"Kak, ayo menikah?" Vivi yang masih memakai seragam putih merah itu tiba-tiba mengajak Reynan menikah. Reynan yang sudah SMA itu hanya tersenyum dan menganggapnya bercanda.
Tapi setelah hari itu, Reynan sibuk kuliah di luar negri hingga S2, membuatnya tidak pernah bertemu lagi dengan Vivi.
Hingga 10 tahun telah berlalu, Vivi masih saja mengejar Reynan, bahkan dia rela menjadi sekretaris di perusahaan Reynan. Akankah dia bisa menaklukkan hati Reynan di saat Reynan sudah memiliki calon istri?
~~~
"Suatu saat nanti, kamu pasti akan merindukan masa kecil kamu, saat kamu terluka karena cinta..."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17
Dari hari ke hari, Reynan mulai terbiasa dengan perhatian Vivi. Dia tidak lagi menolak apa saja yang dilakukan Vivi padanya. Dia juga sudah bisa menekan egonya pada Vivi dan tidak pernah membentaknya lagi. Tapi Reynan masih belum juga menyadari perasaannya. Dia masih saja penasaran dengan keberadaan Lena.
Malam itu, Reynan menerima panggilan dari anak buahnya. Mereka berhasil menemukan Lena yang sedang membeli makanan di sebuah restoran cepat saji.
"Dengan siapa? Ya sudah, kamu tahan di sana, aku akan segera ke sana." Reynan segera mengambil jaketnya lalu menghubungi sopir pribadinya agar segera menyiapkan mobil.
Vivi yang melihat Reynan memakai jaketnya, seketika turun ranjang. "Kak Rey mau kemana?"
"Ada keperluan sebentar," jawab Reynan singkat.
"Kemana? Aku temani ya?"
"Tidak perlu, kamu di rumah saja. Aku sama Anton." Kemudian Reynan keluar dari kamarnya dan menjalankan kursi rodanya sendiri.
"Mencurigakan?" Vivi segera mengambil cardigannya dan memakainya. Tak lupa memakai masker sebagai penyamaran. Kemudian dia mengambil kunci motornya. Perlahan dia keluar dari rumah. Setelah mobil Reynan melaju, Vivi segera menaiki motornya dan mengikuti mobil itu.
"Kak Rey kemana? Apa mau menemui Lena?" Vivi terus mengikuti mobil yang ditumpangi Reynan.
Setelah mobil Reynan berhenti, Vivi menghentikan motornya beberapa meter di belakangnya agar Reynan tak melihat keberadaannya.
Ada seseorang yang menghampiri Reynan lalu dia membantu Reynan masuk ke dalam restoran cepat saji itu.
Vivi segera memarkir motornya lalu masuk ke dalam restoran itu dan mencari tempat duduk yang agak jauh dari Reynan. Dia menggembungkan kedua pipinya saat melihat Reynan memang menemui Lena. Dia kira Reynan sudah tidak memikirkan Lena tapi ternyata diam-diam Reynan membuat janji dengan Lena. Sebegitu tidak berarti dirinya untuk Reynan. Apa setelah ini Reynan akan meninggalkannya?
"Lena, apa kabar?" tanya Reynan memulai pembicaraan mereka.
"Baik," jawab Lena pelan.
"Maaf, aku mencari keberadaan kamu dan aku memaksa kamu untuk bertemu denganku."
Lena tersenyum kecil. "Tidak apa-apa. Oiya, selamat atas pernikahan kamu dan Vivi."
Reynan terdiam dan menatap Lena. Dia bisa melihat seperti ada yang disembunyikan Lena darinya. Dia akan menyelesaikan semua masalahnya malam itu juga. "Kamu tahu Arga dimana?" tanya Reynan langsung pada pokok permasalahannya.
Lena menggeleng pelan.
"Arga sudah mengancam kamu?"
Lagi-lagi Lena menggelengkan kepalanya. "Jadi kamu bertemu denganku untuk membahas Arga?'
"Iya, karena dia yang menyebabkan aku cacat seperti ini."
Vivi yang sedari tadi memasang telinganya dengan tajam, dia melebarkan kedua matanya. Jadi, Arga yang sengaja mencelakai Kak Rey. Apa hubungan Arga dengan Lena? Apa mantan Lena?
