Haris seorang pemuda tampan dan pembisnis sukses, Haris sangat bosan dengan wanita-wanita yang mendekati dirinya karena harta membuat Haris memutuskan untuk menyamar demi mendapatkan pasangan yang tidak mendekati dirinya karena harta, berhasilkah Haris mendapatkan cinta sejati yang tulus mencinta Haris apa adanya tanpa mempermasalahkan hidup sederhana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16
Waktu berlalu dengan cepat, tidak terasa Haris sudah sebulan kerja di perkebunannya Karla dan hari ini Haris pertama kalinya merasakan gajian diberikan dari orang lain.
"Begini kali iya perasaan karyawan jika hari gajian tiba, perasaan bahagia dan lega hasil kerja sebulan diterima juga." batin Haris, Haris yang tidak pernah menyangka bakal merasakan terima hasil kerja kerasnya dari orang lain padahal selama ini Haris yang memberikan gaji untuk ratusan karyawan kantor yang kerja di perusahaannya.
Haris berdiri dan tersenyum saat Karla memberikan amplop coklat kecil, Karla masih memberikan gaji dengan uang tunai dari pada transfer karena sadar jarak ATM ke kampungnya cukup jauh membuat Karla tidak tega semua karyawannya harus jauh-jauh demi ambil uang hasil kerja selama sebulan.
"Semangat bekerja Pak Haris, sebulan anda kerja disini perkebunan semakin banyak dikenal orang Pak anda luar biasa." ucap Karla senang karena semakin banyak orang yang beli buah yang ditanamnya.
"Sama-sama Bu Karla, saya akan berusaha membuat orang-orang beli buah-buahan dari sini, kalo perlu seluruh kota pada beli buah disini Bu." ucap Haris senang mendapatkan pujian dari Karla, bagaimana tidak senang pujian Karla hari ini hasil kerja keras anak buahnya yang promosikan buah-buahan yang dijual Karla dan pembeli buah pun tidak tahu kalo Haris dibelakang promosi yang mereka terima.
"Amin Pak, iya sudah saya permisi kalo begitu Pak Haris." lanjut Karla berharap doa yang diucapkan Haris menjadi kenyataan.
Karla tentunya ingin sekali perkebunan yang dikelolanya semakin berkembang dan membuat kedua orang tuanya bangga melihat Karla berhasil memajukan perkebunan milik orang tuanya.
**
OKI terima bonus yang diberikan Dayat sekaligus gaji bulanan, OKI selalu senang menjalankan tugas tambahan dari atasannya karena selalu mendapatkan bonus.
"Awasi terus big bos kita, sekalian terus promosikan buah-buahan yang dijual sama Karla biar big bos mendapatkan pujian dari Karla." ucap Dayat yang ingin Oki tidak berhenti promosikan dagangannya Karla.
"Tenang saja bos, saya akan jalankan semuanya dengan baik, oh iya soal cowok waktu itu bos dia orang yang dijodohkan sama Karla cuman cewek itu tidak mau karena tahu cowok itu playboy dan suka minum bos, dia dikenal juragan sawit karena sawitnya selalu banyak yang terjual bos." laporan OKI yang berhasil mendapatkan info dari tetangga sekitar rumahnya Dirly dan Karla.
"Cewek jaim seperti Karla memang tidak pantas mendapatkan cowok gila seperti itu, bagus deh Karla tidak gila harta masih bisa berfikir logis dan yakin saya kalo Karla memang cocok sama Haris yang sama-sama orang baik dan tidak ada hal negatif yang Haris lakukan selama ini." lanjut Dayat merasa tidak salah pilih cewek incaran, Dayat salut sama Haris yang bisa jatuh cinta pada pandangan pertama sama cewek jaim seperti Karla.
Dayat tidak sabar mendengar kabar terbaru kalo Haris bisa jadian sama Karla, Dayat minta Oki ke perkebunan lagi karena harus melanjutkan awasi Haris dan juga promosikan dagangannya Karla atas nama Haris supaya bosnya mendapatkan pujian terus dari Karla.
**
Haris ajak Karla makan bakso didepan perkebunan, walaupun Haris tidak pernah makan bakso dipinggir jalan mau makan demi modus bisa makan bareng Karla.
"Hayo lah Bu mau iya saya teraktir, kan saya baru pertama kali gajian Bu mau iya." bujuk Haris supaya Karla luluh.
"Iya sudah mau Pak Haris, kebetulan saya mau makan mie ayam bakso Pak." ucap Karla malu karena terima ajakan Haris.
"Mari Bu." lanjut Haris senang karena ajakannya berhasil juga.
Ajakan kesekian kalinya baru pertama kalinya Karla mau makan bareng, Haris senyum senang jalan bareng Karla buat makan siang berdua didepan perkebunan.
Karla mau naik motor nya Haris dari pada naik mobil, karena tidak mau dianggap sombong karena nolak naik motor bareng karyawannya.
