Umur ku baru 22 tahun bekerja di sebuah Cafe yang tidak jauh dari Kampus dan perkantoran... Jadi cafe tersebut sangat ramai dari pengunjung maha siswa dan karyawan kantor entah karena urusan pekerjaan atau sekedar meeting petinggi perusahaan.
Mama nya yang sudah tua kini tidak sanggup lagi mengurus anaknya karena kondisi tubuh mama nya yang sering bulak balik rumah sakit akhirnya Devan menerima perjodohan itu menjadi ibu sambung anaknya tapi Vano membuat jarak...
kita Lanjut di cerita saja ya ------>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7...
"Sedang apa kamu.?" ucap mami Lena yang memang sudah rapi dan cantik.
"Mami, aku sedang membuat sarapan." ucap Cindy.
"Kamu tidak perlu repot repot." ucap Mami Lena.
"Tidak mi, aku tidak repot aku justru senang melakukan ini." ucap Cindy.
"Apa kamu akan pergi bekerja.?" ucap mami Lena, Cindy tetap sibuk dengan kegiatan memasak.
"Tidak mi, aku izin tiga hari mi." ucap mami Lena.
Setelah menyusun sarapan Cindy Segera pergi ke kamar Tasya putri sambung nya membangun kan Tasya untuk segera pergi ke sekolah... Setelah mengurus Tasya memakai Kan seragam Cindy segera ke kamar nya dan Devan yang sudah rapi tapi bukan memakai baju yang dia siapkan.
"Anda sudah siap tuan.?" ucap Cindy... Pergi ke kamar mandi untuk mandi karena rasanya bau asap masakan.
Cindy kaget baju Devan yang dia pilih ada di tempat sampah Cindy pun mengambilkan baju itu lalu di bawa ke bagian laundry setelah itu Cindy turun ke dapur untuk sarapan bersama disana sudah ada mami Lena, Devina, Devan dan Tasya.
"Mama... Ayok kita sarapan bersama." ucap Tasya.
Cindy tersenyum lalu duduk di samping Tasya dan menyendokan Tasya nasi serta lauk menyuapi gadis itu dengan senang sekali setiap menerima suapan demi suapan nasi yang masuk...
"Mama ternyata di suapin mama itu makanan rasa nya enak selalu." ucap Tasya.
"Syukurlah kamu Jadi harus makan yang habis ya." ucap Cindy mencubit lembut pipi chuby putri sambung nya itu.
"Mama, nanti bisa jemput Tasya tidak.?" ucap Tasya.
"Iya bisa sayang." ucap Cindy.
"Van kamu ke kantor.?" tanya mami Lena.
"Iya mi." jawab Devan singkat...
"Kenapa kamu tidak libur sayang." ucap Mami Lena.
"Aku banyak kerjaan mi." ucap Devan.
"Tasya apa aunty boleh ikut jemput kamu juga sama mama kamu.?" ucap Devina.
"Boleh aunty, dan kita ke mall ya aunty." ucap Tasya.
"Seperti nya kamu tanya papa kamu dulu." ucap Devina.
"Papa boleh tidak.?" ucap Tasya.
"Iya boleh, sekarang kita berangkat." ucap Devan.
Devan dan Tasya berjalan di ikuti Cindy serta mami Lena lalu Devina juga... Tasya mencium punggung tangan Cindy, oma Lena serta aunty Devina, Devan juga mencium punggung tangan mami Lena.
"Mas." ucap Cindy menyulur kan tangannya meminta tangan Devan untuk di salim punggung tangan suaminya itu.
Devan memberikan tangannya mengizinkan Cindy mencium punggung tangan nya lalu Devan mencium kening Cindy tapi Devan berbisik du telinga Cindy pelan.
"Jangan salah paham aku lakukan ini semua hanya di hadapan mami." ucap Devan lalu masuk ke dalam mobil nya.
Mobil hitam miliknya pun berjalan meninggalkan halaman rumahnya tapi Cindy masih tetap berdiri menatap mobil Devan yang sudah tidak terlihat lagi... Tanpa dia sadari air mata nya turun Cindy menghapusnya dan masuk Ke kamar nya bersama Devan merapikan tempat tidur.
"Bi... Baju yang milik tuan apa sudah di cuci.?" ucap Cindy pada salah satu pelayan yang lagi ada di bagian laundry.
"Sudah non." ucap Bibi Susi.
"Nanti kalau sudah kering beri ke aku saja ya bi." ucap Cindy.
"Iya non." ucap Bi Susi.
"Makasih ya bi, aku permisi dulu ya bi." ucap Cindy.
"Iya non." ucap Bi Susi.
________
Bersambung....
Terimakasih teman2 sudah mampir dan membaca karya terbaru Ku...
sebenci apapun itu udah jadi istrimu yg kau renggut keperawannya ...
jangan lama lama ya thor devan julid nya /Ok/