Wulandari adalah gadis desa biasa yang mencoba mengais rejeki di ibukota sebagai seorang pengasuh anak.
Siapa sangka, majikannya adalah seorang pengusaha muda tampan yang memimpin sebuah perusahaan besar di ibukota yang memiliki seorang anak laki-laki.
Wulan seperti terjebak dalam cinta yang rumit, bagaimana mungkin dia begitu lancang mencintai tuannya yang bahkan masih memiliki seorang istri.
Begitu banyak hal rahasia yang tak terduga.
Wulan bimbang apakah harus memperjuangkan cintanya ataukah cukup tahu diri untuk mundur.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GendAyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.26
Wulan kembali kekamarnya sambil terus terisak.
Perasaannya benar-benar membingungkan, di satu sisi dia sangat bahagia atas semua perlakuan Jason padanya akhir-akhir ini.
Perhatian kecil yang ditujukan padanya, hingga kejadian yang baru saja mereka alami, membuat dirinya begitu melayang dibuatnya. Satu yang disadarinya, dia telah jatuh cinta kepada Jason.
Tapi di sisi lain nuraninya memberontak, bagaimana bisa dia mencintai majikannya sendiri, terlebih tuannya itu telah memiliki istri bahkan seorang anak.
Bukankah dia terlihat begitu serakah.
"Apa yang harus aku lakukan? Kenapa dia menciumku seperti itu" ucapnya lirih sambil meraba bibirnya sendiri.
Malam itu Wulan tidak bisa memejamkan mata sedetikpun, kejadian malam itu menjadi kenangan indah sekaligus menyesakkan yang tidak dapat dia lupakan.
Namun pertengkaran Jason dengan Andini juga mengusik benaknya.
'apa yang terjadi sebenarnya?? kenapa sampai tuan menyebut tentang kakaknya? Dan orangtua nyonya ada di dalam penjara???' batinnya dipenuhi pertanyaan.
Tidak berbeda jauh dengan Wulan, Jason belingsatan di atas ranjangnya.
Berkali-kali dipejamkan matanya, setiap kali itu pula bayangan wajah Wulan yang muncul di hadapannya.
"Apa dia marah?" Ucapnya sendiri dengan gusar.
"Aarrggg apa aku sudah keterlaluan?? apa aku harus minta maaf?" Ucapnya lagi sambil bangkit dari tempat tidurnya.
Pikirannya begitu kalut, tidak mengerti tentang perasaannya sendiri.
***
Pagi itu terasa aneh, biasanya Jason akan melihat Wulan berlalu lalang membantu bi Irah didapur sebelum melakukan tugasnya sendiri.
Kali ini tidak tampak batang hidung gadis itu.
Biasanya saat Jason akan berangkat ke kantor dia akan berpapasan dengan Wulan di tangga ataupun di lantai atas untuk bersiap membangunkan rayyan.
Tapi kali ini tidak seperti biasanya.
Sebenarnya Wulan sudah bersiap sedari tadi, menunggu Jason berangkat ke kantor sebelum akhirnya keluar dari kamarnya.
Dia tidak ingin dan mungkin tidak sanggup untuk bertemu dengan Jason untuk saat ini. Meskipun itu terasa mustahil, tapi sebisa mungkin Wulan akan melakukan apapun untuk menghindari Jason.
Pikiran Jason tidak bisa fokus saat berada di kantor.
"Permisi pak?" Indah mengucapkan salam saat masuk keruangan Jason.
Namun Jason masih tak bergeming, seperti tidak mendengar apa yang diucapkan indah.
"Maaf pak Jason" ucap indah lagu lebih keras.
"Aahh ya indah,ada apa?" Jawab Jason terkesiap.
"Bapak ada masalah? Dari tadi saya panggil bapak gak nyaut. Apa ada sesuatu pak?" Tanya indah yang heran, karena tidak biasanya Jason bersikap seperti itu.
Meskipun memiliki masalah,tapi selama ini Jason selalu bisa bersikap profesional.
"Ahh tidak ada apa-apa ndah! Ada yang mau kamu sampaikan?" Tanya Jason menanyakan maksud kedatangan indah.
"Mengenai guru privat untuk Rayyan pak" jawab indah.
"Oh iya, kamu sudah dapat? Maaf kamu sampai harus mengurusi urusan ini ndah" ucap Jason.
