Gara-gara salah masuk ke dalam kamarnya, pria yang berstatus sebagai kakak iparnya itu kini menjadi suami Ara. Hanya dalam satu malam status Ara berubah menjadi istri kedua dari seorang Dewa Arbeto. Menjadi istri kedua dari pria yang sangat membencinya, hanya karena Ara orang miskin yang tak jelas asal usulnya.
Dapatkah Ara bertahan menjadi istri kedua yang tidak diinginkan? Lalu bagaimana jika kakak angkatnya itu tahu jika ia adalah istri kedua dari suaminya.
Dan apa sebenarnya yang terjadi di masa lalu Dewa, sampai membuat pria itu membenci orang miskin. Sebuah kebencian yang tenyata ada kaitannya dengan cinta pertama Dewa.
Semua jawabannya akan kalian temukan di kisah Ara dan Dewa, yuk baca🤭
Jangan lupa follow akun dibawah ini
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Setelah meletakkan semua barang milik Vivian. Ara segera keluar dari dalam kamar hotel yang disiapkan khusus untuk kedua mempelai. Meninggalkan Dewa dan Kakak angkatnya yang sebentar lagi akan menjadi pasangan halal, karena tidak ingin mengganggu pembicaraan keduanya.
Ara pun berjalan masuk ke kamarnya yang berada tepat di samping kamar pasangan calon pengantin itu. Kamar yang sudah disiapkan khusus untuknya agar Vivian bisa dengan mudah menyuruhnya tanpa menunggu lama.
Lucu sekali bukan wanita itu. Vivian masih membutuhkan bantuannya padahal jelas-jelas wanita itu akan menikah dan pastinya akan menghabiskan waktu menikmati malam pertama bersama Dewa Arbeto. Jadi apa yang perlu dibantu? Tidak mungkin bukan ia membantu wanita itu dengan menemani mereka melakukan malam pertama.
"Menggelikan..." gumam Ara sembari menutup pintu kamar.
Namun belum juga pintu itu tertutup, sebuah tangan menahannya. Tampak seorang wanita anggun yang masih cantik di usianya yang tak lagi muda, tengah menatapnya dengan kesal.
"Ibu...."
"Panggil aku Nyonya, aku bukan ibumu." Ketus Mary sembari menarik tangan Ara. "Kau tidak boleh istirahat! Masih banyak pekerjaan yang harus kau urus."
Mary tidak akan membiarkan Ara beristirahat, karena jika gadis itu sampai tertidur maka akan sangat susah untuk dibangunkan. Ya, Ara memiliki kebiasaan buruk jika sudah tertidur maka akan seperti mayat hidup.
"Tapi Nyonya, Nona Vivian sedang bersama Tuan Dewa dan tidak mau diganggu," jelas Ara dengan harapan Ibu Mary mau melepaskannya.
Karena Jujur Ara merasa sangat lelah karena sejak pagi mengerjakan semua perintah Vivian. Bahkan sampai detik ini ia belum sempat sarapan sama sekali, karena terus dikejar waktu.
"Memangnya tugasmu itu hanya membantu putriku?" sahut Mary semakin ketus. "Sekarang kau harus ambil sepatu suamiku yang tertinggal di rumah. Cepat!" ucapnya sambil mendorong Ara kearah lift dengan kasar.
"Ba-baik Nyonya."
Meskipun dengan terpaksa, mau tidak mau Ara pun masuk kedalam lift untuk menjalankan perintah dari ibu angkatnya sembari mengumpat dalam hati. Ia yang merasa kesal karena harus kembali ke rumah keluarga Wisnu yang jaraknya lumayan jauh dari hotel, terus berjalan tanpa melihat ke depan setelah pintu lift terbuka. Hingga tanpa sengaja tubuhnya menabrak sosok yang berjalan berlawanan arah dengannya.
Aw...
Ara mengusap keningnya yang menabrak tubuh tersebut.
"Nona, hati-hatilah jika berjalan."
Ara yang kesal karena disalahkan mengangkat kepalanya hendak mengumpat orang tersebut. Namun bibirnya terasa kelu tak dapat terucap saat melihat ketampanan pria yang berdiri dihadapannya. Makian dan umpatan yang hendak dilontarkan justru berganti dengan permohonan maaf.
"Ma-maaf, aku tidak sengaja. Aku tadi—"
Ara kembali terdiam dan terkejut saat tiba-tiba saja pria itu menyentuh tangannya. Bahkan pria dengan wajah yang tak kalah tampan dari Dewa Arbeto itu kini tengah mengecup punggung tangannya dengan sangat lembut.
"Kau cantik sekali Nona, siapa namamu?"
Ara yang masih terkejut hanya terdiam dengan kedua mata yang mengedip berulang kali.
"Nona, boleh aku tahu namamu?" tanya Ryu kembali dengan tersenyum menggoda.
Ya, pria tampan itu adalah Ryu Arbeto. Adik kedua dari Dewa Arbeto yang terkenal sebagai pemain wanita alias seorang playboy kelas kakap. Ryu tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan saat bertemu wanita cantik, wanita yang akan ia jadikan kekasihnya yang ketiga puluh.
"Na-namaku...."
"Lepaskan dia, Ryu!"
Secara bersamaan Ara dan Ryu menatap pada sosok yang kini berdiri diantara mereka. Sosok tegap dengan raut datar itu kini menatap tajam pada keduanya.
"Dewa..." Ucap Ara dan Ryu bersamaan.
Palagi pas Ara hamil dan kau yg mendapatkan morning sickness parah.. baru tau rasa kau Dewa 🫣😜