Rosana mempunyai orgen tunggal yang sangat laris, setiap minggu selalu saja ada yang meminta untuk organ nya main di setiap pesta. bahkan sampai luar desa juga meminta organ dia, semua nya menganggap itu hal biasa.
tidak ada yang tau apa yang sebenar nya sudah terjadi?
Halim mengetahui ada yang tidak beres pada istri nya, sehingga dia pun berusaha mencari tau apa yang sudah terjadi. terlebih pemain dari orgen tunggal milik musuh mereka mulai mati satu persatu setelah bicara dengan Rosana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8. Sela mendengar ringkik kuda
Sudah tengah malam dan jasad nya Bu RT sudah di bawa pulang kerumah nya dan Halim juga ada di sana untuk bantu bantu Pak RT, Rosana sama sekali tidak ada keluar dari rumah karena dia sedang menikmati rasa enak nya tidur di atas uang yang sangat banyak dengan warna merah semua.
Bila Rosana bisa tidur nyenyak sambil memikirkan besok mau beli apa saja untuk alat alat tambahan orgen agar mereka punya setidak nya lima agar uang sewa juga dapat banyak, pokok nya akan di buat banyak agar tidak ada yang curiga bila nanti Rosana dan Halim kaya mendadak dengan orgen yang cuma satu itu.
Sela yang tidur di kamar tengah jadi gelisah karena bayangan pria berkepala kuda itu sungguh masih gerus terbayang dalam pelupuk mata, gadis ini berpikir bahwa jalanan itu ada penunggu nya sehingga Bu RT celaka di sana dan mayat nya di jilati oleh kuda itu, bahkan darah di aspal juga sampai bersih.
"Sudah jam dua malam, aku tetap tidak bisa tidur." keluh Sela miring kanan dan kiri agar mata terpejam.
Namun tetap saja tidak bisa karena bayangan itu seolah menari nari di pelupuk mata nya, sebab tadi mereka sampai bertatap mata dan terlihat iblis kuda itu seolah tersenyum pada Sela sehingga menampakan barisan gigi nya yang merah akibat terkena darah segar.
"Ya allah, aku kok terus terbayang begini." Sela bangkit untuk mengambil air wudhu saja.
Jam dua malam di putuskan untuk sholat tahajud saja walau belum ada tidur sama sekali, dia keluar dari kamar dan melihat kamar Ibu nya tertutup rapat. Sela juga tidak tau bahwa Ayah nya belum pulang dari rumah Pak RT, gadis ini pun terus saja menuju kamar mandi.
"Zulham sudah tidur juga." Sela masih sempat mengintip kamar adik nya yang paling belakang, karena rumah ini memang ada kamar nya tiga sehingga mereka bisa satu satu.
"Hiiiinkk, hihiiinnkk!"
"Allahu akbar!" Sela tersentak kaget karena mendengar suara kuda meringkik dengan keras dari atas rumah.
"Hiiinkkk, Hinkkkkk!"
Sela sampai menyeret kaki nya untuk masuk lagi kekamar karena mau mengambil wudhu sudah tidak sanggup lagi, rasa nya begitu takut dan ingin meringkuk saja di dalam kamar untuk menenangkan diri.
"Aku tidak berani mau masuk kamar mandi, maafkan aku bila tidak jadi sholat, Ya allah!" Sela sudah habis nyali nya.
Namun langkah nya terhenti juga ketika di tuang tamu yang lampu nya padam, mata Sela masih bisa menangkap seseorang uang sedang berdiri dengan rambut begitu panjang. jantung gadis ini bagaikan habis di pakai berlari karena melihat iblis kuda lah yang sedang berdiri di ruang tamu tersebut, dia yakin sekali bahwa iblis itu pasti mengikuti diri nya.
"Kemari laaahh...
Bruuukk.
Sela jatuh pingsan karena sudah tidak sanggup lagi menahan rasa takut di hati nya, lagi pula Sela memang masih bisa di bilang belum dewasa sehingga jiwa anak anak nya masih kerap keluar bila melihat sesuatu yang membuat hati nya takut. mau tak mau sekarang malah pingsan di depan pintu kamar, tidak ada yang tau bahwa Sela sudah tergeletak di sana, bahkan iblis kuda juga mendekati diri nya dan mengusap wajah gadis ini sekilas.
