Amira elsafha adalah mahasiswi sekaligus karyawan di sebuah perusahaan swasta di ibukota, memiliki teman yang bernama Sasa si pecinta garis keras Timnas sepakbola bola Indonesia.Amira dibuat geleng kepala akibat ulah sahabatnya itu, karena menggilai semua pemain Timnas yang memiliki paras tampan rupawan.Berbeda dengan dirinya,ia sama sekali tidak tertarik dengan dunia temannya,entah mengapa karena ia memiliki alasan tersendiri.Suatu ketika saat Sasa mengajak Amira untuk menyaksikan pertandingan Timnas sepakbola Indonesia di stadion terbesar di negeri ini,saat ketika salah satu pemain Timnas memberikan notice kepada Amira dan temannya, yang disambut Sasa begitu bahagia.
Diego Vincent Hilgers pemain sepakbola berdarah Indonesia Belanda yang memiliki banyak prestasi di bidang olahraga sejuta fans yaitu sepak bola.Menjadi pemain profesional di sebuah club Eredivisie ,dan juga pemilik akun Instagram yang memiliki jutaan pengikut,namanya kian melambung setelah bergabung di Timnas Indones
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eunhyeayu90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 26
Beberapa hari kemudian,Di pagi hari yang cerah di rumah keluarga wijaya, Keadaan ruang makan sedikit ramai karena di selingi canda gurau dari pak Amar kepada kedua anaknya.Sebagai bahan ledekan jelas ditujukan kepada Andra yang diumur 28 tahun belum berani melangkah menikah.
"udah ah pa, jangan ledekin andra terus.." ujar Andra
"lah terus siapa yang papa ledekin..adik kamu?" ucap pak Amar
"boleh juga tuh..kasih paham Amira juga dong" balas Andra
"apa bang? Iya-iya..aku Amira bandel, ngelanggar norma hamil diluar nikah, sekali nikah sama mokondo cuma bertahan 4 hari...wwlleeee" ucap Amira
Semua yang berada di meja makan itu tertawa,kini tidak ada lagi perasaan berkecil hati di dalam diri Amira.Ia sudah berdamai dengan masa lalunya, tentu nya dengan bantuan peran keluarga yang selalu memberikan kekuatan padanya.
"ma..pa..Amira dapat panggilan interview kerja di jakarta lusa , bagaimana?" tanya Amira dengan hati-hati
Bu Heni dan pak Amar saling berpandangan, Sedangkan Andra sedang fokus menyelesaikan sarapan paginya.
"kamu sudah yakin Amira?" tanya Pak Amar
"Amira rasa pekerjaan ini sesuai dengan kemampuan Amira"
"kamu nggak ingin lanjut study S2 kamu nak?" tanya bu Heni
Amira melihat kearah kedua orang tuanya secara bergantian, "emangnya boleh?" tanya Amira
"tentu..papa akan siap bantu kamu" ujar Pak Amar
"Amira pikir-pikir dulu... Sebenarnya Amira ingin S2 di luar negeri,cari beasiswa dan kerja part time di sana, pasti sangat seru " ujar Amira
Bu heni tersenyum melihat anaknya yang kini sudah bersemangat kembali, untuk kali ini bu Heni tidak akan menghalanginya , beliau akan selalu mendukung Amira dan membebaskan amira mengejar cita-citanya.
"kejarlah mimpi mu nak...mama akan selalu berdoa untuk mu" ujar bu Heni
"tapi sebelum itu,Amira akan kerja dululah beberapa bulan untuk tabungan tinggal di luar negeri." ucap Amira
"besok mama ikut ke Jakarta ya .. mumpung mama gak ada kegiatan di sini" pinta bu Heni
"boleh juga ma...papa bagaimana,mama di bolehin kan?"
"tentu..itu lebih baik..Bang besok malam kita bebas mancing,gak ada yang ngomelin kita " canda pak Amar
"tentu pa..besok malam kita mancing sampai pagi" imbuh Andra
Canda gurau masih menemani keluarga mereka, sekarang semuanya kembali seperti semula.kebahagiaan yang sempat tertunda itu kini telah hadir.
