NovelToon NovelToon
Pengantin Yang Tak Diinginkan

Pengantin Yang Tak Diinginkan

Status: tamat
Genre:Tamat / Pengantin Pengganti / Dijodohkan Orang Tua / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:170.3k
Nilai: 5
Nama Author: R.angela

Ayra yang cerdas, pemberani dan sekaligus pembangkang, ingin sekali menentang wasiat ayahnya yang bertujuan menjodohkannya dengan putra sahabat baiknya, tapi berhubung orang yang meminta nya adalah sang ayah yang sudah sekarat, Arya tidak bisa menolak.

Sial, di hari pernikahannya, calon mempelai pria justru kabur meninggalkannya, hingga terpaksa digantikan oleh calon adik iparnya, yang bengis, dingin dan tidak punya hati.

Seolah belum cukup menderita, Ayra harus tinggal satu atap dengan mertuanya yang jahat jelmaan monster, yang terus menyiksa dirinya, membuatnya menderita, tapi di depan orang lain akan bersikap lembut pada Ayra agar tetap dianggap mertua baik. Hingga suatu hari, sang mertua yang memang tidak menyukai keberadaan Ayra, mengingat kalau gadis itu adalah putri dari mantan suaminya, meminta putranya untuk menikah dengan wanita lain yang tidak lain adalah mantan kekasih putranya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R.angela, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pelukan Tak Sadar

Tidak ada yang bisa dilakukan Dewa, gadis itu begitu saja menghambur dalam pelukannya. Menangis hingga membasahi kemeja.

Gadis itu menangis sampai tubuhnya gemetar. Dewa bahkan bisa merasakan ketakutan yang luar biasa pada gadis itu.

"Sudah, jangan menangis lagi. Semua sudah berakhir. Ada aku di sini," bisik Dewa yang dia sendiri tidak mengerti ternyata dia bisa selembut itu bicara dengan seorang wanita.

Keduanya ibarat orang yang tidak saling kenal, menutup mulut hingga sampai ke rumah.

Begitu tiba, kedatangan mereka disambut Dito yang sejak kepergian Dewa hanya mondar-mandir di teras rumah. Begitu melihat mobil Dewa memasuki halaman, Dito segera menyongsong, bahkan setelah mobil itu berhenti, Dito membukakan pintu untuk Ayra.

"Kamu baik-baik saja, Ay? Om minta maaf atas apa yang terjadi padaku, Nak," ucap Dito merasa gagal menjaga Ayra. Dewa menangkap pandangan ayahnya, yang begitu khawatir bahkan riak air mata tampak menggenang di matanya yang mulai keriput.

"Baik, Om," jawab Ayra singkat. Dia ingin menangis lagi karena melihat Dito menangis. Dia datang baik-baik ke rumah ini, dia yang sadar diri tidak disukai oleh nyonya rumah dan anaknya sudah berusaha memberikan pelayanan dan sikap yang baik, tapi apa balasannya? Dia justru dijebloskan ke penjara! Kalau begini, lebih baik dia kembali ke kampung halamannya.

Maya mengintip dari jendela. Dia ketakutan. Suaminya begitu marah padanya karena membuat Ayra sampai di penjara.

"Kau akan menanggung akibatnya! Kalau sampai Ayra terluka, atau trauma karena ulahmu memasukkan nya ke penjara, maka aku akan mengembalikan mu pada keluargamu!" teriak Dito dengan suara lantang, menggelegar hingga menggema di ruangan itu.

"Tapi, Mas, dia memang mencuri. Kalau gak, dari mana dia mendapat uang?" ucap Maya membela diri. Dia yakin kalau gadis itu mencuri, kalau gak, dapat duit dari mana?

"Kau bisa membuktikan? Aku bisa mengecek cctv di rumah ini. Kalau tidak ditemukan bukti Ayra pelakunya, kau bersedia menerima hukuman?"

Sontak wajah Mata memucat. Mana punya dia bukti. Satu-satunya alasan dia menduga gadis itu mencuri karena memiliki ponsel dan juga uang yang banyak.

"Lagi pula, seandainya pun dia memang mencuri, kau juga tidak berhak melaporkannya, karena semua ini miliknya! Kau dengar? Harga ini, uang yang kau hamburkan, fasilitas yang kau nikmati, semua itu milik Ayra!" salak Dito naik pitam. Tidak tahu lagi bagaimana harus mengajar istrinya itu. Sudah cukup dia selama ini selalu diam, menuruti semua keinginan Maya, memberikan apapun yang diminta wanita itu hingga kebablasan dan tidak punya rasa hormat lagi pada suaminya.

