CINTA TERPILIH

Daniel menjalankan motor nya dengan cepat untuk pulang kerumah karena dia sedang ditunggu oleh keluarganya, mereka sangat berharap Daniel bisa mencarikan barang yang dibutuhkan adik adik nya untuk ujian 2 hari lagi.

Ditengah perjalanan pulang diatas motor Daniel menangis sendiri dia sangat terharu atas pertolongan yang Tuhan berikan padanya melalui Yuda dan Karina, Daniel berjanji akan membalas semua kebaikan mereka.

Daniel sudah sampai didepan rumahnya dia memarkirkan motor yang biasa dia pakai untuk pergi kerja dan mencari nafkah.

Daffa sudah menunggu kakaknya didepan rumah dengan muka penuh harap, ya dia sangat butuh laptop untuk ujian. Daniel segera memanggil adiknya tersebut unutk memberikan barang barang yang dia bawa, setelah itu Daniel memarkirkan motornya diteras rumah yang sempit karena ada warung tempat mamanya berjualan.

Daniel berjalan masuk kedalam rumah disana keluarga nya sedang berkumpul melihat kedatangan Daniel, reina langsung memeluk kakaknya itu. “Mas Daniel, reina boleh ambil ini satu nggak?”. tanya reina sambil menunjukkan handphone yang sudah ada ditangannya. Daniel menganggukkan kepalanya sambil duduk dilantai diruangan keluarga mereka yang menyatu dengan ruang tamu.

“Daffa sama Rachel juga ada ambil satu satu, kalau untuk laptopnya untuk Rachel sama Daffa dipakai untuk ujian besok, nanti Rachel sharing sama adek ya”. terang Daniel pada adik adiknya sedangkan papa sama mamanya hanya melihat semua barang barang yang dibawa Daniel barusan, mereka penasaran ingin bertanya dapat dari mana Daniel barang sebanyak itu dan yang pasti mahal untuk mereka saat ini.

“ya sudah kalian cobain dulu didepan mas mau bicara sama mama papa”. ucap Daniel menyuruh adik adiknya duduk diruang depan, mereka pun menggeser duduknya agak kedepan, kelihatan muka bahagia adik adik nya karena Daniel mendapatkan barang barang yang mereka inginkan.

mungkin 5 tahun lalu itu bukan barang yang sulit untuk mereka, tapi dengan keadaan ekonomi mereka sekarang ini sangat mahal, adik adik Daniel sibuk dengan gadget yang dikasih Daniel. Karina juga sudah membelikan lengkap dengan no serta isinya.

Daniel tahu kedua orang tuanya pasti menunggu penjelasan darinya, dia mengeluarkan amplop coklat dari dalam tasnya lalu memberikan pada mamanya yang saat ini masih terpaku melihat kearah Daniel.

“Mama ingat Yuda nggak anaknya bu titi sama pak Sanjaya “. terang Daniel sambil mengambil minuman yang ada didepannya. Tuan darsono mengernyitkan dahinya mengingat nama Yuda yang diucapkan Daniel. “iya papa ingat, teman kamu waktu kecil dulu kan yang suka main kerumah”. jawab Tuan Darsono

“bener pah, mulai hari ini Daniel kerja sama Yuda dan kakaknya Karina”. Daniel pun menceritakan semua nya sama kedua orangtuanya, Tuan Darsono hanya bisa menarik nafas panjang setelah mendengar kalau Karina mantan menantu Tuan Darmawan.

“mereka begitu tega sama menantu sendiri, kalau orang sudah tabiatnya jelek susah untuk berubahnya, papa jadi menyesal percaya sama dia kalau mengingat itu semua ingin rasanya papa memukul mereka saat ini”. tegas Tuan Darmawan mengingat masa lalunya yang terlalu percaya sama temennya itu.

Dulu Tuan Darsono sangat percaya dengan tuan Darmawan temennya itu, sampai saat mereka menusuknya dari belakang ditambah pengacara keluarganya ikut mengkhianatinya.

“nanti mereka akan mendapatkan balasannya pah, jangan di ingat lagi nanti darah tinggi papa kumat”. nasehat Nyonya Arum pada suaminya sambil mengelus lembut lengan suaminya itu.

