Qin Ruyue, seorang permaisuri yang setia dan penuh kasih, mengalami pengkhianatan paling menyakitkan. Kaisar yang pernah dia cintai dengan sepenuh hati, serta adik tirinya yang menjadi selir, bersekongkol untuk menjatuhkannya.
Setelah melahirkan seorang bayi laki-laki yang tampan, Qin Ruyue disiksa tanpa ampun dan akhirnya dibunuh dalam kesengsaraan yang mendalam.
Namun, takdir memberikan kesempatan kedua yang tak terduga. Qin Ruyue tiba-tiba terbangun, dan mendapati dirinya kembali ke masa tiga tahun yang lalu, Qin Ruyue bertekad untuk mengubah segalanya.
Tidak lagi menoleh ke arah suami yang pernah mengkhianatinya dan adik tirinya yang berkhianat, Qin Ruyue membuat keputusan yang mengejutkan seluruh istana.
Dia akan mengungkap rahasia gelap istana, membalikkan keadaan, dan merebut kembali nasibnya kali ini, dengan caranya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERCAKAPAN QIN RUYUE DAN LI MEI
Kaisar nampak tercengang melihat keberanian menantu barunya, dia baru saja keluar dari ruang kerja dan menyaksikan interaksi yang sangat romantis dari sepasang pengantin baru, apalagi hal itu dilihat oleh begitu banyak mata.
"Batuk!"
"Chen'er! Bawa permaisurimu kembali ke istana, tempat ini sedikit ramai!" ucap kaisar membuat Mu Ruochen dan Qin Ruyue sadar bahwa saat ini mereka masih berada di sekitar istana kekaisaran.
"Baik ayah!" ucap pangeran kesembilan, dia melepaskan formalitasnya dan berbicara dengan nada yang biasa, namun tidak bisa menutupi wajahnya yang saat ini memerah hingga ke telinga.
Qin Ruyue melirik, dia melihat begitu banyak orang yang memandangnya, gadis itu menunduk kedua tangannya bertautan, tak lama kemudian dia segera menarik pergelangan tangan pangeran ke-9 dan langsung lari dari tempat itu.
"Ayo cepat! Kita harus melarikan diri!" ucap Qin Ruyue, wajah gadis itu sudah sangat merah seperti kepiting rebus.
Pangeran kesembilan menggelengkan kepala, "Bukankah tadi putri begitu berani? Bahkan memelukku dengan penuh semangat di depan banyak orang."
Qin Ruyue mengerucutkan bibirnya, "Hentikan omong kosong atau aku akan menendangmu dari kamar!"
Mata Mu Ruochen langsung membola, "Apakah ini berarti istriku setuju untuk tinggal di kamar yang sama?"
Qin Ruyue tidak menjawab, gadis itu berlari dengan sangat kencang menuju kamarnya, dia bahkan membanting pintu, hingga membuat hidung pangeran kesembilan yang mengejarnya hampir patah.
"Sial!" ucap pangeran ke-9 sambil mengelus hidung, matanya melotot ke arah pintu kamar yang tertutup sambil mendengus.
Qin Ruyue mendudukan dirinya di kursi, sambil menikmati secangkir teh krisan yang di buat oleh Li Mei, dia memandangi pelayan setianya sambil tersenyum manis.
"Li Mei! Apa kau tahu? hari ini aku benar-benar sangat bahagia!" ucapnya, dia menggeser kursi dan membiarkan gadis pelayan itu duduk di dekatnya.
"Benarkah? Itu bagus! Nona, anda harus selalu tersenyum, nyonya pasti sangat senang melihat anda ceria seperti ini." ucap Li Mei, dia menyodorkan buah apel yang sudah di kupas dan di potong-potong.
Qin Ruyue mengambilnya, dia menyuapkan satu sambil bercerita. "Aku benar-benar sangat marah dengan permaisuri, dia telah berkali-kali menargetkanku dan pangeran ke-9, akhirnya hari ini tiba, aku berhasil membalaskan kelicikan dia dengan lebih licik lagi. Mulai sekarang dia harus mengingat setiap rasa malu yang ditanggungnya, sehingga tidak berbuat hal yang nekat di kemudian hari."
Li Mei mengangguk, "Tentu saja, untuk orang yang jahat seperti dia, kita tidak perlu berbelas kasihan."
