Tahap Revisi
Karya pertama
Clara berprofesi sebagai seorang dokter yang sangat jenius di usianya yang masih 22 tahun sekaligus seorang ilmuan yang meracik obat dan racun, dia merupakan anak dari seorang mafia yang terkenal kejam no.1 di dunia.
Maka dari itu Clara di latih oleh orang tuanya untuk bisa beladiri. Tak hanya itu, Clara sosok gadis yang bermultitalenta nan juga cantik. Hingga pada suatu hari, Clara mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, hingga membuatnya kecelakaan dan terjun ke Jurang.
Dan saat itulah rohnya berpindah ke dimensi zaman dunia kuno menjadi seorang putri yang terbuang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hutan Kematian
*** Hay semua readers, kalau sudah baca jangan lupa tinggalkan jejak yah. Like, Komen, Rate, dan Vote yah.
Kalau boleh kasih hadiah juga yah****
Terima kasih...
Happy Reading guys....
Saat mereka mencoba melihat koin yang di bilang sedikit tadi, alangkah terkejutnya mereka betapa banyaknya koin emas di dalamnya. Bisa membangun 1 istana megah.
>>>>>>>
"ii.. ini???
"Kenapa? masih kurang yah?? " Tanya Lian Wei polos.
Bruk...
"Terima kasih nona, ini sangat banyak bahkan bisa membangun satu istana megah nona " Ucap mereka serempak sambil bersujud.
"Eh kalian tidak perlu seperti ini bangunlah, kalian tidak boleh bersujud seperti ini kepada sesama manusia. Kalian boleh bersujud hanya kepada pencipta " Ucap Lian Wei menasehati.
Mereka berlima pun bangkit dari sujudnya.
"Oiya jangan lupa kalian harus masuk akademi dan menjadi orang yang cerdas dan kuat " Jelas darah.
"Baik nona " Ucap mereka serempak.
"Hm, nona bagaimana caranya kami berterima kasih kepada nona? " Tanya Qiu dan di angguki oleh semua nya.
"Tak perlu, kalian hanya perlu menjadi orang yang selalu menolong seseorang di saat orang kesusahan. Dan jadilah kuat agar tidak di tindas lagi" Jawab Lian Wei.
"terima kasih nona, hmm nona bolehkah kami melihat wajah nona, agar kami bisa melihat siapa orang penolong kami." Ucap Qiu hati hati.
Lian Wei berpikir sejenak, dan kemudian mengangguk setuju. Perlahan-lahan cadar Lian Wei terbuka dan nampak lah wajah cantik seperti dewi bahkan melebihi kecantikan seorang dewi
Mereka berlima serempak terhipnotis wajah Lian Wei dan wajah mereka melongo seperti orang bodoh, sampai mimisan bahkan Nuan dan Hanzo yang melihat mereka terkekeh kecil.
Lian Wei mulai naik ke punggung poci tak lupa memakai cadarnya kembali, dan melajukan kudanya meninggal pemuda pemuda itu yang masih diam mematung. Setelah lama mematung mereka pun tersadar bahwa Lian Wei telah pergi.
"Nona itu sangat cantik, bahkan baru kali ini aku melihat wajah secantik itu " Ucap Niu.
"Bukan hanya hatinya yang cantik tapi wajah juga yang cantik" Qiu berucap masih mengingat wajah cantik Lian wei
"Hey ada apa dengan hidung kalian, lihat hidung kalian berdarah" Tambah Qiu mulai melihat ke empat pemuda dewasa tadi.
Setelah tersadar mereka pun mengelap hidungnya yang berdarah. Dan kembali ke desa mereka.
*******
Kini Lian Wei beserta antek anteknya melajukan kudanya menuju ke hutan kematian.
"Nona, apakah mereka baik baik saja jika kita tinggal seperti itu? Tanya Nuan.
"Tak apa, mereka akan baik baik saja " Ucap Lian Wei santai.
Setelah merasa telah cukup jauh, akhirnya mereka memilih untuk beristirahat di bawah pohon yang cukup rindang, sambil memakan buah buahan yang ada di dalam kalung dimensinya. Tak lupa memberikan poci dan lucky buah juga.
"Poci dan Lucky kalian makanlah buah segar ini agar kalian bertenaga kembali " Ucap Lian Wei sambil mengelus kepala poci dan lucky bergantian.
"Terima kasih nona " Ucap kuda tersebut serempak menggunakan bahasa kuda.
"⁰Hanzo, apakah kau tahu tentang hutan kematian? " Tanya Lian Wei sambil mengigit apel dan duduk di bawah pohon bersama Nuan dan Hanzo.
"Di hutan kematian banyak sekali beast monster, semakin dalam maka semakin kuat pula beast monster itu,sangat jarang orang bisa masuk sampai kedalam inti hutan tersebut, di hutan kematian juga banyak tanaman langkah dan tanaman beracun nona. Bahkan ada yang bilang ada seorang kultivator hebat yang masuk tapi dia sudah tidak pernah keluar dari hutan tersebut " Jelas Hanzo panjang lebar, Nuan yang mendengar itu bergidik ngeri.