"Sela, Sela!"
"Kakak! ngapain tidur di sini, Kakak."
Mata gadis cantik berkulit putih ini perlahan terbuka setelah sama sama mendengar seseorang memanggil nama nya, bahkan ada suara Zulham juga memanggil diri nya, teringat tadi malam dia melihat iblis kuda sedang menari nari di ruang tamu rumah mereka.
"Setaaaan!" Sela menjerit dan reflek duduk.
"Kakak ngomong apa sih, kok bangun bangun ngomong setan!" Zulham menatap Sela bingung.
"Kamu kenapa tidur di sini, Sayang?" Rosana menatap putri nya yang melongo.
"A-aku...aku bukan tidur, Bu." Sela gagap mau menjelaskan.
"Lah terus ngapain kalau bukan tidur, tinggal buka pintu saja kok Kakak malah tidur di sini." Zulham menatap Kakak nya.
"Ibu! tadi malam aku melihat hantu, bermula dari tempat kejadian meninggal nya Bu RT. ada iblis berkepala kuda di sana, dia ikut pulang juga." Sela memegang tangan Rosana.
"Iblis kuda?!" Zulham hampir tertawa mendengar ucapan Kakak nya barusan.
Beda hal nya dengan Rosana karena dia kaget mendengar Sela bisa melihat iblis kuda pesugihan nya, mengira bahwa cuma dia saja yang bisa melihat iblis tersebut. namun nyata nya sang anak kuga bisa melihat, tentu dia menjadi cemas dan ketakutan bila iblis kuda sampai macam macam dengan anak sulung nya.
"Paling kamu sangking takut nya melihat jasad Bu RT tadi malam, kan Ayah sudah bilang agar jangan lihat bila tidak berani." Halim baru pulang dari rumah Bu RT.
"Tapi..
"Ayah kamu benar, sudah sana lah mandi biar kita bisa melayat dulu kerumah Bu RT dan setelah itu baru kepasar temani Ibu ya." ujar Rosana.
"Mau cari sayuran ya, Dik?" tanya Halim pelan sambil menatap istri tercinta nya.
"Aku sekalian mau tanya tanya harga orgen yang paketan juga, biar nambah penghasilan kita." jawab Rosana.
"Dari mana uang nya, Dik?" Halim menatap heran pada sang istri.
"Perhiasan ku dari gadis dulu mau ku jual, biar untuk usaha kita saja." dusta Rosana.
"Maaf ya, sampai perhiasan mu kamu jual." sesal Halim.
"Tidak apa apa, lagi pula untuk kebutuhan kita bersama juga! semoga saja orgen kita laris setiap minggu ada yang pakai, bahkan kalau bisa setiap hari." Rosana tersenyum manis membuat Halim adem sekali.
"Permisi."
"Ada orang tu, Dik." ujar Halim menunjuk luar.
Maka Rosana pun segera keluar dari rumah untuk menyambut tamu nya, bila tamu tidak di kenal begini maka harapan nya adalah orang yang menyewa orgen, sebab bila tidak kenal maka tak mungkin bertamu di rumah mereka, seperti itu terus memang kehidupan di perumahan ini.
"Ada apa ya, Pak?" Rosana bertanya ramah.
"Apa orgen nya sedang kosong? kalau kosong kami mau sewa selama dua hari dua malam untuk acara kematian Opung kami." tanya Bapak dengan logat medan nya.
"Kebetulan baru saja selesai acara, bisa kok kalau mau pakai." jawab Rosana cepat.
"Kan sudah di mobil ya, apa bisa sekarang saja kerumah saya?" Bapak itu melihat orgen Rosana.
"Bisa, tunggu suami saya mandi dulu baru kerumah Bapak ya." jawab Rosana antusias.
Bapak batak duduk dulu untuk menunggu Halim, sebenar nya Halim agak keberatan karena Bu RT sedang meninggal dan dia mau melayat dulu, namun Rosana mengatakan bahwa diri nya saja yang melayat dan Halim kerja saja karena tadi malam juga sudah full di rumah Pak RT.
LIKE DAN COMEN NYA KENCANG KAN YA GUYS.
baru Rosiana yg punya ,/Facepalm/
andaikan pulang minta bantuan kedua orang tua mungkin nggak akan begini jadinya. 😥