Felycia gadis yang cantik, periang, lucu dan punya banyak Sahabat, namun tidak ada yang tau rahasia apa yang sedang ia sembunyikan. satu-satunya sahabat dia yang paling dekatpun tidak mengetahuinya.
mau tau apa yang di sembunyikan Felycia. mari ikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sani iswanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.33
Hari ini pertemuan kedua antara Felycia dan Satria, beberapa kali gadis itu membuang nafasnya kasar. Felycia terus saja mondar-mandir di ruangan nya sampai sebuah ketukan pintu mengagetkan diri nya.
Tok...
Tok...
Tok...
Setelah mendapat jawaban seseorang itu masuk.
"Bu meeting dengan pak Satria akan segera dilaksanakan".
"Baik, nanti saya nyusul kamu duluan siapin berkas-berkas nya!"
"Baik bu, permisi"
Felycia terdiam sejenak sebelum harus kembali lagi bertemu dengan Satria, gadis itu menata penampilannya serta menguatkan hati nya. Setelah cukup di rasa baik ia segera keluar dari ruangan nya dan menuju ruangan meeting, di temani sang sekretaris ia menjelaskan beberapa kebutuhan yang akan di keluarkan oleh proyek yang sedang mereka kelola.
Satria terpana dengan penuturan Felycia saat menjelaskan beberapa rincian kebutuhan yang harus di keluarkan, gadis yang dulu polis dan manja kini berubah menjadi sosok wanita yang pintar semakin bertambah saja keinginannya untuk memiliki Felycia kembali apalagi dulu mereka sempat menjalin cinta sampai lahirlah seorang Kenzie.
Satu jam kemudian meeting pun selesai, Felycia segera beranjak dari duduk nya ia tidak ingin berlama-lama di dalam satu ruangan dengan Satria yang membuat irama jantungnya tak sehat, Satria yang melihat Felycia buru-buru keluar ia juga segera keluar. Lelaki itu berlari kecil mengejar Felycia.
"Fel tunggu, apa kita bisa bicara sebentar?"
Felycia menghentikan langkahnya tanpa menoleh ke arah Satria gadis itu berucap, "Tolong bisa sopan sedikit ini masih di dalam kantor" Felycia menghela nafas nya panjang setelah mengeluarkan kata-kata nya.
"Oke! Saya minta maaf!"
"Ya sudah kalau sudah tidak ada kepentingan lagi segera tinggalkan kantor saya." nada dingin Felycia membuat hati Satria sedikit menceleos, lalu Felycia kembali melanjutkan langkah nya. Sedangkan Satria terpaku melihat punggung Felycia yang berjalan menjauhi nya.
Lelaki itu tidak ingin menyerah begitu saja, sebisa mungkin ia harus bisa meluluhkan kembali hati Fely, ia ingin bertemu juga dengan anaknya yang selama ini ia rindu kan. Satria melangkah keluar meninggalkan perusahaan itu ia harus hubungi Damian kembali meminta bantuannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sore itu Damian kembali dipanggil oleh Satria, ia tahu betul apa yang di inginkan seorang Satria saat ini.
"Apa kabar Mian?" tanya nya basa-basi setelah Damian sampai di rumah nya, Damian yang sedang berdiri pun di taman samping rumah itu menoleh dan tersenyum.
"Seperti yang bapak lihat!" ucap nya sambil tersenyum Satria pun membalas senyuman Damian.
"Bisa kamu bantu saya.?" ucap Satria.
"Apa yang bapak butuhkan?"
"Saya ingin bertemu dengan Felycia dan anaknya bisa kamu cari tau di mana tempat mereka tinggal?"
"Saya tidak bisa berjanji pak, saya takut tidak bisa mengabulkan permintaan bapak buktinya dari dulu saya tidak berhasil". Damian menundukan kepala nya.
"Saya tidak memaksa dan tidak mengharuskan, mendapatkan alamatnya saja saya sudah senang, dan melihat Kenzie dari kejauhan juga sudah mengobati rasa rindu saya." ucapan Satria sukses membuat hati Damian iba, ia tau apa yang sedang di rasakan oleh bos nya, tapi apa boleh buat seorang Willy Permana orang yang sangat pintar dan cerdik tidak ada yang bisa melawannya termasuk menyembunyikan Felycia sehingga semua orang tidak bisa menemukannya, dulu Damian sempat mendapatkan info bahwa Felycia berada di Singapura tetapi setelah Damian menyusulnya tiba-tiba ia kehilangan jejak kembali sehingga pada saat itu ia menyerah dan meminta untuk undur diri dari pekerjaannya, namun Satria tidak memberinya izin lelaki itu menyuruh Damian untuk istirahat saja.
"Baik pak, terimakasih atas kepercayaan bapak terhadap saya, saya permisi"
Satria menganggukan kepala nya.
'semoga kali ini aku bisa bertemu dan memeluk anakku', ucap nya di dalam hati, lalu Satria kembali masuk dan menuju lantai atas dimana kamar nya berada.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Dua hari kemudian Damian masih saja belum menemukan titik terang, pria itu sedikit frustasi! Tiba-tiba suara ponsel mengangetkan diri nya.
"Hallo, kamu dimana aku udah nyampe taman nih?" ucap seseorang di sebrang telepon.
"Di tempat biasa!" jawabnya lalu sambungan telepon pun mati.
Setelah beberapa saat seseorang datang menghampiri nya.
"Hai maaf ya nunggu lama, tadi anak asuhku maksa minta ikut"
"Gak papa kok aku ngerti, jawabnya!"
Gadis di samping Damian bisa merasakan gelagat kekasihnya yang terlihat gelisah.
"Kamu kenapa?" tanya gadis itu mencoba menatap dalam pada pria di depan nya berharap menemukan kegelisahan kekasihnya.
Damian mengusap wajah nya, "Aku lagi ada tugas dari bos ku, tapi sampai saat ini aku belum bisa memberikan tugas yang di minta sama bos ku!" jawabnya.
Gadis itu mengusap pundak lelaki itu, "Yang sabar nya, semuanya butuh waktu dan proses. Mending sekarang kita jalan-jalan atsu cari makan agar kamu tidak terlalu memikirannya" ajak gadis tersebut, Damian pun menganggukan kepala nya kemudian mereka berjalan menuju mobil yang terparkir di sana.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Ra, untuk beberapa minggu ke depan kamu jangan dulu bawa Kenzie keluar sekalu pun di taman kompleks!" titah Felycia kepada pengasuh nya Kenzie.
"Baik mbak" Gadis itu patuh dan mengapa kemarin ia melarang keras membawa Kenzie bermain. Mungkin ada sesuatu hal yang harus Felycia jaga agar anaknya tidak kenapa-kenapa.
"Terimakasih Ra, maaf kalau aku terlalu keras," lirih Felycia.
"Nggak kok mbak, aku tau mbak pasti khawatir sama Kenzie kalau aku bawa dia main yang jauh"
Felycia tersenyum, "Aku belum siap Ra, kalau dia tiba-tiba ketemu sama papa nya, hati aku masih belum siap"
Zahra hanya tersenyum tanpa menjawab nya, ia sangat tau apa yang di rasakan oleh Felycia, hamil di usia belia dan lelaki nya tidak mau bertanggung jawab bahkan menyuruh untuk menggugurkan nya, Zahra ikut geram terhadap lelaki tersebut, dan tiba-tiba saja sekarang lelaki itu ingin bertemu dengan Kenzie.
Zahra penasaran dengan sosok papa dari Kenzie, mengapa pula Felycia masih menyimpan cinta untuk lelaki itu.
Ditunggu crazy up'nya thor