Jasmine yang di jual oleh Ibu Tiri nya kepada Madam Grace sang Mucikari, berusaha melarikan diri, dia tidak menyangka hidupnya menjadi luar biasa saat dia berhasil pergi dan menjadi pengemis di jalanan.
Namun, satu bulan berlalu Jasmine sudah tidak tahan lagi hidup dalam pelariannya, di kejar-kejar dan di buru, ia selalu di rundung ketakutan akan tertangkap oleh Madam Grace dan Van Elrond, saat berada di hutan Jasmine menemukan jalan rahasia yang menuju suatu tempat dan ternyata jalan itu membawanya ke sebuah mansion mewah bak kastil besar seperti Istana.
Jasmine menyelinap masuk ke dalam kamar lalu ia mandi dengan di penuhi busa yang sangat banyak, melihat pakaian indah dan mewah Jasmine pun memakai nya dan pada saat yang bersamaan kepala pelayan masuk.
Jasmine terkejut, ia takut dirinya akan di penjara karena menyusup masuk ke dalam mansion.
Namun, kepala pelayan itu justru memanggilnya "Nyonya" dan menundukkan kepala.
Apa yang sebenarnya terjadi di dalam mansion itu? Kenapa Jasmine mendadak menjadi Nyonya di mansion mewah yang sangat besar tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Newbee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 10
“Be… Benar Tuan… Saya sendiri yang mengantar Moey keluar dari mansion ini, saya perintahkan para pengawal untuk mengantarnya ke kota B, saya pikir pasti Moey sudah sampai di mansion anda. Saya sudah janji menyerahkan putri sulung saya sesuai permintaan anda, bahwa anda ingin menjadikan Moey istri anda.”
“Siapa yang bilang bahwa aku akan menjadikannya istriku?”
Sander langsung menatap kaku pada Aland.
“Kenapa? Kau bisa menipuku. Apa aku tidak boleh berbuat hal sama? Bahan baku yang kau kirimkan semuanya berkwalitas rendah, dan perusahaanku tidak bisa memproduksi ribuan wine sesuai masa tenggatnya. Belum lagi, senjata-senjata yang ku pesan sampai hari ini tidak ada satupun yang ku terima. Bisa kau hitung kerugian yang ku dapatkan saat kau menipuku?”
“Maa.. Maafkan saya Tuan… Di hari bahagia putri bungsu saya, saya mohon ampuni saya.”
“Karena, kau telah menyebabkan kerugian besar untukku, aku memberikan mu dua pilihan, nyawamu sebagai gantinya, atau menyerahkan salah satu putrimu, dan kau memilih menyerahkan putri sulungmu padaku, jadi aku akan membuatnya membayar semua kerugian yang kau sebabkan, dia akan bekerja di perusahaan susu milikku, dia akan memerah susu sapi sebanyak mungkin.” Kata Aland.
“Apa!!!” Tentu saja Sander terkejut.
Seketika Harvest menahan tawanya yang hampir keluar.
"Kenapa? Kau pikir aku akan menjadikan putrimu sebagai istriku? Lalu kau akan menyuruh putri mu menguras hartaku? Itu pasti rencanamu." Kata Aland.
"Bu... Bukan begitu Tuan... Sa... Saya hanya berpikir jika... " Sander tidak tahu harus berkata apa di hadapan Aland, karena semua yang Aland katakan memang benar.
"Untuk apa aku menjadikan istri dari anak orang yang sudah menipuku."
Aland memberikan dua kesepatakan, nyawa Sander atau Sander menyerahkan salah satu putrinya kepada Aland, namun Aland tidak pernah mengatakan akan di jadikan apa anak Sander, semua kesepakatan itu dikarenakan Sander telah menipu Aland.
“Kesalahan pertamamu belum kau bayar, sekarang kau melakukan kesalahan yang sama lagi. Ck... Ck... Ck...” Lanjut Aland.
Harvest mengeluarkan tab nya dan di sodorkan pada Sander, pria bertubuh gemuk itu pun melihat foto-foto yang ada di hadapannya, jariny menggeser foto demi foto.
“A... Apa yang terjadi Tuan...!” Kedua mata Sander terbelalak dan melihat kepada Aland.
Foto itu adalah foto Moey bersama kekasihnya yang sedang berpesta dan berbelanja di luar negeri. Aland dan Harvest mendapatkan informasi tersebut dari para mata-mata mereka.
“Sepertinya putri mu bersenang-senang.” Kata Aland dingin.
"Nona Moey memilih kabur bersama kekasihnya." Lanjut Harvest memperjelasnya.
Seketika Sander langsung bersimpuh di kaki Aland, membuat semua tamu yang datang pun langsung melihat mereka.
“Apa kau sengaja mengundang perhatian orang?” Suara Aland semakin dingin.
“Ampun Tuan… Ampunn…” Kata Sander.
Saat itu Aland pun mengangkat dagu Sander dengan menggunakan ujung sepatu hitam mengkilap miliknya, dan sepatunya tepat berada di bawah dagu Sander. Kepala Sander mendongak tapi ia tak mampu memandang mata Aland.
“Lalu siapa wanita yang kau kirim ke mansion ku.” Tanya Aland masih pada posisi duduk menyilangkan kaki dan menyedekapkan tangannya dengan wajah menekan.
“Sa… Saya… Sa… Saya… Tidak tahu… Saya tidak mengirim siapapun Tuan, saya hanya mengirim Moey.” Kata Sander menangis.
“Ayah….” Terdengar suara lirih anak perempuan.
