Nandini, adalah wanita kampung yang di nikahi oleh pria tampan dan kaya. Orang-orang mengira jika Nandini bak Cinderella di dunia nyata, yang mana gadis miskin yang di persunting oleh Pangeran..
Namun, semua orang tidak tau bahwa Nandini tersiksa di rumah megah bak istana itu... ia tak ayal layaknya pembantu yang berstatuskan istri dari seorang pengusaha di salah satu kota ternama.
Pernikahan tahun kelima, membuat Nandini lelah dan memberontak. Dimana sang suami membawa wanita baru kedalam rumah, yang mana membuat Nandini memiliki pikiran licik untuk membalaskan dendam atas pengabdian yang mereka sia-siakan.
Apa yang akan Andini lakukan?
Sedangkan di sisi lain, Pangeran yang asli tengah menunggu kehadiran dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryani_aza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16 : SALAH SANGKA.
Di mansion..
Adam sedang termenung di Gazebo sambil menatap layar ponselnya ... ia sedang menunggu pesan balasan dari Nandini. Tapi yang sedari di tunggu sampai saat ini tidak membalas, boro-boro membalas, di baca pun juga tidak.
''Apa dia sedang tidur yaa?'' lirihnya sambil terus menatap layar ponsel.
TAP TAP TAP.
Seseorang datang menghampiri Adam.
''Bagaimana penampilanku, apakah sudah sempurna?'' tanya mama Ella, sambil mengibaskan gaunnya dengan cetar membahana.
''Tidak.'' Ucap Adam sembarangan,namun ia tidak fokus pada sang Ibu melainkan pada ponselnya.
Mama Ella mengerutkan kening sambil melihat kaca yang ada di depannya dan berkata, ''Kenapa tidak? ini gaun hasil dari rancangan Ivan Gunawan tercetar dan termandjah.'' ucap Mama Epla sambil melihat dirinya di cermin dan memutar-mutarkan tubuhnya.
''Apa yang tidak sempurna?'' kembali mama Ella bertanya.
''Semuanya.''
''Apa!''
Teriakan Mama Ella membuat Adam sadar dari lamunannya dan bertanya. ''Kenapa? ada apa Maa, kau membuatku terkejut.''
''Sedari tadi mama mengajak mu ngobrol, kau malah ngelamun ternyata.''
Adam menghela nafasnya, ''Aku sedang menunggu seseorang membalas pesanku.''
Dan perkataan Adam sukses membuat mama Ella terkejut dan langsung melompat ke arah sofa di mana Adam sedang duduk.
BRUGH!
''Astagfirullah!'' Adam mengusap dadanya.
''Benarkah, siapa? Siapa wanita itu, wanita mana yang berani beraninya tidak membalas pesan wa-mu.'' Mama Ella pura-pura marah.
Namun sebenarnya dalam hati ia begitu antusias dan tidak menyangka jika sang putranya sudah membuka hatinya.
Adam diam sejenak sambil berpikir.
''Aku sedang menunggu balasan wa dari pemilik sepatu itu.'' cicit Adam.
''Apa! Kamu serius, Nak? Kamu serius sudah menemukan pemilik sepatu itu ...''
Adam mengangguk.
''Bagaimana gadis itu?''
''Bagaimana apanya.''
''Yaaa ... sesuai kriteria kamu nggak.''
Adam mengusap wajahnya dan menyandarkan tubuhnya ... Iya bingung harus menjelaskan dari mana kepada sang ibu, ia memang tertarik pada Nandini. Tapi ia bingung menjelaskan jika Nandini adalah seorang janda yang baru saja dicerai.
Khem!
Adam berdehem sejenak. '' Mah aku mau tanya, kalau gadis yang aku sukai adalah seorang janda apa kalian mau menerimanya sebagai keluarga?''
Mama Ella diam sejenak, ''Apa dia seorang janda?''
''Jawab dulu pertanyaanku, Mah.''
