NovelToon NovelToon
I'M Coming Daddy!

I'M Coming Daddy!

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Lari Saat Hamil / Anak Genius
Popularitas:9M
Nilai: 4.9
Nama Author: kenz....567

"Dimana ibumu?" Tanya seorang pria berwajah dingin itu.

"Kabul, cali daddy balu," ucap bocah berumur 4 tahun itu.


Filbert Revino, anak kecil berumur 4 tahun yang mencari ayah kandungnya. Hingga dia bertemu dengan Gilbert Ray Greyson, pria dingin dan datar. Yang ternyata adalah ayah kandung dari Revin.

"Dia putraku kan?! Revin putraku! Selama ini kau kabur dan menyembunyikan benihku?! Kau sangat keterlaluan Emily!" Bentak Gilbert pada seorang wanita yang menatapnya dengan tangisan.

"Maafkan aku." Hanya kata itu yang mampu wanita bernama Emily Beriana. Istri Gilbert yang pergi tanpa sebuah pesan apapun.


Bagaimana pertemuan mereka kembali setelah 5 tahun lamanya? Apakah usaha Revin untuk menyatukan orang tuanya berhasil? Apakah tidak dan harus hidup pada salah satunya?

Yang kepo langsung cusss baca aja, di jamin kucu, baper, sedih, campur aduk deh.

PERINGATAN!!! HANYA CERITA FIKTIF BELAKA, KARANGAN DARI AUTHOR. BUKAN K

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa kurangnya aku?!

"Kamu semakin membuatku marah Em!" Geram Gilbert semakin mengeratkan cengkramannya pada tangan Emily.

Emily meringis, dia kesakitan. Tetapi suaminya tak memperdulikan nya, Emily menjadi mengerti kepergian nya membuat sang suami menjadi temperamental.

"Sakit mas, lepas." Ringis Emily.

"Katakan sekali lagi kalau kamu ingin bercerai denganku! katakan!" Bentak Gilbert dengan mata merah melotot.

Emily menggelengkan kepalanya, dia menangis karena cengkramannya Gilbert sangatlah sakit.

Keduanya masih menyimpan rasa, tapi keraguan dan ketakutan membelenggu hati mereka. Rasa cinta yang dalam, tapi takut terluka. Rasa benci yang besar, tapi juga rindu.

"Cepat katakan! kamu tidak berani bukan heh? aku tahu, kamu masih sangat mencintaiku," ujar Gilbert dengan suara rendah.

"KATAKAN!" Bentak Gilbert ketika lagi-lagi Emily terdiam.

Sedangkan di luar kamar, Ema yang tadinya akan mengantar teh jahe hangat untuk Emily pun terkejut mendengar teriakan Gilbert.

"Astaga, Emily mau di apain sama tuh orang yah. Waduh, harus lapor nyonya ini!" Pekik Ema dan berlari cepat menuruni tangga.

"Nyonyaa!! Nyonya!" Pekik

Hana dan Alfred yang sedang bersantai di sofa sontak menoleh, mereka terheran melihat pembantu mereka berlari menghampiri mereka dengan raut wajah yang takut.

"Ada apa Ema? Kenapa kamu panik seperti itu?" Tanya Hana sambil bangkit dari duduknya.

"Itu Emily eh maksud saya nona Emily itu ... kesakitan nyonya! Sepertinya tuan Gilbert menyakiti nona Emily Nya!" Pekik Ema ketika sampai di depan Hana.

Hana membulatkan matanya, dia bergerak cepat menaiki tangga menuju kamar putranya. Alfred dan Danzel pun sama, mereka ikut ke atas menuju kamar Revin.

"Bi Ema, kok pada naik ke atas cemua?" Tanya Revin yang menatap aneh semua keluarganya.

"Revin disini aja sama bibi yah, jangan kesana oke anak ganteng." Ujar Ema sambil menaruh minuman jahe hangat itu ke atas meja.

Sedangkan di depan kamar, Hana menempelkan telinganya di pintu. Dia mendengarkan semua perkataan Gilbert yang memarahi Emily.

"Aku menjadikan kamu pengasuh disini agar kamu tidak kabur lagi dariku! Kamu tidak tahu bagaimana gila nya aku mencari mu selama bertahun-tahun hah?! aku kehilangan momen bersama putraku, bahkan aku kehilangan momen ketika kamu hamil. Apa kamu pikir, kamu korban dari semua ini? Tidak Em! aku korban yang sebenarnya! kamu meninggalkan aku dengan sebuah pesan jika kamu benci kemiskinanku!"

