NovelToon NovelToon
Beautiful Nanny

Beautiful Nanny

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Pembantu
Popularitas:91.7k
Nilai: 5
Nama Author: YoungLady

Apa jadinya jika gadis berusia 23 tahun menjadi pengasuh sekaligus ART di rumah seorang duda tampan yang kesepian? Mengurus rumah dan satu bocah yang nakal sungguh membuat kepala Anggita merasa pusing, tapi ternyata menghadapi duda tampan yang manja juga kesepian jauh membuatnya lebih pusing.

Seiring berjalannya waktu, Anggita dan Angkasa saling jatuh hati. Tapi Edo mantan kekasih Anggita muncul dan memaksa minta balikan. Yang lebih mengejutkan, ternyata Edo adalah keponakan dari Angkasa. Tak hanya itu, mantan istri Angkasa juga kembali dari luar negri dan memaksa untuk rujuk dengan alasan anak.

Bagaimanakah kelanjutan hubungan Anggita dan Angkasa?

Akankah keduanya sanggup menghadapi badai masalah yang muncul dalam bahtera percintaan mereka?


Follow Ig : Fatmawatisiti1472

Note :

-Alur cepat

-Bukan novel panjang

-Konflik ringan

-slow up

-slow revisi

Selesai baca follow akun Noveltoon author ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoungLady, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Dua hari menginap di rumah ibunya dirasa belum cukup oleh Anggita. Dia masih rindu pada ibu, dan belum puas bercanda dengan Cika sang adik. Tapi mau bagaimana lagi? Sudah waktunya Anggita pulang ke rumah Angkasa, terlebih esok hari Nania sudah harus masuk ke sekolah.

Sebelum masuk ke mobil, Anggita, Dewi dan Cika berpelukan. Ketiganya menangis sedih seperti mau berpisah untuk selama-lamanya. Padahal, kapanpun Anggita rindu dan ingin pulang ke rumah Angkasa pasti akan mengizinkannya.

"Hati-hati di jalan. Telfon Ibu kalau sudah sampai rumah ya!" pesan Dewi.

"Iya, Bu," sahut Anggita singkat.

Mobil Angkasa melaju lambat, meninggalkan kenangan dan kehangatan yang tersembunyi di rumah calon mertuanya. Keluarga Anggita sangat menyenangkan, Angkasa merasa senang bisa bergabung menjadi bagian keluarga itu.

Anggita menyumpal telinganya dengan headset, dia memutar lagu di MP3 ponselnya. Dia menutup mata dan menyandarkan kepalanya di kaca jendela.

Aku ingin menjadi mimpi indah dalam tidurmu ...

Aku ingin menjadi sesuatu yang mungkin bisa kau rindu ...

Karena langkah me-rapuh tanpa dirimu ...

Wo ... Karena hati telah letih ...

Alunan lagu merdu dari once berjudul Dealova terdengar begitu mendayu. Melukiskan sebuah pengharapan seseorang yang begitu mendalam kepada orang yang sangat dia cintai. Anggita berharap hubungannya dengan Angkasa bisa langgeng dan berjalan dengan mulus seperti jalan tol.

"Apa yang sedang Ibu pikirkan?" Nania menarik ujung dres yang di kenakan oleh Anggita. Lagi, kata Ibu berhasil membuat Anggita melotot dan kaget. Dia langsung mematikan MP3 nya dan bersiap untuk fokus berbicara dengan Nania.

"Nak, jangan dulu-dulu panggil Kakak Ibu," protes Anggita.

"Kenapa memangnya?" Nania berkerut dahi.

"Kakak merasa belum siap dipanggil Ibu," sahut Anggita.

"Tapi Kakak sudah siap berpacaran serius dengan Ayahku kan? Berarti Kakak juga sudah harus siap dipanggil Ibu olehku," Nania bersikeras.

"Kamu ini, pintar sekali merangkai kata. Anak siapa sih?" Anggita menarik pucuk hidung Nania gemas.

"Tentu saja anakku," sambung Angkasa.

"Oh... Anak Pak Angkasa toh, pantas saja mirip," Anggita terkekeh.

Tiba di rumah, Nania dan Anggita langsung masuk ke dalam kamar masing-masing untuk beristirahat. Sementara Angkasa pergi ke ruang kerjanya untuk mengerjakan tugas yang sempat tertunda.

Ponsel Angkasa berdering, ada telfon masuk dari Dave teman dekat Angkasa. Segera Angkasa mengangkat telfon itu karena takut ada hal penting yang akan temannya sampaikan.

"Hallo, Dave. Ada apa?" Angkasa to the point.

"Aku ada di depan pintu rumahmu, keluarlah!" ucap Dave.

"Apa? Kapan kamu datang?" Angkasa terkejut.

"Baru saja,"

"Tunggu, aku akan keluar sekarang."

Klak...

Pintu rumah terbuka, Dave melambaikan tangannya. Ternyata dia tak datang sendiri, dia mengajak Robi teman sepermainan mereka.

"Kenapa nggak bilang-bilang kalau kalian mau datang?" oceh Angkasa.

"Kenapa memangnya? Mau menyembunyikan Anggita dari kami dulu?" tuduh Dave.

"Anggita? Siapa Anggita?" Robi penasaran dengan sosok wanita yang sedang dibahas oleh kedua temannya.

"Calon Kakak Ipar kita," sahut Dave.