"Tidak masalah, sudah menjadi tugas saya untuk membantu bapak" jawab indah.
"Begini pak, sebenarnya saya sudah menemukan guru privat untuk Rayyan, ini data dirinya pak" ucap indah lagi sambil menyerahkan berkas dalam map berwarna biru.
Jason membuka dan membaca lembaran berkas yang diberikan indah.
"Dia laki-laki? Dan usianya masih muda, apa dia berpengalaman?" Tanya Jason menatap indah yang berdiri di hadapannya.
"Sebenarnya ini rekomendasi dari teman saya pak, menurut informasi dari pengalaman klien yang menggunakan jasanya dia sangat kompeten pak, dan yang paling penting dia bisa menghandle anak-anak" jelas indah.
"Baiklah ndah, kalau memang menurut kamu dia pantas dan mampu untuk menjadi guru Rayyan. Suruh dia datang kerumah saya lusa" jawab Jason.
Hari berlalu terasa begitu lama,ditambah lagi dengan pekerjaan yang harus diselesaikan segera sehingga membuatnya pulang sedikit larut.
ingin rasanya Jason segera pulang ke rumah untuk menemui Wulan.
Sepanjang perjalanan pulang Jason memikirkan permintaan maaf yang akan dia katakan kepada gadis itu.
Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam.
Diedarkannya pandangan matanya mencari-cari dimana keberadaan Wulan.
"Rayyan sudah tidur bi?" Tanya Jason pada bi Irah yang menyambutnya.
"Lagi ditidurin sama neng Wulan di kamarnya tuan" jawab bi Irah.
Mendapat jawaban dimana keberadaan Wulan, membuat Jason melangkah lebih cepat menuju kamar Rayyan.
Tanpa sempat mengganti baju,segera dibukanya pintu kamar keponakannya itu. Ingin segera melihat wajah gadis yang sedari tadi membayangi benaknya.
"Ray" panggil Jason perlahan.
Dilihatnya Rayyan tengah tertidur dibalik selimut, disampingnya tampak Wulan juga tertidur dalam posisi duduk dengan kepala bersandar pada sandaran ranjang. Tangannya masih memegang buku cerita.
Tampak bahwa Wulan baru saja menidurkan Rayyan dengan membacakan cerita, hingga dirinya ikut tertidur.
Jason menghampiri mereka, dilihatnya Rayyan tidur dengan nyenyak.
Tangan Wulan yang lainnya berada di kepala Rayyan.
Perasaan Jason menjadi begitu hangat melihat pemandangan di hadapannya.
Diambilnya perlahan buku yang berada ditangan Wulan, dengan hati-hati ditariknya tubuh Wulan perlahan dan dibaringkan dengan nyaman di samping Rayyan.
Tapi tiba-tiba Wulan membuka mata, tampak raut keterkejutan di matanya ketika melihat Jason berada di atasnya.
Wulan beringsut mencoba menjauhi tubuh Jason.
"Maaf tuan saya permisi,den Rayyan nya sudah tidur" ucap Wulan bangkit dari ranjang dengan cepat.
"Tunggu sebentar" tangan Jason menahan pergelangan tangan Wulan.
Wulan berbalik sambil menarik tangannya dari genggaman Jason tanpa menjawab apapun.
"Aku minta maaaf atas kejadian semalam" ucap Jason dengan tulus.
"Tidak apa-apa tuan, saya sudah melupakan kejadian itu. Maaf saya permisi mau istirahat saya lelah" jawab Wulan tanpa menatap Jason dan segera berlari keluar.
"Melupakan??" Gumam Jason tidak mengerti. Segampang itu Wulan melupakan? Jason mengusap wajahnya dengan gusar.
Wulan berlari ke kamarnya dengan perasaan campur aduk.
'bahkan sedetikpun aku tidak bisa melupakan kejadian itu tuan jason. Sikapmu hanya akan membuat aku menderita dengan perasaan ini' jerit batin Wulan sambil mengusap airmatanya yang mengaliri pipinya.
***
cape deh dengan kebodohannya
Harusnya dia menerima Raymond sebagai suami dan takdir yang terbaik baginya, bukan malah napsu ingin memiliki Jason yang tdk mencintainya
Perempuan kufur nikmat /Awkward/
aq penasaran lho ending nyaaa...? 🤔