Be With You Mr. Mafia

Sudah sepekan ini tangan letty sudah mulai membaik, ia bisa berkatifitas biasa namun tetap berhati-hati.

Ditangan letty saat ini sedang membawa sebuah kado ucapan selamat untuk mia sahabatnya yang berada di inggris.

Letty menghela nafas panjang, hanya sebuah jam wekker yang ia pesan dengan warna kesukaanya.

Hanya ini yang bisa letty berikan, dia hanya bisa memaketkanya hingga kesana.

......................

Toktok!!

Lamuan letty membuyar setelah ada orang yang mengetuknya, letty segera membukanya karena sekarang ini memang dirinya berada di kursi belakang pintu.

"Surprise" ucap seseorang yang cantik dengan rambut pendek berkulit agak coklat didepanya.

"Mia? Kau benar-benar disini? Bagaimana ini bisa terjadi?"Ucap letty terkejut.

"Aku tidak ditawari minum dulu?" ucap mia cemberut, ia sengaja melakukanya agar sahabatnya itu tidak terlalu terkejut.

"Masuklah sayang seperti biasa, aku akan membuatkan manggo Stiky rice kesukaanmu" Ucap letty bahagia.

Kesempatan seperti ini sangat jarang terjadi, semenjak mia melanjutkan universitas disana mereka menjadi jarang bertemu.

Setelah beberapa saat menunggu letyy membawakan makanan ringan dan manggo kesukaan mereka.

"Waw, ini sangat enak" ucap mia setelah merasakan buatan letty.

"Ceritakan honey, jangan membuatku penasaran" ucap letty tak sabar menunggu diceritakan.

"Kabar baik atau buruk dahulu" tanya mia.

Letty segera masuk kedalam, mengambil sesuatu yang akan diberikan kepada mia.

"Sebelum itu, maaf hanya memberimu ini mia. Meski kutau kau sudah mempunyai segalanya namun aku tetap akan memberikanya" ucap letty.

Mia lalu memandang letty dengan penuh haru, meski keluarga mia berkecukupan dan mapan namun itu tidak merubah tentang kasih sayang untuk mia.

Semua berubah setelah mia mengenal letty sekitar 6 lalu di sekolah, persahabatan mereka kian dalam dan kini bisa erat hingga sekarang.

Mia selalu mendapat kebahagian dan kasih sayang seperti seorang kakak ke adiknya, benar-benar tulus menyayanginya.

"Kau tau letty, kau tidak harus memberikan ini agar aku merasa senang kan?" ucap mia.

"Ayolah, ini hadiah baru untukmu setelah mendapat gelar baru" ucap letty.

Mia tak kuasa menahan air mata, bahkan kedua orang tuanya tidak memberikan apapun kepadanya dan bahkan tidak memberikan ucapan selamat kepadanya.

Mia lalu memeluk sahabatnya itu, menangis menumpahkan segala apa yang dipendamnya selama ini.

"Berita buruk aku belum mendapatkan apartemen yang bagus, berita baik aku akan dimeksiko setelah kelulusanku yeayy" ucap mia disambut kegirangan letyy.

Sungguh kebahagian besar, ini sangat bagus untuk mereka bersama kembali setelah 2 tahun tak jumpa secara langsung.

"Kau tau mia, tidak perlu mencari apartemen jika kau sudah disini. Namun aku hanya seadanya" ucap letty tulus.

Mia mengerti, mia yang sudah terbiasa dengan kemewahan akan kewalahan jika tinggal di sini bersama mia.

"Sebenarnya aku disini hanya ingin tinggal bersamamu" ucap mia, sambil meneteskan air mata.

Mia ingin hidup biasa seperti orang lain, ia akan mencoba sederhana namun bahagia. Bukan punya banyak harta namun hati benar-benar sepi dan selalu dituntut untuk menjadi yang terbaik dan hebat.

Mia sudah lelah dengan semua ini, tempat mengadu paling nyaman adalah sahabatnya.

"Benarkah? Kau tidak bercanda?" tanya letty tak percaya.

Mia mengangguk bahagia sambil meneteskan air mata, ia senang disambut hangat dan selalu dibuat bahagia oleh letty.

