NovelToon NovelToon
Shut Up Pak Davin

Shut Up Pak Davin

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: xxkntng

Valerie terpaksa menikah dengan Davin karena permintaan terakhir papanya sebelum meninggal. Awalnya, Valerie tidak tahu-menahu tentang rencana pernikahan tersebut. Namun, ia akhirnya menerima perjodohan itu setelah mengetahui bahwa laki laki yang akan dijodohkan dengannya adalah kakak dari Jean, pria yang diam-diam ia kagumi sejak SMA dulu, meskipun Jean pernah menolaknya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xxkntng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Ceza

"Ini gak sakit kan?" tanya Valerie sedari tadi menahan diri ketika melihat dokter di hadapannya itu memegang jarum suntik.

"Kayaknya gue gak perlu disuntik deh. Gue beneran udah sembuh kok," ujar Valerie, menatap suaminya dengan tatapan sendu, berharap agar Davin kasihan kepadanya dan membatalkan dokter di depannya ini.

"Jangan nakal makannya, biar kamu gak sakit," jawab Davin.

"Mana gue tahu kalau bakalan sakit kayak gini," keluh Valerie.

Dokter Vira mulai menyuntikkan jarum itu ke tubuh Valerie, membuat wanita itu memejamkan matanya untuk menahan sakit di daerah tersebut.

"Sudah, gak sakit kan?" tanya Dokter Vira.

"Sakit," jawab Valerie.

"Ini cuma suntik vitamin biasa," kata Dokter Vira.

"Istirahatnya jangan kurang ya. Banyakin makan biar gak gampang sakit."

"Kalau misalnya masih pusing, nanti minum obat yang ini. Sebelum minum obat harus makan dulu, tapi," tambah Dokter Vira, sambil menunjukkan tata penggunaan obat.

"Banyakin makan biar cepat sembuh," lanjutnya.

"Saya permisi dulu," ucap Dokter Vira.

"Makasih ya, Dok," kata Davin.

"Tuh kan," 

"Sebenarnya gue gak butuh dokter tahu gak. Gue tahu banget kalau dokter itu cuma nyaranin gue makan," ucap Valerie kesal.

"Itu suntik vitamin biar badan kamu gak gampang sakit," jawab Davin.

"Gue kenapa bisa sakit mendadak? Lo pasti doain gue yang gak-gak kan waktu gue main semalaman kemarin?" tuduh Valerie, menatap suaminya secara intimidasi.

"Makanya, kalau gak bisa minum alkohol, jangan sok sok an minum alkohol, sakit kan jadinya," balas Davin.

"Gue tuh udah berkali-kali minum alkohol dan gak pernah sakit."

"Kayaknya ini efek gara-gara lo selalu ngelarang gue buat minum alkohol. Makanya jadi sakit kayak gini," jawab Valerie.

"Yaudah, berhenti minum alkohol kalau seperti itu," sahut Davin.

"Lo tahu gak?"

"Alkoholnya enak," ujar Valerie.

"Kayaknya kapan-kapan kita harus cobain ke sana deh."

"Gimana?" tanyanya.

"Gak," jawab Davin singkat.

"Ih, lo takut sama alkohol?" sindir Valerie.

"Kalau lo gak mau, gue ajak Jean aja deh," lanjutnya.

"Saya gak akan kasih izin Jean buat nemenin kamu," jawab Davin tegas.

"Yaudah, gue ajak temen gue yang waktu itu," ucap Valerie.

"Sayang, jangan nakal ya. Nanti kalau kamu sakit lagi, saya yang khawatir," ucap Davin lembut.

"Apa sih lo," celetuk Valerie kesal.

"Permisi, Pak," ucap Bi Oda, tiba-tiba masuk ke kamar.

Valerie dan Davin refleks menoleh, menatap wanita paruh baya yang tengah berdiri di depan pintu kamar mereka.

"Maaf mengganggu," ucap Bi Oda.

"Kenapa, Bi?" tanya Davin.

"Ada asisten Bapak di depan. Nyariin Pak Davin katanya," jawab Bi Oda.

"Suruh tunggu di depan, saya keluar sebentar lagi," ucap Davin.