Saat itu Aland melihat putri bungsu Sander sudah berdiri di ujung dan melihat dengan berlinang air mata. Putri kecil yang masih berusia 7 tahun.
Aland pun menurunkan kakinya dan berdiri dari kursinya, pria itu membenarkan jasnya, Harvest langsung memakaikan mantel tebal di bahu Aland, dan memberikan sarung tangan hitam.
“Aku tidak ingin membuat pesta anakmu menjadi trauma baginya. Bereskan semuanya. Kirim putri sulungmu padaku, atau kau akan tahu akibatnya.” Kata Aland sembari memakai sarung tangan hitamnya dan berjalan mendekati putri bungsu Sander.
“Ba… Baik Tuan… Baik… “ Kata Sander masih bersimpuh dan merangkak mengikuti Aland.
"Selamat ulang tahun." Kata Aland sembari memberikan kado kecil berbentuk kotak dengan pita manis berwarna pink.
Saat itu Aland pun pergi meninggalkan Mansion dengan mobil hitam Roll Roys diikuti beberapa pengawalnya.
Mobil-mobil hitam itu berbaris pergi meninggalkan Mansion, dengan semua mata berdecak kagum melihat pada kegagahan Aland, para undangan tidak tahu siapa pria itu, tapi mereka sangat percaya bahwa Pria yang memiliki kharisma kuat tersebut pasti orang hebat.
Sander yang melihat Aland sudah pergi, dia pun berdiri denga wajah murka.
"Ayah...." Panggil Putri kecilnya.
Namun, alih-alih menjawab panggilan sang putri, Sander justru pergi meninggalkan putrinya yang hampir menangis karena cemas melihat ayahnya berantakan.
Sander tidak peduli dengan panggilan putri kecilnya, padahal putri kecilnya lah yang menyelamatkannya dari kemurkaan Aland, jika saja Putri Kecilnya tidak datang dan memanggilnya, entah apa yang akan Aland lakukan pada Sander.
Beberapa pelayan wanita pun mengajak sang putri kecil pergi untuk menikmati sisa pesta ulang tahunnya.
Di lantai atas, Sander membuka pintu ruangan kerja dengan kasar, dengan tangan gemetar ia mencoba menghubungi putri sulungnya.
"SIALAN!!" Bentak Sander.
Berulang kali Sander menekan beberapa angka dan menempelkan ponselnya di telinganya, namun sambungan telepon itu terus terputus.
"SIALANN....!!!! ANAK SIALAANN....!!!" Teriak Sander.
"BRAAKK!!!" Sander membuang semua yang ada di atas mejanya.
"Sialan! Apa yang harus ku lakukan. Jika Moey tidak muncul aku yakin dia akan membunuhku. Sialan!!!" Kata Sander.
Bolak-balik Sander melangkahkan kakinya, dan giginya gemeretak.
"Mustahil dia tahu aku mengganti bahan-bahan itu, padahal aku menggantinya dengan kwalitas preminum yang hampir sama, karena aku ingin mengambil keuntungan yang lebih, bagaimana bisa dia tahu." Kata Sander berpikir sangat keras.
"Dasar Iblis!" Geram Sander merutuk Aland.
"Untuk senjata rakitan yang dia pesan, aku benar-benar terlalu ceroboh dan gegabah menawarkan diri."
Sebelumnya Aland hanya memesan beberapa bahan untuk membuat Wine kepada Sander, dan itu adalah kerjasama yang sudah terjalin lama.
Namun, pada beberapa bulan lalu, Sander menawarkan diri akan mencarikan senjata rakitan untuk Aland, dengan harga yang lebih murah namun kwalitas sama persis dengan barang yang selalu di jual oleh Yuri Mafia asal jepang kepada Aland.
"Aku harus mengutus pafa penvawal untuk memaksa menangkap Moey. Aku bisa mati jika dia tidak bisa ku tangkap dan ku serahlan pada Aland." kata Sander.
Sander adalah pria yang tak memiliki belas kasih pada ke dua anaknya, ia menjadikan mereka tumbal demi keselamatan dirinya setelah semua perbuatan Sander yang menipu Aland.
Dalam perjalanan pulang kembali ke Mansion milik Aland di London. Saat itu Aland duduk menyilangkan kakinya dan memejamkan matanya, hujan deras mengguyur London dan mobil itu menerjang derasnya air hujan serta petir yang saling menyambar.
Harvest melirik Aland melalui kaca spionnya, dia memahami apa yang sedang Aland pikirkan saat ini.
Dengan mata yang masih terpejam, tangan Aland merogoh saku mantelnya, ponselnya beberapa kali bergetar.
Setelah di lihat ternyata, Barnett baru saja mengirimkan foto-foto wanita yang dianggap Barnett adalah istri Aland, Barnett merasa sangat senang, karena Aland yang tidak pernah membawa wanita dan mengijinkan wanita asing memasuki mansion, sekarang justru membawa pulang seorang istri.
Beberapa menit berpikir akhirnya Aland mulai membuka suara.
"Apa maksud Sander mengirim gadis lain ke mansion, jadi apa dia benar-benar ingin melawanku?" Tanya Aland pada Harvest.
"Saya akan mencari tahu Tuan." kata Harvest.
"Kita pulang ke kota B, aku akan mendapatkan jawabannya dari gadis itu." Kata Aland dan memasukkan ponselnya kembali ke mantel nya.
Bersambung\~
untuk moey,,, sumpah lu g tahu malu bangett sumpah gedek bangey sama lu ,,, g ada harga dirinya sama sekaliii