Kau Khianati Aku, Ku Ambil Paman Mu

Haikal mencoba menghubungi ponsel Adel tapi tidak di angkat membuat Haikal kesal sendiri,Dia lupa kalau Adel adalah perempuan yang sudah terbiasa sendiri dan kini terulang lagi sejak dia memutuskan untuk meninggalkan rumah.

" Aku harus menemui Adel, meminta nya kembali pada ku,kalau begini aku benar-benar bisa gila"ujar Haikal mengusap wajah nya kasar

" Jika dia tidak mau kembali setidaknya dia memberikan sebagian harta nya untuk ku" gumam Haikal lagi.

****

" Ini bagus lo rin,di ambil aja" ucap Bu Windi tetangga Karin

Saat ini mereka sedang mengadakan Arisan dan ada yang menjual tas branded

" Yang kemarin juga belum saya pakai bu" ucap Karin

" Kan koleksi yang ini kamu belum ada Rin, pasti suami mu suka melihat istrinya cantik pakai tas begini,nggak mahal ini rin cuma 25 juta saja limetide lo barang nya,bu Yayu juga ambil tadi,cuma ada tiga" bujuk bu Windi

"Masa istri pengusaha kaya seperti kamu nggak mampu beli Rin,ini mah belum ada apa-apa nya dengan penghasilan suami kamu" ujar Bu Della yang Suaminya juga pengusaha

Karin tersenyum kaku dia tidak punya uang sebanyak itu tabungan nya pun ada untuk melahirkan hanya 10-15 juta bagaimana dia bisa membeli tas itu

" Mas Haikal lagi pergi keluar kota ibu-ibu untuk proyek nya yang baru nanti deh sudah pulang saya ambil" tolak Karin halus

" Ya,,kalau nunggu pulang takut nggak ada lagi ini" ujar Bu Windi lagi

" Mungkin belum rezeki saya kalau nggak ada,tapi saya usaha kan minta transfer sama mas Haikal nanti" ucap Karin lagi

Karin segera pamit dari acara arisan nya, kepalanya berdenyut melihat bermacam-macam yang di jual di sana,ada perhiasan,Tas, Sepatu dan masih banyak lagi,ini arisan yang sangat mengurus dompet nya tapi demi menjaga gengsi nya Karin tetap harus ikut.

****

" Kenapa tidak di angkat?" tanya Damian

" Haikal!"

" Angkat saja agar dia tau kalau kamu kuat tanpa dia" ujar Damian

" Tidak...bagiku tidak perlu memperlihatkan kekuatan ku om,biar saja dia berpikir aku lemah yang jelas aku tak mengemis untuk meminta nya kembali,aku tidak ingin berurusan dengan nya lagi om, selesai sudah episode cinta ku bersama nya" jawab Adel

" Del...Om salut dengan ketegaran mu tapi om minta jangan tutup hati mu karena trauma pada Haikal"

" Ha....ha...." Adelia tertawa kecil sambil menyeka air matanya

" Om... justru aku akan segera menikah jika ada lelaki yang mau melamar ku selesai masa Iddah"jawab Adelia

" Pelarian?" tanya Damian

" Cinta akan hadir karena terbiasa om,kalau tidak mau membuka diri bagaimana bisa move on. Bukan pelarian juga om tapi lebih ingin mencari tempat bersandar, Sekuat-kuatnya aku, aku tetap butuh kasih sayang,Aku tetap butuh bermanja-manja dan yang terakhir aku tetap butuh lelaki yang bisa melindungi ku om"

Adelia menghela nafas panjang mengeluarkan rasa sesak yang masih tersisa

" Om tau,Aku bukan perempuan yang bisa di atur mungkin itu yang membuat Haikal meninggalkan ku karena aku tak bisa dia kendalikan sesuka hatinya tapi aku bisa di arahkan om jika lelaki itu bisa menerima kekurangan ku" lanjut Adel

" Lelaki seperti apa? kaya? tampan? muda" tanya Damian lagi

" Itu pasti om aku tidak mau munafik meskipun aku punya banyak uang tapi aku tetap ingin suami kaya,bukan Matre tapi itu kebutuhan! wanita butuh uang karena tanpa uang wanita tidak akan bertahan pada pria nya.Jika aku tidak memilih lelaki kaya episode Haikal akan terulang lagi" jawab Adelia terkekeh kecil

" Jika aku yang meminta mu menjadi istri apa kau mau?" tanya Damian menarik tangan Adelia membuat perempuan cantik itu mendadak menghentikan tawa nya.