BRIDESMAID

"Cheers..."

Terdengar tawa bahagia dan kemenangan di dalam sebuah ruangan yang merupakan mini bar.

Lima wanita seksi sedang bersulang merayakan kemenangan mereka saat ini. Mereka adalah Laura dan asisten nya Cibitta beserta ketiga temannya Jenny, Dona dan Amanda.

Mereka berpesta dengan minum-minum dan musik keras yang terdengar memenuhi ruangan, setelah berhasil mempermalukan Alana. Tidak main-main Cibitta manajer Laura berhasil mengundang seluruh wartawan stasiun televisi hingga wartawan berita online yang memiliki jaringan terbesar di negara pizza tersebut.

Sudah di pastikan berita yang di siarkan secara langsung tadi di tonton jutaan mata. Mengingat berita itu menyangkut cinta segitiga antara Laura, Alana dan Luca yang semuanya merupakan publik figur terkenal.

"Aku yakin wanita itu sudah melihat beritanya. Dan saat ini sudah menangis di pojokan kamar mandi ucap Laura dengan suara lantang. Di sambut tawa temannya.

"Aku sangat puas melihat wanita sok suci itu sekarang habis. Tamat riwayat mu Alana Salvatore", teriak Jenny.

"Cibitta, mana makanan kita? Kenapa pelayan lama sekali memasak makanan yang ku minta", Teriak Laura tampak kesal. Wanita itu memakai dress mini berwarna putih ketat menyilangkan kakinya sambil menghisap rokok yang terselip diantara jemari tangannya.

Begitu juga teman-teman Laura, selain menyesap wine juga menghisap rokok.

"Sebentar...Lau itu pelayan mu mau kemana?", jawab Cibitta menunjuk dua orang pelayan hendak ke luar rumah.

"Panggil...!"

"Heii...kalian berdua, kemari!", teriak Cibitta memerintah pada dua pelayan yang bekerja di mansion artisnya itu.

Kedua pelayan bertukar pandang. Dan mendekati Laura dan teman-temannya.

"Mana makanan yang di perintahkan nona kalian, hah? Bawa kemari sekarang juga!", perintah Cibitta.

"Kami tidak berkewajiban lagi melayani nona Laura, kami hanya berkewajiban menuruti perintah tuan Luca ", jawab salah satu pelayan.

Laura yang mendengar jawaban salah satu pelayan itu langsung beranjak berdiri. "Dasar wanita rendahan tidak tahu diri", ketus Laura hendak melayangkan tamparan keras tangannya pada wajah pelayan yang melontarkan jawaban lancang padanya. Namun dengan sigap pelayan yang satunya menangkap tangan Laura.

"Kau...! Kalian berani melawanku?!"

"Lau, kau harus melihat ke depan sekarang! Lihatlah berita ini", teriak Cibitta memberikan handphone nya pada Laura. Seketika ketiga teman Laura terdiam dan mendekati Laura.

"Ada Luca di depan?", ucap Laura tersenyum bahagia. Wanita itu berlari keluar rumah di ikuti yang lainnya.

*

"Tidak ada hubungan ku dengan Alana Salvatore. Bahkan kami tidak saling mengenal. Yang ada aku mengagumi Alana karena prestasi nya. Apa yang di sampaikan Jenny salah besar", ucap salah seorang laki-laki yang duduk di samping sebelah kiri Luca.

Saat ini Luca dan Alana melakukan konferensi pers di depan mansion yang di tinggali Laura tepatnya tempat yang sama konferensi pers Laura beberapa jam yang lalu.

Alana sempat menolak ide Luca itu, namun setelah Luca menjelaskan barulah Alana bersedia melakukannya. Saat ini selain Luca dan Alana, ada juga Vitto kekasih Jenny teman Laura. Laki-laki yang di katakan Jenny di jerat oleh Alana.

Duduk bersama mereka ada juga pengacara Luca yang sangat di takuti orang-orang karena kehebatannya membela klien yang merasa dirugikan.

Luca menegaskan akan menuntut semua orang yang terlibat konferensi pers Laura beberapa waktu yang lalu dan menyebarkan berita bohong seperti memperlihatkan foto Alana bersama laki-laki yang di ambil saat syuting film mereka.

"Sayang kau sedang apa? K-kau konferensi pers juga?", tanya Laura saat sudah berada di luar rumah. Ia dan teman-temannya sangat terkejut melihat Luca bersama Alana duduk di kursi di hadapan wartawan yang semakin ramai datang ke mansion itu. Sementara semua pekerja mansion berdiri di sisi kiri.

"Kalian bubar, pergi dari mansion ku", teriak Laura mengusir para wartawan.

"Maaf nona Laura...yang berhak mengusir mereka hanya tuan Luca. Karena mansion ini milik tuan Luca. Silakan anda pergi", ucap Matte dengan tegas.

Melihat kondisi semakin memanas, wartawan yang ada di sana terlihat sangat senang. Bahkan ada yang langsung melakukan siaran langsung terutama wartawan infotainment.

Sementara teman-teman Laura terdiam, tidak ada yang berani membuka mulutnya. Terutama Jenny saat beradu padang dengan Vitto yang terlihat sangat marah padannya.

"Apa yang kau lakukan di mansion ku ja*ang", teriak Laura histeris hendak menarik rambut Alana tetapi dengan sigap bodyguard Luca mencengkram kuat tangan wanita itu.

"Wanita tidak tahu malu!" "Matte..! Perlihatkan semuanya pada wartawan, mereka haus berita", ucap Luca dengan tegas.

"Baik tuan", jawab Matte memperlihatkan rekaman video Laura yang sedang berhubungan in*im dengan laki-laki. Video itu memperlihatkan bagaimana ja*angnya seorang Laura Mancini. Video yang di pertontonkan bukan hanya satu tapi lebih.

Tubuh Laura gemetaran di permalukan seperti itu. "Hentikan!", teriaknya.

"Kenapa? kau malu? Sekarang terbukti siapa ja*ang sesungguhnya", seru Luca dengan keras.

"Aku tidak pernah mencintai mu Laura Mancini!", ketus Luca menatap tajam. "Konferensi pers ini cukup sampai di sini. Matte segera usir wanita ini dari mansion ku ini sekarang juga", tegas Luca sambil menarik tangan Alana hendak pergi meninggalkan tempat itu.

"Kau juga tidak mencintai wanita itu. Kau tidak bisa membodohi ku, Luca. Sungguh naif sekali kau Alana, sampai kapan pun Luca tidak akan pernah mencintai mu perawan tua! Luca hanya mencintai diri nya sendiri yang tidak percaya dengan sebuah ikatan pernikahan.

"Siapa bilang. Kau salah Laura", ketus Luca spontan membingkai wajah Alana dan mencium bibir gadis itu di hadapan semua orang. Bahkan Luca me*umat dengan lembut bibir Alana yang bergetar itu.

Alana kaget dengan ciuman yang dilakukan Luca, sementara segerombolan wartawan tak henti mengambil gambar dan bersorak karena mendapatkan berita besar.

Laura yang di permalukan seperti itu mengumpat tak henti. Sementara teman-teman nya tak ada yang berani membantu nya. Terlihat seorang wanita paruh baya baru turun dari mobil mewah. Mendekati Laura dan sangat terkejut melihat apa yang terjadi di sana. Wanita itu tak lain Antoinette ibu Laura.

Sesaat kemudian Luca menghentikan ciumannya. Menatap mesra Alana yang berdiri dengan wajah memucat di hadapannya. "Ayo kita pergi...!"

...***...

VOTE YA 🙏