Kirana pernah tak sengaja melakukan sebuah kesalahan yang membuatnya di usir oleh suami dan mertuanya lalu ia juga di pisahkan dari sang buah hati. Empat tahun berlalu kini Kirana kembali lagi untuk bertemu buah hatinya tersebut.
Kirana sekarang bukan seperti wanita di sebuah novel yang tiba-tiba kaya lalu kembali untuk membalas dendam, namun Kirana tetaplah seperti Kirana yang dahulu hanya seorang gadis panti asuhan yang tak memiliki pendidikan tinggi maupun kekayaan.
Hanya bekal sebuah tekad dan rasa rindu yang menggebu terhadap putranya membuatnya rela menyamar menjadi seorang pembantu di kediaman mantan suaminya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~27
"Katakan berapa bajingan itu membayarmu !!" Hardik Kendra lagi yang sepertinya telah di kuasai oleh amarah.
Kirana menggeleng cepat seraya menggeser tubuhnya ke belakang. "Aku tidak pernah tidur dengan siapa pun mas, aku benar-benar tidak ingat kejadian waktu itu. Aku hanya membuka pintu saat ada orang datang setelah itu aku tak ingat apa-apa lagi." ucapnya membela diri karena memang hanya itu yang ia ingat.
"Apa aku harus percaya ?" Kendra langsung mencibir, semua orang juga bisa beralasan seperti itu.
"Mas ku mohon percayalah padaku, aku mencintaimu mas bahkan hingga sekarang aku masih sangat mencintaimu. Aku tidak mungkin menghianatimu tolong percaya padaku." Kirana berharap mendapatkan secercah kepercayaan dari pria itu.
"Stop mengucapkan omong kosong itu jika kamu tak bisa melakukannya." potong Kendra yang nampak jengah.
"Pergi dari sini, aku tidak ingin melihat tubuh menjijikkan mu itu !!" usirnya tanpa perasaan.
Kirana menggelengkan kepalanya lalu beranjak dan bersimpuh di kaki pria itu, ia tidak bisa meninggalkan rumah ini tanpa putranya. Usahanya selama ini akan sia-sia jika ia melakukan hal itu, bisa-bisa pria itu maupun ibu mertuanya akan menuntutnya dengan tindakan penipuan.
"Mas aku rela melakukan apapun asal jangan pisahkan aku dengan Keanu, dia hidupku mas dia satu-satunya keluargaku saat ini." mohon Kirana memelas, ia bisa saja melawan pria itu tapi ia mengenal baik sifat mantan suaminya itu yang pasti akan semakin murka jika di lawan.
"Apapun itu ?" Kendra nampak tertarik dengan tawaran wanita itu.
"Apapun itu asal aku tetap berada di sisi putraku." mohon Kirana.
"Berdirilah !!" perintah Kendra kemudian.
Pria itu nampak memindai tubuh setengah polos wanita itu dengan seksama, masih sama seperti dulu dan tak ada yang berubah dan itu membuat kelelakiannya langsung bereaksi.
"Jadilah ja lang ku malam ini seperti apa yang kau lakukan pada bajingan itu !!" tegas Kendra dengan smirk iblisnya.
Mendengar permintaan pria itu, Kirana langsung mengepalkan tangannya. Namun ia tak bisa berbuat apapun selain patuh.
"Lakukan apa yang kamu mau mas, tapi biarkan aku bersama putraku." balasnya kemudian.
Kendra langsung tersenyum puas. "Lepaskan semua pakaianmu yang tersisa !!" perintahnya dan mau tak mau Kirana segera melepaskan dala man nya hingga kini wanita itu nampak polos tanpa sedikitpun benang yang menutupi tubuhnya.
Melihat itu Kendra dengan susah payah menelan ludahnya, kemudian menarik wanita itu mendekat lalu melu mat bibirnya dengan rakus hingga membuat Kirana merasakan tubuhnya yang dingin mulai memanas.
Saat merasakan gejolak dirinya yang tak bisa di bendung lagi Kendra langsung membawa wanita itu ke ranjangnya, segera mengungkung tubuhnya seakan tak membiarkannya pergi barang sedetik pun.
Keesokan paginya....
Tepat pukul 5 pagi Kirana nampak terbangun dengan tubuh yang terasa sangat remuk, menyadari masih berada di ranjang mantan suaminya itu Kirana segera beranjak meninggalkan pria itu yang masih terlelap setelah dini hari tadi menidurinya tanpa ampun.
Kirana mengambil kemeja pria itu lalu segera memakainya, karena ia tidak mungkin keluar dengan tubuh polos mengingat pakaianya semalam yang basah.
Setelah memastikan semua orang masih tidur, Kirana segera berjalan mengendap-ngendap menuruni anak tangga menuju kamarnya. Semoga saja bik Asih belum bangun dan tak memergoki wajah aslinya.
