NovelToon NovelToon
KESEMPATAN KEDUA

KESEMPATAN KEDUA

Status: tamat
Genre:TimeTravel / Tamat / Cintapertama / Perjodohan / Balas Dendam / Time Travel / Selingkuh / Mengubah Takdir / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:11.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Maya Melinda Damayanty

Kaina Syarifah Agatha. Gadis cantik yang cerdas. Mengetahui dirinya dijodohkan dengan pria pujaannya. Sam.

Samhadi Duardja Pratama. Pria yang diidolai Kai, begitu nama panggilan gadis itu. Sejak ia masih berusia sepuluh tahun.
Sayang. Begitu menikah. Berkali-kali gadis itu mendapat penghinaan dari Sam. Tapi, tak membuat gadis itu gentar mengejar cintanya.

Sam mengaku telah menikahi Trisya secara sirri. Walau gadis itu tak percaya sama sekali. Karena Trisya adalah model papan atas. Tidak mungkin memiliki affair dengan laki-laki yang telah beristri.

Kai menangis sejadi-jadinya. Hingga ia terkejut dan mendapati kenyataan, bahwa ia mendapat kesempatan kedua.

Gadis itu kembali pada masa ia baru mengenal Sam selama dua minggu, sebagai pria yang dijodohkan dengannya.
Untuk tidak lagi mengalami hal yang menyakiti dirinya. Gadis itu mulai berubah.

Bagaimana kisahnya? Apakah Kai mampu merubah takdirnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya Melinda Damayanty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEMARAHAN HUSAIN AGATHA

Kaina juga sudah diobati memarnya. Umar menangis melihat tangan anak gadisnya yang membengkak karena pukulan yang ia dapatkan dari penjahat itu. Beruntung, hanya lengan hingga bahu kanannya yang terkena pukulan benda tumpul. Karena dengan tangan itu ia menangkis setiap serangan.

Husain yang mendengar keturunannya diserang langsung murka. Kemarahannya hingga membuat takut satu kota. Pria paru baya itu menyuruh pengawalnya mengangkut semua preman yang ada. Siapapun yang terlibat dalam penyerangan cucunya akan dia basmi.

Hal itu membuat menteri pertahanan dan kepala kepolisian jadi kalang kabut akibat tindakan brutalisme pria terkaya nomor satu itu. Hingga membuat Febri sang istri harus turun tangan menenangkan suaminya.

"Pak, jangan buat keributan. Kasihan yang tidak bersalah," tenang Febri.

Husain akhirnya menarik semua bodyguardnya. Keamanan kembali kondusif. Walau masih banyak ketakutan di sana sini.

Umar tak bisa melakukan apa-apa. Sebenarnya ia juga akan melakukan hal sama seperti ayahnya. Tetapi ia masih waras dan memiliki rasa iba pada yang tidak terlibat.

"Berapa lama lagi dia magang?" tanya Husain.

"Satu bulan lagi," jawab istrinya..

Pria itu hanya menghela napas panjang. Lagi-lagi pria itu menyesal baru mengakui keberadaan cucunya. Andai ia langsung mengambil Kai ketika lahir dan di bawah asuhannya. Mungkin cucu satu-satunya itu tidak akan mendapat musibah saat ini.

"Aku mestinya melimpahkan kasih sayang. Gadis itu seharusnya bermain dan bersenang-senang di usia mudanya sekarang," sesal Husain.

Febri juga sangat sedih, sebagai nenek mestinya ia lebih sayang cucu dari anak sendiri. Tetapi, ia mengabaikan gadis itu. Makanya, Kai masih seperti anak balita ketika berhadapan dengan mainan.

Umar membawa pulang Kai, setelah menjenguk Sam. Pria itu masih dalam perawatan hingga dua hari ke depan. Umar membawa anak gadisnya ke dalam pelukan. Kai merasa disayang. Gadis itu menenggelamkan dirinya dalam pelukan ayahnya.

"Kai, Sam meliburkanmu besok selama ia masih dirawat. Karena kamu hanya pegawai magang, maka tidak ada kewajiban mu untuk mengurus perusahaan. Kau hanya akan mendapat laporan dari Arsy saja," jelas Umar sambil mengelus rambut panjang putrinya.