"Iya, Pak. Saya permisi dulu kalau begitu," ucap Bi Oda, lalu segera pergi meninggalkan kamar.

"Asisten lo yang super cantik dan seksi itu datang ke rumah?" tanya Valerie dengan nada menyindir.

"Kamu mau ikut turun ke bawah buat nemuin dia?" jawab Davin santai.

"Biar kamu gak salah paham sama saya nantinya."

"HAH? LO GILA?" balas Valerie, terkejut.

"Nanti dia tahu dong kalau gue istri lo. Gak mau ah, gue tunggu di sini aja," ucap Valerie lagi.

"Yaudah, saya keluar dulu. Makanannya dimakan," kata Davin, sambil berdiri dari ranjang.

"Iya, bawel," jawab Valerie dengan nada sebal.

-

"Kenapa bapak gak datang ke kantor? Bapak sakit apa?" tanya Ceza khawatir.

"Kamu datang ke rumah saya cuma tanya soal itu?" tanya Davin dingin.

"Saya bawain bapak makanan. Dimakan ya, pak."

"Bapak harus cobain, makanannya bener-bener enak."

"Bawa pulang aja. Kebetulan saya sudah makan."

"Bisa dimakan nanti agak siangan kok, pak."

"Bapak harus cobain deh pokoknya."

"Ceza, kalau mau datang ke rumah saya, utamakan yang penting dulu. Kalau memang ada berkas yang harus saya tanda tangani, tapi saya tidak bisa datang ke kantor, kamu boleh datang ke rumah saya."

"T-tapi pak."

"Sekarang sudah jam setengah 8. Setengah jam lagi kamu harus handle meeting sama Pak Dilan."

"Mau pergi naik taksi atau dianter sama supir rumah saya?" tawar Davin.

"Kebetulan saya bawa mobil, pak."

"Pak, makanannya dimakan ya. Saya udah bikinin khusus. Saya rela bangun pagi cuma bikin makanan khusus buat bapak," ucap Ceza.

"Saya pergi dulu, pak," ucap Ceza lalu beranjak pergi meninggalkan rumah Davin.

Setelah melihat Ceza pergi, Davin segera kembali ke kamar istrinya itu.

"So sweet banget sampai dibawain makanan," ucap Valerie sembari menatap suaminya yang baru saja masuk ke dalam kamar.

"Saya kasih makanan itu ke Mang Ujang."

"Dia kan masakin lo, kenapa dikasih ke Mang Ujang?"

"Kenapa sih lo sombong banget?"

"Ishh."

"Lo gak baper gitu sama sekretaris lo itu?"

"Sumpah, gak mungkin kalau lo gak naksir sama dia."

"Lo gak lihat body-nya dia kayak gimana?"

"Waw, seksi banget. Bajunya juga ketat."

"Kenapa lo gak ngomelin Ceza kayak waktu lo ngomelin gue?"

"Narik tangannya Ceza buat duduk dipangkuan lo, habis itu lo kasih tau kalau pakai baju kayak gitu gak pantes buat dipakai di kantor," ucap Valerie sembari membayangkan adegan ketika Davin menegurnya masalah pakaian di kantor

"Omongan kamu kemana-mana."

"Kamu masih dalam pengaruh alkohol ya?" Davin menatap istrinya serius.

"Kayaknya gue tau deh sekarang, perempuan mana yang cocok buat jadi pendamping hidup lo."

"Gue rela kok kalau lo punya dua istri," ucap Valerie.

"Ya tapi nanti izinin gue juga buat punya dua suami." lanjutnya.

"Saya gak akan kasih izin."

"Egois."

"Gue aja ngizinin lo buat punya dua istri. Masa lo gak ngizinin gue buat punya dua suami?"

"Saya gak tertarik sama tawaran kamu."

"Satu istri saja sudah buat saya pusing." jucap davin.

"Jadi maksud lo gue bikin lo pusing?"

"Iya."

"Tuh kan."

"Mending ceraiin gue sekarang. Lo, pasti gak mau kan punya istri yang bikin kepala pusing?"

"Kamu jangan cari kesempatan dalam kesempitan."

"Gue kan cuma ngasih saran."

1
sfs
semangat thor
sfs
Not bad,biarpun Valiere ngeselin.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!