NovelToon NovelToon
Dilema Cinta

Dilema Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Cinta Murni
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: mommy JF

Selamat membaca, ini karya baru Mommy ya.

Aisha dan Dani adalah sahabat sejak dulu, bahkan mereka bersama sama hijrah ke ibu kota mengais rezeki disana. kebersamaan yang ternyata Dani menyembunyikan cintanya atas nama persahabatan.

Sementara Aisha yang jatuh cinta pertama kalinya dengan Atya, lelaki yang baru ditemuinya yang mempunyai masa lalu yang misterius.

Apakah hubungannya dengan Arya akan menjadi pasangan terwujud? Bagaimana dengan rasa cinta Dani untuk Aisha? Apa pilihan Aisha diantara Dani dan Arya?

Baca karya ini sampai selesai ya, happy reading!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5: Kejutan yang Tak Terduga

Keesokan harinya.

Setelah pulang kerja, Dani dan Aisha duduk berdua di teras rumahnya Danu kalu ini. Rumah mereka bersebelahan di komplek yang sama.

Dani: "Gimana hubungan kalian?"

Aisha: "Udah mulai dekat sih, Dan. Dia perhatian dan mulai terbuka. Ya walau ga semuanya sih dia ceritain. Kayak punya trauma gitu, Dan."

Aisha: (menghela nafasnya dulu) "Kamu tahu, dia minta padaku untuk bersabar. Dan dia memintaku untuk hubungan lebih jauh lagi. Apa maksudnya dia suka dan cinta aku ya Dan?"

Dani: (Menghela nafas dengan berat) "Aku sih dukung dan ikut seneng denger kamu begitu. Tapi yang pernah aku bilang hati hati, ga semua laki laki baik. Kamu jangan mau tertipu dan akhirnya kamu sendiri yang terluka, Sha. Kenapa aku selalu ingin kamu jujur sama aku, kamu polos Sha. Baru kenal cinta."

Aisha: (memeluk Dani dan terkekeh) "Makasih ya, Dan. Kamu itu selalu jadi sahabat terbaikku dari kita kecil sampai gede bareng.)

Dani hanya tersenyum, antara Dani dan Aisha itu udah kayak anak kembar.

Dani: "Janji, Sha."

Dani yang mengeluarkan satu tangan di depan Aisha.

Aisha: "Janji!"

Aisha yang menyambut tangan Aisha, lalu kedua telapak tangan mereka di tepuk dan menggerakkan sesuai dengan pertama kali di minta Aisha. Lalu keduanya tertawa menikmati waktu yang mulai malam.

Dani: "Dah sana, tidur. Udah malam. Besok kita bakal nguli lagi."

Aisha: "Oke, Dan."

Akhirnya, Aisha pulang ke rumahnya. Mengambil minuman di dapur untuk teman santainya membawanya ke ruang tamu. Suara telepon berdering nama Arya tertera di layar, membuatnya sedikit heran dan penasaran.

> Aisha: “Halo, Arya? Ada apa?”

> Arya: “Hai, Aisha... Kamu sibuk sekarang?”

> Aisha: “Enggak, kenapa? Kok tumben telepon malam-malam begini?”

> Arya: “Aku ada di depan rumah kamu sekarang, bisa ketemu sebentar?”

Aisha terdiam, terkejut. Arya datang tanpa pemberitahuan? Pasti ada hal penting yang ingin dia sampaikan.

> Aisha: “Oh, tunggu sebentar, aku bukakan pintunya.”

Aisha segera membuka pintu dan melihat Arya berdiri di sana, dengan wajah serius yang bercampur gugup.

Aisha: “Masuk, Arya. Kamu kelihatan nggak biasanya. Ada apa sebenarnya?”

Arya: (berusaha tersenyum) “Terima kasih, Aisha. Maaf aku datang tiba-tiba.”

Aisha: “Nggak apa-apa. Tapi, kamu benar-benar bikin aku penasaran.”

Arya: “Aisha... ada banyak hal yang sudah lama ingin aku bicarakan sama kamu. Dan aku rasa, aku nggak bisa menunda lagi.”

Aisha: “Hmm, ini tentang apa?”

Arya duduk, tampak berusaha menyusun kata-kata di pikirannya sebelum berbicara.

Arya: “Aisha, aku... aku rasa, aku sudah jatuh cinta sama kamu. Aku tahu ini mungkin terdengar mendadak. Tapi setiap kali aku bersama kamu, aku merasa seperti menemukan sesuatu yang hilang dalam hidupku.”

Aisha menatapnya terkejut, tak menyangka Arya akan mengatakan hal itu.

Aisha: “Arya... kamu serius? Aku nggak pernah menyangka kamu punya perasaan seperti itu.”

Arya: (mengangguk) “Serius, Aisha. Aku nggak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya. Kamu membawa kebahagiaan yang aku pikir nggak akan pernah aku rasakan lagi.”

Aisha: (menunduk malu) “Aku nggak tahu harus bilang apa. Ini... terlalu tiba-tiba.”

