Jatuh cinta pada pandangan pertama, itulah yang dirasakan oleh seorang Kenza Ria Nugraha. Sayangnya, sosok pria yang berhasil membuatnya jatuh cinta sudah dimiliki oleh seseorang. Alhasil, selama bertahun-tahun Ria hanya bisa memendam perasaannya dalam diam. Ria juga harus menerima kenyataan saat pria itu menikahi kekasihnya.
Namun, sebuah harapan kembali hadir saat mendengar jika pria yang dicintainya, yaitu Sandi Pangestu bercerai dengan sang istri dan menjadi seorang duda. Ria pun bertekad untuk berjuang mendapatkan cintanya, tanpa peduli dengan status Sandi. Dia mulai mendekati pria yang juga adalah sahabat dari kakak kandungnya.
Akankah Ria mampu untuk mendapatkan hati Sandi? Ataukah sebuah penolakan yang akan Ria dapatkan?
***
" Hello, Mas Duda! Boleh aku isi hatinya? " ~ Kenza Ria Nugraha.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16. Kekasih Dadakan
Setelah sekian berdoa, Sandi dan Ria keluar dari area pemakaman. Sinar matahari yang semakin terik membuat mereka berdua tidak tahan terus berada di sana. Lagipula Ria juga sudah merasa sedikit pusing karena terlalu lama terkena panas matahari langsung, ditambah lagi memang cuaca hari ini sangat cerah.
" Kenapa? Pusing? " tanya Sandi yang sedari tadi memperhatikan Ria.
Sesekali memang terlihat Ria memegang kepala dan memijat pelipisnya. Hal itu tentu saja membuat Sandi sedikit khawatir, takutnya gadis itu sedang sakit dan memaksakan diri untuk tetap datang.
" Iya Kak, kepalaku sedikit pusing. Mungkin karena terlalu lama kepanasan " jawab Ria menganggukkan kepalanya.
Sebenarnya Ria tidak ingin mengatakannya, tetapi karena Sandi bertanya maka dia pun tidak bisa berbohong karena memang kepalanya terasa pusing. Meskipun tetap memilih berbohong pun sepertinya Sandi tidak akan percaya, mungkin saja
" Kalau begitu, kita istirahat dulu di warung kelapa muda di depan sana ya. Kamu bisa minum air kelapa dan itu bisa membantu mengurangi rasa pusing yang kamu rasakan " ucap Sandi pada Ria.
" Iya Kak " jawab Ria menurut.
Keduanya pun segera mempercepat langkah mereka untuk menuju motor milik Ria. Mereka menggunakan motor itu karena tadi Sandi datang bersama dengan Papa Ridwan. Rencananya setelah Ria datang, Sandi akan pulang menggunakan taksi online. Namun melihat keadaan Ria yang seperti itu, tentu saja Sandi tidak tega untuk membiarkan gadis itu begitu saja.
" Pegangan yang kencang, jangan sampai kamu jatuh nanti " ucap Sandi sebelum melajukan motor itu.
" Iya Kak " jawab Ria.
Tentu saja Ria tidak akan menolak karena memang itu yang diinginkannya tetapi tidak berani untuk melakukannya atas inisiatif sendiri. Dia pun langsung melingkarkan kedua tangannya di pinggang Sandi dan memeluknya dengan erat.
" Kak, boleh pinjam punggungnya juga tidak? Semakin pusing soalnya " ucap Ria dengan wajah yang dibuat semelas mungkin.
" Boleh kok " jawab Sandi yang tidak tega.
Dalam hati Ria pun langsung bersorak kegirangan karena berhasil mendapatkan izin untuk meminjam punggung kekar pria pujaannya itu. Tanpa rasa malu-malu lagi Ria menyadarkan kepalanya di punggung Sandi. Entah kenapa terasa nyaman sekali, sama seperti saat bersandar pada sang ayah atau sang kakak.
" Ini mah sudah cocok untuk menjadi tempat bersandar tubuh dan hidupku. Kenyamanannya sama seperti sedang bersama dengan Ayah atau Kak Raka " batin Ria dengan bibir yang terus tersenyum.
Dengan hal kecil dan sederhana seperti ini saja sudah membuat Ria sangat bahagia, terlebih lagi dengan pria yang dicintainya. Hal ini membuat Ria semakin nekat untuk terus memperjuangkan cintanya dan mendapatkan cinta dari Sandi.
Sementara itu di depan, sesekali Sandi melirik tangan Ria yang melingkar di pinggangnya. Tanpa sadar kedua sudut bibirnya tertarik dan membentuk sebuah senyuman. Ada rasa nyaman juga saat Ria memeluknya seperti ini.
" Kenapa rasanya bisa senyaman ini? " batin Sandi yang mulai merasa heran dengan dirinya sendiri.
***
Sekitar lima menit berlalu, motor yang dikendarai oleh Sandi berhenti di depan sebuah warung kelapa muda. Terpaksa Ria harus melepaskan pelukannya dengan berat hati, padahal masih ingin memeluk Sandi lebih lama. Gadis itu pun turun dari motor lalu disusulkan oleh Sandi.
