NovelToon NovelToon
Bissmillah Cinta

Bissmillah Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Enemy to Lovers / Saudara palsu
Popularitas:60.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Andreane

Tak sekedar menambatkan hati pada seseorang, kisah cinta yang bahkan mampu menitahnya menuju jannah.

Juna, harus menerima sebuah tulah karena rasa bencinya terhadap adik angkat.

Kisah benci menjadi cinta?

Suatu keadaanlah yang berhasil memutarbalikkan perasaannya.

Bissmillah cinta, tak sekedar melabuhkan hati pada seseorang, kisah benci jadi cinta yang mampu memapahnya hingga ke surga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19

Waktu terus bergulir, hingga pada saatnya Yura harus benar-benar menguatkan hati mendengar pria idamannya mengucap ijab qobul untuk wanita lain. Berulang kali dia meyakinkan dirinya sendiri bahwa akan ada pria yang lebih baik dari Maliq yang Allah siapkan.

Menarik napas panjang, wanita yang sedang menginap di rumah kakak iparnya terus menatap wajah melalui pantulan kaca rias. Mendadak ingatannya jatuh pada ucapan Jazil malam itu.

Mama sempat beberapa kali memergoki Malik mencuri pandang ke wajahmu.

Detik itu juga Yura meraih cadar dengan warna senada seperti gaunnya.

Pakaian couple yang sudah Jazil pilihkan khusus untuk Juna dan juga Yura.

Karena Jazil tidak menghadiri pernikahan anak sahabatnya, Yura akan berlindung di balik cadar dan kakak iparnya.

Akan ada Nukha dan Naura juga yang bisa mengalihkan pikirannya dari pemandangan sepasang pengantin nanti.

"Anty!" Yura menoleh ke belakang mendengar suara Naura.

"Naura!"

Anak berusia lima tahun itu tercenung melihat penampilan Yura yang sebagian wajahnya tertutup kain.

"Anti wajahnya di tutup? Kenapa?" Tanyanya, sambil melangkah menghampiri Yura.

Dari balik cadar Yura tersenyum.

"Kan mau ketemu banyak orang, jadi boleh di tutup"

"Tapi bunda enggak"

"Bunda kan sudah menikah, jadi boleh kalau nggak tutup muka, kalau anty kan belum menikah"

"Menikah itu yang kayak anty Zizah nanti kan, yang sama laki-laki?"

"Hmm" Yura mengangguk.

"Terus kapan anty nikah?"

"Nanti kalau ada laki-laki baik hati yang kayak ayah Angga"

"Anty mau nikah sama laki-laki yang kaya ayah?" Tanya Naura lagi.

"Iya"

"Nikah sama om Juna aja, kan baik hati kayak ayah"

"Ya nggak boleh nikah sama om Juna. Om Juna kan kakaknya anty"

"Oh nggak boleh, ya?"

"Iya"

"Jadi nanti Naura nggak boleh nikah sama mas Nukha? Mas Nukha kan kakaknya Nau"

"Benar, sayang. Tapi Nau nikahnya masih lama-lama. Sekarang jadi anak kecil dulu. Puas-puasin bermainnya, sama sekolah sampai jadi dokter kayak om Juna"

"Okay, anty"

"Kita let's go yuk, anty sudah siap"

"Ayo, bunda juga sudah siap. Om Juna juga sudah datang"

"Oh ya?"

"Iya"

"Ayo"

Yura menggandeng tangan Naura. Keduanya melangkah kompak keluar dari kamar tamu yang Yura tempati.

Ketika langkahnya sampai di ruang tengah, Juna terhenyak melihat penampilan Yura. Pria itu terus mengarahkan sepasang netranya tepat di wajah Yura tanpa berkedip.

"Loh, Ra. Pakai cadar?" Tanya Tita yang juga sedikit kaget.

"Kata anty mau ketemu banyak orang, bun. Jadi di tutupin" Jawab Naura untuk Yura.