"Namun aku minta maaf jika hanya ini yang kupunya" ucap letty.

Mia lalu menghabiskan manggo rice miliknya hingga habis dan mengandeng tangan letty.

"Baiklah ayo, ikut aku" ajak mia, letty hanya menurut dan masuk kedalam mobil mia.

"Kita akan kemana?" tanya letyy penasaran.

"Kita akan melengkapi keperluan rumah yang belum ada" ucap mia.

"Tidak perlu melakukan itu mia, aku belum ada uang untuk mengantikan jika kamu mengisinya. Tapi jika kau ingin mengisinya aku juga akan membayarnya mencicil" ucap letty yang tidak merasa enak jika terlalu merepotkan mia.

"Sttttst, diam saja honey kita akan memilihnya bersama" ucap mia.

Letty mengangguk dan menurut apa yang dikatakanya.

Setelah hampir setengah jam berkendara mereka akhirnya sampai di toko perlengkapan rumah.

Mereka tampak antusias melihat berbagai barang yang lokal namun bagus-bagus.

"Waw ini sempurna" ucap mereka bersamaan diiringi tawa mereka.

Mia memilih sofa yang belum ada disana, ac untuk ruang tamu dan kamar mereka serta beberapa pernak-pernik untuk membuat rumah yang akan mereka tempati menjadi astetik.

Setelah menghabiskan 3 jam untuk memilih barang akhirnya letty dan mia sudah lelah untuk berkeliling.

Mereka memutuskan makan di kafe sebrang untuk makan sebentar.

" mau apa honey?" tanya mia.

"Kita sudah tak lama memakan beff steak manggo, dan kebetulan sekali disini ada" ucap letty menunjuk menu.

"Ide bagus, kita akan memesan ini" ucap mia.

Setelah makanan datang, mereka benar-benar menikmatinya dengan lahap.

"Kau sangat rakus" ucap pria tinggi tegap dihadapanya.

Ituadalah david bersama frans dibelakangnya.

"Kenapa disini tuan?" tanya letty gelagapan, tidak menduga bahwa mereka akan dipertemukan kembali disini.

"Ini adalah cafe umum dan aku berhak kesini" ucap david.

Mia sangat fokus dengan frans, pria yang ada dibelakang itu sungguh tampan. Ekspresinya yang datar serta rahang yang tegas membuat dirinya tidak bisa berpaling dari pandanganya.

Sudah lama mia tidak tertarik dengan pria manapun, namun sekarang ia sangat ingin memiliki pria yang ia maksud.

"Baiklah tuan, kau memang selalu menang" ucap letyy membuyarkan lamuanya.

"Kau mengenalnya? Lebih baik menyuruh mereka duduk makan bersama terlebih dahulu" ucap mia, semoga dengan niat baik ini membuat kenal dengan pria yang ia maksud.

" haruskah?" tanya letty.

Namun dvavid sudah duduk disebelahnya, memakan steak manggonya yang ia rebut.

Letty benggong tak percaya, david memang aslinya menyebalkan.

"Mau pesan apa tuan?" tanya mia kepada frans.

"Tidak nona, susah cukup makan untuk hari ini" ucap frans.

Bahkan suara indah milik frans bagaikan candu baginya, suara yang besar namun terdengar halus.

"Apa yang kau pesan tuan? Aku bisa memesankan untukmu agar tidak merebut punyaku" ucap letty menyindir david.

David tak menghiraukanya, ia tetap memakan hingga habis tak tersisa. Ini diantara lapar dan enak jadi bisa habis.

Letty hanya bisa mengehelas nafas panjang, david seolah tidak ingin pergi juga setalah yang ada dimeja habis.

Sebelum david beranjak pergi ia memasuka sesuatu di saku miliknya dan langsung pergi begitu saja.

"Siapa pria itu honey? Ia benar-benar tampan" ucap mia.

"Yang mana?" tanya letty.

"Pria yang dibelakang yang kau ajak bicara tadi" ucap mia.

"Oh itu frans, dan yang berbicara tadi david. Dia benar-benar kejam jadi hati-hati dengan mereka" ucap letty memperingatkan.

Ia tak mau mia menjadi seperti saat tempo hari.