NovelToon NovelToon
Aku, Dia, Dan Sahabatku

Aku, Dia, Dan Sahabatku

Status: sedang berlangsung
Genre:SPYxFAMILY / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Wanita Karir
Popularitas:466
Nilai: 5
Nama Author: Selvia Febri

"Aku, Dia, dan Sahabatku" adalah sebuah novel yang mengeksplorasi kompleksitas persahabatan dan cinta di masa remaja, di mana janji dan pengorbanan menjadi taruhannya. Lia Sasha putri, seorang siswi SMA yang ceria, memiliki ikatan persahabatan yang kuat dengan Pandu Prawinata , sahabatnya sejak SMA . Mereka membuat janji untuk bertemu kembali setelah 8 tahun, dengan konsekuensi yang mengejutkan: jika Pandu tidak datang, berarti Pandu sudah meninggal. Namun, seiring berjalannya waktu, hubungan mereka diuji ketika Lia jatuh cinta dengan Angga, seorang laki-laki yang pengertian dan perhatian. Di tengah gejolak cinta segitiga, persahabatan mereka menghadapi ujian yang berat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Selvia Febri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab: 4

Pak Anton mendengarkan dengan saksama cerita Lia. Ia memahami keinginan Lia untuk mengejar mimpinya, dan melihat tekad kuat dalam mata Lia. Pak Anton pun mengangguk setuju, namun dengan sedikit kerutan di dahinya.

"Lia, aku senang melihat kamu punya semangat untuk mengejar impianmu. Aku setuju dengan keputusanmu untuk pindah ke IPS. Tapi, kelas IPS 1 sudah penuh. Aku bisa pindahkan kamu ke kelas IPS 3. Tapi, kamu harus siap, kelas IPS 3 itu sedikit.... nakal," ujar Pak Anton, suaranya sedikit berbisik, seolah mengingatkan Lia pada tantangan yang menunggu.

Lia terkejut mendengar itu. "IPS 3? Yang paling ujung itu?"

Pak Anton menangguk. "Ya, di sana banyak anak yang memiliki karakter kuat dan suka bercanda. Tapi, mereka juga baik kok. Kamu akan menemukan teman yang bersemangat di sana. Mereka akan membantumu beradaptasi."

Lia sedikit ragu. Ia tahu reputasi kelas IPS 3 di sekolah. Kelas itu dikenal dengan tingkah lakunya yang berbeda dari kelas lain. Lia mengingat kisah dari kakaknya tentang kelas itu yang sering membuat kegaduhan di sekolah.

"Bagaimana, Lia? Kamu tetap ingin pindah ke IPS 3?" tanya Pak Anton.

Lia menarik napas dalam-dalam. Ia memikirkan teman-teman baru di kelas IPS yang telah ia kenal selama beberapa minggu ini. Ia juga memikirkan Raya yang ada di kelas IPS 1.

"Pak, saya tetap ingin pindah ke IPS. Tapi, bolehkah saya meminta waktu untuk berpikir sebentar? Saya ingin berbicara dengan keluarga saya terlebih dahulu."

Pak Anton menangguk mengerti. "Tentu, Lia. Kamu bisa memikirkan dengan baik. Kamu bisa mencari informasi tentang kelas IPS 3 dari teman-teman mu yang ada di sana."

Lia berterima kasih pada Pak Anton dan berjanji akan memberi tahu keputusannya esok hari.

Keluar dari ruang guru, Lia merasa galau. Ia ingin berpindah jurusan, tapi ia juga takut menghadapi tantangan baru di kelas IPS 3. Ia harus menentukan keputusannya dengan bijak.

Lia berjalan menuju kantin dengan pikiran yang masih bercampur acak. Ia ingin bertemu Raya dan Clara untuk menceritakan pertemuannya dengan Pak Anton dan mendapatkan pendapat mereka.

Saat menginjakkan kaki di kantin, Lia melihat Raya dan Clara sudah duduk di meja favorit mereka dekat jendela. Lia mendekati mereka dengan senyum yang sedikit lesu.

"Hai, Lia! Kamu kok kelihatan galau begitu?" sapa Raya dengan nada yang penuh keprihatinan.

"Iya, Ra. Aku baru ketemu Pak Anton," jawab Lia sambil menarik kursi dan duduk di antara Raya dan Clara.

"Terus? Bagaimana? Pak Anton setuju kamu pindah jurusan?" tanya Clara dengan mata yang berbinar.

Lia menangguk. "Iya, Pak Anton setuju. Tapi, dia mau pindahkan aku ke kelas IPS 3."

Raya dan Clara menatap Lia dengan tatapan yang heran. "IPS 3? Yang nakal itu?" tanya Raya dengan suara yang sedikit terkejut.

Lia menangguk lagi. "Iya. Pak Anton bilang kelas IPS 3 itu sedikit... nakal."

"Hah? Seriusan?" tanya Clara dengan nada yang sedikit cemas. "Kamu nggak takut di bully di sana?"

Lia terdiam sejenak, merenungkan pertanyaan Clara. Ia jujur merasa sedikit takut menghadapi tantangan baru di kelas IPS 3. Ia takut di bully atau dijauhi oleh teman-temannya di kelas baru.

"Aku juga takut, Cla. Tapi, aku nggak mau nyia-nyiain kesempatan ini. Aku udah ketemu sama teman-teman di kelas IPS 3 selama beberapa minggu ini. Mereka kok baik-baik aja," jawab Lia dengan sedikit keyakinan.

"Tapi, kelas IPS 3 itu kan kenal nakal. Gimana kalau kamu di bully atau dijauhi sama teman-teman baru kamu?" tanya Raya dengan nada yang sedikit khawatir.

"Aku nggak tahu, Ra. Aku harus nyoba dulu. Mungkin aku bisa jadi lebih kuat dan berani kalau berada di lingkungan yang berbeda," jawab Lia dengan suara yang penuh tekad.

"Tapi, kamu kan sudah berteman baik dengan kita di kelas IPA 1. Kita nggak mau kehilangan kamu," kata Clara dengan nada yang sedih.

Lia menatap Raya dan Clara dengan mata yang berbinar. "Cla, Ra, aku janji akan tetap berteman baik dengan kalian. Kita bisa ketemu di luar jam pelajaran. Kita tetap bisa berbagi cerita dan saling mendukung."

"Iya, Lia. Aku percaya kamu bisa melakukannya," kata Raya dengan senyum yang lembut.

"Iya, Lia. Kita akan selalu mendukungmu," sambung Clara.

Lia merasa lega mendengar kata-kata Raya dan Clara. Ia beruntung memiliki sahabat yang selalu mendukungnya.

1
Bé tít
Bikin penasaran!
Selvia Febri: hehe iy yuk d pantau dan baca terus y
total 1 replies
Shogo Makishima
Kece banget!
Selvia Febri: terimakasih
total 1 replies
Renji Abarai
Gimana nih thor, update-nya kapan dong?
Selvia Febri: sudah di update
untuk bab 24 nya lanjut hari besok ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!