“ini uangnya banyak sekali nak, kamu nggak minta pada mereka kan?”. Nyonya arum menanyakan soal uang yang diberi karina.

“nggak mah, Daniel malah kaget waktu kak karina ngasih semua ini katanya dia ngidam pengen beli barang barang itu”. jawab Daniel sambil menunjuk dus barang yang ada didepannya.

Nyonya Arum jadi tersenyum mendengar alasan yang diberikan karina pada anaknya, Nyonya Arum tau, pasti Karina mendengar sesuatu saat dia menelpon Daniel tadi pagi.

“pah nanti sore kita kedokter ya, kan hari ini jadwal kerumah sakit nya?”. ajak Daniel pada papanya, Daniel merebahkan dirinya yang terasa penat di kasur yang ada diruang itu. Tuan Darsono mengiyakan ucapan anaknya tersebut.

“iya sore nanti papa mau pergi, nanti papa pergi sama kamu apa sama Daffa?”. tanya tuan Darsono.

“sama Daniel aja pa”. jawab Daniel, tuan Darsono menggeser duduknya kedepan dimana anak anaknya yang lain sedang sibuk dengan gadget baru mereka, dia merasa terharu melihat kegembiraan di wajah anak anaknya itu. ‘maafkan papa yang telah membuat kalian menderita seperti ini’.

Nyonya Arum yang melihat anak dan suaminya sedang berbicara dia mengusap air mata nya yang tiba tiba jatuh, Nyonya arum sudah lama tidak melihat kebahagiaan diwajah anak anak nya itu, semenjak kebangkrutan suaminya semua keceriaan itu hilang di wajah anak anaknya, dan sekarang dia melihat lagi kebahagiaan itu.

Daniel melihat mamanya menangis mengetatkan rahangnya dia menahan keharuan yang seketika menyelimutinya.

Daniel ingin rasanya memeluk mamanya tapi dia tidak mau kalau adik adiknya yang sedang bahagia melihat mamanya menangis. Akhirnya Daniel memilih pura pura tidur, Tuan Darsono juga melihat istrinya menghapus airmatanya, dia hanya bisa menarik nafas panjang dan melepaskan perlahan.

Tibalah saatnya untuk tuan Darsono pergi kerumah sakit bersama Daniel untuk berobat rutin karena Tuan Darsono mengalami stroke ringan karena masalah itu.

“Daniel sama papa berangkat dulu mah”. pamit Daniel pada mamanya. Nyonya Arum mengantarkan suami dan anaknya kedepan rumah, Tuan Darsono menaiki motor Daniel selanjutnya mereka berangkat menuju rumah sakit.

Nyonya Arum masuk kedalam rumah setelah mengantar suaminya berangkat kerumah sakit, didalam anak anaknya masih asik dengan gadget yang diberikan kakaknya tadi.

“Daffa besok bayar uang sekolahnya ya, Rachel juga”. ucap Nyonya Arum sambil duduk disebelah anaknya. “jangan sampai lupa belajar gara gara main gadget ya”. nasehat nya pada anak anak. Daffa dan Rachel menganggukkan kepala mereka karena memang tadi mereka sudah ditagih oleh kepala sekolah, dan besok hari terakhir pelunasannya.

“oke siap mama cantik, Reina lagi mau bikin kayak gini mah”. terang Reina sambil memperlihatkan gerakan yang ada di sosmed yang lagi viral, Nyonya Reina langsung ketawa melihat apa yang mau dilakukan Reina anak bungsunya itu. "kakak mau ikutan dek". canda Daffa

“nggak mau, emang mas Daffa bisa kayak gini, lemes banget pinggangnya”. tawa Reina pecah melihat reaksi Daffa yang langsung melongo melihat gerakan itu. “nggak jadi dek, pusing mas Daffa liat nya”. sahut Daffa, Rachel yang melihat interaksi kakak sama adeknya hanya tersenyum. Rachel jadi anak yang pendiam semenjak pindah ketempat ini.

Nyonya Arum bersukur dalam hatinya melihat kebahagiaan anak anaknya, mudah mudahan kedepannya akan lebih baik lagi untuk keluarga mereka. Dia berharap anak anaknya menemukan kebahagiaan mereka masing masing dimasa depan.