NovelToon NovelToon
Marriage Is Scary

Marriage Is Scary

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cerai / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma Syndrome

Marriage Is Scary...

Bayangkan menikah dengan pria yang sempurna di mata orang lain, terlihat begitu penyayang dan peduli. Tapi di balik senyum hangat dan kata-kata manisnya, tersimpan rahasia kelam yang perlahan-lahan mengikis kebahagiaan pernikahan. Manipulasi, pengkhianatan, kebohongan dan masa lalu yang gelap menghancurkan pernikahan dalam sekejap mata.
____
"Oh, jadi ini camilan suami orang!" ujar Lily dengan tatapan merendahkan. Kesuksesan adalah balas dendam yang Lily janjikan untuk dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma Syndrome, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah Kamar Asing

Isaac terbangun dengan kepala berdenyut dan rasa kering di tenggorokannya. Matanya menyipit, menyesuaikan cahaya yang begitu menusuk matanya. Ruangan itu terasa asing, dan butuh beberapa detik bagi Isaac untuk menyadari bahwa dia tidak berada di rumah.

Dia mengerjapkan matanya, mencoba fokus pada sekelilingnya. Dinding kamar yang dihiasi lukisan-lukisan abstrak, serta lampu gantung kristal di langit-langit tampak begitu asing.

"Di mana aku?" pikirnya. Kepalanya terasa berat, seperti dihantam palu besi. Dia mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi semalam, tetapi pikirannya terlalu kabur oleh pengaruh alkohol.

Saat dia mencoba bergerak, rasa sakit di punggungnya membuatnya sadar bahwa dia tidak tidur dalam posisi yang nyaman. Isaac memijat pelipisnya, berharap rasa pusing itu segera hilang.

Dari arah toilet, terdengar suara pintu terbuka, lalu Lisa muncul, mengenakan pakaian dalam seksi yang nyaris tidak menutupi tubuhnya. Senyum menggoda menghiasi wajahnya saat dia mendekat ke tempat tidur.

“Selamat siang, sayang,” sapanya dengan nada genit. “Akhirnya kamu bangun juga. Kirain mau tidur seharian.”

Isaac menatap Lisa dengan kebingungan. Pakaian minimnya yang menggoda tampak begitu kontras dengan pikirannya yang sedang kacau. Dia menatap sekeliling lagi, mencari petunjuk tentang apa yang sebenarnya terjadi.

“Kok aku disini?” tanyanya, suaranya serak dan lemah.

Lisa terkekeh kecil, lalu berjalan mendekat sambil menyandarkan dirinya di tiang tempat tidur.

“Kamu lupa?” tanyanya dengan nada pura-pura heran.

“Semalem kamu keliatan lagi ada masalah, jadi aku bantu buat ngilangin masalahnya.” Matanya berkilat penuh kepuasan.

“Aku ada disamping kamu di saat kamu butuh seseorang.”

Isaac mencoba mengingat apa yang terjadi. Ingatannya tentang pertengkaran dengan Lily mulai muncul, tentang kemarahannya yang meledak-ledak, dan tentang bagaimana dia memutuskan untuk pergi ke Virgo Club.

Semakin dia mencoba mengingat, potongan-potongan malam itu mulai terbentuk dengan jelas. Lisa yang duduk di pangkuannya, alkohol yang terus mengalir, dan akhirnya kamar ini.

“Lisa, aku… aku nggak ingat jelas soal semalem,” katanya sambil memijat pelipisnya yang masih berdenyut.

“Apa aku menyakiti kamu atau melakukan sesuatu yang…?”

Lisa tertawa kecil, lalu menggeleng.

“Nggak sayang. Kamu justru bisa lupa sama masalah kamu, dan aku seneng bisa bikin kamu lebih baik.” Senyum nakal kembali muncul di wajahnya, lalu dia berjalan mendekat, duduk di tepi tempat tidur.

Isaac hanya bisa mengangguk pelan. Potongan-potongan kejadian mulai kembali, tapi tidak semuanya jelas. Dia merasa hancur dan menyesal, namun sekaligus kosong, seolah-olah hidupnya sudah terlalu rusak untuk diperbaiki.

Ketika Isaac hendak meraih ponselnya di meja samping untuk melihat pukul berapa, Lisa dengan cepat bergerak, duduk di pangkuannya lagi. Kali ini, gerakannya lebih menggoda, seolah ingin mengalihkan perhatian Isaac dari apa pun yang ada di pikirannya.

“Mau nambah lagi nggak?” tanya Lisa dengan suara parau, matanya berbinar penuh godaan.

“Kita bisa lakuin ini sampe malam.”

Isaac menatapnya, merasa tergoda oleh kehadiran Lisa yang sensual, tapi ada sesuatu yang menghalangi pikirannya untuk sepenuhnya menikmati momen itu.

Ingatan tentang Lily muncul sekelebat di benaknya, membuat Isaac bingung harus bagaimana terhadap Lily.

Isaac menggeleng pelan, berusaha melepaskan diri dari godaan Lisa. “Aku… aku harus pulang,” katanya dengan nada yang terdengar ragu.

“Orangtuaku pasti khawatir.” Itu bohong, tentu saja.

