Larisa gadis yang sederhana,diam-diam mencintai sahabatnya sendiri,Larisa bersahabat dengan 2 lelaki sejak mereka duduk di bangku SMP.Keluarga mereka sudah saling mengenal baik satu sama lain,kedua sahabat larisa berasal dari keluarga yang cukup kaya dan juga terpandang.Sementara Larisa hanya anak dari seorang karyawan yang bekerja di perusahaan salah satu sahabatnya.
Sampai akhirnya ada satu peristiwa yang membuat Larisa menjadi pengantin dari sahabat yang ia cintai,diam-diam.
Larisa pikir,ia akan bahagia,karena menikah dengan orang yang ia cintai,tapi ternyata tidak..
penasaran dengan kisah Larisa???
Baca selengkapnya di novel ini yaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Sesampainya di apartemen Bella,Davin langsung memencet tombol pin pintu apartemen milik Bella.
Pintu pun langsung terbuka,ia langsung masuk ke dalam,dan menutup kembali pintunya.
Sementara Bella sudah menunggu Davin,Bella duduk manis berpangku kaki di sofa ruang tamu miliknya,Bella juga memakai baju tipis yang menggoda,selain baju nya sangat pas di tubuh Bella,baju tersebut juga memiliki belahan dada yang lebar,sehingga membuat bukit kembar milik Bella menonjol sempurna.
Meskipun begitu,Davin sama sekali tidak tergoda dengan penampilan Bella saat ini,ia tetap pada pendiriannya,tidak ingin melakukan seks diluar pernikahan.
Davin berjalan mendekat ke arah Bella,sambil melepaskan jas yang ia kenakan,setelah itu ia langsung menutupi tubuh bagian depan Bella dengan jas miliknya.Dan mendudukkan dirinya di samping Bella.
"Kenapa pakai,pakaian seperti itu sayang?"Tanya Davin.
"Kamu dari mana aja sih?,aku pagi tadi kesini,tapi kamu gak ada."Davin menggenggam tangan Bella.
Bella langsung melepaskan kasar,jas yang menutup bagian depan tubuhnya,setelah itu Bella juga menahan tubuh Davin dengan menyandarkannya ke sandaran sofa.
Bella membelai lembut dada bidang milik Davin.
"Kamu kenapa sih,selalu menghindar dari aku Vin?".
"Apa kamu gak tertarik sama aku?,apa aku kurang menggoda buat kamu?".
"Kita sama-sama udah dewasa sayang,,,hal seperti ini bukan lagi hal yang tabu untuk kita."Ucap Bella.
Bella berusaha mencium bibir Davin,tapi Davin berhasil mengelak dan membuat Bella kembali duduk dengan posisi yang benar.
"Bellaaa...definisi seorang pria yang baik dan mencintai dengan tulus sama kamu itu,seperti apa?"Tanya Davin.
"Laki-laki yang menikmati tubuh kamu,bahkan saat kalian berdua belum berada dalam ikatan yang sah,yang seperti itu?!".
"Lelaki yang merusak,dan merenggut kesucian kamu,sebelum waktu yang seharusnya.Itu definisi laki-laki yang baik dan tulus,menurut kamu?!"Tanya Davin.
Bella memutar bola mata nya,ia jengah,karena Davin selalu saja mengulang ucapan tersebut,jika Bella menggoda dan ingin disentuh oleh Davin.
"Aku bisa aja,dari dulu,bahkan di awal kita pacaran,aku nikmatin tubuh kamu,kita bercinta sebelum ada ikatan sah,aku bisa Bell".
"Tapi aku gak mau ngelakuin hal itu,aku gak mau ngerusak kamu Bella".
"Kalo kamu ingin sekali disentuh,kamu begitu merindukan sentuhan,berapa kali aku ngajakin kamu nikah,tapi kamu selalu beralasan karier kamu,dan lain-lain".
"Sekarang gimana?,aku sekarang udah resmi menyandang status sebagai suami orang Bell,dan semua ini gara-gara kamu."Davin mulai berbicara dengan intonasi yang tinggi.
"Kenapa jadi nyalahin aku???,semua ini juga karena kamu Davin!".
"Kamu gak bisa ambil keputusan sendiri,kamu juga mau aja dinikahin sama Larisa,sahabat kamu itu,lagian kenapa si Larisa juga mau-mau aja jadi pengantin pengganti buat kamu".
"Kalo pun harus ada orang yang disalahin disini,orang itu harusnya Larisa,bukan aku!!!"Bella membalas ucapan Davin dengan intonasi yang juga tinggi.
"Dia perusak hubungan orang,dia juga udah ambil kamu dari aku."Ucap Bella lagi.
"Jangan-jangan dari dulu dia udah naruh hati sama kamu,tapi kamu gak sadar,dan kemarin adalah kesempatan emas untuk dia bisa milikin kamu".
"Dia perusak hubungan orang,dia juga yang udah ngerebut kamu dari aku,gak jauh beda sama pelakor."Ucap Bella lagi.
"Stooop Bella!"Davin menyela Bella saat dirinya akan berbicara lagi.
"Kamu gak berhak menilai Larisa seperti itu,dia bukan pelakor,pelakor itu hanya di tunjukan untuk seseorang yang merebut suami milik orang".
"Dan aku belum berstatus sebagai suami kamu!".
"Aku justru berterimakasih sama dia,karena pengorbanan dia,keluarga aku gak akan menanggung malu karena ulah kamu!".
