Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba saja ada yang memanggil Rara dengan sebutan Mommy.
Rara yang baru pulang bekerja tiba-tiba saja di kagetkan oleh gadis kecil yang begitu cantik nan imut namun yang membuat Rara kaget adalah panggilan gadis kecil itu kepadanya.
" Mommy " Dengan kedua mata yang berbinar dan senyum yang mengambang di bibirnya membuat gadis cantik itu semakin menggemaskan.
Rara yang terkejut ia langsung melihat kearah belakang dan melihat kesekitar namun Rara tidak melihat siapapun disana.
Bagaimana kelanjutannya? yuk simak cerita selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10. KETEMU DI WARUNG
Tok.. Tok... Tok..
" Nak, Apa boleh Ayah masuk? " Tanya Ayah
Ceklek...
Pintu langsung di buka oleh Rara " Masuk Ayah " Rara terlihat sangat murung.
" Nak, Ada apa dengan kamu, Kenapa tidak ikut makan malam? " Tanya Ayah yang khawatir.
" Rara baik-baik aja ko yah, Rara hanya sedang tidak mood aja " Jawab Rara.
" Apapun masalahmu jangan kamu pendam sendiri Nak, Di sini ada Ayah dan Ibu yang akan selalu ada untuk kamu. Coba kamu cerita sama Ayah " Kata Ayah lembut.
" Hiks... " Rara menangis dalam pelukan sang Ayah " Riki, Ayah "
" Ada apa dengannya? Apa dia baik-baik saja? " Tanya Ayah.
Rara menggelengkan kepalanya " Dia jahat Ayah, Dia tega selingkuh dari Rara hiks.. " Tangis Rara semakin pecah, hatinya terasa sesak.
Ayah membuang nafasnya pelan " Dengar nak, kita tidak boleh mencintai sesuatu melebihi cinta kepada allah. Itu tidak baik " Kata Ayah " Allah terlalu sayang sama kamu sehingga Allah menunjukan bahwa pria itu tidak baik untukmu, lebih baik ketahuan belangnya sekarang dari pada belakangan " Lanjut Ayah yang menasehati putrinya ini.
" Maafkan Rara, Ayah " Rara langsung menghapus air matanya.
" Jadikan ini sebagai pelajaran untuk kamu kedepannya, Cintailah pria sewajarnya dan cintailah pasangan kita karena Allah bukan karena nafsu " Ucap Ayah " Sekarang kamu makan malam dulu, sedari tadi belum makan dan cobalah untuk sholat tahajud dan pinta lah sama Allah pasangan yang baik, sholeh dan yang bisa membimbing kamu ke jalan yang lebih baik lagi "
" Iyah Ayah, Makasih atas nasehatnya " Jawab Rara
" Yasudah kalo begitu Ayah keluar dulu, takut ibu nungguin Ayah "
" Iyah Ayah "
Setelah kepergian Ayah, Rara langsung pergi ke dapur untuk mengisi perutnya yang kosong " Sepertinya untuk menghilangkan kesedihan Aku harus makan yang pedas dan manis, tapi apa? " Gumam Rara.
Setelah mendapatkan pencerahan dari sang Ayah, Rara bertekad untuk tidak menangisi pria macam riki lagi, di dunia ini masih banyak pria yang lebih tampan dan mapan.
Karena tidak menemukan makanan yang di inginkan Rara langsung mengambil jaket, ia akan pergi ke warung untuk membeli mie rebus dan juga eskrim.
" Pak, mau mie rebusnya dua " Pinta Rara sambil mengambil es krim beberapa bungkus.
" Mommy " seru Caca yang berlari kearah Rara
" Eh ada caca " Rara langsung berjongkok agar sejajar dengan Caca " Kamu mau jajan? "
Caca langsung mengangguk " Iyah Mommy, Caca mau es klim " Pinta Caca
" Caca " Tegur Irfan di belakang Caca
" Eh ada Daddy nya Caca " Sapa Rara sambil tersenyum namun ia bagaikan es balok yang baru di ambil dari kutub utara.
" Hm.. " Jawabnya dingin " Caca cepat jajannya, ini sudah malam " Tegur Irfan kepada sang anak.
" Iyah Daddy " Jawab Caca yang langsung meminta Rara untuk mengambilkan es krim kesukaanya.
Karena jalan mereka searah, Akhirnya mereka berjalan bersama dengan caca di gendongan Rara.
Bocah kecil itu sangat lengket kepada Rara membuat Irfan menggelengkan kepalanya.
" Caca di gendong sama Daddy yuk " Bujuk Irfan
" Tidak mau, Aku mau sama Mommy " Rengek Caca.
" Kasian Tante berat menggendong kamu, lagian sebentar lagi kita sampai di rumah " Bujuk Irfan
Caca malah mempererat pelukannya seolah ia tidak ingin lepas dari Rara " Tidak apa-apa Mas, lagian aku juga tidak merasa di repotkan oleh Caca " Kata Rara.