"Apa? Sejak kapan kamu punya pacar baru?" Robi melempar pandangan ke arah Angkasa.

"Berisik sekali kalian! Cepat masuk dulu, pamali ngobrol di depan pintu!" cicit Angkasa.

Rumah Angkasa terlihat lebih rapih dari biasanya. Bersih tanpa debu atau mainan anak-anak yang berserakan di lantai. Sentuhan wanita terlihat jelas di rumah itu, contohnya dengan vas bunga berwarna pink yang ada hampir di setiap sudut ruangan.

Dari kamarnya, Anggita samar-samar mendengar suara beberapa orang mengobrol. Dia bangkit dari tempat tidur dan keluar dari dalam kamar.

"Ah, rupanya ada tamu,"ucap Anggita lirih. Gadis itu pergi ke dapur untuk membuat minuman hangat dan mengambil beberapa camilan ringan. Kemudian dia menyuguhkannya pada Angkasa dan dua tamunya.

Robi terpaku saat melihat sesosok wanita muncul sambil membawa nampan. Dia mengamati dengan seksama dari ujung kaki hingga ujung rambut. Benar-benar cantik, seksi dan  menggoda.

Plak...!

Dave menampar pipi Robi pelan, pria berkacamata kuda itu langsung tersadar dan memperbaiki gestur tubuhnya.

"Jangan memandang kakak Ipar seperti itu! Apa kamu mau dijadikan bumbu pecel oleh Angkasa?" Lirih Dave. Robi menjawab dengan gelengan kepala.

"Silahkan, dicicipi makanan dan minumannya," ucap Anggita ramah.

"Terimakasih." Ucap Dave dan Robi berbarengan.

"Emh .... Anggita, ini teman-temanku. Namanya Dave dan Robi." Angkasa memperkenalkan kedua sahabat baiknya.

"Hallo, saya Anggita." Anggita menundukkan kepalanya ke bawah.

"Hallo juga Kakak Ipar," ucap Dave dan Robi kompak lagi. Anggita grogi karena sebutan itu.

Apa mereka bilang? Kakak Ipar? Sesaat Anggita merasa malu, kedua pipinya memerah seperti udang rebus. Anggita sangat yakin kalau Angkasa telah cerita banyak tentang dirinya pada kedua temanya itu.

"Kembalilah ke kamar dan beristirahat," perintah Angkasa.

"Baik." Anggita mengangguk patuh.

"Tunggu...!" Tahan Robi.

"Kenapa disuruh masuk ke kamar? Kenapa nggak ikut mengobrol dengan kami saja?" Robi nampak begitu sangat bersemangat.

Langit diluar mendadak mendung, meski mentari sedang bersinar terik suhu di dalam rumah itu berubah dingin. Angkasa tidak suka dengan cara Robi menatap pacarnya, genit dan menjengkelkan.

Robi melompat ke dalam pelukan Dave saat menyadari Angkasa sedang menatapnya dengan tatapan tajam dan mengerikan. Robi hanya ingin basa-basi, tapi Angkasa memperlakukannya seperti seorang penjahat. Dasar pria cemburuan!

"Maaf, aku harus menemani Nania tidur siang. Permisi," pamit Anggita. Robi dan Dave terus melihat kepergian Anggita hingga bayang tubuhnya hilang ditelan tembok.

"Aku sudah memperingatkan mu tadi, jaga sikapmu pada calon Kakak Ipar kita!" Bisik Dave ditelinga Robi.

"Iya ... Iya..." Robi mengerucutkan bibirnya ke depan.

Di kamarnya, Anggita senyum-senyum sendiri. Dia teringat pada raut wajah Angkasa yang kesal saat salah satu temannya mencoba menggodanya. Angkasa menggemaskan sekali saat sedang cemburu, Anggita jadi tidak sabar ingin mengajaknya berduel.🤭 Hi... Hi... Hi...

Bersambung....

1
zahra ou
sama tere aja. lbh berguna n berprinsip. ato sama cika😁😁😁
zahra ou
ini nma nya pinter baca pluang. ini jenis plakor yg berbeda
zahra ou
kan kamu langka nggit.
mka nya kurleb ya gt sbangsa tumbuh tumbuhan tp bs beranak pinak😁🤣🤣🤣😂😂😂
Nur Hidayati
👍
Arin Payjemz
dan aku yg malu sendiri melihat kalian pasangan ang ang ...😆😆😆😆
Arin Payjemz
uuuwwuuwww 😜😜🤭
Arin Payjemz
🤣🤣🤣🤣
Arin Payjemz
naniaaa aku padamuuuu😆😆😆😆
Arin Payjemz
menarik ceritanya bagus.. ringan..penulisan bagus rapi .../Ok//Ok//Good//Good//Good//Heart/
Arin Payjemz
seruuuuuu😍😍😍😘
hansen
/Smile/dukung Tere edo
YuliaMile
pak duda tuman jadi kecanduan kan /Hey/
YuliaMile
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Rubyred
zoya orang gila mak lampir
Rubyred
dudanya ngebet sekali kwkwkw
🌹Fina Soe🌹
mampir kak..ceritanya bagus..baru mulai baca aja sdh seru...seru dengan tingkahnya nania...hehehe..
hansen
andai Zoya pelakunya Tere sama edo aja/Chuckle/
Elly Rasmanawati
Luar biasa
Sarita
janda janda gatel beraksi
hansen
kenapa nga Tere aja SMA edo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!