NovelToon NovelToon
Asmara Ke-2

Asmara Ke-2

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Enemy to Lovers
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Marsia Niqi

Amara Calista seorang gadis berbadan bongsor, yang mempunyai hobi main basket, jatuh cinta pada seniornya yang bernama Altaf Alfarizi. Altaf yang mempunyai banyak fans, awalnya hanya memandang sebelah mata pada Amara. Amara berusaha sungguh-sungguh untuk merubah penampilannya demi mendapatkan hati Altaf. Dan dengan kekuasaan sang papa Amara bisa mendapatkan Altaf melalui sebuah perjodohan. Namun sebuah musibah membuat Amara pupus harapan dan memilih berpisah dengan sang suami tercinta. Bagaimana kisah cinta Amara dan Altaf? Ikuti kisah lengkapnya dalam "Asmara Ke Dua".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsia Niqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gadis Tangguh

Ara tengah asik dengan laptopnya di ruang keluarga. Rumah besar dan mewah itu tampak sepi. Mama Dinda datang dengan membawa aneka cemilan dan jus alpukat kesukaan putrinya. Pak Davit yang sejak sore sibuk diruang kerja keluar ikut menemani putri semata wayangnya.

"Sibuk banget Ra, lagi ngerjain apa?" Tanya papa David mengambil duduk di depan Ara.

"Matematika pa?" Jawab Ara tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptopnya.

"Bayak tugas dek?" Tanya mama Dinda.

"Bukan ma, Ara lagi belajar aja, ngerjain soal-soal."

"Ra, minggu ini ada seleksi olimpiade matematika, Ara ikut kan?" Tanya papa David.

"Kalau Ara masuk papa mau kasih hadiah apa?" Tanya Ara sambil melirik papanya.

"Ara maunya apa?" Tanya papa David balik.

"Ada deh, janji papa mau turutin?" Tanya Ara sambil menutup laptopnya.

"Ok, kalau masuk tiga besar dengan nilai terbaik ke tiga, papa kasih hadiah istimewa, kalau terbaik kedua papa beri penawaran pilihan, kalau terbaik ke satu Ara bisa tentuin sendiri hadiahnya." Kata papa Davit memberi penawaran agar putrinya semangat.

"Ok, siapa takut, Ara akan buktikan sama papa. Ma, doain Ara ya ma!" Kata Ara sambil memeluk mamanya.

***

Di sekolah, jam istirahat Ara, Widdi dan Nola akan ke kantin. Ara sangat suka makan bakso pedas.

"La, kamu yang pesan minuman ya, aku mau jus alpukat, biar aku yang pesen baksonya. Dan kamu Wid, cari tempat duduk ya!" Kata Ara pada dua sahabatnya.

"Ok!" jawab mereka kompak. Lalu Ara mendekati antrian bakso yang lumayan ramai. Setelah mendapat tiga mangkuk bakso, Ara membawanya dengan nampan. Tiba-tiba ada tiga orang kakak tingkatnya yang tengah berjalan dan asik bercanda, salah satunya berjalan mundur dan menabrak nampan bakso Ara.

Brukkkkk

"Auwwwww, panas!" Kata cewek yang bernama Dea itu.

"Oh maaf kak, nggak sengaja!" Kata Ara yang ditabrak justru minta maaf.

"Maaf....maaf, mata lo buta ya, lo lihat baju gua kotor, panas tau nggak!" Kata Dea sambil mengibaskan baju bagian belakangnya.

"Ya kan kakak yang nggak lihat, ngapain jalan mundur?!" Jawab Ara ngegas tak terima dengan kata-kata Dea.

"Heh, suka-suka gua dong, ngapain lo ngatur-ngatur! Dasar anak gajah!" Jawab Dea semakin kesal karna tak terima mendapat perlawanan dari Ara.

"Oh... Ngatain orang anak gajah ya, belum lahu rasanya diinjak sama anak gajah hem!"

BUKKKKKK

Ara menginjak kaki Dea dengan sangat kuat sehingga Dea meringis kesakitan.

"Minggir!" Kata Ara karas.

"Heh enak aja suruh gua minggir, lo yang minggir, emangnya kantin ini punya bapak lo seenak jidat lo ngatur orang, dasar gajah ngamuk! Al...., Rena belain gua dong, jangan diem aja!" Kata Dea meminta pembelaan dari dua temannya Altaf dan Renata.

"Dea ...Dea.... lo bakal malu, kalau yang lo tahu yang lo hadapi sekarang bukan cuma pemilik kantin ini tapi justru pemilik sekolahan ini." Kata Altaf.....tapi dalam hati. 😅😅😅

"Kakak mau belain dia! lemah boleh bego jangan!" Kata Ara memajukan mukanya dekat dengan muka Altaf. Lalu melangkah menabrak Dea yang masih menghalangi jalannya. Sudut bibir Altaf tertarik ke atas menahan senyum, senang dengan keberanian Ara.

Siang itu Ara terpaksa harus berurusan dengan BK, karena ada yang melapor. Altaf dan Rena juga dipanggil sebagai saksi. Bu Lilis sebagai guru BK mendamaikan mereka, atas keterangan Altaf, Dea terpaksa harus minta maaf pada Ara.