Dito menggenggam tangan Ayra mengajaknya masuk ke dalam rumah. Dewa tidak suka menyaksikan hal itu, pikiran buruk pun muncul dalam pikirannya. Mengapa ayahnya begitu perhatian pada Ayra melebihi pada dia yang anak kandungnya? Bahkan ayahnya yang tidak pernah mau memarahi ibunya walau melakukan kesalahan apapun sebelumnya, kini tidak hanya memarahi, bahkan sampai mengancam akan menghukum ibunya.

Kalau Dewa curiga Ayra adalah anak ayahnya, tidak mungkin pria itu bersikeras ingin menikahkan Ayra dengan dirinya. Satu-satunya kemungkinan adalah, sebenarnya ayahnya jatuh cinta pada Ayra!

Maya tidak berani melihat mata Dito kala memasuki rumah. Dengan ekor mata melihat suaminya memegang tangan Ayra.

"Ini kali terakhir kau mencelakai Ayra, May. Aku tidak akan mentolerir sikapmu lagi!" ancam Dito berhadapan dengan istrinya.

Ayra segera pamit ke kamar. Dua hari gak mandi, badannya terasa gatal. Dia baru ingat kalau tadi di kantor polisi, dia memeluk Dewa. Hal yang dilakukan secara spontan, karena begitu sedih dan ketakutan di dalam sana. Dia pikir, hidupnya akan berakhir di penjara. Melihat Dewa, seolah dia melihat malaikat yang akan menyelamatkan.

Dewa menyusul ke kamar setelah melerai pertengkaran kedua orang tuanya. Maya tetap bersikeras kalau Ayra mencuri. Bahkan saking naik pitam, Dito hendak menampar Mata tapi Dewa segera berdiri di tengah.

"Papa jangan keterlaluan. Cukup memarahi Mama, terlebih di depan Ayra. Papa juga harus buat harga diri Mama," ujar Dewa yang sejak tadi diam memperhatikan adu mulut kedua orang tuanya. Dia tidak ingin membela mamanya karena memang salah. Melaporkan Ayra ke polisi bukan bercandaan. Dia masih bisa merasakan ketakutan yang luar biasa pada gadis itu. Namun, dia juga tidak ingin Mama nya dipukul oleh Dito. Jadi, untuk saat ini dia akan membela Maya.

"Kamu mau membela ibumu yang tidak punya hati ini? Kalian pikir masuk sel itu tidak bisa menghancurkan mental Ayra? Kalian mikir apa gak, dia sudah merasa sendirian, dan saat masuk ke rumah ini, kalian justru menganiaya dia?" Dewa kini ikut menjadi sasaran amukan ayahnya.

"Kau harus minta maaf pada Ayra!"

"Aku gak mau, Mas. Aku masih yakin dia mencuri. Kamu tanya aja sendiri, dari mana dia bisa beli ponsel baru, dan juga menyimpan banyak uang di kopernya!" Maya pergi meninggalkan suami dan putranya. Ini kesempatan buatnya melarikan diri. Selagi ada Dewa yang menjadi tamengnya, dia tidak akan tersentuh oleh hukuman Dito.

Begitu memasuki kamar, Dewa mendengar bunyi guyuran air dan juga keran yang menyala. Dewa menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang. Penat. Dia lelah pikiran dan juga tubuhnya.

Samar, hidungnya menangkap wangi menyeruak. Wangi yang menggoda, dan dia mengendus untuk mencari wangi lembut itu. Ada di bantalnya. Kembali diciumnya, dan benar, wangi sampo yang biasa dia cium dari rambut panjang Ayra.

"Gadis itu pasti tidur dengan bantalku!" gumamnya. Bukan marah, dia justru menciumi wangi itu. Aneh, tapi aroma itu membuatnya tenang.

Terdengar suara pintu kamar mandi yang dibuka, spontan Dewa melempar bantal yang sejak tadi dia ciumi lalu tergagap melihat ke arah Ayra yang baru keluar dari kamar mandi, memakai bathrobe dan dengan handuk di tangan mencoba mengeringkan rambutnya yang basah.