"Iya, Yah," sahut Kai.

"Yah," panggil Kai.

"Iya, Nak," sahut Umar.

"Lapar," ujar Kai diiringi bunyi perutnya yang keroncongan.

Umar terkekeh. Ia menyuruh Sapto untuk membawanya ke sebuah restauran seafood. Gadis itu langsung heran dari mana ayahnya mengetahui jika ia menyukai makanan laut.

"Kenapa?" tanya Umar.

"Dari mana Ayah tau aku suka seafood?" tanya Kai bingung.

"Aku juga penyuka seafood terutama kerang dan lobster," jawab Umar. "Kau putriku tentu selera mu tak jauh beda denganku."

Mobil Maserati itu memasuki halaman sebuah restauran mewah yang berada di pinggir danau buatan. Mereka membudidayakan lobster air tawar sendiri. Umar menggandeng tangan putrinya. Banyak paparazi yang memfoto kemesraan ayah dan anak itu.

Sebuah caption bertulis "Like father like daughter" dikomentari banyak netizen. Arin yang memandang datar foto tersebut. Entah mengapa hatinya sakit melihat Umar begitu menyayangi putrinya.

"Asal bukan Inces aja!" tulisnya di kolom komentarnya.

Tentu saja apa yang ia tulis menjadi sorotan publik. Netizen mencecarnya.

"Itu putrinya sendiri loh? Kok bisa ngatain kek gitu ya?" komentar salah satu netizen.

"Eh, Bu sadar, itu anak Ibu. Jangan doain yang nggak bener!"

Dan masih banyak lagi. Komentarnya itu membuat Husain kembali marah. Ia menyuruh orang menjemput paksa di mana pun wanita itu berada.

Arin yang terlanjur menulis asal, kini hanya bisa pasrah ketika delapan orang menyeretnya paksa dari rumah ibu sambungnya. Sonya bahkan tak bisa membantu putrinya itu.

Kini ia di bawa ke sebuah ruangan dengan lampu temaram. Wanita itu gemetaran dan ketakutan setengah mati. Jejak digital tak mampu ia hilangkan walau komentar di sana sudah ia hapus.

"Apa yang kau pikirkan Arin!" bentak Husain.

"Aku ... aku ... mengatakan apa yang kupikirkan," jawabnya begitu berani.

"Apa kau sudah gila mengatai keturunan dan suamimu Inces?" tanya Husain berang.

Pria itu tak habis pikir dengan pola pikir wanita yang kini duduk di kursi dengan tubuh gemetaran. Sungguh, kini Arin mengumpat kesal kelancangannya menulis hal buruk dan baru saja ia berani berkata seenaknya,

'Aku akan mati Sebentar lagi ... aku akan mati!' gumamnya ketakutan dalam hati.

"Aku tak membunuhmu sekarang," sahut Husain seakan mengetahui pikiran Arin.

Wanita itu menelan saliva kasar. Keringat dingin mengucur dari dahinya. Ia yakin hidupnya akan lebih sulit dari sekarang.

Kelancangannya menulis dan keberaniannya berbicara sembarangan pada orang paling berkuasa di kota ini. Arin ingin menyesal, tapi ia rasa percuma.

"Lepaskan dia. Take down semua akunnya. Hentikan dia dari pekerjaan sosialnya sekarang dan selamanya!" titah Husain dengan pandangan datar.

"Baik Tuan!'

Arin dikembalikan ke rumah Sonya. Wanita baik itu langsung menggiring putrinya ke dalam rumah. Tubuh Arin masih gemetaran.

"Nak, kau tak apa. Apa ada yang terluka?" tanya Sonya cemas.

Ia memindai seluruh tubuh Arin. Tidak ada bekas luka atau pun lecet walau secuil. Ia pun baru bernapas lega. Sonya memeluk putri sambungnya itu dengan kasih sayang.

"Syukurlah kau tidak terluka, Nak," ujarnya penuh kelegaan.

