Mantan Istri Sang Mafia

Yumna terbangun dari tidurnya, ia merasakan sesuatu yang hangat tengah memeluknya. Dengan senyuman tipis, Yumna memeluk seseorang di depannya.

Hingga tak beberapa lama ia tersadar dari tidur cantiknya, matanya menatap Raymond yang tengah tertidur seraya menghadap ke arahnya. Yumna bisa melihat wajah tampan pria itu, dulu memang ia tidak bodoh karena bisa jatuh cinta kepada pria yang memiliki ketampanan setara Arjuna.

Yumna secara perlahan bangkit, ia ingin segera pulang ke rumahnya. Tapi pinggangnya langsung di tarik oleh Raymond.

"Pagi-pagi seperti ini, kau ingin pergi meninggalkan ku lagi?" Tanya Raymond dengan mata yang masih terpejam.

"Lepaskan.." Ucap Yumna, ia berusaha melepaskan dirinya dari Raymond. Tapi semakin ia berusaha, semakin kuat pelukan pria itu kepadanya.

Dalam hitungan detik, Yumna merasakan tubuhnya tidak bertenaga. Apa yang ia lakukan sama sekali tidak bisa melawan tenaga Raymond yang sangat kuat.

Hingga akhirnya Raymond melonggarkan pelukannya pada Yumna, wanita itu lalu bangkit dan melihat ke arah Raymond yang masih berbaring di atas ranjang.

"Terimakasih kau telah mengizinkan ku menginap, dan aku akan langsung pulang." Ucap Yumna, ia sama sekali tidak ingin berlama-lama di tempat Raymond.

Raymond mengerutkan keningnya saat mendengar hal itu, ia lalu melihat Yumna yang langsung berbalik pergi.

Tapi langkah Yumna seketika berhenti, ia ingat jika Raymond telah merusakkan handphonenya dan pria itu harus ganti rugi. Dengan wajah kesal, Yumna kembali berbalik dan langsung memberikan isyarat dengan telapak tangannya.

Raymond terdiam sejenak, "Untuk apa tangan meminta itu?" Tanya Raymond.

"Kau telah merusakkan handphone ku, dan sekarang aku minta ganti rugi!" Ucap Yumna dengan tegas, ia menunjukkan wajah galaknya kepada Raymond.

Tapi di mata Raymond, Yumna seperti seekor kucing kecil yang berpura-pura nampak galak namun terlihat lucu.

"Aku tidak mau!" Jawab Raymond dengan senyuman di wajahnya, ia kembali berbaring dengan tangan yang di letakkan sebagai bantalan kepala.

Yumna nampak kesal dan marah saat mendengarnya jika Raymond sama sekali tidak ingin ganti rugi.

"Hallo! Tuan Raymond, kau sudah merusakkan handphone ku dan kau wajib untuk mengganti rugi." Ucap Yumna dengan nada tinggi.

Raymond tersenyum tipis, "Apa kau lupa, handphone itu di beli menggunakan uang ku. Dan aku berhak untuk menghancurkan nya." Ucap Raymond dengan senyuman di wajahnya.

Mendengar hal itu Yumna semakin marah, "Itu uang ku dah barang ku, dan kau memberikan nya kepada ku. Dan semua itu milik ku.." Maki Yumna kesal.

"Sungguh? Tapi bagi ku, apa yang dulu pernah ku miliki akan tetap menjadi milik ku. Meski ia sudah berpindah tangan sekalipun." jawab Raymond dengan senyuman di wajahnya.

Yumna terdiam sejenak, tapi ia menatap kesal ke arah Raymond.

"Dan pakaian itu, bahkan celana dalam mu. Semua itu milik ku.." Ucap Raymond.

Mendengar hal itu Yumna kembali di buat kesal, ia langsung membuka satu persatu pakainya dan melemparkannya ke arah Raymond.

"Ini ku kembalikan milik mu, apa kau puas! Aku bisa bertelanjang seperti ini untuk pulang ke rumah." Ucap Yumna seraya berbalik.

Seketika sebuah tangan kekar langsung memeluk tubuh telanjangnya, "Apa kau pikir, aku akan membiarkan mu bertelanjang seperti ini keluar sana?" Tanya Raymond.

"Tapi tadi kau yang bilang seperti itu!" Maki Yumna.

Mendengar hal itu Raymond tersenyum, "Kenapa mantan istri ku sekarang menjadi sangat manja dan pemarah." Bisik Raymond.

Pria itu langsung mengangkat tubuh Yumna dan membawanya ke kamar mandi.

"Apa yang kau lakukan, lepaskan aku!"

"Kita berdua belum mandi, lebih baik kita mandi bersama dan saling menggosok."

Mendengar hal itu wajah Yumna langsung memerah, Raymond meletakkan di atas toilet duduk.

Wanita itu lalu melihat Raymond yang langsung membuka pakaiannya, "Kau sedang terluka, sebaiknya kau jangan terkena air." Ucap Yumna yang mengingat luka di tubuh Raymond.

Raymond tersenyum, ia berjongkok dengan bertelanjang dada.

"Sudah ku katakan, semua yang pernah menjadi milik ku akan tetap menjadi milik ku. Meski dia sudah berpindah status..." Ucap Raymond dengan senyuman di wajahnya.