"Wah, bagus dong"

"Kan anty belum menikah, jadinya di tutup"

Tita tersenyum, sebelum kemudian kembali bersuara. "Sudah siap kan, Ra"

"Sudah mbak" Yura mengangguk lalu beralih menatap Juna.

"Om Rezky sama anty Dini gimana, om Jun?"

"Ketemu di lokasi katanya"

"Okay, ayo berangkat"

Sejujurnya Yura tak ingin datang, tapi mengingat ini adalah pernikahan sahabatnya, rasanya kurang tepat jika dia tak menghadirinya.

Meski hatinya hancur, tapi sebisa mungkin Yura harus menyembunyikannya dari Azizah. Sementara Juna tahu seperti apa perasaan Yura untuk Malik yang sebenarnya.

Beruntung Yura menutupi wajahnya menggunakan cadar, jadi Juna tak tahu seperti apa sedih dan kecewa yang tergambar di raut wajah Yura.

"Kamu duduk di depan Ra, biar embak yang duduk di belakang sama anak-anak"

"Iya, mbak" Sahut Yura, bersamaan dengan suata mobil karena Juna menekan remot kunci mobilnya.

Selang satu menit, mereka sudah duduk di posisinya masing-masing. Juna langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Di dalam perjalanan, Yura tak mengatakan sepatah katapun, Ia sibuk menata hatinya yang berserakan kemana-mana. Pikirannya bahkan tak fokus karena terlalu larut dalam situasi yang sebentar lagi akan terasa menegangkan.

Ah, seandainya bisa, Yura pasti akan menghilang untuk sesaat.

Sayangnya pernikahan itu tak bisa ia hindari barang sedetik.

Juna yang duduk di sampingnya berulang kali melirik ke arah kiri.

"Gimana sidang skripsinya, Ra?" Tanya Tita memecah keheningan.

Tak ada jawaban dari Yura. Dan Juna tahu kalau wanita di sampingnya sedang tidak bisa berkonsentrasi.

"Ra, mbak Tita tanya tuh"

"Hah" Yura menoleh.

"Di tanya sama mbak Tita"

"Iya, mbak. Kenapa?" Yura lantas sedikit menoleh ke belakang.

"Sidangnya gimana?"

"Sudah lulus, mbak. Alhamdulillah nilai juga memuaskan"

"Selamat, ya. Kapan wisuda?"

"Bulan depan, mbak"

Tita mengangguk paham.

"Mau kerja di mana?" Dia kembali bertanya.

"Belum tahu, mbak"

"Coba deh, kamu ngelamar di pertamina persero, kebetulan lagi ada lowongan, kayaknya sesuai juga sama jurusan kamu"

"Serius mbak"

"Kalau mau, langsung kirim surat lamaran melalui email. Nanti mbak kirimin linknya, kalau masuk seleksi, insya Allah mbak sendiri yang akan tes wawancara"

"Okay, mbak"

Tahu-tahu mobil telah sampai di lokasi pernikahan.

Aula ponpes yang sudah di hias sedemikian indah. Memang tidak menyewa gedung pernikahan, sebab aula ponpes saja cukup besar untuk menampung para tamu undangan yang jumlahnya mungkin lebih dari seribu orang.

Sebelum turun dari mobil, Yura kembali menormalkan perasaan. Berusaha agar tak terlalu hanyut dalam euforia patah hatinya.

Pelan, ia melangkah memasuki area gedung, dan Jantung Yura seketika berontak apalagi saat sepasang matanya mendapati Maliq yang sudah duduk di kursi tempat untuk mengucap ijab dan qobul.

Tubuhnya melemah bak tak bertulang.

"Kamu cantik, baik, sholehah, pasti sudah ada pria baik dari yang terbaik buat ganti'in pria macam Malik" Lirih Juna, otomatis memantik Yura memindai wajah pria yang tiba-tiba duduk di sampingnya.

