Jangan lupa Follow IG mommy ya sayang 😘
@Mommy_Ar29 😘🤗
Rehan Arya Pranata seorang pengusaha muda dan sukses yang memiliki paras tampan dan menawan namun terkesan angkuh dan dingin. Dia harus menanggung malu saat di hari pernikahanya ia mendapati sang kekasih malah tengah bercumbu mesra dengan sahabatnya.
Jenar gadis cantik nan periang, namun harus menjalani hari-hari yang begitu berat setelah kematian sang ayah, Jenar harus bertahan meski ia selalu di siksa dan dijadikan pembantu oleh sang ibu tiri dan kedua saudaranya.
Demi melarikan diri dari pengejarnya, Jenar masuk ke sebuah rumah besar dan menjadi pembantu tuan tampan.
Apa yang menantinya? Akankah kehidupan menyedihkannya berakhir atau cinta majikannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Janda Orisinil
Arya dan Jenar kini tengah menikmati sarapan bersama, keduanya sama sama diam karena canggung dengan insiden di kamar mandi tadi,
"Mas," panggil Jenar memulai pembicaraan meskipun ia masih canggung dan malu namun ia harus meminta izin pada Arya untuk acara wekend besok,
"Kenapa," tanya Arya yang sebenernya juga canggung,
"Jenar di mintain tolong untuk mengantarkan Aiden Studi wisata wekend besok," kata Jenar lirih namun masih bisa di dengar oleh Arya,
"Kalau kamu mau silahkan," jawab Arya,
"Beneran mas," kata Jenar yang langsung semangat, Arya dapat melihat perubahan ekspresi Jenar yang tadi diam canggung dan lesu, kini berubah langsung semangat dan berbinar,
"Kapan acaranya," tanya Arya lagi,
"Sabtu pagi," jawab Jenar cepat,
"Pergi lah, tapi inget jangan macem macem," kata Arya sambil berdiri karena ia sudah selesai sarapan dan akan berangkat kerja,
Jenar langsung beranjak dari duduknya dan langsung memeluk Arya dengan erat, "Makasih mas, makasihhhh," ucap Jenar terdengar begitu bahagia,
Tanpa sadar senyum Arya terbit, "Segitu bahagia nya kamu bisa pergi bersama Aiden," tanya Arya penuh selidik, "Jangan bilang kamu juga janjian sama Pacar kamu," kata Arya sambil berdecak,
Jenar melepaskan pelukan nya dan menatap wajah Arya dengan lekat sambil berkacak pinggang, "Aku tuh gak prrnah ngerasain jalan jalan makanya aku senang, dan PACAR, hahaha boleh juga kata mas Arya, kali aja nanti disana ada salah satu orang tua temen nya Aiden yang single." ucap Jenar sambil manggut manggut, tentu saja membuat rahang Arya mengeras,
"Gak usah kebanyakan mimpi, mana ada yang mau sama bocah kaya kamu," kata Arya sambil menyentil jidat Jenar,
"Maaass," ucap Jenar sambil memanyunkan Bibirnya karena kesal, "Kali aja, Jodoh Tuhan siapa yang tau, kalau ada kan nanti bisa PDKT dulu menjelang mas Arya nyeraiin Jenar,"Ucap Jenar kembali mengingat ucapan Arya tadi malam, "Kan pas DUDA vs JANDA, cuma bedanya sang DUDA udah bekasan dan JANDA nya masih orisinil," kata Jenar,
"Enyahkan pikiran itu dari otak kamu, pikirin BELAJAR," ucap Arya kesal lalu segera pergi ke kantor, suasana hatinya menjadi begitu buruk, entah mengapa ia tak menyukai omongan Jenar barusan,
Arya kembali mengingat tragedi di kamar mandi tadi pagi, entah mengapa bayangan tubuh polos Jenar kembali menari nari di fikiran nya, di tambah ekspresi wajah cemberut Jenar yang terlihat semakin Imut dan Menggemaskan, membuat Arya semakin Frustasi.
"Aaaarkrkkkhhhhhh," Teriak Arya kesal dan Frustasi, "Pergi, pergi..." Arya terus meracau sambil memejamkan matanya dengan tangan meremas rambutnya,
"Kalau saya pergi, apakah tuan akan menyetir mobilnya?" tanya Arlan yang sedari tadi melihat raut wajah sang bos begitu aneh di pagi hari,
Arya yang tersadar dari lamunan nya tentang Jenar pun segera kembali stay cool nya.
"Ehemm," Arya berdehem untuk mengurangi malu nya kepada Arlan, "Lupakan, saya cuma sedang banyak fikiran," ucapnya dingin dan datar, namun bayangan tubuh polos Jenar terus menari nari di fikiran Arya,
"Sial,," umpat Arya geram, Sedangkan Arlan hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat sang Bos seperti orang frustasi seperti itu,
Di kampus***
Jenar yang sudah sampai di kampus dengan menggunakan ojek online sudah di sambut hangat oleh ketiga sahabatnya, Yah sejak Bian memiliki kesibukan karena sebentar lagi ia akan wisuda Jenar merasa tidak enak jadinya Jenar menaiki ojek online, Meskipun kadang kadang Bian tetap mengantar dan menjemputnya,
Bian sejak kenal dengan Jenar pun kini sudah tidak lagi menjadi Playboy, entahlah rasa ketertarikan nya pada perempuan seolah menghilang setelah mengenal Jenar,
"Tumben naik ojol," kata Hanna
"Gak di jemput kak Bian," tanya Nayla,
"Sebenarnya aku itu penasaran tau Nar hubungan lo sama ka Bian itu apa sih, kayaknya kalian deket banget," ucap Chaca, "Kalian pacaran ya,"
"Hahaha ngaco kalian, aku gak mungkin pacaran sama mas Bian lah," ucap Jenar jujur, '
'Gak mungkin banget aku pacaran sama adik iparku sendiri,' batin Jenar sambil menggeleng gelengkan kepalanya dan tersenyum geli,
"Terus kalau gak pacaran kenapa kalian sedeket itu, dan kak Bian juga perhatian banget sama lo," kata Nayla
"Adalah, nanti aku pasti akan cerita sama kalian kok, tapi gak sekarang yah," kata Jenar lalu menggandeng tangan Nayla dan Chaca, "Sekarang kita ke masuk dulu yuk...
Gimana gimana,, lanjut nanti siang lagi yaaahh,,
Love you buat kalian yang sudah mau mampir pokoknya ...
apalagi yang mau ngasih Like dan Komen, tambah Bahagia dan semangat Mommy buat Up nya,,,