Setitik Rindu

Brugh....

Teya meninju wajah Keenan, dengan aura tajam nya.

"Lo gausah ikut campur ucap keenan.

"Bunga sahabat gue, kalau Lo berani nyakitin dia maka gue yang akan balas perbuatan Lo itu bajingan pekik gadis itu dengan nada tajam nya.

"Udah teya aku gpp ,mungkin kak Ken tadi hanya bercanda pekik gadis itu dengan nada lembut.

"Huftt ayok kita pergi ucap Alicia.

hari ini teya dan juga bunga pulang bersama karena supir nya mogok.

"Bung ucap teya yang sedang menyetir mobil mewah nya.

"Lo ga cape ngejar tuh kodok ucap teya

"Ya cape sih, cuman gue mau menghabiskan cinta gue sama dia , kalau benar benar capek nanti paling gue menjauh dari hidup nya ucap bunga.

"bokap sama nyokap Lo udah pulang tanya teya"

Mereka sudah sampai di kediaman mansion Sunandar.

"Gue juga ga tau udah sekian tahun mereka baru pulang kali ucap bunga yang acuh.

"Kalau bokap nyokap Lo nyakitin fisik Lo kabarin gue ya ucap teya.

Dia sudah mengetahui kehidupan bunga yang begitu pahit, dibalik senyum manis nya tersimpan banyak luka dari orang terdekat nya.

"siapp bos teya ucap bunga terseyum manis.

setelah masuk kedalam mansion mewah itu kemudian teya melakukan mobil nya ke apartemen nya.

"gue harap hidup Lo berubah bunga, gue ga mau Lo disakitin oleh orang orang jahat seperti mereka ucap nya dalam hati.

Cklekk..

"Dari mana saja kamu bunga teriak papi nya Surya.

"pulang sekolah pi" ucap nya dengan tertunduk.

"Dasar anak ga tau diri, bukan nya pulang malah keluyuran ga jelas kamu kan" ucap mami nya Leli.

"Ga mih , aku beneran baru pulang sekolah ucap bunga dengan meyakinkan orang tua nya.

"Kamu itu sekolah yang bener buat malu keluarga Sunandar saja ,apalagi kamu bodoh ga bisa membuat keluarga bangga ucap ketus sang mami.

"Maaf Mih, Pih ucap bunga lalu dia menuju ke kamar nya.

"Ga punya sopan santun kamu ha bentak sang papi.

"Aku memang ga punya sopan santun pih ,bahkan dari kecil saja aku tak pernah diajarin sopan santun kan "ucap buang dengan nada malas nya.

Setiap orang tua nya pulang dari luar negri selalu membuat keributan walaupun bunga tak tau salah nya dimana.

Plak...... Anak tak tau diuntung kamu, sudah dibesarkan dengan uang saya kamu malah seenaknya sama saya bentak nya dengan nada tajam.

sedangkan bunga hanya menatap kosong orang tua nya, mengapa orang tau nya membenci nya, padahal dia terlahir dari rahim yang sama seperti Kakak nya.

"Kenapa papi dan mami membenci ku tanya nya dengan nada senduh

"Karena kau bodoh dan hanya beban di keluarga saya ucap mami nya dengan ketus.

"Deg

Begitu perih nya hati bunga, mendengar ucapan orang tua yang melahirkan nya.

"Apa mami dan papi tak menyayangi ku tanya nya dengan nada berkaca kaca.

"Kau pasti sudah tau jawabannya kan ucap kakak nya yang ikut menimbrung.

"Aku malu punya adik bodoh seperti mu, menyusahkan keluarga Sunandar saja, dan jadi beban keluarga.

"Deg

Nyeri dan begitu teriris hatinya saat ini mendengar lontaran lontaran kebencian dari kedua orang tua nya dan juga kakak kandung nya.

Bunga tersenyum tipis mendengar ucapan sang kakak, lalu dia segera berlari ke kamar nya itu.

sedangkan Bi sari yang mendengar ucapan tuan dan nyonya nya itu begitu sakit.

"ya Allah non bunga ,kasihan banget kamu nduk maaf kan bibi yang tak bisa membantu mu ucap nya dengan mengusap air mata nya.

Cklek...

Brakk...

Dia mengunci pintu kamar nya dan menumpahkan tangisan yang begitu memilukan hati nya.

"hiksssss, sakit ya tuhan ,hikssss kenapa Mereka tak menyayangi ku, hikssss aku tak bodoh hikssss , aku ingin di peluk mami dan papi hiksss tapi mereka tak menganggap ku ada hiksss "

keceriaan dan senyum yang di tampilkan nya di sekolah hanya sebuah luka yang tersembunyi, luka yang begitu dalam.

Bahkan dengan orang yang dia cintai menorehkan luka yang begitu memilukan di hatinya.