkan lemahnya kepemimpinan Duke Clair?"

Louise, yang sudah kehilangan kata-kata, hanya bisa berdiri diam sambil menatap petugas dengan ekspresi campuran antara marah dan malu.

Di sisi lain, Cecilia yang awalnya berusaha mempertahankan ekspresi sedihnya, kini tampak semakin gelisah. Wajahnya memucat saat nama-nama pelayan yang ia bawa disebutkan satu per satu.

"Kenapa ini semua terjadi? Kenapa Duchess bodoh ini bisa tahu sebanyak ini?" pikirnya dengan penuh ketakutan.

Namun, ia tetap mencoba mempertahankan sikapnya. Dengan suara yang gemetar, ia berbicara pada Jasmine.

"Yang Mulia Duchess... saya benar-benar tidak tahu bahwa pelayan-pelayan itu melakukan hal seperti ini. Saya sungguh menyesal jika kehadiran mereka membawa masalah ke kediaman ini."

Jasmine menatap Cecilia dengan senyum tipis, senyum yang penuh kemenangan. "Oh, Cecilia, tidak perlu bersikap terlalu sedih. Semua akan ditangani oleh hukum. Kau tidak perlu merasa bersalah, kecuali... kau juga terlibat?"

Cecilia menggeleng dengan cepat. "T-tidak! Tentu saja tidak, Yang Mulia!"

Jasmine hanya mengangkat bahu. "Bagus kalau begitu. Maka kau tidak perlu takut."

Petugas utama dari Pengadilan Kerajaan berbicara lagi dengan nada lantang. "Kami akan membawa semua orang yang terlibat. Termasuk mereka yang telah dibawa oleh pengadilan hukum hitam. Mereka akan diadili di pengadilan dan menerima hukuman yang sesuai. Sepertinya nama yang terlibat dengan dua kejahatan ini akan dihukum berat."

Beberapa pelayan yang disebutkan mulai menangis, sementara yang lain mencoba membela diri.

"Tuan, saya hanya disuruh! Saya tidak tahu apa-apa!" teriak salah satu dari mereka.

Namun petugas itu tidak menggubris. "Semua pembelaan akan didengar di pengadilan. Sekarang, kalian semua ikut dengan kami."

Louise yang masih terkejut mencoba berbicara. "Tunggu! Bukankah ini terlalu tergesa-gesa? Apa tidak ada cara lain untuk menyelesaikan ini tanpa mempermalukan keluarga Clair di depan umum?"

Petugas itu menatap Louise dengan tajam. "Yang Mulia Duke, kami hanya menjalankan tugas kami. Bukti-bukti sudah sangat jelas. Jika Anda ingin melindungi reputasi keluarga Anda, sebaiknya mulai dengan memastikan bahwa tidak ada lagi kejahatan di kediaman ini."

Jasmine, yang menikmati momen ini, tersenyum puas sambil memperhatikan ekspresi Louise dan Cecilia. Dalam hati, ia berkata, "Lihatlah mereka. Akhirnya pasangan tua itu mulai terpojok."

Setelah semua pelayan yang terlibat dibawa pergi, suasana di ruang tamu tetap tegang. Para tamu masih saling berbisik, membicarakan skandal yang terjadi di kediaman Clair. Jasmine berdiri dengan anggun, memandang ke arah Cecilia dan Louise yang kini tampak tidak berdaya.

"Lady Cecilia," kata Jasmine dengan nada penuh sindiran. "Aku harap kau merasa lebih baik sekarang. Karena aku yakin, keadilan akan segera ditegakkan."

Cecilia hanya bisa diam, menggenggam tangannya erat-erat untuk menahan rasa malu dan amarah yang meluap-luap.

Setelah ketegangan yang melanda akibat kedatangan petugas pengadilan, Duchess Jasmine memutuskan untuk memulihkan suasana. Dengan anggun, ia berdiri dari kursinya dan menarik perhatian para tamu yang tampak bingung dan canggung.

"Para tamu yang terhormat," katanya dengan suara lembut namun penuh wibawa. "Aku mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi tadi. Namun, sebagai tuan rumah malam ini, aku ingin mengundang kalian untuk kembali menikmati makanan penutup yang telah kami persiapkan dengan sepenuh hati."

Para tamu mulai saling bertukar pandang, dan beberapa dari mereka tersenyum kecil. Jasmine melanjutkan.

"Pelayan yang tersisa akan segera menyajikan makanan penutup. Mari kita nikmati sisa malam ini dengan suasana yang lebih menyenangkan."

Pelayan-pelayan yang tidak terlibat dalam insiden sebelumnya segera bergerak, membawa hidangan penutup mewah ke meja para tamu. Jasmine duduk kembali dengan anggun di kursinya, senyum tipis terukir di wajahnya.

1
Grey
dan ya, saat Jasmine benar² tenang percayalah bukan kamu lagi tujuannya ☺
Grey
kalau nih kucing punya otak pasti tau makna dari kata² Jasmine kan? padahal udah dipertegas kalau dari pernikahan mereka hampir ga tersisa apapun tapi kok ya ga pintar² ini kucing. kenapa aku bilang kucing? yang ngikutin kontennya member WayV pasti tau kan nama kucing nya mereka😁
Sribundanya Gifran
thor agak dipercepat alurnya
lanjut up lagi thor
Ayu Septiani
Louise benar benar tidak peka bahkan bodoh. memberikan kesempatan pada pelakor untuk mendekat.
Aretha Shanum
lama2 bosan nih mau kemana alur jasmin nih, muterrrr2
Erni Nofiyanti
kenapa ngga cerai aja,lama bgettt
Grey
nih manusia satu ada kaca ga sih?
Sribundanya Gifran
lanjut
Hikam Sairi
pedes banget bawang merah nya Thor 😭😭😭😭😭😭
Poniti
lanjuuuuut thor 😍😍😍😍😍😍
Lafaigh Ufaufi
hajar saja kata kata si duke,biar mampus dia,lemot banget cara berfikirnya..greget nich yg baca,hanya autor yg bisa sabar he
Lafaigh Ufaufi
pingin aku jambak si duke,yg lemot itu...hiii..gemes dech
Bonny Liberty
ku lempar pake 💣
Bonny Liberty
ku lempar palanya pake 🦴
Narti Narti
selalu mengesankan thor lanjut
Narti Narti
AQ hadir thor, semoga sehat selalu
Rossy Annabelle
rasanya tuh pengen nonjok q😬
Moh Rifti
next.../Determined//Determined//Kiss//Kiss//Kiss/
Ayu Septiani
good job Jasmine..... lawan terus argumen dari louise. egonya terlalu tinggi
Ayu Septiani
louise memang bodoh. matahatinya buta tidak bisa melihat kebenaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!