Namun perkiraannya salah karena wanita paruh baya itu nampak sedang membersihkan ruang keluarga dan itu membuatnya harus bersembunyi di balik pilar.
Saat memastikan wanita itu berdiri membelakanginya Kirana langsung berlari ke kamarnya.
"Siapa itu ?" Bik Asih yang tak sengaja melihat sekelebat orang lewat langsung berteriak, namun wanita itu tak melihat siapa pun.
"Syukurlah." Kirana langsung lega setelah masuk ke dalam kamarnya, kemudian wanita itu segera mengguyur tubuhnya dengan air dingin.
Entah bagaimana nasibnya setelah mantan suaminya itu mengetahui identitasnya dan sepertinya ia harus segera membawa putranya itu kabur, karena ia tidak ingin terus menerus di jadikan budak napsu oleh pria itu.
Meskipun semalam Kendra melakukannya dengan sangat lembut hingga membuatnya ikut masuk ke dalam permainannya, tetap saja ini salah karena mereka telah berpisah lagipula pria itu juga akan segera menikah dengan wanita lain.
Pagi itu Kirana membantu bik Asih menyiapkan sarapan, saat melihat Kendra menuruni anak tangga ia segera berlalu ke belakang rasanya muak sekali melihat wajah pria itu.
"Pagi Ken, cerah sekali hari ini. Apa semalam kalian bersama Alexa sampai malam ?" sapa nyonya Ranti ketika putranya itu baru menghempaskan bobot tubuhnya di atas kursi.
"Tidak Oma, kami hanya jalan berdua." kali ini Keanu yang menjawabnya.
"Benarkah ?" nyonya Ranti terlihat kecewa dengan jawaban sang cucu lalu pandangannya beralih ke arah Kaizar yang baru bergabung.
"Kai, wajahmu kenapa ?" ucapnya khawatir ketika melihat wajah lebam putra bungsunya itu.
"Aku baik-baik saja Ma, semalam ada orang gila yang tiba-tiba mengamuk." terang Kaizar seraya melirik sang kakak.
"Astaga kasihan sekali anak mama, makanya jangan keluyuran malam-malam." tegur nyonya Ranti.
"Biasa itu ma, namanya juga anak laki-laki" timpal pak Adiguna dengan santai.
"Biasa bagaimana pa? lihatlah pipinya sampai bengkak begini." nyonya Ranti kurang terima dengan perkataan suaminya.
"Ira !!" teriaknya memanggil Kirana dan tak berapa lama wanita itu datang.
"Iya, nyonya." ucapnya, lantas pandangannya nampak bertemu dengan Kendra namun wanita itu langsung membuang mukanya.
"Bawakan kotak P3K kesini !!"
"Baik." Kirana mengangguk lantas bergegas mengambilnya di dalam lemari yang berada tak jauh dari sana lalu memberikannya pada wanita itu.
"Oleskan pelan-pelan pada wajah Kaizar !!" perintah nyonya Ranti setelah mengambil sebuah salep lalu memberikannya pada Kirana.
Namun belum sempat wanita itu menerimanya Kendra sudah mengambilnya terlebih dahulu. "Tidak usah manja, berkelahi bisa tapi tidak tahan sakit." cibirnya seraya mengoles salep tersebut ke pipi sang adik dengan sedikit kasar hingga membuat Kaizar meringis kesakitan.
"Pelan-pelan Ken !!" sang ibu langsung menegurnya.
"Makanya jangan pernah melawan orang gila, karena bisa jadi lain kali kakimu yang di patahkannya." ucap Kendra bernada ancaman setelah kembali duduk di kursinya dan itu membuat Kirana langsung menelan ludahnya.
Sementara Kaizar nampak diam tak menanggapi, ia bukannya takut tapi tak ingin keributan mereka semalam di dengar oleh kedua orang tuanya karena pasti akan berimbas pada Kirana.
Saat ini pria itu hanya mengkhawatirkan keadaan wanita itu, semoga saja tetap baik-baik saja dan kakaknya itu tak menyakitinya semalam.
"Santi, mulai sekarang awasi putraku 24 jam. Aku tidak ingin terjadi apa-apa dengannya karena akhir-akhir ini banyak sekali kejahatan bahkan itu di lakukan oleh orang terdekat sendiri !!" perintah Kendra sebelum beranjak pergi, matanya nampak melirik ke arah Kirana yang terlihat terkejut dengan penuturannya itu.
Kemudian beralih menatap ke arah sang adik yang sepertinya tak terima dengan tuduhan yang sengaja ia arahkan padanya.
"Baik, pak." sahut Santi.
"Jika terjadi sesuatu pada putraku maka kamu yang akan bertanggung jawab." tegas Kendra lagi yang langsung membuat Santi mengangguk ketakutan.
makasih nofel nya bagus