NovelToon NovelToon
Istri Dadakan Mr. Gynophobia

Istri Dadakan Mr. Gynophobia

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Janda / Anak Genius
Popularitas:5.5M
Nilai: 5
Nama Author: kenz....567

Update Setiap hari!

Arvian Ken Sagara, seorang CEO tampan yang mengidap Gynophobia. Dimana, orang pengidapnya memiliki ketakutan tak rasional terhadap wanita. Setiap kali wanita yang mendekat padanya, Arvian menunjukkan sikap yang sangat berlebihan hingga membuat wanita yang mendekat padanya merasa sakit hati. Jika ada yang menyentuhnya, tubuh Arvian akan mengalami gatal-gatal. Bahkan, mual.

Namun, bagaimana jika dirinya terpaksa harus menikahi seorang janda yang di cerai oleh suaminya? demi mendapatkan hak asuh keponakannya dari keluarga adik iparnya. Apakah Gynophobia Arvian akan bereaksi saat di dekat wanita bernama Aluna Sagita janda tanpa anak itu?

"Sudah baik aku mau membantumu, dasar Mr. Gynophobia!" -Aluna Sagita.

"Onty tantik! Calangeee!!" ~Arega Geofrey Sagara.

"Jangan mendekati ku! Aku Alergi berada di dekat kalian para wanita!" ~Arvian ken Sagara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di suapin suami

Aluna terbangun di pagi hari, matanya langsung membulat sempurna saat melihat matahari yang sudah menunjukkan cahayanya. Bergegas, wanita itu beranjak duduk dan mengusap wajah nya dengan kasar. Tatapannya beralih ke samping, dimana Arvian tertidur malam tadi. Ternyata, suaminya itu sudah terbangun entah sejak kapan.

"Astaga, jam berapa ini." Gumam Aluna dan segera meraih ponselnya yang berada di nakas.

"Jam sembilan?!" Pekik Aluna dengan tatapan tak percaya.

Cklek!

"Sudah bangun?"

Terlihat, Arvian kembali ke kamarnya dengan membawa nampan di tangannya. Pria itu menatap Aluna yang terkejut melihat kedatangannya. Dengan santainya, Arvian duduk di tepi ranjang sembari menaruh nampan yang ia bawa ke atas kasur. Aluna bisa melihat isi nampan itu tak jauh dari sarapan paginya.

"Aku bawakan kamu sarapan." Ujar Arvian dengan penuh perhatian.

"Kamu enggak berangkat ke kantor?" Tanya Aluna dengan tatapan heran.

Arvian menggeleng, dia meraih secangkir teh hangat dan memberikannya pada Aluna. Istrinya itu pun mengambilnya, dan mencoba teh tersebut dengan menyesapnya perlahan. Rasa hangat dari teh itu lumayan menghangatkan perutnya di pagi ini.

"Aku bekerja dari rumah, untuk menjagamu seharian ini." Ujar Arvian dengan santai.

"Lalu, pekerjaanmu bagaimana?!" Seru Aluna dengan tatapan terkejut.

Arvian menaikkan bahunya acuh, baginya dia bisa menyelesaikan pekerjaannya dari rumah. Dia juga hanya tidak masuk sehari, dan juga dia kan bos nya. Jadi, tak masalah menurut nya. Berbeda dengan Aluna, dia benar-benar tak menyangka jika Arvian memilih bekerja di rumah hanya untuk menjaga dirinya yang sedang datang bulan

"Arvian, aku hanya nyeri datang bulan saja. Bukan kritis, kenapa harus meliburkan diri?!" Omel Aluna.

Arvian tak menyahut, dia justru menyodorkan sesendok nasi berisikan lauk di hadapan bibir wanita itu. Entah karena perasaan lapar atau karena tatapan Arvian, membuat Aluna pun membuka mulutnya secara tak sadar. Melihat itu, Arvian tersenyum tipis. Walau wajah Aluna menunjukkan kekesalan, tetapi di matanya justru terlihat lucu dengan pipi menggembung seperti itu.

"Lalu bagaimana? Aku sudah terlambat," ujar Arvian.

Aluna terdiam, "Benar juga." Batin ALuna.

"Buka mulutmu dan habiskan sarapan ini. Setelah itu, mandi. Mungkin, Arega akan pulang sebentar lagi." Ujar Arvian dan kembali menyuapi Aluna.