Jujur, Dewa terkesima. Dia malu mengakui hal itu, tapi memang itu terjadi. Selama itu mereka menikah, mengapa baru kali ini Dewa melihat sekaligus menyadari kalau istrinya itu sangat cantik. Bahkan... sempurna.

Dibungkus bathrobe itu saja, Dewa bisa membayangkan keindahan tubuh Ayra, belum lagi rambut panjangnya yang basah, dan ujung rambut yang masih memiliki bulir air bening yang siap untuk dikeringkan.

"Apa?" tanya Ayra bingung. Dia melirik ke bawah, bagian dadanya tidak terbuka.

"Lo lama mandinya!" umpat Dewa bangkit dari ranjang, dan segera masuk ke dalam kamar mandi.

Dewa memutar keran, sampai paling ujung agar air yang keluar lebih deras. Dia tidak ingin Ayra mendengar apapun yang sedang dia lakukan.

Sudah berbulan lamanya dia tidak melakukan hal ini, dan bayangan tubuh Ayra mengacaukan pikiran sucinya selama ini. Dewa segera melorotkan celananya, lalu menendang hingga menjauh dari dekat kakinya. Mengambil posisi pas di atas closet, dan mulai menggunakan jurus lima jari demi merenggangkan otot-otot kaku.

Bayangan tubuh mulus dan berlekuk milik Ayra semakin membaut darahnya berdesir, dia butuh pelepasan. Sepintas melintas dalam pikirannya untuk menuntut haknya pada Ayra, tapi itu tidak mungkin, karena dia sudah terlanjur mengatakan membenci gadis itu.

Gerakan tangannya semakin cepat memijit naik turun hingga akhirnya kakinya menjinjit hanya untuk bisa mengeluarkan cairan yang selama ini dia simpan untuk jadi cikal bakal keturunannya.

1
Purweni Sadikan
kok endingnya gak nyambung?
Mazz Jayoezz
ku pikir hanya q. aj yg pikir gtu.😁😁
Mazz Jayoezz
ko ucapy neptunus. sedang pas nikah. bilang sah. kalau g nyertain agama g papa. tp jngan d buat bingung.
Wirda Wati
penasaran kok lain ..
salah kamar thor 🥰🥰🥰🥰
Wirda Wati
aku TDK menyalahkan Egi...
sebenarnya semua terjadi karena kurang ilmu agama menurutku.
ayra terlalu larut dg masa lalunya
dan Egi ...TDK berterus terang.
Wirda Wati
semua bisa diselesaikan dg kepala dingin .yg disalahkan itu ayra yg TDK memberi nafkah bathin PD suaminya.cukup sabar Egi menunggu.teruuus Egi silaf itupun Krn ayra dia diolok olok temannya.
terjadilah peristiwa itu....
mungkin jodoh ay Ra sama dewa dan Egi dgn Fina.
keadaan lah yg membuatnya seperti itu.
Wirda Wati
cocok dgn judulnya
Wirda Wati
ya nasi udah jadi bubur.
terimakasih akibatnya
Wirda Wati
salah siapa...
tanyakan pada dirimu ayra......
Noval Putra
kok ceritanya berubah ubah sih,,, ini masih satu cerita apa y kok g nyambung
Wirda Wati
sama Vina aja.
mungkin ini jodohmu.
Wirda Wati
udah terlambat ayra...kejar aja dewa teruuusss
Wirda Wati
menurutkan kalau udah jadi istri
terimakasih atas tidak terima
harus nurut PD suami.
kecuali kdrt.
4 bukan waktu yg sebentar BG seorang laki laki.
kalau dia selingkuh itu wajar
istrinya terlalu terjebak masa lalu.
Wirda Wati
ayra kamu berlebihan.
kurang suka dg ayra karakternya.
Sella Darwin
Luar biasa
Wirda Wati
kalau udah menikah.
jangan egois ayra ....
jalani aja biar waktu yg bicara
Wirda Wati
😭😭😭😭
Wirda Wati
seharusnya ayra ayra harus tepat janji.
cinta TDK harus memiliki.
kalau bersama dewa ,Maya TDK menyukainya...
nanti timbul lagi masalah baru.
kalau dgn Egi...cinta Egi seluas samudra,ditonta baik.
kalau menurutku..
lebih baik dicintai....daripada mencintai...
kalau dapat dua duanya.
mencintai dan dicintai.
Wirda Wati
kereeen Maya akhirnya sadar diri.
Wirda Wati
ntar egi nanti luluh.
Krn ayra tidak mencintainya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!