Emily Gabriella Putri seorang gadis cantik berumur 25 th terpaksa harus bersandiwara menggantikan saudari kembarnya Emilia Karmila menjadi tahanan seorang mafia,karena telah melukai adik seorang mafia berkuasa bernama Albert wheeler.
Emily akan berusaha kuat untuk melindungi keluarganya.
Dan bagaimana perasaan Emily ketika mengetahui jika seseorang yang ia cintai adalah seseorang yang telah membuat ia merasa terpuruk selama 5 tahun lama nya.
“Tidak mungkin..laki-laki itu tidak mungkin Albert”gumam Emily dalam hati
Penasaran?
Yuk mampir
Selamat berhalu ria!!!!!!!!
Selamat berhalu ria
MOHON MAAF UNTUK KETIDAKNYAMANAN KALIAN DALAM MEMBACA CERITA INI. KARYAKU YANG INI MASIH DALAM PROSES REVISI PERBAB, GUNA MENYEMPURNAKAN TATA BAHASA MAUPUN TANDA BACANYA YANG MASIH SANGAT BERANTAKAN. BAGI KAIAN YANG SUDAH MEMBACA, MOHON MAAF JIKA TERGANGGU DENGAN NOTIF UPDATENYA. JIKA BERKENAN, KALIAN BISA MEMBACA ULANG.
TERIMA KASIH UNTUK PENGERTIANNYA
HAPPY READING🫶🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Oming32, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17
“Apa dia pingsan?”tanya Albert pada diri nya sendiri
Albert mencoba membangunkan Emily dengan menepuk pipinya,,namun sepertinya dugaan Albert benar bahwa Emily tengah pingsan
“Hey kau tidak sedang menipuku kan?selidiknya lagi
Albert pun berinisiatif mengangkat tubuh Emily dari dalam bathup menuju ke ranjang.
Dia bersusah payah menahan sesuatu dibawah sana agar tetap diam,karena saat ini dia sedang melihat pemandangan indah di depan matanya.
Beberapa kali Albert mencoba menelan salivanya dengan susah dan mencoba untuk menekan hawa nafsunya.
“Kalau kau tidak pingsan sudah kU pastikan kau akan menjerit di bawahku.”gumamnya
Albert meletakkan Emily dengan hati-hati,mengambil selimut untuk menutupi tubuh polos Emily.
“Cepat kau pergi ke kamar Emilia sekarang.”perintahnya melalui sambungan telepon kepada salah satu maid di mansion
Albert kembali menghubungi seseorang untuk memeriksa keadaan Emily.
“Ke mansion kU sekarang dan pergi ke kamar Emilia .”ucapnya tanpa basa basi
“Baiklah 30 menit lagi aku sampai.”ujar Dion
“15 menit atau ku cabut ijin praktek kedokteranmu.”ancam Albert
“Baiklah 15 menit aku sampai”jawab Dion kesal
Albert langsung menutup sambungan teleponnya ketika Dion sudah mengiyakan perintahnya
Ya begitulah Albert tidak mau menunggu terlalu lama,,dia adalah tipe orang yang suka mempersingkat waktu,,baginya semakin cepat semakin bagus.
Tok...tok..tok..
Suara ketukan pintu kamar Emily
“Masuk”ucap Albert
“Permisi tuan ada apa tuan memanggil saya”ucap maid yang bernama Ana
“Pakaikan dia baju karena saat ini dia tengah pingsan dan waktumu hanya 10 menit dari sekarang.”perintahnya
“Baik tuan”ana bergegas mengambil kan baju dari dalam lemari Emily
Belum sampai 15 menit dokter Dion sudah tiba di mansion Albert.
Jangan tanyakan kenapa dia bisa secepat itu,karena memang rumah sakit Dion berada tidak jauh dari mansion Albert
“Selamat malam dokter Dion”sapa salah satu pengawal di mansion
“Selamat malam aku diperintahkan Albert untuk pergi ke kamar Emilia.”ucapnya
“Baik dokter Dion silakan.”ujar pengawal sambil mempersilakan dokter Dion masuk
Dion yang sudah tahu dimana kamar Emilia langsung melangkahkan kaki nya dengan cepat.
“Maaf aku terlambat.”Dion masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu
Albert memang tahu jika Dion sudah sampai namun dia lupa kebiasaan sahabatnya itu jika dia akan masuk tanpa permisi kepada tuan rumah.
Dia tidak mempermasalahkan kebiasaan sahabatnya itu tapi situasi kali ini berbeda,,seorang perempuan masih terbaring dengan tubuh yang masih setengah polos.
“Jika kau berani menoleh ke arah ranjang,,ku pastikan mata mu akan keluar dari sarangnya.”geram Albert
“Pemandangan indah apa yang ada di ranjang hingga aku tidak boleh menoleh”Dion mulai penasaran
“Kau sudah tahu siapa aku Dion.”
