NovelToon NovelToon
Limitless : Reinkarnasi Sang World Breaker

Limitless : Reinkarnasi Sang World Breaker

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Kelahiran kembali menjadi kuat / Pemain Terhebat / Epik Petualangan / Penyelamat
Popularitas:350
Nilai: 5
Nama Author: Reito(HxA)

Setelah mati secara tiba-tiba, Kazuma Hiroshi, seorang programmer jenius, terlahir kembali di dunia lain sebagai seorang World Breaker, kelas terkuat dengan kekuatan yang tak terbatas. Dilengkapi dengan kemampuan manipulasi mana dan sistem yang bisa ia kendalikan layaknya sebuah game, Kazuma segera menyadari bahwa kekuatannya tidak hanya luar biasa, tetapi juga berbahaya. Dalam dunia penuh monster, sihir, dan ancaman dari Reincarnator lain, Kazuma harus belajar memanfaatkan kekuatannya dengan bijak dan menghadapi musuh yang mengincar kehancuran dunia barunya. Petualangan epik ini menguji batas kekuatan, strategi, dan kemanusiaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reito(HxA), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

07. Awal dari Kebenaran

Pagi yang tenang terasa mencekam. Setelah seharian latihan intensif kemarin, Kazuma bangun dengan tubuh yang terasa sedikit lebih kuat, namun pikirannya dipenuhi oleh pertanyaan tentang dunia ini. Sylvia telah mengajarkannya banyak hal, namun dia bisa merasakan ada sesuatu yang belum terungkap. Mungkin karena tatapan dingin Sylvia setiap kali berbicara tentang kekuatan Reincarnator, atau mungkin karena semua hal yang terlalu terasa kebetulan sejak kedatangannya.

Kazuma dan Sylvia melangkah keluar dari penginapan pagi itu, menuju perpustakaan kota Rutherham. Bangunan megah berdiri di pusat kota, menara-menara tingginya menjulang, dengan arsitektur kuno yang menambah kesan misterius.

"Kita akan menemukan banyak jawaban di sini," kata Sylvia sambil berjalan di depannya. "Perpustakaan ini menyimpan sejarah dan pengetahuan yang tidak bisa ditemukan di tempat lain."

Kazuma mengangguk, meskipun ia belum yakin apa yang sebenarnya dicarinya. Mereka disambut oleh seorang pustakawan tua, yang tampak kaku namun ramah, mempersilakan mereka masuk ke ruangan penuh rak buku yang menjulang tinggi.

“Apa yang sebenarnya kita cari?” Kazuma akhirnya bertanya saat mereka mulai menjelajahi bagian terdalam perpustakaan.

“Informasi tentang gerakan kelompok Penjaga Keseimbangan,” jawab Sylvia. “Mereka bukan sekadar ancaman, mereka punya jaringan luas yang mampu mempengaruhi kerajaan dan bahkan dunia bawah. Kalau kita ingin mengerti kenapa mereka mengincar Reincarnator, kita harus tahu lebih banyak tentang mereka.”

Kazuma mengangguk pelan, tapi di dalam dirinya, ia merasa ada sesuatu yang lebih dari sekadar itu. Bukan hanya Penjaga Keseimbangan yang mengincar mereka, tetapi juga tentang alasan mengapa dirinya, sebagai seorang Reincarnator, begitu penting.

Setelah beberapa jam mencari, Sylvia menemukan buku yang tampaknya penting. "Ini dia," katanya sambil menyerahkan buku itu kepada Kazuma. Judulnya ditulis dalam bahasa yang aneh, tetapi begitu Kazuma membacanya, kata-kata itu terasa akrab. Seolah kekuatan misterius yang ia miliki memungkinkan dirinya untuk mengerti bahasa kuno itu.

“Kitab Reinkarnasi” tertulis di sampulnya. Kazuma membuka halaman pertama, dan di sana ia mulai menemukan sesuatu yang mengejutkan.

---

Bab 1: Asal Usul Reinkarnasi

"Ketika dunia terancam oleh kekuatan kegelapan, entitas besar dari dunia lain dipanggil untuk menyelamatkan yang lemah. Namun, kekuatan itu tidak tanpa harga. Jiwa-jiwa yang dipanggil ke dunia ini terikat pada nasib yang tak bisa mereka kendalikan. Mereka diberkati dengan kekuatan besar, namun kekuatan itu perlahan-lahan akan menghancurkan mereka, membawa mereka menuju kegilaan atau kehancuran.”

Kazuma berhenti membaca, merasa perutnya mual. “Apa ini?” tanyanya pelan, menatap Sylvia.

Sylvia menatapnya dengan tatapan tajam. “Itu adalah kebenaran yang sebagian besar Reincarnator tidak pernah diberitahu. Kekuatanmu... tidak datang tanpa konsekuensi.”

“Kau bilang aku akan hancur?”

“Bukan hancur dalam artian fisik,” Sylvia menjelaskan. “Tapi secara mental. Semakin kuat kau, semakin besar tekanan yang kau rasakan. Banyak Reincarnator yang pada akhirnya menyerah pada kekuatan mereka sendiri dan berubah menjadi sosok yang berbeda—beberapa menjadi monster, yang lain menjadi diktator.”