"Wah ini semakin menantang " Seru Lian Wei dibarengi senyum senyum sendiri.
"Biasanya para gadis akan ketakutan tapi Weiwei malah semakin penasaran, akh aku lupa Weiwei adalah monster berwujud Dewi cantik "Batin Hanzo membayangkan betapa kerasnya latihan Lian Wei saat berada dalam kalung dimensi
"Lebih baik, kita istirahat dulu di dalam dimensi, baru besok kita lanjutkan perjalanan kita." kata Lian wei
"Baik nona/weiwei " Ucapnya kompak.
Mereka pun memutuskan untuk istirahat didalam kalung dimensi.
Keesokan harinya di luar kalung dimensi. Mereka pun melanjutkan perjalanannya ke hutan kematian. Karena ingin mempersingkat waktu akhirnya Lian Wei,Hanzo dan Nuan menggunakan jurus telerportasi sedangkan kuda kuda mereka di masukkan ke dalam kalung dimensi.
Hanya dalam sekejap mereka pun sampai di depan hutan kematian. Hutan yang dipenuhi kabut dan memiliki aura yang sangat kuat.
"Kenapa hutan ini sangat menyeramkan yah?" Tanya Nuan bergidik ngeri.
"Namanya juga hutan kematian, setiap yang datang disini pasti akan ada yang mati " Sahut Hanzo melihat ke dalam hutan
"Ayo kita masuk, Nuan persiapkan senjata mu " Ujar Lian Wei sambil memandang hutan kematian lalu berjalan masuk ke arah hutan kematian.
"/Baik nona " Ucap Nuan mengikuti langkah Lian Wei dan Hanzo.
Mereka pun masuk ke dalam hutan kematian, baru beberapa meter mereka melangkah, Mereka di kelilingi oleh sekelompok serigala yang berukuran besar.
Aaauuuu.......
Grrrr.....
"Beraninya kalian manusia rendahan masuk ke dalam kawasan kami " Ucap ketua serigala tersebut.
"Kau bisa bicara juga? wah hebat yah " Ucap Lian Wei dengan mata berbinar.
"Heh tentu kami bisa berbicara, kami adalah beast monster mitologi. " Ucap ketua serigala sombong dengan suara tinggi.
"Cih jaga ucapan mu terhadap Nona ku, hanya beast monster mitologi sudah sangat sombong " Ucap Hanzo berdecih tak suka.
"Siapa kau manusia sombong? Berani sekali kau, akan aku makan kau " Ucap ketua serigala geram.
"Kau ingin tahu? Baik akan ku tunjukkan diriku " Ucap Hanzo dingin berubah menjadi burung kecil tapi auranya di lepaskan.
"Ka... ka.... kau burung phoniex es legenda itu? " Ucap ketua serigala ketakutan, meskipun hanzo hanya berubah menjadi burung kecil tetapi auranya bisa dirasakan oleh beast monster lainnya.
"Huh!!! Kau baru tahu, aku akan menghabisi dirimu " Ucap Hanzo Dingin berubah kembali ke wujud manusianya.
"Ja..jangan tuan, ampuni kami " Ucap ketua serigala sambil membungkuk.
"Kau harus meminta maaf kepada nona ku. Jika dia tidak mau memaafkan mu, maka itulah akhir hidupmu " Ancam Hanzo.
"Ampun tuan, Nona maaf kan hamba yang telah lancang kepada nona dan hamba bersedia menjadi hewan kontrak nona " Ucap ketua serigala.
"Baiklah aku maafkan, tapi dengan syarat kau harus menjadi hewan kontrak saudara ku ini, tenang saja dia orangnya baik dan juga kuat dia sudah berada di ranah surgawi tingkat akhir" Ucap Lian Wei menyentuh pundak Nuan.
"Baik nona, hamba bersedia " Ucap ketua serigala yang awalnya terkejut mendengar tingkatan Nuan di usia muda.
"Tapi nona-" Belum selesai Nuan berbicara Hanzo langsung memotong perkataan Nuan.
"Dengarlah kata Weiwei ini juga untuk kebaikan mu " Sahut Hanzo.
"Betul kata hanzo, kau perlu beast monster untuk melindungi dirimu. " Sambung Lian Wei.
"Baik nona, terima kasih nona " Ucap Nuan pasrah.
"Sekarang kalian lakukan kontrak darah " Ujar Lian Wei.
TBC.
Hallo guys, maaf yah baru update lagi soalnya lagi sibuk di dunia nyata.
...Jangan lupa **like, koment,rate dan vote yah....
Kalau boleh beri hadiah juga yah, biar author tambah semangat nulisnya. Satu lagi kalau enggak suka cukup DIAM saja, tak perlu komentar yang buat author down. Sebab menulis itu susah, tolong hargai usaha author.
Terimah kasih**.