"Aku rasa selama ini aku udah jadi lelaki yang sangat bodoh karena mencintai kamu Bella,dan sepertinya kamu juga tidak benar-benar cinta sama aku!"Ucap Davin,setelah itu ia berdiri dari duduknya dan melangkah menuju pintu apartemen Bella.
"Vin...tunggu aku,dengerin penjelasan aku dulu,tunggu aku Davin..."Bella berusaha menghentikan Langkah Davin,Bella memegang tangan Davin.
"Aku mohon Vin,,,tolong dengerin penjelasan aku."Ucap Bella,sementara Davin sudah berada di depan pintu dan akan membuka pintu tersebut.
Bella langsung bersimpuh dan memeluk erat kedua kaki Davin,kemudian Bella menangis.
Davin yang tidak tega pun akhirnya tidak jadi pergi dari apartemen Bella,Davin menutup kembali pintunya,berbalik badan dan memegang pundak Bella dengan kedua tangannya,membantu Bella berdiri.
Keduanya saling bertatapan,Davin mengusap lembut air mata Bella.Davin menggenggam kedua tangan Bella,sementara Bella masih terus terisak.
"Jangan nangis Bell,,,aku gak bisa liat wanita menangis."Davin menghapus air mata Bella.
"Tolong jangan pergi Vin,aku butuh kamu,hidup aku rasanya sepi banget Vin,aku kesepian,sejak papi dan juga mami aku berpisah,aku jadi merasa sendiri".
"Mami gak mau bertahan sama papi demi aku,padahal aku udah mohon-mohon,aku benci sama mami aku Vin".
"Dan papi,papi cuma sibuk sama bisnisnya dan juga istri baru nya,aku kesepian Vin,gak ada seseorang yang memberikan aku pelukan,dan juga menenangkan aku."Ucap Bella terisak.
Davin mengangkat perlahan wajah Bella,memandangi wajah Bella dengan lembut,ia kembali menghapus air mata dari kedua mata Bella.
"Aku minta maaf Vin,aku gak tau keluarga kamu punya pengaruh yang besar,aku cuma mikir kita sama-sama dari keluarga kaya".
"Aku cuma gak mau,karier yang aku bangun dengan susah payah jadi hancur Vin,sejak aku berkarier sebagai model dan juga aktris,aku gak terlalu lagi merasakan kesepian Vin."Ucap Bella sambil berpandangan dengan Davin.
"Maafin aku Bell,,,mungkin ini semua memang salah aku,aku pacar yang buruk,karena aku sama sekali gak tau,soal kesedihan kamu."Ucap Davin.
"Aku masih sayang dan juga cinta sama kamu Bell,gak mudah buat aku,menghilangkan perasaan ini".
"Tapi aku juga bingung,karena sekarang aku bukan lagi pria single,aku sudah menjadi suami orang."Ucap Davin lagi.
"Kalo kamu masih sayang dan juga cinta sama aku,kamu bisa ceraikan Larisa."Jawab Bella.
"Gak mungkin Bell,kami baru saja menikah,bunda juga pasti akan marah besar,aku juga kasian sama Larisa,gimana sama reputasinya dia sebagai dokter."Jawab Davin lagi.
"Kalo gitu kamu bersikap dan buat dia,gak tahan sama sikap kamu,sampe akhirnya dia nyerah dan memilih berpisah sama kamu."Bella memberikan ide terhadap Davin.
"Tapi-....".
"Tapi kenapa?,kamu bilang kamu masih sayang dan juga cinta sama aku,kalo gitu kamu harus perjuangin aku."Ucap Bella lagi.
Davin terdiam,seperti orang yang sedang berfikir.
Saat Davin terdiam,Bella langsung mencium bibir Davin,Bella melingkarkan kedua tangannya di leher Davin dengan kuat,sehingga membuat Davin sulit untuk melepaskan Bella.
Lambat laun akhirnya Davin pun perlahan-lahan membalas ciuman Bella,Davin terbuai.
Saat menyadari Davin sudah terbuai,Bella langsung melonggarkan tangannya yang melingkar di leher Davin.
Perlahan-lahan,tangan Bella mulai turun membelai dada bidang Davin.
Davin tersadar saat Bella mulai membuka resleting celananya.
"Berhenti Bella!!!...kita gak boleh melakukan hal ini,aku ketemu kamu seperti ini aja itu udah salah,karena aku sekarang sudah menjadi suami dari Larisa".
"Aku mau kita melakukan hal itu,saat aku dan kamu sudah menjadi sepasang suami dan istri yang sah."Ucap Davin.
"Okey...kalo kamu memang masih sayang dan cinta sama aku,kamu harus buktiin,aku butuh bukti,bukan sekedar ucapan dari mulut kamu."Jawab Bella.
Davin hanya terdiam,tiba-tiba saja setengah hati nya merasa ragu,ia tidak ingin menyakiti hati Larisa dan juga bunda nya.
Tapi ia juga mencintai Bella.
"Aku pulang dulu."Ucap Davin,berbalik badan dan hendak membuka pintu lagi.
"Aku tunggu bukti dari kamu."Balas Bella,kali ini ia membiarkan Davin keluar dari apartemen miliknya...
siap-siap sakit hati kau Vin...
menghadiri pernikahan mantan istri dengan sahabat sendiri....😅
tapi Larisa yang baik malah tersakiti terus...
apakah selamanya hanya akan diajak ajakin Bella...
CEO kok bdh sih.. ijazahnya dapat beli ya...
harusnya kali ini jangan gengsi vin... minta tolong sama ayah dan bunda. mereka lebih pinter dari pada kamu...