Kejora wanita yang memiliki sindrom bersin-bersin jika sedang berbohong layaknya sebuah cerita Pinokio, di undang ke sebuah pernikahan yang sangat mewah dan megah sebagai tamu VVIP tanpa tahu yang menjadi pengantin pria nya adalah atasan di tempatnya bekerja sekaligus pria yang selalu antipati terhadapnya.
Dan tanpa di duga oleh Kejora di tempat itulah ia terjebak dijadikan pengantin pengganti di saat mempelai wanita atasannya itu melarikan diri.
"Kenapa harus aku?" KEJORA
"Karena kau satu-satunya wanita yang tidak akan pernah bisa membuat aku jatuh cinta." MARS
Dua nama yang berada di tata Surya akankah bisa bersatu? Akankah Kejora bisa menaklukkan planet merah itu, di saat ada sebuah nama wanita lain di hati Mars sejak dulu? Apakah Mars tercipta untuk Kejora? Ataukah tercipta untuk wanita lain?
Jangan lupa follow aku dibawah ini
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Ig mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 13
"Sama-sama, anak kecil." Ia tersenyum, menatap wajah tampan anak laki-laki tersebut.
"Putraku ...!" seru Dila, berlari menghampiri Jupiter. "Kau tidak papa, sayang?"
"Aku tidak papa, mom." Jawab Jupiter.
"Syukurlah ...!" Dila memeluk putra bungsunya dengan erat.
"Mom, tadi ponsel aku hampir di ambil seseorang. Tapi untung saja ada kakak ini yang membantu aku." Jupiter menatap kakak perempuan yang sudah membantunya.
Dila ikut menatap kearah wanita yang ditunjuk oleh Jupiter.
"Terima kasih, sudah membantu putraku." Dila tersenyum pada wanita itu.
"Sama-sama, Nyonya. Kalau begitu aku permisi dulu."
"Eh tunggu ... ! Siapa namamu?" tanya Dila.
"Kejora, namaku Kejora."
"Kejora, nama yang indah." Ucap Dila. "Dan nama aku, Dila." Dila mengulurkan tangannya.
Dengan segera Kejora, menerima uluran tangan tersebut.
"Dan sebagai rasa terima kasih, karena sudah membantu anakku. Aku akan mentraktirmu makan siang."
"Tidak perlu, Nyonya. Terima kasih." Tolak Kejora, dengan sopan.
"Eh, tidak boleh ada penolakan!" Dila menarik tangan wanita yang sudah membantu Jupiter.
"Tapi Nyonya .." Kejora yang bingung, hanya bisa pasrah saat tangannya di tarik paksa. Tatapan matanya beralih pada dua sosok pria bertubuh kekar yang berjalan di belakang mereka. "Apa karena dua pria itu, sehingga maling tadi ketakutan?" Gumam Kejora, dengan bingung.
"Nyonya, Nona Monica bagaimana?" tanya salah satu pengawal.
"Tinggalkan saja!" Ucap Dila, dengan ketus. Memasuki mobilnya, lalu duduk di samping wanita yang bernama Kejora.
Mobil yang mereka tumpangi, mulai berjalan menjauh dari pasar. Meninggalkan Monica, yang terlihat berjalan dengan wajah yang kesal dengan tangan yang memegang ponsel. Monica menghubungi Mars, dan memintanya untuk menjemput dirinya di pasar.
...🍀🍀🍀...
Restauran Bunga Rampai.
"Nyonya, seharusnya tidak perlu seperti ini. Tadi aku hanya --"
"Hey, apa aku tidak boleh membalas kebaikanmu?"
"Bukan begitu, Nyonya. Tapi --" Kejora menatap makanan yang ada di atas meja, dengan perasaan tidak enak. Karena merasa semuanya terlalu berlebihan.
"Sudah jangan banyak bicara, sekarang makanlah!" Dila mempersilahkan Kejora untuk makan. "Dan satu lagi! Jangan panggil aku Nyonya, panggil saja aku Aunty."
"Baik nyonya, eh Aunty." Kejora tersenyum kaku.
Dan mereka pun akhirnya makan, dengan diselingi pembicaraan ringan.
"Jadi anak tampan ini namanya, Jupiter?" Tanya Kejora, dengan wajah yang terkejut.
"Ya, lebih tepatnya Jupiter Graham. Bagus tidak namanya?" Dila menatap Kejora, yang terlihat sedang tersenyum.
"Bagus, nyonya eh Aunty. Hanya saja namanya mengingatkan aku, pada seorang pria yang namanya juga menggunakan nama planet."
"Oh ya, siapa namanya?" tanya Dila, dengan antusias.
"Namanya, ah sudah jangan dibahas Aunty. Aku kesal jika mengingat nama dan wajahnya." Ujar Kejora, dengan wajah yang kesal.
"Loh memangnya kenapa? Apa dia menyebalkan?" Dila semakin penasaran.
"Tidak hanya menyebalkan, dia juga sangat kejam dan tidak berperasaan. Sudah satu minggu ini aku selalu terkena hukuman darinya." Kejora lalu menceritakan pada Nyonya Dila, semua yang dilakuan Tuan Mars kepadanya. Entah mengapa Kejora, merasa sangat nyaman saat berbicara dengan wanita yang terlihat seumuran dengan Ibunya itu.
"Wow, ada ya manusia kejam seperti dia?Apa tidak pernah didik oleh kedua orang tuanya?" Dila mengepalkan kedua tangannya. Andai saja orangnya ada di sini, sudah Aunty tampar bolak-balik." Dila mengebrak meja dengan sangat keras, membuat Kejora dan Jupiter terkejut.
"Jupiter, kelak jika kau sudah dewasa. Kau jangan seperti pria yang diceritakan oleh Kak Kejora tadi." Dila menatap putranya dengan intens.
"Ya mom .. " Sahut Jupiter, dengan ekspresi datarnya.
"Tapi Aunty penasaran, apa pria itu tampan? Karena menurut pengalaman Aunty, pria yang dingin dan kejam itu biasanya tampan?"
"Tampan dari mana? Dia itu jelek, tua, gendut, botak. Hacih ... hacih ..." Kejora bersin-bersin, dan baru teringat bahwa yang dikatakannya adalah kebohongan.
"Hey, are you okay?" tanya Dila, saat melihat Kejora bersin-bersin.
Kejora hanya menggelengkan kepalanya, mengambil tisu untuk menutup hidung dan mulutnya. Sungguh sangat menyiksa sekali, saat dirinya mengalami bersin-bersin.
Sementara Dila yang dari tadi melihat Kejora bersin-bersin, hanya bisa membantu mengambilkan tissue untuk wanita tersebut.
niat banget mars bales s Monica