Tidak ada ekspresi terkejut di wajah Lena, karena sebenarnya dia sudah tahu semuanya.
"Kamu sudah tahu?" tanya Reynan.
Lena mengangguk pelan. "Itu sebabnya aku membatalkan pernikahan kita," kata Lena dengan pelan. Setelah itu dia melihat sekelilingnya untuk memastikan jika tidak ada Arga yang mengikutinya.
"Kenapa kamu tidak bilang aku sebelumnya?" tanya Reynan. Kenyataan ini memang menyakitkan baginya. Dia mengira, Lena pergi karena dia cacat tapi dia pergi untuk keselamatan dirinya. Andai dia tidak tergesa memutuskan untuk menikahi Vivi, pasti semua tidak akan serumit ini.
"Arga mengancam akan melukai kamu dan keluargaku. Lebih baik aku tidak melanjutkan pernikahan kita, yang terpenting orang-orang yang aku sayangi tidak terluka karena aku. Kecelakaan yang kamu alami sudah menjadi pukulan berat bagiku, aku tidak mau sesuatu yang buruk terjadi lagi."
Reynan hanya terdiam mendengar cerita Lena. "Aku pasti akan menjebloskan Arga ke penjara. Dimana dia sekarang?"
Lena menggelengkan kepalanya. "Aku tidak tahu. Tiba-tiba dia muncul lalu pergi begitu saja. Dia memaksa aku untuk menikah dengannya lalu pergi dari kota ini, tapi aku tidak mau. Sampai kapanpun aku tidak akan bisa mencintai seorang penjahat seperti dia."
Air mata itu lolos dari kedua mata Lena. Sudah berminggu-minggu dia menyimpan rasa sakit dan takut itu seorang diri. Akhirnya dia bisa bertemu Reynan dan mencurahkan apa yang dia alami selama ini.
Satu tangan Reynan terulur untuk menghapus air mata yang ada di pipi Lena. "Aku pasti akan membantu kamu."
Hati Vivi terasa sakit melihat adegan itu. Mungkin kisahnya menjadi istri Reynan akan segera berakhir. Dia menghapus asal air matanya yang tidak bisa berhenti mengalir. Dua sejoli yang terpisah karena keadaan masih saling mencintai lalu buat apa dia menjadi penghalang kisah di antara mereka.
Akhirnya Vivi berdiri dan pergi dari tempat itu. Dia tidak sanggup menjadi penonton mereka berdua.
"Anak buahku pasti akan menemukan Arga, dengan begitu hidup kamu akan tenang," kata Reynan lagi.
"Bagaimana dengan Mas Rey dan Vivi?"
Reynan tersenyum kecil. "Aku sudah mulai menyukainya. Maaf, aku tidak bisa memperbaiki hubungan kita lagi karena aku akan melanjutkan hubunganku dengan Vivi."
Lena tersenyum dengan air mata yang semakin membanjiri pipinya. Jujur saja, dia masih sangat mencintai Reynan. Tidak mudah baginya melupakan Reynan. "Tapi aku masih mencintai Mas Rey."
Reynan hanya menatap Lena. Terbesit rasa ragu di hatinya tapi senyuman tulus Vivi terus teringat di benaknya, dan dia juga sudah terbiasa dengan perhatian Vivi selama satu bulan itu. Dia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tetap bersama Vivi.
"Semoga suatu saat nanti kamu bisa mendapatkan lelaki yang jauh lebih baik daripada aku."
Lena mengusap air matanya dengan tisu. Kemudian dia mengambil ponselnya yang bergetar beberapa kali di dalam tasnya. Dia membuka beberapa pesan dari Arga, lalu menunjukkan pesan itu pada Reynan.
"Mas ini Vivi?"
Reynan membulatkan kedua matanya menatap sebuah foto.
"Shits! Dimana mereka?"
"Di dekat stasiun dan Mas Rey tidak boleh membawa anak buah mendekat."
💞💞💞
Like dan komen ya...
Add FB atau follow IG author ya
👉🏻 Author Puput
bersyukur dpt suami yg bucin
slah htor