Di jakarta
Setelah menempuh perjalanan dari Jogja ke Jakarta kini Amira dan bu Heni sudah berada di ibukota,Amira dan ibunya kini berdiri di sebuah apartemen mewah.Bu heni tampak heran karena Amira memilih tinggal ditempat yang elite seperti ini dibandingkan menginap di hotel bintang 3.
"ndukk...apa tidak mahal kita tinggal di sini beberapa hari.." tanya Bu heni yang meneliti keadaan apartemen yang megah itu
Amira hanya tersenyum simpul,ia kemudian menggandeng tangan ibunya dan meraih koper.
"mama jangan khawatir.. serahkan semuanya kepada Amira.."
"ndukk..jangan membuang tabungan kamu sia-sia hanya untuk tinggal ditempat mewah ini.ingat kamu harus berhemat katanya mau study ke luar negeri"
"udahlah..mama tenang saja.." jawab Amira
Di unit apartemen Amira
Amira membuka password apartemennya,dan terbukalah pintunya.Bu heni tampak takjub dan masuk kedalam apartemen itu.
"ndukk..ini terlalu mewah.." ucap Bu heni dengan takjub
Amira tersenyum dan membiarkan ibunya yang masih terkagum dengan desain interior dan perabotan yang berada di apartemen itu.Ia menuju ke dalam kamarnya yang masih dalam keadaan sama.Ia meletakkan beberapa barang kedalam lemari pakaiannya.
Bu heni berjalan menuju kamar amira dan melongo, "ini kamar mu? subhanallah nduk bagus ya?"
"mama tidur sama Amira aja ya di sini.."
"tadi mama lihat ada kamar disebelah kamar mu nduk...mama di situ saja"
Amira tampak berpikir, "yasudah..sini Amira bawakan tas mama .."
Amira kemudian membawa ibunya ke kamar sebelah yang menjadi kamar Diego .Amira membuka kamar itu, perasaannya sedikit tersentak karena kamar ini banyak memiliki kenangan manis dengan pesepakbola itu.
"kamarnya bagus,tapi ini lebih simpel.." ujar Bu Heni
"yasudah Amira tinggal ke dapur dulu ya ma..mama mandi dulu nanti kita makan malam bersama" ujar Amira yang kemudian pergi dari kamar Diego.
Bu heni menutup kamarnya dan segera menata bajunya ke dalam lemari, sedikit kaget karena ada beberapa lipatan pakain dan celana.tak ambil pusing beliau berpikir itu pemilik apartemen yang disewa anaknya.Beliau kemudian menuju ke kamar mandi yang menurutnya mewah.
"yang punya apartemen pasti orang kaya,bisa membeli apartemen semewah ini" gumam bu Heni
Beliau kemudian melihat ada alat mandi yang di dominasi peralatan mandi milik pria, kemudian beliau juga melihat gantungan baju bola di dekat bathtub.
"apakah ini baju pemilik apartemen?"
Bu heni membalikkan baju bola itu dan melihat namanya, 'hilgers'
"jadi pemilik apartemen ini juga mengidolakannya ,ah siapa yang tidak mengidolakan pesepakbola itu, semua orang menyanjung permainannya." gumam bu heni tanpa pikir panjang
Di dapur
Amira terheran karena dalam lemari es nya terdapat beberapa bahan makanan Frozen food, minuman berkaleng,susu juga buah anggur dan jeruk yang memang sudah terlihat mengkisut.Terlihat jelas jika buah itu terlalu lama disimpan di lemari pendingin.
"sepertinya terakhir kali aku meninggalkan apartemen ini 3 bulan yang lalu aku sudah membersihkan isi kulkasnya.tapi Kenapa banyak sekali bahan makanan di dalam..?" ucap Amira terheran
Tanpa ambil pusing Amira kemudian segera memasak nasi,dan mengambil Frozen food seperti nugget,juga siomay udang.Ia kemudian memasaknya.
Setelah beberapa menit, semua telah selesai Amira sedang mempersiapkan menu makan malamnya di meja makan.Ia tersenyum melihat masakan simpel yang dia buat seperti Nasi,nugget, siomay udang dan bihun goreng.
"Amira.."