"Aku gak buat pesan sama sekali mas!"

"BOHONG!! JANGAN BOHONG PADAKU!!!"

BRAAKK!!

Bunyi gebrakan cukup terdengar, Alfred yang panik pun langsung membuka pintu kamar. Netranya membulat kala melihat Lampu tidur milik Revin telah berada di lantai dalam keadaan rusak.

"Apa-apaan kamu Gil! daddy gak pernah ajarin kamu sekasar ini pada seorang wanita!" Sentak Alfred.

Sementara Hana, dia langsung mendekati menantunya yang menangis di tepi kasur. Dia memeluknya dan berusaha menenangkannya.

Gilbert tetap diam, nafasnya masih terdengar memburu. Dia keluar dari kamar Revin menuju ruang kerjanya, lalu dia mengunci diri di dalam sana.

Alfred dan Danzel pun menyusul, tetapi mereka mereka kalah cepat karena Gilbert mengunci pintunya terlebih dahulu.

"Bagaimana ini dad? Sepertinya kak Gilbert kambuh lagi," ujar Danzel.

BRAAKK!

PRAANGG!!

DUGHH!!

Alfred meminta Danzel untuk mencari kunci cadangan, Danzel pun langsung turun ke bawah.

"Gilbert jangan gila kamu! keluar! kita bicarakan ini baik-baik!" Teriak Alfred.

Tak lama, Danzel kembali dengan sebuah kunci. Dia memberikan kunci itu pada Alfred, dan tak berlama-lama lagi mereka membuka pintu itu.

"GILBERT!" Teriak Alfred saat melihat Gilbert yang sedang memukul jendela.

PRANG!!

Tangan Gilbert sudah banyak mengeluarkan darah, serpihan kaca jendela banyak yang menancap di tangannya.

Alfred menarik kerah Gilbert, tatapan mereka bertemu. Sakit rasanya melihat putranya kembali sakit seperti saat ini, tatapan mata satu putranya membuat Alfred ikut terluka.

"Jangan menyakiti dirimu sendiri Gil!" Bentak ALfred.

"Sebenarnya apa salah Gil dad? apa salah Gil? apa kurangnya Gil? kenapa dia masih mau bercerai? apa Gil kurang kaya? apa Gil kurang tampan? apa yang kurang dari Gil sehingga dia meminta cerai dari Gil dad." Lirih Gilbert dengan suara seraknya menahan tangis.

Danzel yang tadinya keluar kembali masuk dengan membawa sebuah obat dan juga air putih, dia menatap Alfred yang juga tengah menatapnya.

Danzel mengeluarkan satu pil dari dalam botol itu dan memberikannya pada Alfred.

Alfred memasukkan paksa obat itu ke dalam mulut Gilbert, tetapi Gilbert melepehkannya. Dia terduduk lemas sambil bersandar pada meja kerjanya.

"Panggilkan Emily!" Titah Alfred.

Danzel mengangguk, dia kembali keluar untuk memanggil Emily. Sesampainya di kamar Revin, dia melihat Emily yang menangis sambil di peluk oleh Hana.

"Kak, tolong bantu kak Gilbert. Dia tidak mau meminum obatnya kak, tolong. Jika dia tidak meminum obatnya, kak Gilbert akan semakin nekat kak." Ujar Danzel dengan panik.

Emily menggeleng, dia takut. Melihat Gilbert yang hilang kendali seperti tadi membuat Emily sangat takut.

"Tidak mom, aku tidak mau." Ujar Emily dengan suara bergetar sambil mengeratkan pelukannya.

Danzel menatap mommy nya, dia meminta agar Hana mau membujuk Emily. Keadaan Gilbert benar-benar tak terkendali.

BRAAKK!!

"GILBERT!!"

Ketiganya tersentak kaget, Danzel kembali menatap Emily dengan wajah memohon.

"Kak, kakakku bisa tiada. AKu mohon, bujuk dia sekali ini saja untuk meminum obatnya, dia harus meminumnya. Mungkin kalau kakak membujuknya, dia mau meminum obatnya." Melas Danzel.

Hana menatap Emily, dia kasihan dengan menantunya. Tetapi, jika di biarkan akan bertambah parah.

"REVIN JANGAN VIN!"

Netra Emily membulat ketika mendengar Alfred meneriaki nama putranya, takut kenapa-napa dia pun lekas melepas pelukannya pada Hana dan berlari ke arah ruang kerja Gilbert.