Sedang di tempat lain. Trisya mengumpat habis-habisan kebodohan ibunya. Kini ia berteriak histeris, karena akan semakin sulit untuk menjalankan semua rencananya.

"Dasar Ibu bodoh! Dungu!" makinya kasar.

"Apa kau tidak berpikir dulu sebelum melakukan sesuatu Ibu!" pekiknya lagi kesal.

Manager Chris tadi menghubunginya. Pria itu mengatakan ada beberapa pembatalan kontrak kerja dari berbagi merk yang mestinya beberapa minggu ke depan menjadi pekerjaannya.

"Mereka sudah membayar pinalti tiga kali lipat sesuai dengan kesepakatan," jelas Chris perihal pembayaran pinalti untuknya.

"Lalu aku menganggur selama itu?' tanyanya gusar.

"Tidak, aku sudah mencari penggantinya. Kau harus on the way besok ke mall cabang dan melakukan pemotretan out dor. Juga beberapa pakaian designer lokal. Memang bayarannya tidak seberapa, tetapi itu bagus untuk menaikan pamormu," jawab Chris sekaligus menjelaskan keuntungannya.

"Kenapa bisa begitu?" tanya Trisya.

"Ada isu mengatakan jika ada beberapa designer ternama sedang menyamar dan mencari bibit-bibit baru. Kau harus menjaga tempramenmu besok. Jangan ada kesalahan sekecil apa pun. Apa pun kejadian yang berlangsung berlaku profesional dan sedikit peduli" jelasnya panjang lebar lagi.

"Maksudnya dengan sedikit peduli?" tanya Trisya lagi.

"Aku dengar designer internasional itu menyamar sebagai orang biasa dan sangat buruk penampilannya. Ia akan berlaku ceroboh. Sedikit membantunya berdiri atau mengatakan keprihatinan mu. Ia suka dengan model yang low profil!' jelas Chris lagi.

"Baik lah, aku mengerti," sahut Trisya dan menutup teleponnya.

Chris sangat kesal karena Trisya tidak menanyakan jam berapa ia harus bersiap. Pria itu lebih memilih mengirim pesan singkat.

"Pasang alarm mu pukul 04.30. ASAP!"

Trisya melihat pesan singkat itu. Gadis itu pun langsung memasang jam weker di ponselnya. Ia sedikit takut jika Chris memarahinya.

"Kemana Rob? Ah, ya sekarang mungkin ia tengah menggoda model-model seksi lainnya yang sedang ia foto," gumamnya kesal.

bersambung.

nah ... tuh ada kesempatan untuk lebih baik. Mudah-mudahan Trisya menggunakannya

next?

1
💮me!_jun🌸
Kecewa
💮me!_jun🌸
Buruk
Rosanti
Luar biasa
Dwi Susilowati
menarik, bikin penasaran /Drool//Drool//Drool/
Dwi Susilowati
Buruk
Nabila Al Adibah
Luar biasa
Huri Jr
wes pecat wae pak,
Nursanti Ani
buat ap d kasih kesempatan kedua,,tp masih bego,planga plongo/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Amia
ah bodah si kai,,, kenapa harus sama sam,,,ini yg nulis gimana sih ,,,kecewa baca ni novel. ,,,,,
Nurhayati
si arin g ada taubat na y masa ank sendiri dbgtu😩😩😩kl w jd ank na masa bodo ma si arin biar cepet mati aza sxan
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
terima kasih telah membuat semua merasakan bahagia
Nurhayati
siapa loe enk aza udh ngeklaim kai🤦🤦🤦
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
betul itu lebih baik dimadu daripada diracun
Nurhayati
waaah SuE bgT tuch paRa pembanTu🤦🤦
Hardiana Rahim
mmgnya wanita dinilai dr kemampuannya mmbagkitkan hasrat pria gt???
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
sudah kena kangker stadium 4, mata sudah buta tidak juga insaf arin.......arin
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
aamiin
Sri Lestari
ini manusia gak waras...sakit jiwa
Nurharni Nurharni
kok ada ya ibu kandung seperti itu
Nurharni Nurharni
baru tau kamu sam selama ini kemana aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!