Tanpa penolakan, Aluna memakan sarapannya lewat suapan sang suami. Hati istri mana yang tidak terenyuh saat di ratukan oleh suaminya seperti ini? Jujur saja, Aluna mulai luluh dengan sikap Arvian. Pertama kalinya dia merasa begitu di ratukan dengan sosok pria asing dalam hidupnya. Saat menikah dengan Efendi dulu, jangankan di suapi makan. Aluna yang mengalami pendarahan pun tak di pedulikan oleh pria itu. Sebagai hadiah nya, Aluna mendapat sosok pria yang begitu meratukannya saat ini.

"Kenapa melamun?" Tanya Arvian menyadarkan Aluna dari lamunannya.

"Enggak, cuman heran aja." Ujar Aluna dengan senyuman tipis di bibirnya.

"Heran kenapa?" Tanya Arvian dengan bingung.

Aluna menghela nafas pelan, dia menunduk dan memainkan jari jemarinya. "Mas Efendi tak pernah memperlakukanku selembut ini. Bahkan, saat itu aku sedang hamil anaknya. Rasanya, sulit di percaya jika sekarang aku mendapatkan pria yang seribu kali jauh lebih baik darinya." Lirih Aluna.

Mendengar itu, Senyum Arvian mengembang sempurna. Seperti ada kupu-kupu yang terbang dia atas perutnya. Dia serasa di buat melayang dengan pujian yang istrinya katakan baru saja. "Ekhem! Tentu saja, aku lebih baik darinya. Punya istri cantik kok di sia-siakan." Ujar Arvian dengan pipi nya yang memerah.

Aluna terkekeh pelan, dia kembali membuka mulutnya dan Arvian pun kembali menyuapinya. Setelah makanannya habis, Arvian menyodorkan segelas air putih pada istrinya itu.

BRAK!!

Keduanya terperanjat kaget saat mendengar pintu yang di buka dengan kuat hingga menabrak tembok. Mata Arvian membulat sempurna saat melihat Arega yang entah mengapa sudah tiba di rumah. Raut wajah keponakannya itu terlihat kusut, pasti ada sesuatu yang terjadi di sekolah.

"Arega, sudah pulang sayang?" Tanya Aluna dengan senyum mengembang.

"EKHEEE CAYANGKUUUU!!" Arega berlari ke arah Aluna, dia merentangkan tangannya ingin di gendong oleh wanita itu.

Arvian jadi tersisihkan di buatnya, pria itu pun berdiri dan menatap dua orang berbeda usia yang saling berpelukan. "Baru aja tenang, si biang ribut udah balik lagi. Ck, kapan sadarnya si Nalen itu. Gak tahu apa, anaknya ng3r30g terus." Batin Arvian.

Tok!

Tok!

"Permisi Tuan!" Seorang maid tiba-tuba datang dengan raut wajah paniknya. Melihat itu, Arvian segera mendekat. Aluna juga pun sebenarnya penasaran, tetapi dia hanya bisa melihat suaminya menghampiri maid itu untuk bertanya.

"Ada apa?" Tanya Arvian dengan tatapan datarnya.

"Di depan, ada mertua Tuan Nalen." Ujar maid itu yang mana membuat raut wajah Arvian berubah dingin. Tangannya mengepal kuat, rahangnya terlihat mengeras. Aluna dapat menyimpulkan, jika pria itu sedang dalam keadaan marah.

Arvian berbalik, dia menatap ke arah Aluna yang sedang mengelus kepala Arega yang berada di pangkuannya. "Tunggu disini dan jangan biarkan Arega keluar. Mengerti?!" Peringat Arvian.

Aluna menganggukkan kepala patuh, dia membiarkan Arvian pergi setelah menutup pintu kamar. Dia tidak mengerti, apa permasalahan Arvian saat ini selain karena perebutan hak asuh Arega. Aluna mengerti, suaminya sedang berjuang mempertahankan Arega berada di keluarga Sagara. Tak hanya materi yang akan keluar, tapi mental juga pastinya akan di uji. Siapa orang yang akan nyaman terus di teror dengan masalah.

"Om Pian kemana Onty?" Tanya Arega dengan penasaran.

"Om lagi ada urusan, main sama Aunty aja yuk." Ajak Aluna.