Mama Ella memegang kedua tangan sang anak dan mengusap nya. ''Kau tau kan, keluarga kita itu bagaimana? tidak masalah dia seorang gadis atau pun janda, tidak masalah juga jika dia sudah memiliki anak. Yang paling penting untuk mama adalah kebahagiaan kamu, Nak. Apakah kamu bisa bertanggung jawab dan bisa membahagiakan istrimu kelak.''
''Jadi mama tidak masalah jikalau wanita yang aku sukai berstatuskan janda?''
Mama Ella tersenyum sambil menggeleng.
Adam menarik nafas dengan lega, ia seperti mendapatkan angin segar takala sang Ibu sudah membuka hatinya dan merestui hubungan dia dengan Nandani. Kini yang menjadi permasalahannya, bagaimana cara mendapatkan hati Nandini.
''Kapan kau akan membawanya kemari?''
''Tidak sekarang mah.''
''Kenapa?'' Tanya mama Ella bingung.
''Karna dia baru saja bercerai dengan suaminya.'' cicit Adam sambil melihat reaksi sang Ibu yang langsung melotot tajam.
''YAKHEL SETANNN!'' Teriak mama Ella. ''JANGAN BILANG KAMU MERUSAK RUMAH TANGGA ORANG! ISTIGFAR DAM ... DAM ... NERAKA TEMPAT MU.''
''Mah, tenang Mah.''
''Bagaimana mama bisa tenang ... anak lelaki yang aku bangga-banggakan sudah menjadi PEMBINOR! Bujang lapuk sih bujang lapuk Dammm ... tapi jangan istri orang pula kau embat!''
''Enggak seperti itu mah ...'' Adam mencoba menjelaskan. ''Aku bukan perebut istri orang, dengerin dulu ... jangan pergi.'' Adam membawa kembali sang Ibu untuk duduk.
Hisk ... Hisk.
Mama Ella pura-pura mengusap air matanya. ''Jadi seperti apa? Mama akan merestui hubunganmu sama siapapun! Asal jangan istri orang Dam, dosa besar ... biar emak mu ini somplak, slengean, dan kurang ajar. Tapi mamak tidak pernah ngajarin kamu merebut kebahagian orang lain.''
''Dengerin aku baik-baik, Mah.''
Adam menceritakan dan berterus terang apa yang dia tahu, dari mulai pertemuannya dengan Nandini di malam pesta dimana Nandini sibuk dengan makanan di bandingkan mengenal dirinya.
Lalu pertemuan tadi siang di danau, dan tidak di sangka pula bertemu dengan mantan suami Nandini yang berujung adu mulut masalah nafkah lahir yang hanya memberikan sebesar lima ratus ribu sebulan. Bukan hanya itu saja, Nandini bukan di anggap layaknya menantu, melainkan menjadi pembantu gratisan selama lima tahun lamanya.
Mama Ella yang mendengarnya cukup terkejut, apa lagi soal nafkah sebulan lima ratus ribu ... di zaman sekarang masih ada wanita yang mau dinafkahi hanya sebesar lima ratus ribu. Oh tuhan ... Bagi mama Ella uang segitu hanya cukup untuk jajan para pembantu di rumahnya untuk seminggu.
''Malang sekali nasibnya ... Di mana dia sekarang?''
''Ada, sudah aku sembunyikan di suatu tempat.''
''Ishhh ... mama juga ingin mengenalnya.''
''Mah, jangan pernah menemuinya sebelum dia sah menjadi kekasihku. Aku tidak mau dia ilfil terlebih dahulu karena melihat kelakuan somplak mu.'' delik Adam.
''Nggak, mama janji nggak akan bikin calon menantuku ilfil. Sueerrr ta kewer kewer.'' Mama Ellaa merengek pada anaknya.
''Nggak.'' Adam beranjak meninggalkan sang Ibu, yang terus merengek di belakangnya seperti bocah sd.
''Adaaaammm ...''
Mama Ella cemberut karna sang anak tidak mau memberitahu dimana calon menantu masa depannya itu tinggal.
''Baiklah, kalau si bujang lapuk itu nggak mau ngasih tau! Biar aku cari tahu sendiri.''
•••
💯💯💯💯💯❤❤❤❤❤❤Adammmmmm💕💕💕