" Kamu duduk dulu di sana ya. Biar aku yang memesan kelapa mudanya " ucap Sandi menunjuk kursi plastik yang ada di pojok warung itu.
Ria pun menganggukkan kepalanya menurut, lalu menuju kursi plastik yang ditunjuk oleh Sandi. Dia mendudukkan tubuhnya di sana dan menunggu Sandi memesan kelapa muda untuk mereka.
Tak lama kemudian, Sandi terlihat menghampiri Ria dengan membawa dua buah kelapa muda di tangannya.
" Ini, minumlah! Supaya rasa pusing yang kamu rasakan juga cepat hilang " ucap Sandi memberikan satu buah kelapa muda pada Ria.
" Terima kasih, Kak " ucap Ria menerima buah kepala muda itu.
Sandi pun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban lalu mendudukkan tubuhnya di samping Ria. Mereka segera meminum air kelapa muda milik masing-masing. Rasanya benar-benar segar dan sangat cocok di cuaca yang sedang sangat panas seperti ini.
" Seger ya, Kak. Manis juga air kelapanya " ucap Ria yang hampir menghabiskan air kelapa muda itu.
" Iya, sangat pas panas-panas begini " sahut Sandi.
" Kalau kamu kurang dan mau lagi kelapa mudanya, bilang saja. Nanti aku pesankan lagi pada penjualnya " ucap Sandi mengusap lembut puncak kepala Ria.
Blush.
Seketika wajah Ria memerah karena mendapatkan perlakuan seperti itu dari Sandi. Meski bukan yang pertama kalinya, tetapi tetap saja mampu membuat jantung berdebar tidak karuan.
" Ya ampun, jantungku " ucap Ria di dalam hati dan reflek memegang dadanya.
Berbeda dengan Ria yang merasa tidak karuan, Sandi malah terlihat biasa saja dan sepertinya tidak menyadarinya.
" Ria? Kamu di sini juga? " tanya seseorang yang mengalihkan perhatian Ria.
Sandi dan Ria pun langsung menoleh ke sumber suara, ada seorang pria yang berdiri tidak jauh dari mereka dan itu adalah Jeremy.
" Jeremy? " ucap Ria sedikit terkejut melihat keberadaan pria itu.
" Kamu kenal laki-laki ini, Ria? " tanya Sandi yang sempat mendengar Ria menyebutkan nama pria yang ada di depan mereka.
Ria menganggukkan kepalanya. " Iya Kak. Kami teman satu kampus " jawab Ria.
Sedangkan Jeremy memperhatikan sosok Sandi dari atas sampai bawah. Terlihat sekali ketidaksukaan pria itu pada Sandi.
" Ria, siapa dia? Apa kekasihmu? " tanya Jeremy pada Ria.
" Iya, dia kekasihku " jawab Ria dengan cepat.
Jawaban Ria itu tentu saja membuat Sandi sangat terkejut dan hampir saja tersedak air kelapa muda yang sedang diminumnya. Dia langsung menatap ke arah Ria dan ingin meminta penjelasan dari gadis itu.
Dari tatapannya, Ria sangat memohon agar Sandi mengikuti sandiwaranya ini. Setidaknya sampai Jeremy pergi dari sana dan tidak akan mengejar-ngejarnya lagi. Dia juga berharap agar Sandi mengerti arti tatapan itu.
" Apa karena ada laki-laki ini saja? Sepertinya Ria membutuhkan bantuanku " batin Sandi mengerti tatapan dari Ria.
Sandi menghela napasnya panjang lalu merangkul pundak Ria untuk menyakinkan pria di depan mereka itu jika mereka adalah pasangan kekasih. Entah mimpi apa Sandi semalam karena tiba-tiba menjadi kekasih dadakan Ria seperti ini.
" Cepat habiskan kelapa mudanya ya, Sayang. Kita harus cepat pulang karena kamu harus beristirahat " ucap Sandi pada Ria dengan sangat lembut.
Ria pun hanya bisa menganggukkan kepalanya kaku. Sungguh demi apapun, jantungnya seperti akan meledak karena dipanggil sayang oleh Sandi.
" Kalau begitu aku duluan, Ria " pamit Jeremy dengan kedua tangan terkepal.
Tanpa menunggu jawaban dari Sandi maupun Ria, pria itu langsung pergi meninggalkan warung kelapa muda itu dengan menggunakan motornya. Sedangkan Ria bernapas lega melihat itu, tetapi sedetik kemudian merasa aneh karena Sandi tidak kunjung melepaskan rangkulannya. Mungkinkah pria itu lupa atau memang sudah nyaman merangkulnya seperti ini.
***
Eps terakhir hari ini❤️ Sampai jumpa besok lagi ya🤗
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
sehat selalu ya thor cpt sembuh biar bisa ttp berkarya
semoga Jeremy & genk nya tertangkap, segera dapat hukuman yg setimpal