Isaac tak pernah memberitahu siapa pun ke mana dia pergi. Tapi dia butuh alasan untuk meninggalkan tempat ini, untuk menjauh dari rasa bersalah yang semakin menghantam dirinya.

Lisa mengerutkan kening, tatapannya berubah dingin. “Orang Tuamu? Kamu serius?” tanyanya dengan nada cemberut.

“Kamu nggak bilang kamu udah punya pacar atau seseorang yang kamu tungguin. Apa kamu nyembunyiin sesuatu dari aku?”

Isaac menelan ludah, perutnya terasa mulas. “Nggak, aku nggak punya siapa-siapa,” katanya, mencoba meyakinkan Lisa meski tahu kata-katanya tidak sepenuhnya benar.

“Aku cuma… butuh waktu sendiri.”

Lisa bangkit dari pangkuan Isaac dengan wajah kesal, lalu berjalan menjauh sambil menyilangkan tangan di depan dadanya.

“Kamu bohong. Aku tahu kamu ada seseorang,” tuduhnya dengan nada dingin.

Isaac berusaha menenangkannya. “Lisa, nggak gitu. Aku cuma… aku lagi banyak pikiran.” Dia mendekatinya dan membujuk dengan suara pelan.

“Ayo, jangan marah. Aku janji akan beliin kamu tas bagus. Apa pun yang kamu mau. Kita bisa ketemu lagi kapan-kapan. Aku janji, semua yang kamu mau aku turutin.”

Lisa menatap Isaac dengan tatapan tajam, lalu mendesah panjang. “Kamu pikir tas bisa buat aku lupa? Kamu pikir semua ini cuma soal barang?”

Isaac menggeleng cepat, merasa terjebak dalam situasi yang makin sulit. “Nggak, aku sayang sama kamu. Sayang banget,” lirihnya dengan mata yang terus menatap Lisa, berusaha untuk meyakinkan.

Lisa menatapnya sejenak, kemudian wajahnya melunak sedikit. “Oke, tapi jangan lupakan janji kamu. Aku nggak suka diabaikan, Isaac,” ujarnya dengan nada mengancam yang samar.

Isaac tersenyum, lalu mendekat dan mencium kening Lisa. “Aku nggak akan lupa,” katanya sambil berusaha menyembunyikan rasa lega bahwa dia bisa keluar dari situasi ini.

Isaac segera bergegas mengenakan pakaiannya dan meraih ponselnya yang tergeletak di meja. Saat dia membuka layar, perutnya seketika terasa diaduk-aduk oleh rasa cemas.

Beberapa pesan dari Lucas muncul di layar, disertai panggilan tak terjawab. Pesan itu langsung menghantamnya.

Isaac merasa seperti dihantam palu besar. Jantungnya berdegup kencang, telapak tangannya berkeringat. Tiba-tiba, rasa bersalah yang sejak tadi dia coba abaikan menyeruak dengan kekuatan penuh.

Tanpa berpikir dua kali, dia meraih kunci mobilnya dan bergegas keluar dari kamar, meninggalkan Lisa yang masih terlihat kecewa. Dia tahu dia harus pergi ke rumah sakit secepat mungkin, meskipun perasaan takut dan bersalah terus menghantuinya.

Selama perjalanan ke rumah sakit, pikiran Isaac penuh dengan kecemasan. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya jika orang tuanya tahu. Apalagi tentang pertengkarannya dengan Lily hingga Lily kecelakaan dan masuk ke rumah sakit semnetara dirinya asik dengan Lisa.

“Sial, sial, sial! Aku harus gimana?” tanya Isaac frustasi sambil memukul stirnya beberapa kali.

Dia menginjak pedal gas untuk menambah kecepatan. Dia berdoa agar kedua orang tuanya tidak tahu masalah ini. Jika ayahnya tahu, pasti dirinya sudah habis di hajar oleh Samuel.

“Sial, kenapa bisa kecelakaan, sih?” gumam Isaac geram.

“Kalo sampe Lily kenapa-napa, pasti Papa marah besar. Apalagi kalo sampe tau aku nggak ada di sana saat Lily masuk rumah sakit. Sialan!” Isaac terus mengomel sepanjang jalan hingga akhirnya dia sampai di tempat tujuan.

Namun, apa yang dia khawatirkan benar-benar terjadi. Kedua orang tuanya sudah berada di dalam ruangan dimana Lily di rawat dengan wajah muram. Ada gurat kemarahan di wajah Samuel, membuat nyali Isaac ciut.

“Pah, Mah,” panggil isaac dengan suara takut-takut.

1
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
ya ampun isaac.. disana boong disini boong .. gak sabar pengen Lily cepat² tau kebohongan Isaac 😏

biar semangat up aku kasih vote utkmu thor
Rahma Syndrome: Halo Kak, terimakasih banyak udah mampir di ceritaku ❤️
total 1 replies
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
ehh laki² mokondo 🙄
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
cerita yg menarik
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
ya Ampun isaac ... bukannya tobat malah menjadi 🙄 ditunggu kelanjutannya thor
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
mati aja tuh si Isaac sama Lisa
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
bener² isaac gak sadar diri 😑
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
/Speechless//Speechless/
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
awal yg menarik 😊
Rahma Syndrome
Terimakasih buat yang udah mampir 🩷 novel ini akan update setiap hari pada jam 12 siang 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!