Amira melihat ibunya datang dan sudah berganti pakaian dengan piyamanya.
"mama sudah mandi..sini ayo kita makan " panggil Amira
"Sebenarnya,ini apartemen milik siapa?" tanya Bu heni dengan raut wajah yang Sulit dijelaskan.
Bu Heni mendekat kepada putrinya dan memberikan sebuah map berwarna hitam glossy.
Amira kaget dengan map itu, matanya mendelik dan terlihat gelisah.
"ini ... Apartemen mu?kamu mendapatkan ini dari Pesepakbola itu?" tanya Bu Heni
Amira tertunduk,ia lupa jika meletakkan surat kepemilikan hak milik unit Apartemen yang ditinggali ini di laci nakas kamar Diego.
"Amira...jawab Mama, apakah ini imbalan dari Hilgers untuk mengganti kewajibannya tentang kehamilanmu?" tuduh bu Heni
"tidak ma... bukan begitu" bantah Amira
"lalu apa Amira?ini jelas, unit ini harganya pasti miliyaran, tidak mungkin dia memberikan ini dengan cuma-cuma "
"apartemen ini dibeli sebelum aku hamil,dia tidak tega aku tinggal di apartemen yang dipersiapkan perusahaan karena terlalu kecil untuk ku..dia hanya ingin aku tinggal dengan nyaman di kota ini, karena kami akan melakukan LDR.Dia hanya khawatir tentang kehidupan ku di sini...bukan seperti prasangka Mama," jelas Amira
"sebegitu cintakah dirimu dengan nya nak sampai kamu membelanya seperti ini?" ucap bu Heni dengan lirih
Amira mendekati ibunya untuk menenangkannya,
"ma..aku tidak tahu mama nantinya percaya atau tidak dengan apa yang aku katakan.Tapi aku akan berbicara jujur.Aku dan Diego sudah membicarakan kehamilan ku,tapi dia ingin aku menunggunya untuk 2 tahun kedepan hingga pertandingan piala dunia selesai dan kompetisi Europa league selesai.Tapi aku tidak mau karena aku tidak bisa hamil tanpa suami,aku memilih untuk mengakhiri hubungan ku dengan dia secara sepihak,aku memblokir semua kontak maupun sosial medianya yang terhubung dengan ku tanpa menunggu jawaban dari nya...aku merasa dia terlalu meremehkan tentang kehamilan ku, sedangkan aku di sini tinggal di lingkungan yang kental dengan adat ketimuran.. Jadi itu sebabnya,aku masih menghormati dia sebagai seseorang yang pernah ada di dalam hatiku.Dia baik,tapi dia kental dengan kehidupan di Eropa.Aku hanya bisa apa?" jelas Amira dengan lirih
"maafkan mama yang telah menuduhmu seperti ini...mama kira kamu menerima apartemen ini sebagai imbal balik kehamilan mu..."
"tidak apa-apa ma...lagi pula Amira juga tidak membawa pulang berkas dokumen kepemilikan apartemen ini... Amira sengaja meninggalkan di sini,jika sewaktu-waktu Diego ingin mengambilnya ya itu hak Dia.mama pasti menemukan itu di laci nakas kan?" tanya Amira
Bu Heni menggeleng kepalanya,yang membuat amira terheran, seingatnya ia meletakkan itu di laci nakas kamar Diego.
"lalu?"
"mama ke kamar mu untuk mencari handuk mandi yang kita bawa dari Jogja,mama membuka satu persatu lemari pakaian mu dan menemukan ini,tepatnya lemari pakaian mu sebelah kanan.." ujar bu Heni
Amira mengerutkan keningnya, bagaimana bisa dokumen ini berpindah tempat, tidak mungkin dokumen ini berjalan sendiri menuju ke kamarnya.lalu perasaannya menjanggal saat ada banyaknya makanan yang ada di kulkasnya, seingatnya ia telah mengosongkan semua isinya hingga kembali seperti baru.
Apakah Diego pernah kembali ke apartemen ini? setelah aku pergi dari sini? Batin Amira
.
.
Halo gengs.. bagaimana kabar kalian? masih stay kan? 😉
Instagram eunhyeayu90