Qin Ruyue tertawa, "Li Mei, aku juga berhasil membuat Qin Yanran kehilangan wajahnya di depan banyak orang. Dia yang selama ini selalu bersikap sombong karena telah mengandung, pada akhirnya harus menelan kenyataan pedih. Tabib Huo, yang merupakan kepala medis istana kekaisaran telah mengatakan bahwa dia sama sekali tidak hamil, namun mengalami gangguan menstruasi."
Li Mei langsung melotot, "Benarkah itu nona?"
"Tentu saja, jika kau tidak mempercayai perkataanku, maka tanyakan saja kepada orang lain, mereka juga pasti akan mengatakan hal yang serupa." jawab Qin Ruyue.
Pangeran kesembilan diam-diam memasuki kamar, dia mendengarkan percakapan di antara kedua orang gadis itu sambil menghilangkan aura keberadaannya.
"Tapi nona, bukankah sebelumnya tabib lain mengatakan bahwa Nona muda kedua saat ini sedang mengandung? Mungkinkah tabib itu berbohong ataukah dia memang sengaja telah disuap oleh Nona kedua, untuk membuat semua orang percaya, bahwa dia akan segera melahirkan anak dari seorang pangeran?" tanya Li Mei.
Qin Ruyue terkikik, "Kemarilah! Aku akan memberitahumu!"
Li Mei memasang telinganya, dia mendengarkan setiap kata yang diucapkan oleh Qin Ruyue, tak lama kemudian, wajah gadis itu berubah menjadi merah.
"Nona, benarkah itu? Li Mei tidak menyangka bahwa benda itu akan membuat seseorang menjadi keguguran, apalagi sampai tidak terdeteksi oleh para tabib, ini benar-benar sangat luar biasa." ucapnya dengan riang.
Qin Ruyue mengangguk, "Tentu saja, untuk apa aku berbohong? Li Mei, sejak kecil, di kediaman Adipati, Qin Yanran dan ibunya sering sekali menindas kita, ini waktunya untuk membalas, sedikit demi sedikit, aku pasti akan menghancurkan mereka, hingga hidup lebih buruk dibandingkan dengan kematian."
Li Mei mengangguk, "Benar, nona. Saat itu, selir Hong juga sering menyakiti nyonya, sampai hari ini, Li Mei masih mencari tahu apakah kematian Nyonya masih ada sangkut pautnya dengan wanita licik itu."
Qin Ruyue mengangguk, "Mereka memang dalangnya, hanya saja aku tidak pernah tahu, apakah ayahku ikut andil dalam kejahatan itu ataupun tidak. Jika ya, maka akan ada satu orang lagi yang akan menanggung pembalasan dendam ku!"
Li Mei mengangguk, "Itu benar, meskipun saat ini Adipati begitu menyayangi anda, namun di masa lalu, setelah nyonya meninggal, dia juga mengabaikan anda selama beberapa tahun, hingga selir Hong dan Nona muda kedua memiliki kesempatan untuk menggertak dan terus menindas. Nona, anda tidak boleh lemah, sakit ini, mereka harus membayarnya hingga berkali lipat."
Qin Ruyue tersenyum, "Jangan khawatir Li Mei, mereka yang pernah menyakiti ibuku pasti akan membayar harganya. Aku tidak akan berdiam diri, setiap jeritan dan tangisannya, aku pasti akan membuat mereka merasakan lebih dari yang ibuku rasakan."
"Oh benar, bagaimana dengan tugas yang pernah aku berikan padamu? Apakah kau sudah menyelesaikannya?" tanya Qin Ruyue kembali.
Li Mei mengangguk, "Nona, untuk masalah itu, anda tidak perlu mengkhawatirkannya, Li Mei memiliki cara sendiri untuk melakukannya dengan rapi."
"Sangat bagus, di masa lalu, selir Qian juga pernah menyakitiku, kali ini aku masuk ke istana, satu persatu orang yang pernah berbuat keji, aku pasti akan membalasnya." ucap Qin Ruyue sambil mengepalkan tangannya, mata gadis itu memerah, di penuhi dengan aura membunuh yang sangat pekat.
Pangeran kesembilan tersentak kaget, dia tidak tahu berapa banyak nyawa yang telah melayang di tangan istrinya, sehingga dia bisa memiliki aura membunuh yang begitu kuat.
"Nona, kendalikan diri anda. Menjadi putri Chen, anda harus tampil seperti Dewi. Lihatlah permaisuri dan selir Qian, kedua ular berbisa itu bahkan di puja sebagai wanita yang lembut dan berbudi luhur, orang luar tidak akan percaya jika mereka bahkan lebih kejam di bandingkan para pembunuh." ucap Li Mei.