“Oke...oke aku tidak akan menoleh”
“Mungkin sedikit melirik”suara nya pelan
“Lirik lah jika kau berani”suara Albert terdengar santai namun dingin
“Baiklah aku tidak akan menoleh”pasrah Dion
Beberapa saat kemudian Ana telah selesai memakaikan Emily pakaian
“Sudah selesai tuan,,apa ada tugas yang lain lagi?”tanya ana
“Tidak ada,,sekarang keluarlah.”perintahnya
Ana membungkukkan badannya memohon pamit kepada tuannya
“Dia pingsan di bathup”ujar Albert kepada Dion
“Apa kau mencoba menenggelamkannya?”Ledek Dion yang kini tengah memeriksa keadaan Emily
“Fokuslah kepada pekerjaanmu jika kau masih ingin menjadi dokter.”ancam Albert
Dion memilih diam karena dia tahu saat ini sahabatnya tengah serius(meski sekalipun Albert tidak akan pernah untuk tidak serius)
“Seperti nya dia kecapean,dehidrasi dan juga perutnya dalam keadaan kosong.”Dion menjelaskan keadaan Emily yang terlihat menyedihkan
“Aku tahu kau membenci nya tapi jika aku boleh memberi saran,sebaiknya kau jangan menyiksanya seperti ini karena bagaimana pun dia tetap ibu dari anakmu.”imbuh Dion
Albert masih diam mencerna penjelasan dari sahabatnya.
“Kau boleh pergi sekarang”perintahnya kepada Dion
“Baiklah aku permisi”pamit Dion sembari melangkahkan kaki nya keluar
“Aku tidak akan membiarkan mu mati dengan mudah setelah apa yang kau perbuat.”gumam Albert
*****
Dilain tempat Damian tengah berada di negara A untuk mengurus perusahaan ayahnya.
Dia sedang berada di salah satu restaurant untuk menghadiri jamuan makan dari rekan kerja ayah nya.
Damian yang tengah berbincang tidak sengaja menangkap sosok yang tidak asing bagi nya.
“Tunggu aku seperti mengenal orang itu”gumam Damian dalam hati
Damian masih mengamati sosok perempuan yang tengah duduk bersama seorang laki-laki Dihadapannya
“Bukankah itu Emilia?”gumamnya lagi
“Ternyata dia kabur ke negara ini”gumam Damian sambil tersenyum sinis
Damian segera merogoh ponsel genggamnya di dalam saku jas nya untuk menghubungi seseorang
“Hei brother ada apa kau menghubungi ku?...apa kau rindu denganku?...hmmm?”ucap seseorang yang tak lain adalah Dannis
“Aku ingin kau melacak keberadaan Emilia saat ini dan dengan siapa dia sekarang.”perintah Damian
“Wwooww apa kau sedang menjadi detektif dan menyelidiki kekasih sahabatnya?”ledek Dannis
“Aku sedang serius kali ini”tegas Damian
“Oke-oke Emilia saat ini sedang berada di negara A bersama dengan seorang laki-laki bernama Brian putra dari seorang wakil presiden di negara kita.”jelas Dannis
“Apa Albert tahu tentang hal ini?”tanya Damian
“Aku rasa dia tahu karena dia mempunyai seorang sekretaris yang bisa dihandalkan di sampingnya”
“Tapi kenapa Albert diam saja?”Damian mulai bingung
“Jika ingin tahu jawabannya kembalilah dan kita bertemu di rumah Albert”
“Baiklah Kau memang selalu bisa di andalkan Dannis dan besok aku akan kembali,kita bertemu di mansion Albert ”puji Damian yang puas dengan jawaban sahabatnya
“Kau tak perlu memujiku,,kau cukup alirkan dana ke rekeningku untuk imbalannya.”pinta Dannis
“Kau memang hacker licik Dannis,,tapi tidak masalah aku adalah pengusaha kaya raya jadi aku akan menyumbangkan uang kU untuk pengangguran seperti mu..hahahahah”gelak Damian saat berhasil menjatuhkan harga diri Dannis
“Jangan asal bicara aku bukan pengangguran aku adalah dewa hacker kau tau,,aku hanya perlu melentikkan jari ku untuk mendapatkan uang.”kesal Dannis dan langsung menutup telepon Damian
“Apa aku melewatkan sesuatu yang penting?”gumam Damian dalam hati
Damian memilih kembali fokus kepada rekan kerja ayahnya dan memilih untuk mengabaikan keberadaan Emilia.
*******
Setelah beberapa jam menunggu,akhirnya Emily siuman.
“Eenngghhh..kepala ku sakit sekali.”gumam Emily
“Bangun dan ambil makananmu,aku tidak ingin kau mati terlalu cepat.”perintah laki-laki yang tengah duduk di sofa
“Tuan Albert kenapa tuan ada dikamar saya?”Emily nampak kebingungan
“Sudah ku bilang,aku tidak akan membiarkan mu mati dengan mudah.”jawab Albert
“Maksudnya tuan?”
“Jika makananmu tidak habis dalam waktu 15 menit,aku pastikan kedepannya kau akan sulit untuk menelan makananmu.”
Mendengar perintah Albert yang terdengar tidak main-main,Emily langsung mengambil piring yang berada di atas nakas dan memakannya dengan lahap
“Malam ini kau bebas dari tugasmu,tapi besok jangan harap kau bisa bersantai”Albert berdiri dan keluar dari kamar Emily
“Bukankah tadi aku berada di kamar mandi tapi kenapa sekarang aku berada di atas ranjang?”gumam Emily
“Apakah aku pingsan tadi?”
“Jika benar aku pingsan,lalu siapa yang mengangkatku ke atas ranjang?”
“Seingatku tadi sedang berendam di dalam bathup,itu artinya yang mengangkatku melihat tubuh polosku”seketika dia menutup mulutnya karena dia baru saja mengingat semua nya
“Apakah tuan Albert yang mengangkatku tadi?”dialog Emily dengan diri nya sendiri
“Astaga jika benar aku akan sangat malu sekali...hhhhaaaaaaaa”teriak Emily