"Daddy kenapa hiks ... daddy beldalah, melah cemua hiks ... janan daddy. Kacian buna cucah cucina nanti hiks ...,"

Emily tambah di buat terkejut melihat ruangan kerja suaminya yang sangat berantakan, di tambah lagi banyak darah yang berceceran karena tangan Gilbert yang terluka.

"Ma-mas ...."

Alfred sibuk menenangkan Gilbert yang akan melempar sebuah bingkai, dia menahan putranya itu karena akan melemparnya ke dekat Revin.

"DANZEL! TARIK PONAKANMU ZEELLL!!" Teriak HAna.

Danzel tersadar dari keterbengongannya, dia segera berlari menghampiri Revin dan menggendong.

"Om hiks ... bilangin daddy, janan lempal-lempal lagi. Nanti dalah lagi, bajuna kena. Kacian buna cucah cucina nanti," ujar Revin dengan tangisannya.

Entahlah, Danzel bingung harus tertawa atau menangis dengan celotehan ponakannya. Dia keluar dan kebetulan melihat Ema yang ketakutan.

"Maaf tuan, tadi suara ribunya sampai ke lantai bawah. Revin penasaran dan langsung berlari ke atas," ujar Ema merasa bersalah

"Ya tak apa, tolong kamu bawa Revin ke kamar saya dulu. Jangan biarkan dia keluar!" Titah Danzel.

Di dalam, Alfred mendudukkan Gilbert di lantai. Dia menahan rahang putranya itu agar terbuka, Emily mendekat dan membantu ayah mertuanya.

"Masukkan obatnya Em!" Titah Alfred.

Emily mengangguk, dengan tangan bergetar dia membuka botol obat yang entah dia tidak tahu itu obat apa.

"I-ini dad." Ujar Emily menyerahkan obatnya.

Mendengar suara Emily, Gilbert yang tadinya berontak seketika terdiam. Netranya memandangi wajah cantik istrinya yang basah karena air mata.

"Masukkan obatnya Em!" Titah kembali Apfred

"I-iya dad." Gugup Emily.

Emily memasukkan obat itu pada mulut suaminya, setelahnya dia mengambil gelas air dan meminumkannya pada Gilbert.

Gilbert meminumnya, sehingga Alfred melepas cengkramannya pada pipi Gilbert. Putranya itu sudah tampak lemas, dia hanya diam sambil memandangi Emily.

"Apa salahku? apa kurangku? apa aku kurang kaya? apa aku kurang tampan? katakan, apa yang kurang dariku? aku akan melengkapi kekuranganku. Katakan." Racau Gilbert.

Tak lama obat itu mulai bereaksi, Gilbert pingsan dengan peluh di keningnya. Emily tak tahu apa yang terjadi pada suaminya, hanya saja dia tak menyangka jika kata cerai yang terucap dari bibirnya mampu membuat Gilbert seperti ini.

"Danzel, bantu daddy papah kakakmu ke kamarnya."

"Baik dad." Sahut Danzel.

_______

JANGAN LUPA LIKE LIKE LIKE!!!

KOMEN, HADIAH DAN VOTENYA😍😍

Sorry belum balesin komen kalian, sinyal lagi rada susah disini🤭.

1
Novie Achadini
kasuan gikvert dan emily. biang ketokbya nenek samantha hrs dihukum tuh
yetiku86
lah ....kok malah pingsan dad....🤦🏻‍♀️, gimana ngadepin persalinan 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
Ani Triyanti
nanggung amat ceritanya
Astri
apa belum ckup penjelasan ema utk mu
Astri
menarik
Iis Watiningsih
jadi ikut terharu😭😭
Ani Triyanti
klarifikasi belum selesai udah ganti bab aja
Lies Atikah
aku suka lanjut thor
Lies Atikah
aduh thor
Imas Tuti
lah kan kamu yg nyariin jodoh buat bapak mu Lang,jadi klo punya adek yah bonus lah 😂😂
Lies Atikah
nah gitu aku suka banget tabah tapi berani jangan jadi tape lembek yang gagal
Lies Atikah
nenek lampir nya kok masih hidup sih
Agung miska Nartim
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Lies Atikah
namanya juga mas Ribet hehe
Imas Tuti
tuan Alferd 🤣🤣🤣🤣
Ahsin
ya Allah smpi kluar air mata ktawa trs
Ahsin
😂😂😂
Imas Tuti
hayoh Gilbert kamu rek percaya ka Saha.....
Imas Tuti
emak bapak nya lagi sedih c Revin mah ngabodor wae 🤣🤣
Siti Sopiah
kapan agaknya mata Gil terbuka,menunggu Revin mati baru percaya bahwa kleyangnya mmg betul2 iblis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!