Warning!!
Cerita ini untuk usia 21+, mohon bijak dalam memilih bacaan sesuai usia.
Menceritakan tentang wanita bernama Emma Fiorella (26) yang dimutasikan dari perusahaan cabang ke perusahaan pusat dan bertemu dengan seorang anak kecil yang menabraknya ketika dirinya sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan dan membentak ayah anak kecil itu. Namun siapa sangka pria itu ternyata adalah pemilik perusahaan dimana ia bekerja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21: Jadi sekretaris
"Mmpphhh..mmpph.." Emma mulai kehabisan nafas. Javier yang menyadarinya melepaskan bibirnya dari Emma. Wanita itu tampak terengah-engah mencari pasokan oksigen.
Seketika Emma menyadari jika ia masih berada diatas tubuh Javier. Emma bangkit dan lagi-lagi ditahan oleh Javier dengan melingkarkan kedua tangannya dipinggang Emma.
"Mulai besok pagi kamu akan menjadi sekretaris ku," ujar Javier dengan senyum smirknya.
"APA ..?" pekik Emma kuat hingga membangunkan Leon dan Lucio dari tidurnya.
"Nghh...." lenguh Leon bangun dari tidurnya. Pandangan Emma tertuju pada Leon. Dengan cepat Emma bangkit agar Leon tidak melihat mereka. Begitu juga dengan Javier bangkit lalu berjalan mendekati Leon dan Lucio yang sudah bangun.
"Apa kita sudah di rumah?" tanya Lucio mengucek matanya.
"Kalian masih di kantor daddy, ayo cepat bangun kita akan pulang," ucap Javier.
"Pak..saya tidak bisa jadi sekretaris Bapak. Saya tidak punya pengalaman di bidang itu. Kenapa Bapak tidak mencari yang lain saja," ujar Emma protes. Ia tidak mau dekat dengan Bosnya itu. Hanya menjadi kepala divisi saja , ia sudah berulangkali bermasalah dengan bosnya.
"Saya tidak menerima penolakan Nona Emma," ujar Javier dingin.
"Baik Pak, kalau begitu saya permisi dulu," ujar Emma lalu pergi.
**********
Keesokan harinya, seperti biasa Emma memesan taxi ke kantor. Hari ini Emma mengenakan blazer yang senada dengan celananya.
"Terima kasih Pak," ujar Emma pada supir taxi yang Ia tumpangi. Emma turun dari taxi menenteng tas kecil berisi bekal untuk makan siangnya.
Tak sengaja Emma bertemu dengan Javier saat memasuki pintu utama perusahaan.
"Selamat pagi Pak Javier.." sapa Emma ramah dengan menampilkan senyum terbaiknya.
"Hmm..." balas Javier berjalan mendahului Emma. Semua karyawan yang ada disana juga menyapa dan memberi hormat pada Javier.
"Dasar es batu...." cibir Emma.
"Drrrtt....drrrrttt." ponsel Emma berdering, Ia lalu melihat panggilan masuk dari nomor baru.
"Ini siapa lagi coba..." gumam Emma.
"Ha____"
"Ke ruanganku sekarang juga.." ucap seseorang dengan suara baritonnya dari balik ponsel memotong pembicaraan Emma. Tak lama kemudian panggilan pun berakhir.
"Ini bahkan belum jam kerja, tapi Pak Javier sudah menyuruhku keruangan nya," gerutu Emma. Tentu saja ia tau siapa yang baru saja menghubunginya. Ia mengenali suara itu. Siapa lagi kalau bukan bosnya. Oh ya, perihal nomor ponsel Emma yang ada pada Javier tidak usah dipertanyakan lagi karena Javier melihatnya dari web perusahaanya dimana disana tertera informasi mengenai semua karyawannya.
"Selamat pagi Nona Emma..." sapa Carlos membuat Emma terkejut.
"Eh..Pak Carlos..selamat pagi juga," balas Emma.
"Kamu mau kemana?" tanya Carlos.
"Saya mau keruangan Pak Javier Pak," jawab Emma.
"Kebetulan sekali, kalau begitu kita sama, saya juga mau kesana," ujar Carlos. Keduanya lalu berjalan menuju ruangan Javier.
Carlos membuka pintu ruangan Javier setelah mengetuknya, lalu mengajak Emma untuk masuk.
Javier yang melihat Carlos datang bersamaan dengan Emma terkejut. Pasalnya Javier hanya memanggil Emma saja.
"Ada apa Carlos..?" tanya Javier langsung.
Carlos mendekat, "Begini Pak, saya sudah menemukan sekretaris baru untuk Bapak dan tentunya sesuai dengan kriteria Pak Javier. Dia akan mulai bekerja besok pagi." Ucapnya.
"Katakan padanya untuk tidak datang besok pagi, saya sudah punya sekretaris baru," kata Javier membuat Carlos bingung, bukankah kemarin bosnya memintanya untuk mencari sekretaris baru. Dan kalau bosnya punya calon sendiri kenapa tidak mengatakannya. Kalau begini, ia tidak perlu capek-capek mencarinya. Bosnya memang sulit untuk di tebak.
"Nona Emma akan menjadi sekretaris saya mulai hari ini. Tolong ajari dia apa saja yang menjadi tugasnya selama menjadi sekretaris saya," tukas Javier. Carlos menatap Emma tak percaya.
"Satu lagi, cari penggantinya di bagian Divisi pemasaran" pungkas Javier.
"Baik Pak," tukas Carlos membungkuk. Nanti saja ia tanyakan langsung pada Emma yang tiba-tiba jadi sekretaris Javier.
#jangan lupa like, vote, rate dan hadiahnya ya. thanks