***

Seminggu telah berlalu, tes untuk siswa yang akan mewakili sekolah ikut olimpiade matematika sudah diumumkan. Dan Ara menjadi peserta dengan nilai terbaik. Hari ini kepala sekolah memanggil peserta tiga terbaik ke ruangannya. Pak David memberi kesempatan untuk peserta memilih pembimbingnya. Dua peserta memilih guru matematika sebagai mentornya, tapi tidak dengan Ara.

"Amara, bagaimana dengan kamu, kamu memilih siapa sebagai pembimbingmu?" Tanya pak David.

"Mohon izin bapak, kalau diizinkan saya ingin wakil dari sekolah ini yang mengikuti olimpiade tahun lalu yang jadi pembimbing saya." Jawab Ara sopan.

"Baik, tahun lalu kakak tingkat kamu yang bernama Altaf Alfarizi yang mewakili sekolah ini, dan bukan hanya itu dia berhasil membawa tropi kemenangan sebagai terbaik ke dua tingkat nasional. Jadi dengan senang hati bapak izinkan kamu memilih Altaf, tapi harus konfirmasi dulu dengan Altaf. Amara, bapak bisa minta tolong, panggilkan Altaf ke ruangan bapak, dan yang lain boleh kembali ke kelas." Kata pak David mengakhiri pertemuan.

Ara berjalan menuju kelas Altaf, rasa khawatir takut Altaf menolak keinginannya. Sesampainya di depan kelas Altaf, Ara berhenti menetralkan detak jantungnya. Karna selain akan bertemu dengan Altaf pasti juga akan bertemu dengan Dea.

"Misi kak, kak Altaf diminta pap eh maaf pak kepsek ke ruang beliau sekarang!" Kata Ara yang hampir keceplosan memanggil papa pada pak Kepala.

"Hai anak gajah, sekarang jadi terkenal karna kejadian itu, trus sekarang merangkap jadi kacung?!" Kata Dea sengaja memancing emosi Ara.

"Dea, sudah! Jangan bikin keributan!

"Ayok Ra, kita ke ruangnya pak kepala sekarang!" Ajak Altaf pada Ara, dan Ara tersenyum memperlihatkan gigi kelincinya yang putih, tak lupa Ara memberi reaksi dengan menjulurkan lidahnya pada Dea.

"De, gua juga ikut kesel sama tu anak gajah, kok Al jadi baik sih sama dia!" Rena berkata dengan muka kesalnya.

"Udah Ren, kita siapkan aja kejutan buat dia!" Kata Dea sambil tersenyum licik.

***

"Ada apa pak kepsek memangil gua ra?" Tanya Altaf pada Ara sambil berjalan beriringan menuju ruang pak kepala.

"Bisa nggak kakak kalau ngomong sama Ara nggk pakai lo gua, Ara nggak suka!" Kata Ara sambil cemberut.

"Kenapa?" Tanya Altaf lagi.

"Ya nggak suka aja, nggak enak didenger, kata papa itu nggak sopan! Ups......!" Ara langsung membekap mulutnya sendiri karena sadar sudah keceplosan.

"Apa hubungannya sama papa kamu Ara?" Tanya Altaf pura-pura tidak tahu hubungan Ara dengan kepala sekolah.

"Ya, nggak ada, ya itu tadi, nggak sopan!" Kata Ara gugup. "Ada kak Al hubungannya, semoga papa jadi mertua kak Al, Amin.....!" Kata Ara dalam hati.😂😂

"Kenapa senyum senyum sendiri Ra?"

"Mau tahu aja apa mau tahu banget kak?" Ara bukannya menjawab pertanyaan Altaf malah balik bertanya. Dan Altaf geleng geleng kepala melirik gadis disampingnya.

Percakapan mereka terhenti karena mereka sudah sampai di depan ruang kepala sekolah. Setelah mendengarkan penjelasan dari kepala sekolah, Altaf bersedia sebagai pembimbing Ara.

"Ra, kamu yang minta pada pak kepala agar aku jadi pembimbing kamu kan?" Tanya Altaf setelah keluar dari ruangan pak kepala.

"Kalau iya kenapa, kan Ara tahu, kakak udah pengalaman, ide Ara nggak salah kan?"

"Ya nggak salah, tapi aku rasa ada udang di balik gorengan!" Kata Altaf tanpa melihat ke arah Ara.

"Ya jelas ada dong!" Jawab Ara membuat Altaf menghentikan langkahnya.

"Ara mau jadi juara kak, ikhlas kan bantu Ara?" Tanya Ara dengan mode serius. Dan Altaf menganggukkan kepala tanda mau.

"Tapi bimbingannya di luar jadwal basket ya!"

Kata Altaf memberi penawaran.

"Ok, kak Al yang baik plus ganteng!" Jawab Ara dan langsung lari tanpa menunggu jawaban dari Altaf. Dan Altaf kembali dibuat senyum-senyum sendiri seperti orang gila.

Siapa yang otw bucin hayo!

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!