"Ayo!" Arega beranjak berdiri, dia segera meraih remot ac yang ada di ranjang dan memegangnya bagaikan mic. Aluna sudah tahu apa yang bocah menggemaskan itu akan lakukan.

"Tadi ku dengal cuupil angkot ada cualana gini ... kau bilang padaku, baik-baik cayang. Abang pacti cepat pulaaangg!!"

"Kau janjikan aku sebongkar berlian, sesuap nasi pun jaraaangg!! Dulu kau janji bawa berlian untukku!" Seru Aluna yang turut heboh dengan seruan Arega.

Arega melompat di kasur hingga membuat pipi gembulnya bergerak naik turun. "CEHALI MAKAN CEKALI PUN TAK TENTU! KAU BILANG INI LAH! KAU BILANG ITU LAH! BOCAN DENGAN ALACANMUUU!!"

"Kau pikil hidup ini cuman makan batu, kau pikil anakmu nda butuh cucu. Cu ... cucu?" Tiba-tiba Arega terdiam. Dia menatap Aluna dengan ekspresi yang sulit di baca.

"Eh, kenapa?" Bingung Aluna.

Tiba-tiba Arega beranjak turun dari ranjang, dia menatap Aluna dengan tatapan yang khawatir. "Belum minum cucu aku pagi ini, jatahna nanti gocooongg!!" Pekik Arega dan segera berlari menuju pintu.

Melihat itu, Aluna panik. Dia segera turun dari ranjang sembari memegangi perutnya yang masih terasa keram. Bergegas, wanita itu mengejar Arega yang sudah berlari keluar kamar lebih. Aluna tentu tidka lupa dengan pesan Arvian, maka dari itu dia buru-buru mengejar Arega agar tak menganggu sang om.

"AREGA!" Panggil Aluna.

Arega tak menoleh, dia justru semakin mempercepat larinya menuju dapur. Sampai akhirnya, langkahnya terhenti saat melihat dua orang pria yang sedang saling adu ego mereka. Perlahan, Arega melangkah mendekat, dia melihat om nya sedang memegang kerah pakaian seorang pria paruh baya.

"Kamu tidak berhak bertemu dengan Arega!" Sentak Arvian.

"Aku kakeknya! Aku berhak atasnya! Kau hanya beruntung di persidangan itu! Lihat saja, aku akan segera bertindak!"

"Kauu!!"

"AREGA!"

Arvian dan pria paruh baya itu menoleh, raut wajah mereka berubah seketika saat melihat bocah menggemaskan menatap mereka dengan tatapan bingung. Aluna, dia berhasil menggapai tangan Arega dan segera mengajaknya pergi. Melihat itu, pria paruh baya itu beralih menatap Arvian dengan menyunggingkan senyuman sinisnya. lalu, tanpa di duga. Pria paruh baya itu mendorong kuat Arvian hingga dia bebas dan langsung mengejar Arega.

"SENOO!! JANGAN LANCANG KAMUU!" Teriak Arvian dan bergegas mengejar pria bernama Seno.

1
Ratna Wati
sedih bacanya 😭😭😭😭😭
Mei Wulandari
kok isoo yooo...ak terkenyuttt thorr
sungguh ide ceritamu beda dr yg laen👍
Lea_Rouzza
mampiirr ahhh
Jumria Jumi
karyamu selalu bikin ngakak
Jumria Jumi
nyimak aja dulu
Ummiami
👍💪😊
Jamaliah
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
мєσωzα
seneng bacanya.. banyolannya arega bikin terhibur 🤣🤣🤣
мєσωzα
duh ada aja sih tingkahnya ni bocah ajaib 🤦🏻‍♀️🤣
мєσωzα
kasian hans sana istrinya, bisa-bisanya orang baik kaya mereka punya anak sebrengsek effendi
мєσωzα
SUKURIIIIINN.. suruh siapa gak mau dengerin bapakmu 🤣🤣🤣🤣
мєσωzα
ayo hamil lagi lun, lahirin saingannya arvian 🤣
Jamaliah
😂😂😂😂😂😂😂
Erna Riyanti
Biasa
Erna Riyanti
Buruk
мєσωzα
duh yg langsung jadi bapak pocecip 🤭
Robiyana Syamsulbahri
👍
мєσωzα
aku cengeng ternyata.. baca gini aja ku nangis masa 🥺😭
Ummiami
aku mampir thooor 😊
Jamaliah
tukang selingkuh emang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!