Kazuma menghela napas dalam-dalam, menyadari bahwa perjalanan ini jauh lebih berbahaya dari yang ia bayangkan. “Jadi, Penjaga Keseimbangan takut pada kekuatan Reincarnator karena kita bisa menjadi ancaman bagi dunia?”

“Benar,” Sylvia mengangguk. “Dan mereka sudah melihatnya terjadi. Beberapa Reincarnator di masa lalu menghancurkan kota-kota, menaklukkan kerajaan, dan memaksa orang-orang tunduk pada kehendak mereka.”

Kazuma menatap buku itu dengan rasa takut dan bingung. Apakah ia juga akan menjadi seperti itu? Sebuah ancaman? Kekuatan besar yang tak terkendali?

---

Hari itu mereka menghabiskan waktu di perpustakaan, membaca lebih banyak tentang Reincarnator, sejarah mereka, dan bagaimana mereka mempengaruhi dunia ini. Kazuma semakin dalam menyadari bahwa dunia ini tidak sesederhana yang ia pikirkan.

Ketika sore mulai datang, mereka memutuskan untuk keluar dan kembali ke penginapan. Namun, sebelum mereka bisa melangkah keluar dari perpustakaan, sebuah suara asing terdengar dari sudut ruangan.

“Kalian sedang mencari sesuatu yang tidak seharusnya kalian ketahui.”

Kazuma dan Sylvia berhenti di tempat. Dari balik bayangan rak buku, seorang pria muncul. Jubah gelapnya menutupi sebagian besar tubuhnya, namun mata tajamnya terlihat memancarkan bahaya.

Sylvia segera berdiri di depan Kazuma, tangannya meraih pedang di pinggangnya. “Siapa kau?” tanya Sylvia dengan suara tegas.

Pria itu tersenyum tipis. “Namaku tidak penting. Yang penting adalah kalian harus berhenti mencari informasi tentang Penjaga Keseimbangan, kalau tidak…”

Kazuma merasakan hawa dingin menjalar di punggungnya. “Atau apa?” dia bertanya, meskipun ia tahu jawabannya mungkin tidak menyenangkan.

“Atau kalian tidak akan pernah keluar dari kota ini hidup-hidup.”

Suasana tiba-tiba berubah mencekam. Sylvia dengan cepat mengeluarkan pedangnya, siap bertarung. Kazuma tahu bahwa pria ini bukanlah seseorang yang bisa diremehkan, dan keberadaannya di sini menunjukkan bahwa mereka sedang diawasi sejak awal.

“Apa Penjaga Keseimbangan mengirimmu?” Sylvia bertanya tajam.

Pria itu tertawa pelan. “Kalian terlalu banyak bertanya. Yang perlu kalian tahu adalah bahwa pengetahuan tentang Reincarnator dan Penjaga Keseimbangan bukan untuk sembarang orang. Jika kalian terus mencari, kalian akan menarik perhatian yang salah.”

Kazuma merasa amarahnya memuncak, tapi ia juga tahu bahwa bertindak gegabah bukanlah pilihan yang bijak. Dia menoleh ke Sylvia, menunggu isyarat. Sylvia, meskipun dalam posisi bertahan, tetap tenang.

“Kita tidak sedang mencari masalah,” kata Sylvia dengan tenang. “Kita hanya ingin tahu kebenaran.”

“Sayangnya, kebenaran itu bisa membunuh kalian,” pria itu menjawab dingin.

Tiba-tiba, pria itu menghilang begitu saja. Seolah-olah dia hanyalah bayangan yang datang untuk memperingatkan mereka. Kazuma terdiam, hatinya berdebar kencang.

“Ini berarti kita semakin dekat,” Sylvia berbisik pelan, matanya tetap waspada.

Kazuma menatap Sylvia. “Apa kita benar-benar bisa melawan mereka?”

Sylvia menatap balik dengan serius. “Kita harus. Kalau tidak, kita tidak akan pernah tahu apa yang sedang terjadi di balik layar. Dan kau, Kazuma, sebagai Reincarnator, kau memiliki peran besar dalam ini. Sekarang adalah waktunya untuk memilih jalanmu.”

Kazuma tahu ini lebih dari sekadar petualangan. Dunia ini penuh dengan misteri yang jauh lebih gelap dari yang ia bayangkan, dan perannya di dalamnya ternyata lebih besar dari sekadar seorang penyelamat atau pahlawan. Namun, dia masih belum tahu bagaimana dia harus bertindak di tengah semua ini.

“Baik,” Kazuma berkata akhirnya. “Aku akan melanjutkan. Aku harus tahu kebenarannya.”

Sylvia mengangguk puas. “Mulai sekarang, kita harus lebih berhati-hati. Mereka tahu kita ada di sini, dan mereka akan terus mengawasi setiap langkah kita.”

Kazuma menghela napas dalam, lalu menguatkan tekadnya. Apapun yang terjadi, ia tahu bahwa dirinya harus siap menghadapi segala kemungkinan, termasuk kebenaran yang mungkin tidak ingin ia dengar.

---

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!