Arya: “Maaf kalau aku membuatmu merasa nggak nyaman. Aku nggak bermaksud menekan kamu, Aisha. Aku hanya ingin jujur dengan perasaanku.”

Aisha: “Bukan, bukan begitu. Sebenarnya, aku juga punya perasaan yang sama. Tapi... aku takut, Arya. Takut kalau nanti kamu berubah pikiran.”

Aku di tembak sama Arya, hi hi hi senangnya. Berbunga bunga lah aku, jomblo abadi kayak aku udah pecah telor! Batinnya berteriak kegirangan.

Secara mendadak Aisha di kejutkan dengan pernyataan cinta dari Arya membuat dia salah tingkah dan merona di wajahnya. Senang sekali bahkan tidak bisa di ungkapkan kata kata.

Arya: “Aisha, aku janji aku nggak akan berubah. Aku sudah terlalu banyak kehilangan dalam hidupku, dan aku nggak mau kehilangan kamu juga.”

Aisha: “Tapi, Arya, kita baru saja mengenal satu sama lain. Bagaimana kalau nanti kita menghadapi masalah yang besar?”

Arya: “Semua hubungan pasti ada tantangannya, Aisha. Tapi aku yakin, kalau kita saling percaya, kita bisa melewati semuanya.”

Aisha: “Kamu benar. Aku hanya perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan semua ini.”

Arya: “Aku nggak akan memaksamu, Aisha. Kita bisa menjalani ini perlahan-lahan. Yang penting, aku ingin kamu tahu bahwa aku serius.”

Aisha mengangguk perlahan, merasa sedikit lega dengan kata-kata Arya.

Aisha: “Baiklah, Arya. Kalau begitu, kita bisa coba perlahan-lahan. Tapi... aku ingin jujur juga.”

Arya: “Tentu saja. Apa yang ingin kamu katakan?”

Aisha: “Aku... aku takut ada sesuatu dari masa lalumu yang akan mengganggu kita. Aku merasa kamu masih menyimpan rahasia, dan itu membuatku ragu.”

Arya menunduk sejenak, seolah berjuang dengan perasaannya sendiri.

Arya: “Aku nggak bisa bohong, Aisha. Aku memang punya masa lalu yang sulit untuk dilupakan. Tapi aku sudah berusaha untuk melepaskannya, dan sekarang, kamu adalah masa depanku.”

Aisha: “Aku ingin percaya itu, Arya. Tapi bagaimana kalau nanti masa lalu itu datang lagi?”

Arya: “Kalau memang itu terjadi, aku akan menghadapi bersama kamu, Aisha. Aku nggak akan biarkan apa pun menghalangi kita.”

Aisha tersenyum tipis, merasa sedikit tenang mendengar komitmen Arya.

Aisha: “Terima kasih, Arya. Aku harap kita benar-benar bisa melalui semuanya bersama-sama.”

Arya: “Tentu, Aisha. Aku nggak akan meninggalkanmu begitu saja. Kamu bisa percaya padaku.”

Aisha: “Aku akan mencoba, Arya. Tapi tolong jangan buat aku kecewa.”

Arya: “Aku janji, Aisha. Aku akan lakukan yang terbaik untuk menjaga perasaanmu.”

Malam semakin larut, namun percakapan mereka terasa semakin dalam. Aisha merasa bahwa dirinya benar-benar berada dalam hubungan yang baru, hubungan yang mungkin akan mengubah hidupnya. Namun, di balik janji dan komitmen yang diucapkan, ada perasaan was-was yang tetap menggelayut di hatinya.

Aisha: “Arya... satu pertanyaan terakhir. Apakah kamu benar-benar siap untuk meninggalkan masa lalu itu?”

Arya: (menghela napas) “Aisha, aku sudah mencoba melupakan masa lalu itu sejak lama. Tapi, kamu harus tahu, itu bukan hal yang mudah.”

Aisha: “Kalau begitu, apakah kamu yakin bisa menjadikan aku prioritasmu sekarang?”

Arya: “Aku yakin, Aisha. Aku akan berusaha sepenuh hati untuk menjaga perasaanmu.”

Aisha: “Baiklah, Arya. Aku akan percaya padamu... Tapi kalau suatu saat aku merasa kamu masih terikat dengan masa lalumu, aku harap kamu bisa terbuka.”

Arya: “Aku berjanji, Aisha. Kamu akan jadi yang terpenting bagiku sekarang.”

Dengan percakapan yang semakin intens, malam itu berakhir dengan janji-janji yang menggantung di udara, seolah menunggu masa depan untuk memberikan jawabannya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bersambung.

1
Delita bae
💪💪💪💪💪💪💪💪👍🙏
Delita bae
💪💪💪💪💪👍👍🙏
ziear
salam kenal juga kak, oke mampir ya
Delita bae: 💪💪💪👍🙏
total 1 replies
Delita bae
salam kenal 👋jika berkenan mampir juga👍👍👍💪💪💪🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!