"Akan datang di waktu yang tepat" Tambah Juna tersenyum tulus.

Yura tak menyahut. Ia semakin di buat bingung dengan sikap Juna.

Ini pertama kalinya dia memuji Yura.

Bersambung.

1
Diah Ratna
feelingku kok zizah jahat ya.
Malik ntar poligami
Tasmiyati Yati
Astaghfirullah saya saja kurang tahu kisah sejarah nabi Muhammad Saw, sekarang ingat nanti lupa lagi😭
Yulia Desri
lanjut mbak ane....
🌷💚SITI.R💚🌷
jd inget pelajaran sejarah waktu mshadrasah cerita tentang Rosulullah..
tp sy msh gregetan sm yura yg ga peka sm keinginan orang tuay dan juna jg ga trs terang sm yura klu dia suka...klu yura sdh tunangan sdh ga ada harapan buat juna...s.g aja ga jd khitbahy
N I A 🌺🌻🌹
wah keren thor, ada juga terselip kisah masa kecil nabi Muhammad SAW👍👍👍 lanjutkan thor🙏
Asheeqa Safiya Riski
mana nih Thor lanjutannya....
Anne: lagi otw, mungkim sebentar lagi /Chuckle/
total 1 replies
Ria Umami
yura sudah diselimuti rasa benci terhadap juna, makanya gk peka sama kode yg dikasih juna.
ayo Thor lanjut lagi
Yulia Desri
jangan terlalu dalam membenci mas Juna,Yura...
ntar lama2 jd cinta..
lanjut mbak ane
Tasmiyati Yati
benci dan cinta beda ya tipis Yura
Sri Wahyuni Abuzar
kamu Ra yang memupuk kebencian pada juna .. juna mah sekarang sedang memupuk cinta dan sayang nya ke kamu 😍😍
Nana Biella
ditunggu selanjutnya
MunaRizka
emang benci dulunya klo sekarangkan sudah mulai ada benih2 cinta,cuma yura belum sadar aja
Mika Saja
yura selalu berprasangka buruk trs,ya meskipun dl Memnag bgtu benci tapikan manusia bisa berubah,,,semoga ditunjukan klo Hasan BKN yg terbaik🤭mba Anne lanjut up LG ya
N I A 🌺🌻🌹
emangnya kalo menikah melalui taaruf sdh pasti langsung cinta?
yura kurang peka terhadap keinginan jazil, kurang peka dg perubahan juna dan kurang peka sama perasaan sendiri
🌷💚SITI.R💚🌷
msh hrs nunggu lama lg nih gmn kepastian ci ta antara yura dan juna..apa yura tetap sm pilihan meneruskan ta'rufy sm hasan atau menyetujui keinginan mamay nikah sm juna..sangat sulit tuk di tebak
Ria Umami
semakin menarik
yuk kak lanjut lagi
djerrih leni
Juna sabar ya ... rasa cemburunya bisa membahayakan semuanya.... Yura kan dah kerja ya kok masih kayak anak ABG yg mesti di ucapin langsung kata2 cinta... pdhal dah keliatan perubahanan sikapnya Juna, meski jauh di Papua tetap semangat cari ilmu agamanya, meski awalnya karena rasa cintanya, semoga di ujungnya Juna dan Yura bisa bersatu
thanks author semangat ya berkarya
Sri Wahyuni Abuzar
kenapa g peka sih yuraaa...mas juna udah mulai luluh kamu nya masih batu aja 😇
Mika Saja
ko berantem lagi,,, Juna terus terang aja,kynya Yura gak peka klo gak diksh tau lgsng,dr PD nti slh Pham lagi,semoga Yura diksh petunjuk klo hasan gak baik buat dia dan dijodohkan SM Juna ya atau ada kejadian dimna yg memaksa mrk berdua buat berjodoh🤭
Hafis Ramadhan
Juna terus terang aja kenapa,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!